Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KHUSUS

KONAS II PERDAFKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Farmakologi Klinik)

Dihadiri oleh sekitar 430 peserta dari berbagai spesialis, dokter, dan farmakologis, acara
selama 2 hari ini dimulai pada Sabtu, 29 Januari
2011, pkl 08.30 WIB. Beragam topik kedokteran
terapan yang terutama dikhususkan bagi dokter
yang bekerja di pelayanan tingkat primer ini disampaikan oleh para ahli dari beberapa daerah
di Indonesia. Tema KONAS kali ini adalah
Peningkatan Kompetensi Penggunaan Obat
melalui Pemahaman Farmakologi Klinik.
Beberapa topik pilihan :
Aspek Farmakologi Tamsulosin untuk
Benign Prostatic Hyperplasia/BPH - Prof.
Dr.Iwan Dwiprahasto. PhD, SpFK
Sekitar seperempat pria usia > 45 tahun
mengalami gejala saluran kemih bawah
(International Prostatic Symptom Score /
IPSS > 7). Pada usia 60 tahun insidensnya
meningkat menjadi 50 - 60%. Sedangkan
pada pria usia 70 - 80 tahun sekitar 80 - 90%
mengalami gejala tersebut.

146

Reseptor 1 lebih banyak terdapat pada


saluran kemih. Tamsulosin bekerja selektif
pada 1 dengan aksi panjang. Penelitian awal
menunjukkan tamsulosin memiliki afinitas
10 kali lebih tinggi pada reseptor 1 dibandingkan 2.
Absorpsi tamsulosin HCl kapsul 0,4 mg
secara esensial lengkap (> 90%) pada
kondisi puasa dan menunjukkan kinetik
linear. Kadar mantap dicapai pada hari ke-5
setelah pemberian harian. Pemberian bersama makanan mempengaruhi kadar
puncak. Tmax 4-5 jam saat puasa, namun
memanjang menjadi 6-7 jam jika diberikan
bersama makanan.
Distribusinya ke cairan ekstraselular. Penelitian in vitro tidak menunjukkan adanya
interaksi dengan berbagai obat. Tamsulosin
dimetabolisme ekstensif dengan sitokrom
P450. Namun profil metabolit belum diketahui dengan pasti. Ekskresi sebagian besar
melalui ginjal. Sekitar < 10 % diekskresi dalam

urin dalam bentuk utuh. Obat penghambat


metabolisme enzim, misalnya ketokonazol
dan cimetidine meningkatkan paparan terhadap tamsulosin.
Kendala perubahan farmakokinetik tamsulosin jika diberikan bersama makanan berhasil diatasi dengan teknologi OCAS (Oral
Control Absorption System). Teknologi ini
menggunakan lapisan gel untuk melindungi
obat sehingga tidak diabsorpsi di lambung
melainkan di kolon, sehingga makanan tidak
mempengaruhi profil farmakokinetik tamsulosin. Pelepasan obat menjadi lebih stabil
dalam 24 jam, sehingga efek samping akibat
kadar awal yang tinggi dapat dikurangi.
Pemberian pada pasien disfungsi ginjal tidak
memerlukan penyesuaian dosis, namun tidak
dianjurkan pada pasien dengan klirens kreatinin < 10 mL/menit karena belum ada datanya. Selain itu juga belum ada data pada
pasien gangguan fungsi hati berat, sehingga
tidak direkomendasikan.
CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011

LAPORAN KHUSUS
Pada uji klinik terhadap 1.486 pasien BPH,
tamsulosin 0,4 dan 0,8 mg/hari selama 13
minggu menghasilkan penurunan skor gejala
AUA dibandingkan plasebo dan peningkatan
aliran urin. Namun setelah obat dihentikan,
seluruh gejala muncul seperti semula, sehingga bersifat simtomatik.
Tamsulosin diindikasikan sebagai terapi gejala dan tanda BPH. Profil keamanan jangka
panjang belum diketahui.

Tamsulosin : The First-Line Treatment for


Symptomatic BPH - Dr.Chaidir A Mochtar
SpU, PhD
Walaupun gejala saluran kemih bawah
makin meningkat pada pasien usia lanjut,
namun hanya sekitar 25% orang usia > 80
tahun yang mendapat terapi untuk BPH.
Alpha blocker berkerja menghambat reseptor 1 pada otot prostat sehingga mengurangi penurunan tonus otot polos prostat
(komponen dinamis)
Perbandingan tidak langsung menunjukkan
efektifitas tamsulosin sebanding dengan alpha
blocker lainnya dalam hal mengurangi gejala
dan tanda BPH (penurunan skor IPSS rerata
: 3 poin). Namun efek samping tamsulosin
- rasa pusing, hipotensi, kelelahan, dsb.lebih rendah,
Penggunaan alpha blocker (termasuk tamsulosin) menyebabkan sindrom intraoperative floppy iris, sehingga menyulitkan operasi katarak; hal tersebut harus dievaluasi
sebelum operasi katarak. Terapi alpha blocker
umumnya dihentikan sebelum operasi mata.
Penelitian tamsosulin vs doxazosin di Indonesia menunjukkan efektifitas tamsulosin
lebih tinggi secara bermakna dalam hal
penurunan skor IPSS (p< 0,01) dengan efek
samping terhadap tekanan darah yang
lebih rendah.
Saat ini tamsulosin merupakan terapi lini
pertama gejala saluran kemih bawah yang
diduga disebabkan BPH.
Incretin Therapy in T2DM, Role of DPP-4
Inhibitors - Dr.Freddy Wilmana, MFPM, SpFK
Incretin merupakan hormon yang dikeluarkan di saluran cerna, merangsang sel alfa
dan beta pankreas. Setelah makan, incretin
( GLP-1) akan disekresi dari sel L di jejunum
dan ileum, sehingga insulin terstimulasi dan
glukagon terhambat. Pada pasien DM,
sekresi incretin menurun.
GLP-1 dan GIP memiliki masa hidup pendek
(1-2 menit) dan diaktivasi dengan DPP-4.
CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011

