Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN
Zat yang terlarut (TDS) didalam air limbah tempe terlalu tinggi jauh melewati
standar baku kualitas air limbah golongan IV, oleh karena itu tidak bisa dibuang
secara langsung kelingkungan sesuai peraturan pemerintah. Jumlah TDS yang
ditetapkan oleh Keputusan Mentri Negara KLH No.KEP. 03/MENKLH/II/1991
adalah 5000 mg/l. Pada saat ini banyak sekali pengolahan limbah cair tempe dengan
proses koagulasi akan tetapi banyak memakai zat kimia sehingga masyarakat yang
memiliki industri tempe kurang peduli terhadap limbah yang dihasilkan ,dengan
penggunaan koagulan alami seperti dari biji asam jawa ini di harapkan bisa membuat
pemilik industri tempe untuk melakukan pengolahan limbah cair sebelum dibuang ke
lingkungan.
Kandungan dari asam jawa yaitu zat pati yang bisa berfungsi sebagai koagulan
selain itu didalam biji asam jawa juga mengandung protein yang cukup tinggi yang
dapat berperan sebagai polielektrolit. Polielektrolit adalah polimer yang membawa
muatan positif dari gugus yang terionisasi. Pada pelarut yang polar seperti air, gugus
ini dapat terdisosiasi, meninggalkan muatan pada rantai polimernya dan melepaskan
ion yang berlawanan dalam larutan sehingga mengikat pengotor penyebab kekeruhan
yang merupakan ion-ion negatif yang terlarut di dalam limbah tempe, sehingga
mengurangi jumlah kandungan TDS dalam limbah tempe tersebut.
Berdasarkan penelitian yang sudah ada diketahui bahwa biji asam jawa bisa
digunakan untuk menurunkan kadar TDS pada limbah cair tahu. Komposisi atau
kandungan dari limbah cair tempe tidak terlalu berbeda dengan limbah cair tahu oleh
karena itu biji asam jawa juga bisa digunakan untuk menurunkan kadar TDS pada
limbah cair tempe agar bisa dibuang kelingkungan. Namun belum diketahui berapa
persen penurunan dari kadar TDS yang ada di dalam limbah tempe.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1) Biji asam jawa bisa digunakan untuk menurunkan kadar TDS pada limbah
cair tempe karna mengandung protein.
2) Kandungan TDS setelah menggunakan biji asam jawa belum diketahui jumlah
pasti kandungan yang tertinggal sehingga belum diketahui apakah limbah
tempe bisa di buang langsung ke lingkungan.
3) Biji asam jawa merupakan koagulan alami yang lebih ekonomis dan ramah
lingkungan.
5.2. Saran
1) Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan biji asam
jawa pada limbah tempe agar didapatkan data penelitian sebagai referensi
untuk penggunaan lebih lanjut pada industri.

Anda mungkin juga menyukai