DISASTER (TSUNAMI)
Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Gawat Darurat
Oleh
Sitho Resmi A
(13 11012015)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang kami tentang Disaster (Tsunami). Makalah ini kami buat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat.
Shalawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah membawa kita keluar dari zaman jahiliah menuju zaman yang
terang benderang.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan kepada penyusun.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami
nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
para pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..
KATA PENGANTAR..
DAFTAR ISI.
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan..
BAB II TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Tsunami
2. Penyebab Terjadinya Tsunami..
3. Historis Tsunami
4. Peran Perawat dalam Manajemen Bencana
BAB III PEMBAHASAN
1. Manajemen Bencana pada Bencana Tsunami
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bencana tsunami merupakan salah satu jenis bencana yang kerap
melanda Indonesia yang menyebabkan kerusakan yang luas dan jumlah
korban yang besar. Dalam kurun satu decade terakhir, Indonesia telah
dilanda beberapa kali bencana tsunami dengan kerusakan dan jumlah
korban yang begitu banyak seperti peristiwa tsunami tahun 2004 di Aceh
dan Nias, tsunami di Pangandaran tahun 2006, dan tsunami di Kepulauan
Mentawai di tahun 2010. Mengingat begitu banyak jumlah penduduk,
perkotaan, dan infrastruktur yang berada di kawasan yang rawan terhadap
bencana tsunami, maka penanggulangan bencana tsunami di Indonesia
semestinya mendapatkan perhatian yang memadai. Indonesia terletak pada
pertemuan empat lempeng bumi yang aktif, yaitu lempeng Indo- Australia,
Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Filipina. Lempeng
tersebut saling mendorong satu sama lain. Aktifitas lempeng tersebut
adalah penyebab tsunami paling sering di wilayah Indonesia.
Tulisan ini bertujuan menguraikan bencana tsunami Indonesia dari
sisi sejarah dan potensi bencana, serta menguraikan kesiapsiagaan dan
mitigasi bencana tsunami yang telah dan perlu dilaksanakan. Telaah
terhadap kajian terdahulu yang bersandarkan pada penelitian atau
investigasi lapangan digunakan untuk menyusun makalah ini. Dua kali
Focus Group Discussion (FGD) dan dua kali workshop telah dilakukan
untuk mendapatkan hasil telaahan yang melibatkan para peneliti tsunami
yang berasal dari Perguruan Tinggi dan Kementerian/Lembaga terkait.
Kegiatan ini merupakan bagian dari proses penyusunan Naskah Akademik
Penanggulangan Bencana Tsunami Indonesia yang dilaksanakan pada
tahun 2013.
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah dilakukan seminar diharapkan mahasiswa mampu memahami
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Bencana adalah suatu peristiwa dimana kondisi normal dari suatu
komunitas mengalami gangguan baik dari faktor alam dan/atau faktor non
alam maupun faktor manusia sehingga mengalami kegawatan yang
mengakibatkan terjadinya dampak yang melebihi kemampuan komunitas
untuk melakukan penanganan secara mandiri dengan efektif baik dari segi
fisik, kerugian harta benda dan psikologis (National Academy of Science,
2007; WHO, 2011).
Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh
pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng, tanah longsor, erupsi
gunungapi, dan jatuhnya meteor. Tsunami dapat bergerak dengan
kecepatan sangat tinggi dan dapat mencapai daratan dengan ketinggian
gelombang hingga 30 meter. Tsunami berasal dari bahasa jepang, yaitu
tsu : pelabuhan dan nami : gelombang.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja
yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban
jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan
pertanian, tanah, dan air bersih.
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama
yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad
ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim.
Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.
Geologi, geografi, dan oseanografi pada masa lalu menyebut tsunami
sebagai gelombang laut seismik.
Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat
menyebabkan gelombang badai yang disebut sebagai meteor tsunami
yang ketinggiannya beberapa meter di atas gelombang laut normal. Ketika
badai ini mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski
sebenarnya bukan tsunami. Gelombangnya bisa menggenangi daratan.
Gelombang badai ini pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei
2008.
Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami
Warning Centre (PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat
Akibatnya,
dasar
laut
naik-turun
secara
tiba-tiba
sehingga
Jenis
atauturun).
b. Letusan gunung berapi, letusan gunung berapi dapat menyebabkan
terjadinya gempa vulkanik. Tsunami besar yang terjadi padatahun
1883 adalah akibat meletusnya Gunung Krakatau yang berada di
Selat Sunda. Meletusnya Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat
pada tanggal 10-11 April 1815 juga memicu terjadinya tsunami
yang melanda Jawa Timur dan Maluku. Indonesia sebagai negara
kepulauan yang berada di wilayah ring of fire (sabuk berapi) dunia
tentu harus mewaspadai ancaman ini.
c. Longsor bawah laut, longsor bawah laut ini terjadi akibat adanya
tabrakan antara lempeng samudera dan lempeng benua. Proses ini
mengakibatkan terjadinya palung laut dan pegunungan. Tsunami
karena longsoran bawah laut ini dikenal dengan nama tsunamic
submarine landslide.
1 April 1946, tsunami April Fool, dipicu sebuah gempa yang terjadi di
Alaska, membunuh 159 orang, dan kebanyakan berada di kepulauan
Hawaii.
9 Juli 1958, diingat sebagai tsunami terbesar yang pernah dicatat oleh
masa modern, Gempa di Teluk Lituya Alaska disebabkan oleh tanah
longsor yang awalnya dipicu oleh gempa bumi berskala 8,3 skala
richter. Gelombang sangat tinggi, tetapi karena wilayah tersebut relatif
terisolasi
dan
kondisi
geologinya
unik
maka
tsunami
tidak
22 Mei 1960, salah satu gempa besar yang tercatat manusia terjadi di
Chile sebesar 8,6 skala richter, menciptakan tsunami yang menerjang
pantai Chile dalam waktu kurang dari 15 menit. Gelombang setinggi 25
meter membunuh 1500 orang di Chile dan Hawaii,menjadi tsunami
yang cukup besar.