Pemberian penghambat DPP-4 akan memperlama masa kerja GLP-1. Penghambat DPP4 (sitagliptin, vildagliptin, saxagliptin, dsb)
dapat menangani abnormalitas pankreas,
termasuk penurunan fungsi sel beta.
Penghambat DPP-4 memperpanjang masa
kerja hormon incretin (GLP-1 dan GIP) menghasilkan perangsangan sel beta dan alfa
lebih lama, sehingga kadar insulin lebih
tinggi dan glukagon lebih rendah.
GLP-1 mimetic : exenatide. Kerugiannya yaitu
hanya diberikan secara injeksi, sedangkan
penghambat DPP-4 dapat diberikan secara
oral.
Sitagliptin masih dapat diberikan pada pasien dengan peningkatan klirens kreatinin
hingga 30 mL/menit dengan penyesuaian
dosis. Pada pasien gangguan fungsi hati
berat tidak direkomendasi.
Insidens hipoglikemia sitagliptin sebanding
dengan plasebo (1,2 vs 0,9%) karena jika
pasien tidak makan, produksi GLP-1 tidak
terjadi sehingga obat tidak bekerja. Sitagliptin juga bersifat weight neutral.

Aspek Farmakologi Klinik Drospirenon


sebagai Progesteron Baru - dr.Suharti K.
Suherman, SpFK
Progesteron alamiah memiliki kekurangan,
yaitu absorpsi, metabolisme, dan ekskresi
terlalu cepat. Oleh sebab itu dibuat progestogen sintetik (golongan progestin) .
Drospirenon merupakan golongan spirolactone, yaitu progestogen sintetik golongan
terbaru.
Drospirenon memiliki sifat progestogenik
dan antiandrogenik, serta antimineralokortikoid (hingga 8 kali lipat spironolakton).
Drospirenon tidak memiliki efek estrogenik
/androgenik.
Keuntungan efek antimineralokortikoid
drospirenon adalah menghambat reseptor
aldosteron sehingga tidak terjadi retensi
cairan, mengurangi pembengkakan, dan
mengurangi nyeri payudara.
Sebagai obat tunggal, bioavailabilitas absolut 76%. Pemberian bersama makanan
tidak mengganggu absorpsi. Metabolisme
di hati (sebagian kecil oleh CYP3A4). Cmax
1,5 jam, dengan T1/2 terminal 32 jam. Ekskresi
sebagian besar melalui feses dibandingkan
urin.
Hasil uji klinik acak, multisenter drospirenon
vs etinilestradiol menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok
dalam hal gangguan haid. Namun perubahan

berat badan, nafsu makan, dan well being


lebih baik pada kelompok drospirenon.
Manfaat Drospirenon Sebagai Kontrasepsi
pada Perempuan Usia Reproduksi dan Terapi
Hormon pada Menopause - DR. dr.Andon
Hestiantoro SpOG(K)
Drospirenon selalu dikombinasi dengan etinilestradiol sebagai kontrasepsi pada wanita,
sebab jika drospirenon diberikan tunggal
sulit untuk mencapai siklus haid, walaupun
dapat memberikan efek kontraseptif memadai.
Kombinasi berupa : 30 mcg etinil estradiol
(EE) + 3 mg drospirenon = 21 + 7 hari. Atau
dosis EE lebih rendah (20mcg) = 24 + 4 hari.
Kombinasi drospirenon+EE tidak menaikkan
berat badan dan tidak berefek terhadap
tekanan darah, serta perubahan profil lipid
lebih minimal dibandingkan levnogestrel+
EE. Selain itu karena memiliki efek antiandrogenik, keluhan kulit berminyak dan
akne akan berkurang.
Karena efek kombinasi EE + drospirenon
terhadap gejolak hormonal lebih kecil, maka
sindrom pre-menstruasi lebih minimal.
Kombinasi drospirenon + estradiol untuk
mengatasi keluhan saat menopause. Kombinasi tersebut dapat mengatasi hot-flashes
dan efek peningkatan berat badan dapat
diminimalkan. Parameter osteoporosis juga
dapat dijaga.
Manfaat drospirenon : kontrasepsi (kombinasi EE) , non-kontrasepsi (terapi acne, sindrom pre-menstruasi), serta pada kondisi
menopause (kombinasi estradiol).
Rational Combination of Aliskiren as AntiHypertension Therapy - dr. J. Hudyono,
MS., SpOk., MFPM
Aliskiren adalah obat antihipertensi baru dengan
mekanisme kerja Direct Renin Inhibitor (DRI)
Mengutamakan pemberian rasional, yaitu
dalam bentuk kombinasi dalam 1 pil - Single
Pill Combination (SPC).
Terapi kombinasi rasional adalah kombinasi
obat dari kelas berbeda yang memiliki efek
sinergis atau additive dan memiliki profil
mengurangi reaksi efek hemodinamik dan
atau metabolik yang tidak diinginkan dari
penggunaan satu obat.
Contoh kombinasi Aliskiren, yaitu:
- Aliskiren + Diuretik (HCT)
- Aliskiren + ARB (Angiotensin Receptor
Blockers - Valsartan)
- Aliskiren + CCB (Calcium Channel Blockers - Amlodipin)

147

LAPORAN KHUSUS
SPC dapat menurunkan tekanan darah
secara bermakna dibandingkan monoterapi
dan dari segi cost effectiveness lebih baik
dibandingkan monoterapi.
Faktor lain yang dapat memperbaiki cost effectiveness pengobatan hipertensi, antara lain
kepatuhan pasien dalam penggunaan obat.

- Lebih efektif dan efek samping lebih


rendah
Dapat mengcounteract efek negative feedback dari inhibisi ACE1/ARB RAAS

Perbandingan DRI dengan mekanisme obat


lain:
DRI bekerja menghambat perubahan Angiotensinogen menjadi Angiotensin 1
Saat ini mekanisme metabolisme DRI belum
dapat ditentukan, menunggu hasil penelitian terakhir.
Angotensin II mempunyai efek negative (-)
feedback ke ginjal sebagai Renin-release
inhibitor.
Secara evidence based, SPC lebih baik dibandingkan monoterapi. Contohnya kombinasi Aliskiren + HCT lebih baik dalam segi
efektivitas dan juga efek samping dibandingkan dengan monoterapi HCT, seperti telah
dibuktikan dalam studi ALOFT dan AVOID.
Dalam semua studi tersebut, SPC terbukti
dapat menurunkan darah secara bermakna;
kejadian efek samping berat seperti gagal
jantung, jauh lebih rendah dibandingkan
dengan pada monoterapi.

Aliskiren sangat efektif menurunkan tekanan darah, serta dapat mengurangi kerusakan organ pada akhir pengobatan.
Aliskiren menempel pada active site Renin,
sehingga Angiotensinogen tidak dapat menempel ke Renin dan tidak terjadi perubahan
Angiotensinogen menjadi Angiotensin 1.
Studi klinik ASPIRE HIGHER adalah penelitian Aliskiren sebagai organ protector.
Di studi ALLAY, Aliskiren menghasilkan penurunan LVMI yang lebih bermakna dibandingkan dengan monoterapi Losartan.
Sponsor dari Rasilez (Aliskiren) - Novartis.
Sesi Khusus:

Direct Renin Inhibitors and Organ Protection


- Jose Roesma, MD, PhD
Lebih menguntungkan dibandingkan dengan
antihipertensi lain, karena :
- Menghambat di hulu
- Dapat menghindari efek metabolik karena
menghambat di awal metabolisme renin

148

Uji Klinik Susu Formula yang Disuplementasi Gangliosida untuk Perkembangan Otak
Bayi - Dr. dr. Dida Akhmad Gurnida, M.Kes.,
SpA (K)
Gizi bayi < 6 bulan sangat penting untuk
perkembangan otak (kognitif) bayi.
Sumber zat gizi hendaknya ideal, komposisi
seimbang, cukup memenuhi kebutuhan
tumbuh kembang bayi s/d usia 6 bulan.
Bayi dengan ASI eksklusif tingkat perkembangan kognitifnya lebih baik dibandingkan
dengan bayi yang tidak diberi ASI eksklusif.

Berdasarkan hasil survai hanya 3.8% bayi


yang mendapat ASI eksklusif selama 6
bulan, mayoritas ibu memberikan ASI eksklusif kurang dari 4 bulan.
Pemberian susu kepada bayi digantikan dengan susu formula; penjualan susu formula
bayi bertambah 3 kali lipat di tahun 1997.
Sejumlah 27.3% balita mengalami malnutrisi
Telah ditemukan bahwa salah satu faktor
utama yang dapat mengganggu tumbuh
kembang bayi adalah kandungan gangliosida (GA) pada ASI dan susu formula.
GA ASI sangat berbeda bermakna dengan
susu formula biasa; penelitian dilakukan
dengan menambahkan GA ke dalam susu
formula
Fungsi GA:
- Berperan dalam pembentukan struktur
dan fungsi sinaps
- Membantu proses transmisi sel saraf
melalui pengikatan molekul-molekul
transmiter dengan membran sinap.
- Terkait dengan neuritogenesis
- Berperan dalam proses pembentukan
memori dan menjadi substrat pembentuk lapisan saraf dalam menghasilkan
fungsi kognitif
Penelitian acak-buta ganda membandingkan
susu formula biasa dengan susu formula +
GA yang konsentrasinya hampir sama
dengan ASI, hasilnya :
- kemampuan lokomotor, interaksi sosial,
pendengaran dan bahasa tidak berbeda
bermakna
- koordinasi tangan dan mata, IQ performa lebih baik bermakna pada suplementasi GA
GA meningkatkan tingkat perkembangan
IQ
Kebijakan Pengawasan Obat - Dra. Kustantinah,
Apt., M.AptSc (Kepala BPOM RI)
Tujuan Kebijakan Obat Nasional (KONAS)
2006 :
CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011

LAPORAN KHUSUS
Pada uji klinik terhadap 1.486 pasien BPH,
tamsulosin 0,4 dan 0,8 mg/hari selama 13
minggu menghasilkan penurunan skor gejala
AUA dibandingkan plasebo dan peningkatan
aliran urin. Namun setelah obat dihentikan,
seluruh gejala muncul seperti semula, sehingga bersifat simtomatik.
Tamsulosin diindikasikan sebagai terapi gejala dan tanda BPH. Profil keamanan jangka
panjang belum diketahui.