26 Desember 2004, gempa kolosal dengan kekuatan 9,1 dan 9,3 skala
richter setinggi 3,5 meter mengguncang Indonesia dan membunuh 230
ribu jiwa, sebagian besar karena tsunami. Gempa tersebut dinamakan
sebagai gempa Sumatera-Andaman dan tsunami yang terjadi kemudian
dikenal sebagai tsunami lautan Hindia. Gelombang yang terjadi
menimpa banyak belahan dunia lain, sejauh hingga Nova Scotia dan
Peru.
2006 17 Juli, Gempa yang menyebabkan tsunami terjadi di selatan
tidak sedikit.
2010 http://id.wikipedia.org/wiki/26_Oktober”>26 Oktober,
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Mentawai”>Kepulauan
Mentawai, Indonesia,yang meluluh-lantahkan sebagian besar kepulauan
Mentawai dan memakan banyak korban jiwa.
Tabel Kejadian Tsunami Yang Signifikan di Indonesia
No. Tahun Tempat
Magnituda Korban
1. 1883 G.Krakatau
36.000
2. 1833 Sumbar, Bengkulu, Lampung 8,8
Tak tercatat
3. 1938 Kep. Kai Banda
8,5
Tak tercatat
4. 1967 Tinambung
58
5. 1968 Tambu, Sulteng
6
200
6. 1977 Sumbawa
6,1
161
7. 1992 Flores
6,8
2.080
8. 1994 Banyuwangi
7,2
377
9. 1996 Toli toli
7
9
10. 1996 Biak
8,2
166
11. 2000 Banggai
7,3
50
12. 2004 Nanggroe Aceh Darussalam 9
250.000
D. Penanganan Tsunami
1.
alat
peringatan
dini
dan
kesiapsiagaan
dalam
saat
fase
emergency
juga
perawat
sebagai
bagian
dari
tim
kesehatan.
laserasi,
kontusio,
abrasio,
dan
dislokasi
fatigue,
mual
muntah,
dan
kelemahan
otot)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Manajemen Bencana pada Bencana Tsunami
1. Pra Bencana Tsunami
1) Membangun system peringatan dini (early warning sistem).
Peringatan Tsunami diinformasikan sebelum kejadian
supaya
d. Terdengar suara ledakan keras seperti suara pesawat jet atau pesawat
supersonik atau suara ledakan bom runtuh.
Kegiatan-kegiatan tanggap darurat saat terjadi Tsunami :
1) Melaksanakan rencana-rencana penanggulangan bencana yang pernah
2)
a.
b.
c.
3)
disusun.
Segera melakukan pencarian dan penyelamatan korban.
Pemeriksaan status kesehatan korban (triage)
Memberikan pertolongan pertama
Mempersiapkan korban untuk tindakan rujukan
Memberikan pelayanan kesehatan darurat, seperti (pengobatan, gizi, air
bersih)
4) Mobilisasi bantuan kesehatan
5) Surveilans epidemiologi
6) Penanganan Post Traumatic Stress
3. Pasca Bencana Tsunami
1) Periksa kesediaan makanan dan minuman. Makanan apapun yang terkena air
mungkin sudah tercemar dan harus dibuang.
2) Segera membangun tenda pengungsian apabila keadaan untuk kembali ke
rumah tidak memungkinkan.
3) Pastikan keadaan sudah aman dan tidak terjadi tsunami susulan sebelum
kembali ke rumah. Bila keadaan rumah tidak memungkinkan untuk ditempati
carilah tempat tinggal yang bisa ditempati atau kembali ke tempat
pengungsian.
4) Membuka dan hidupkan jalur logistik dan lakukan resuplay serta
pendistribusian logistik yang diperlukan.
5) Membuka dan memulihkan jaringan komunikasi antar daerah atau kota.
6) Melakukan pembersihan kota yang hancur dan penuh puing dan lumpur.
7) Menggunakan dana pemerintah untuk penanggulangan bencana dan gunakan
pula dengan tepat sumbangan dana baik dari dalam maupun luar negeri.
8) Menyambut dengan baik dan libatkan unsur civil society.
9) Surveilans epidemiologi
BAB IV
PENUTUP
i. Simpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi, tanah
longsor atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut.
2. Terjadinya Tsunami diakibatkan oleh adanya gangguan yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air meluap ke daratan, seperti letusan gunung api,
gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90%
tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.
3. Dampak Tsunami sebagian besar mengakibatkan kerusakan parah dan banyak
menelan korban jiwa dan harta benda sehingga perlu adanya upaya untuk
menghadapi tsunami baik dalam keadaan waspada,persiapan,saat terjadi
tsunami dan setelah terjadi tsunami.
ii. Saran
Untuk mengantisipasi datangnya tsunami yang sampai saat ini belum bisa
diprediksikan dengan tepat kapan dan dimana akan terjadi maka dapat
dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Selalu waspada dan memantau dengan aktif informasi tentang bahaya tsunami
dari pihak yang berwenang terhadap adanya potensi tsunami terutama
penduduk yang bermukim didekat pantai.
2. Menentukan tempat-tempat berlindung yang tinggi dan aman jika terjadi
tsunami.
3. Menyediakan persediaan makanan dan air minum untuk keperluan darurat dan
pengungsian.
4. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang
sangat dibutuhkan di tempat pengungsian seperti perlengkapan P3K atau obatobatan.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, F & Makfudli. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan
praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.