Tamsulosin : The First-Line Treatment for


Symptomatic BPH - Dr.Chaidir A Mochtar
SpU, PhD
Walaupun gejala saluran kemih bawah
makin meningkat pada pasien usia lanjut,
namun hanya sekitar 25% orang usia > 80
tahun yang mendapat terapi untuk BPH.
Alpha blocker berkerja menghambat reseptor 1 pada otot prostat sehingga mengurangi penurunan tonus otot polos prostat
(komponen dinamis)
Perbandingan tidak langsung menunjukkan
efektifitas tamsulosin sebanding dengan alpha
blocker lainnya dalam hal mengurangi gejala
dan tanda BPH (penurunan skor IPSS rerata
: 3 poin). Namun efek samping tamsulosin
- rasa pusing, hipotensi, kelelahan, dsb.lebih rendah,
Penggunaan alpha blocker (termasuk tamsulosin) menyebabkan sindrom intraoperative floppy iris, sehingga menyulitkan operasi katarak; hal tersebut harus dievaluasi
sebelum operasi katarak. Terapi alpha blocker
umumnya dihentikan sebelum operasi mata.
Penelitian tamsosulin vs doxazosin di Indonesia menunjukkan efektifitas tamsulosin
lebih tinggi secara bermakna dalam hal
penurunan skor IPSS (p< 0,01) dengan efek
samping terhadap tekanan darah yang
lebih rendah.
Saat ini tamsulosin merupakan terapi lini
pertama gejala saluran kemih bawah yang
diduga disebabkan BPH.
Incretin Therapy in T2DM, Role of DPP-4
Inhibitors - Dr.Freddy Wilmana, MFPM, SpFK
Incretin merupakan hormon yang dikeluarkan di saluran cerna, merangsang sel alfa
dan beta pankreas. Setelah makan, incretin
( GLP-1) akan disekresi dari sel L di jejunum
dan ileum, sehingga insulin terstimulasi dan
glukagon terhambat. Pada pasien DM,
sekresi incretin menurun.
GLP-1 dan GIP memiliki masa hidup pendek
(1-2 menit) dan diaktivasi dengan DPP-4.
CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011

Pemberian penghambat DPP-4 akan memperlama masa kerja GLP-1. Penghambat DPP4 (sitagliptin, vildagliptin, saxagliptin, dsb)
dapat menangani abnormalitas pankreas,
termasuk penurunan fungsi sel beta.
Penghambat DPP-4 memperpanjang masa
kerja hormon incretin (GLP-1 dan GIP) menghasilkan perangsangan sel beta dan alfa
lebih lama, sehingga kadar insulin lebih
tinggi dan glukagon lebih rendah.
GLP-1 mimetic : exenatide. Kerugiannya yaitu
hanya diberikan secara injeksi, sedangkan
penghambat DPP-4 dapat diberikan secara
oral.
Sitagliptin masih dapat diberikan pada pasien dengan peningkatan klirens kreatinin
hingga 30 mL/menit dengan penyesuaian
dosis. Pada pasien gangguan fungsi hati
berat tidak direkomendasi.
Insidens hipoglikemia sitagliptin sebanding
dengan plasebo (1,2 vs 0,9%) karena jika
pasien tidak makan, produksi GLP-1 tidak
terjadi sehingga obat tidak bekerja. Sitagliptin juga bersifat weight neutral.

Aspek Farmakologi Klinik Drospirenon


sebagai Progesteron Baru - dr.Suharti K.
Suherman, SpFK
Progesteron alamiah memiliki kekurangan,
yaitu absorpsi, metabolisme, dan ekskresi
terlalu cepat. Oleh sebab itu dibuat progestogen sintetik (golongan progestin) .
Drospirenon merupakan golongan spirolactone, yaitu progestogen sintetik golongan
terbaru.
Drospirenon memiliki sifat progestogenik
dan antiandrogenik, serta antimineralokortikoid (hingga 8 kali lipat spironolakton).
Drospirenon tidak memiliki efek estrogenik
/androgenik.
Keuntungan efek antimineralokortikoid
drospirenon adalah menghambat reseptor
aldosteron sehingga tidak terjadi retensi
cairan, mengurangi pembengkakan, dan
mengurangi nyeri payudara.
Sebagai obat tunggal, bioavailabilitas absolut 76%. Pemberian bersama makanan
tidak mengganggu absorpsi. Metabolisme
di hati (sebagian kecil oleh CYP3A4). Cmax
1,5 jam, dengan T1/2 terminal 32 jam. Ekskresi
sebagian besar melalui feses dibandingkan
urin.
Hasil uji klinik acak, multisenter drospirenon
vs etinilestradiol menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok
dalam hal gangguan haid. Namun perubahan

berat badan, nafsu makan, dan well being


lebih baik pada kelompok drospirenon.
Manfaat Drospirenon Sebagai Kontrasepsi
pada Perempuan Usia Reproduksi dan Terapi
Hormon pada Menopause - DR. dr.Andon
Hestiantoro SpOG(K)
Drospirenon selalu dikombinasi dengan etinilestradiol sebagai kontrasepsi pada wanita,
sebab jika drospirenon diberikan tunggal
sulit untuk mencapai siklus haid, walaupun
dapat memberikan efek kontraseptif memadai.
Kombinasi berupa : 30 mcg etinil estradiol
(EE) + 3 mg drospirenon = 21 + 7 hari. Atau
dosis EE lebih rendah (20mcg) = 24 + 4 hari.
Kombinasi drospirenon+EE tidak menaikkan
berat badan dan tidak berefek terhadap
tekanan darah, serta perubahan profil lipid
lebih minimal dibandingkan levnogestrel+
EE. Selain itu karena memiliki efek antiandrogenik, keluhan kulit berminyak dan
akne akan berkurang.
Karena efek kombinasi EE + drospirenon
terhadap gejolak hormonal lebih kecil, maka
sindrom pre-menstruasi lebih minimal.
Kombinasi drospirenon + estradiol untuk
mengatasi keluhan saat menopause. Kombinasi tersebut dapat mengatasi hot-flashes
dan efek peningkatan berat badan dapat
diminimalkan. Parameter osteoporosis juga
dapat dijaga.
Manfaat drospirenon : kontrasepsi (kombinasi EE) , non-kontrasepsi (terapi acne, sindrom pre-menstruasi), serta pada kondisi
menopause (kombinasi estradiol).
Rational Combination of Aliskiren as AntiHypertension Therapy - dr. J. Hudyono,
MS., SpOk., MFPM
Aliskiren adalah obat antihipertensi baru dengan
mekanisme kerja Direct Renin Inhibitor (DRI)
Mengutamakan pemberian rasional, yaitu
dalam bentuk kombinasi dalam 1 pil - Single
Pill Combination (SPC).
Terapi kombinasi rasional adalah kombinasi
obat dari kelas berbeda yang memiliki efek
sinergis atau additive dan memiliki profil
mengurangi reaksi efek hemodinamik dan
atau metabolik yang tidak diinginkan dari
penggunaan satu obat.
Contoh kombinasi Aliskiren, yaitu:
- Aliskiren + Diuretik (HCT)
- Aliskiren + ARB (Angiotensin Receptor
Blockers - Valsartan)
- Aliskiren + CCB (Calcium Channel Blockers - Amlodipin)

147

LAPORAN KHUSUS
SPC dapat menurunkan tekanan darah
secara bermakna dibandingkan monoterapi
dan dari segi cost effectiveness lebih baik
dibandingkan monoterapi.
Faktor lain yang dapat memperbaiki cost effectiveness pengobatan hipertensi, antara lain
kepatuhan pasien dalam penggunaan obat.

- Lebih efektif dan efek samping lebih


rendah
Dapat mengcounteract efek negative feedback dari inhibisi ACE1/ARB RAAS

Perbandingan DRI dengan mekanisme obat


lain:
DRI bekerja menghambat perubahan Angiotensinogen menjadi Angiotensin 1
Saat ini mekanisme metabolisme DRI belum
dapat ditentukan, menunggu hasil penelitian terakhir.
Angotensin II mempunyai efek negative (-)
feedback ke ginjal sebagai Renin-release
inhibitor.
Secara evidence based, SPC lebih baik dibandingkan monoterapi. Contohnya kombinasi Aliskiren + HCT lebih baik dalam segi
efektivitas dan juga efek samping dibandingkan dengan monoterapi HCT, seperti telah
dibuktikan dalam studi ALOFT dan AVOID.
Dalam semua studi tersebut, SPC terbukti
dapat menurunkan darah secara bermakna;
kejadian efek samping berat seperti gagal
jantung, jauh lebih rendah dibandingkan
dengan pada monoterapi.

Aliskiren sangat efektif menurunkan tekanan darah, serta dapat mengurangi kerusakan organ pada akhir pengobatan.
Aliskiren menempel pada active site Renin,
sehingga Angiotensinogen tidak dapat menempel ke Renin dan tidak terjadi perubahan
Angiotensinogen menjadi Angiotensin 1.
Studi klinik ASPIRE HIGHER adalah penelitian Aliskiren sebagai organ protector.
Di studi ALLAY, Aliskiren menghasilkan penurunan LVMI yang lebih bermakna dibandingkan dengan monoterapi Losartan.
Sponsor dari Rasilez (Aliskiren) - Novartis.
Sesi Khusus:

Direct Renin Inhibitors and Organ Protection


- Jose Roesma, MD, PhD
Lebih menguntungkan dibandingkan dengan
antihipertensi lain, karena :
- Menghambat di hulu
- Dapat menghindari efek metabolik karena
menghambat di awal metabolisme renin

148

Uji Klinik Susu Formula yang Disuplementasi Gangliosida untuk Perkembangan Otak
Bayi - Dr. dr. Dida Akhmad Gurnida, M.Kes.,
SpA (K)
Gizi bayi < 6 bulan sangat penting untuk
perkembangan otak (kognitif) bayi.
Sumber zat gizi hendaknya ideal, komposisi
seimbang, cukup memenuhi kebutuhan
tumbuh kembang bayi s/d usia 6 bulan.
Bayi dengan ASI eksklusif tingkat perkembangan kognitifnya lebih baik dibandingkan
dengan bayi yang tidak diberi ASI eksklusif.

Berdasarkan hasil survai hanya 3.8% bayi


yang mendapat ASI eksklusif selama 6
bulan, mayoritas ibu memberikan ASI eksklusif kurang dari 4 bulan.
Pemberian susu kepada bayi digantikan dengan susu formula; penjualan susu formula
bayi bertambah 3 kali lipat di tahun 1997.
Sejumlah 27.3% balita mengalami malnutrisi
Telah ditemukan bahwa salah satu faktor
utama yang dapat mengganggu tumbuh
kembang bayi adalah kandungan gangliosida (GA) pada ASI dan susu formula.
GA ASI sangat berbeda bermakna dengan
susu formula biasa; penelitian dilakukan
dengan menambahkan GA ke dalam susu
formula
Fungsi GA:
- Berperan dalam pembentukan struktur
dan fungsi sinaps
- Membantu proses transmisi sel saraf
melalui pengikatan molekul-molekul
transmiter dengan membran sinap.
- Terkait dengan neuritogenesis
- Berperan dalam proses pembentukan
memori dan menjadi substrat pembentuk lapisan saraf dalam menghasilkan
fungsi kognitif
Penelitian acak-buta ganda membandingkan
susu formula biasa dengan susu formula +
GA yang konsentrasinya hampir sama
dengan ASI, hasilnya :
- kemampuan lokomotor, interaksi sosial,
pendengaran dan bahasa tidak berbeda
bermakna
- koordinasi tangan dan mata, IQ performa lebih baik bermakna pada suplementasi GA
GA meningkatkan tingkat perkembangan
IQ
Kebijakan Pengawasan Obat - Dra. Kustantinah,
Apt., M.AptSc (Kepala BPOM RI)
Tujuan Kebijakan Obat Nasional (KONAS)
2006 :
CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011

LAPORAN KHUSUS

a. Ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan terutama obat esensial.


b. Jaminan keamanan, khasiat dan mutu
obat beredar
c. Penggunaan obat yang rasional
Terdapat 3 lapis sistem keamanan penggunaan obat, yaitu dari Pemerintah, Masyarakat dan Perusahaan farmasi
Prinsip evaluasi obat menggunakan pedoman
GRP (Good Review Practice).
Pengawasan dilakukan 2 tahap, yaitu: Premarket dan Post-market
Peraturan pengadaan obat terbaru adalah
Permenkes No.10 thn 2008, dimasukkan
dalam Pengadaan Jalur Obat Khusus (Special
Access Scheme - SAS).

Stem Cell untuk Pengobatan - Dr. Cynthia


Retna S., M.Si (Prodia)
Stem cell adalah sel yang dapat berpoliferasi dan diferensiasi ke berbagai bentuk
sel tubuh makhluk hidup.
Banyak digunakan sebagai terapi transplantasi organ untuk mengurangi penolakan
tubuh.
Stem cell dapat melakukan self-renewal di
dalam kultur serta membentuk jaringan ex
vivo.
Di antara semua jenis stem cell yang tersedia (embryonic, adult, dan mesenchymal),
embryonic stem cell mempunyai kemampuan proliferasi dan diferensiasi yang paling
besar.
Embryonic stem cell jarang digunakan karena
masalah etika.
Stem cell yang diisolasi dari darah talipusat,
terbukti lebih baik daripada adult stem cell.
Aplikasi pada hewan sudah banyak berhasil,
tetapi uji klinis pada manusia masih sangat
sedikit.
Perlu jelas diketahui terlebih dahulu mekanisme stem cell untuk pengobatan, apakah
immunomodulator atau immunoprotective.
Diperlukan produksi dengan GMP untuk
menjaga keamanan dan efikasi pengobatan
stem cell.
Diharapkan stem cell tidak menjadi patogen
dalam tubuh.
Kombinasi amlodipin + atorvastatin pada
praktek klinis: Menggabungkan bukti ilmiah
dengan mekanisme kerja. - Prof. DR. dr.
Hadyanto Lim, M.Kes, SpFK, FESC, FIBA
Hipertensi dan dislipidemia adalah faktor risiko
gangguan fungsi jantung. Jika tidak dirawat
dapat berlanjut dan berkembang menjadi
CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011

penyakit jantung koroner (Coronary Arteery


Disease/CAD). Pasien CAD lebih berisiko mengalami gangguan fungsi jantung berat seperti
infark miokard. Observasi menunjukkan faktor
risiko seperti tekanan darah tinggi dan dislipidemia secara umum meningkatkan risiko kejadian kardiovaskuler secara berlipat. ganda.
Bukti-bukti selama beberapa dekade menunjukkan bahwa beberapa golongan obat termasuk calcium channel blockers menurunkan
tekanan darah. Studi intervensi mengkonfirmasi manfaat kardiovaskuler statin pada pencegahan primer dan sekunder.
Uji klinis besar terbaru menunjukkan kombinasi calcium channel blockers amlodipin +
atorvastatin lebih bermanfaat dalam penanganan risiko kejadian kardiovaskuler pada
pasien hipertensi, mungkin dengan menurunkan tekanan darah sistolik, kadar kolesterol LDL,
mekanisme farmakologi dan efek pleiotropiknya.
Treatment of Systemic Fungal Infection :
Farmakologi Micafungin - Prof. Dr. dr. Armen
Muchtar, SpFK
Micafungin merupakan anti-jamur golongan
Echinocandin. Echinocandin merupakan heksapeptida siklik dengan rantai samping ocyl lipid
yang terhubung dengan atom N. Mekanisme
kerja micafungin adalah menghambat 1,3-dan 1,6--D-glucan synthetase.
Hambatan sintesis glucan ini menyebabkan
kebocoran dinding sel yang berakhir dengan
kematian sel jamur. Micafungin terutama
aktif untuk spesies Candida dan Aspergillus
karena kandungan glucan paling tinggi pada
dinding selnya.
Micafungin hampir tidak diserap pada pemberian per oral, diberikan secara intravena dan
memiliki ikatan protein yang tinggi (99,8%).
Penetrasinya ke LCS rendah. Micafungin dieliminasi dari sel hepar ke dalam cairan empedu sebanyak 40%. Data farmakokinetik
micafungin tidak berubah pada gangguan
fungsi hepar dan ginjal sehingga tidak diperlukan penyesuaian dosis. Micafungin merupakan anti-jamur yang tergolong concentrationdependent killing sehingga pemberiannya cukup
1 kali sehari.
Indikasi micafungin (FDA): terapi empirik demam
neutropenia yang diduga terinfeksi jamur, terapi
infeksi Candida, profilaksis infeksi Candida

pada penderita transplantasi stem cell hematopoetic, dan terapi aspergilosis invasif pada
penderita yang refrakter atau tidak toleran
dengan obat lain. Efek samping yang sering
dilaporkan: mual (2,8%), flebitis (2,5%), muntah
(2,5%), peningkatan enzim aspartate aminotransferase (2,3%) dan alkaline phosphatase
(2,7%).
Anti-jamur golongan Echinocandin lainnya
antara lain caspofungin dan anidulafungin
(belum ada di Indonesia).
Penatalaksanaan Infeksi Jamur Sistemik
atau Invasif pada Pasien Demam Neutropenia dan Peran Echinocandin - Dr. dr.
Djumhana Atmakusuma, MSc, SpPD-KHOM
Salah satu faktor risiko pasien dengan infeksi
jamur adalah demam neutropenia. Terapi definitif infeksi jamur sistemik atau invasif memerlukan diagnosis pasti yaitu kultur darah (+)
Candida 2 kali pada waktu yang berbeda.
Namun, hasil pemeriksaan yang positif sering
< 50%. Diagnosis pasti aspergilosis invasif
memerlukan pemeriksaan histopatologi dengan
pengecatan Gomori methenamin.
Menunda terapi anti-jamur meningkatkan
mortalitas, oleh karena itu sambil menunggu
hasil pemeriksaan diberikan terapi profilaksis
(terapi pasien berrisiko tinggi terinfeksi jamur),
terapi pre-emptive (terapi pasien berrisiko tinggi
terinfeksi jamur tetapi belum ada gejala dan
tanda, hanya ditemukan koloni jamur), terapi
empirik (terapi pasien dengan faktor risiko
infeksi jamur yang tanda dan gejala infeksinya
sudah ada), terapi pre-sumptive (terapi pasien
dengan faktor risiko infeksi jamur yang mengalami infeksi di paru tapi tidak berespon
terhadap antibiotik dan memiliki tanda halo
pada CT Scan paru).

LAPORAN KHUSUS
Dosis anti-jamur golongan Echinocandin pada
dewasa adalah anidulafungin : dosis muat
200 mg kemudian 100 mg/hari, caspofungin
: dosis muat 70 mg kemudian 50 mg/hari,
micafungin : 100 mg/hari (tanpa dosis muat).
Single inhaler combination therapy for
maintenance and relief of asthma - Prof.
Dr. dr. Rozaimah Z.H., MS, SpFK
Penatalaksanaan asma pada dasarnya terdiri atas controller treatment dan reliever treatment. Reliever treatment ditujukan untuk
mengatasi gejala eksaserbasi, sementara
controller treatment bertujuan mengontrol
penyakit untuk jangka panjang.
Selama ini, pendekatan tatalaksana asma
cenderung terfokus pada penanganan
eksaserbasi saja. Seharusnya, kunci utama
penanganan asma terletak pada pengendalian faktor-faktor yang terlibat dalam
patogenesis asma. Dengan kata lain, tanpa
mengesampingkan reliever treatment, terapi
asma yang terpenting adalah long-term
controller treatment.
Obat-obat asma yang banyak dipakai selama ini (terutama oleh dokter umum) ialah
obat-obat untuk mengatasi gejala eksaserbasi saja, seperti salbutamol dan salmeterol,
padahal diperlukan juga obat-obat untuk mengatasi patogenesis yang mendasari asma,
yakni inflamasi. Karena itu, dalam pengobatan asma, dibutuhkan anti- inflamasi.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, GINA


(2009) menetapkan strategi terkini dalam
penatalaksanaan asma berupa pengobatan tepat (appropriate) melalui kombinasi
terapi inhalasi controller jangka panjang
(antiinflamasi, yaitu inhalation corticosteroid/
ICS) dengan long-acting reliever (long acting
2 agonist/LABA).
Kombinasi budesonide + formoterol inhalasi merupakan obat pilihan. Kedua obat
menghasilkan efek sinergistik yang bermanfaat mengendalikan patogenesis asma dan,
dengan demikian, meningkatkan kualitas
hidup pasien. Formoterol merupakan obat
golongan LABA yang mempunyai keuntungan terapeutik karena mula kerjanya cepat
dan durasi kerjanya lama. Budesonide menjadi kortikosteroid pilihan karena dapat dipakai untuk semua kasus asma, termasuk
pada eksaserbasi.
Selain terapi medikamentosa, pemahaman
pasien atas penyakitnya dan kerja sama
dokter-pasien yang baik (diistilahkan sebagai
adherence) serta aspek farmakoekonomik
harus dipertimbangkan.

Achieving asthma control in clinical


practice with SMART approach - Prof. Dr.
dr. Tamsil Syafiuddin, SpP
Seiring perkembangan ilmu kedokteran, terjadi revolusi dalam patogenesis asma, yang
menciptakan revolusi penatalaksanaan. Patogenesis asma kini dianggap tidak hanya berkaitan dengan bronkospasme dan inflamasi,
tetapi juga remodeling. Karena itu, terapi
asma saat ini lebih difokuskan untuk mencegah agar pasien tidak jatuh pada keadaan
remodeling tersebut.
Tujuan penatalaksanaan asma (GINA 2009),
ialah mengatasi inflamasi jalan napas, mencegah eksaserbasi, dan mengurangi gejala
menggunakan dosis efektif minimum. Semua
ini berdampak pada peningkatan kualitas
hidup pasien.
Kombinasi LABA (formoterol) + ICS (budenoside) menjadi obat pilihan utama untuk
terapi asma.
Terapi kombinasi yang efektif untuk mengatasi eksaserbasi sekaligus mengendalikan patogenesis asma tersebut dikenal
dengan istilah SMART (Symbicort maintenance and reliever therapy). Symbicort adalah
produk kombinasi yang berisi formoterol
dan budesonide.
Pengobatan asma dengan pendekatan
SMART akan meningkatkan adherence dan
confidence dalam penanganan asma.
(HLI, MAJ, AGG, AAM, LHS)

Anti-jamur golongan Echinocandin diberikan


pada pasien demam neutropenia dengan kandidemia (grade A-II). Sementara pada aspergilosis paru invasif, anti-jamur golongan Echinocandin direkomendasikan sebagai terapi
alternatif (guideline IDSA 2008-2009).
Micafungin (Echinocandin) direkomendasikan
sebagai terapi profilaksis lini pertama pada
pasien hematologi dan transplantasi sumsum
tulang, terapi empirik kandidiasis, terapi profilaksis lini pertama dan terapi empirik aspergilosis paru invasif (guideline Jepang 2007).

149

150

CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011

LAPORAN KHUSUS

a. Ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan terutama obat esensial.


b. Jaminan keamanan, khasiat dan mutu
obat beredar
c. Penggunaan obat yang rasional
Terdapat 3 lapis sistem keamanan penggunaan obat, yaitu dari Pemerintah, Masyarakat dan Perusahaan farmasi
Prinsip evaluasi obat menggunakan pedoman
GRP (Good Review Practice).
Pengawasan dilakukan 2 tahap, yaitu: Premarket dan Post-market
Peraturan pengadaan obat terbaru adalah
Permenkes No.10 thn 2008, dimasukkan
dalam Pengadaan Jalur Obat Khusus (Special
Access Scheme - SAS).

Stem Cell untuk Pengobatan - Dr. Cynthia


Retna S., M.Si (Prodia)
Stem cell adalah sel yang dapat berpoliferasi dan diferensiasi ke berbagai bentuk
sel tubuh makhluk hidup.
Banyak digunakan sebagai terapi transplantasi organ untuk mengurangi penolakan
tubuh.
Stem cell dapat melakukan self-renewal di
dalam kultur serta membentuk jaringan ex
vivo.
Di antara semua jenis stem cell yang tersedia (embryonic, adult, dan mesenchymal),
embryonic stem cell mempunyai kemampuan proliferasi dan diferensiasi yang paling
besar.
Embryonic stem cell jarang digunakan karena
masalah etika.
Stem cell yang diisolasi dari darah talipusat,
terbukti lebih baik daripada adult stem cell.
Aplikasi pada hewan sudah banyak berhasil,
tetapi uji klinis pada manusia masih sangat
sedikit.
Perlu jelas diketahui terlebih dahulu mekanisme stem cell untuk pengobatan, apakah
immunomodulator atau immunoprotective.
Diperlukan produksi dengan GMP untuk
menjaga keamanan dan efikasi pengobatan
stem cell.
Diharapkan stem cell tidak menjadi patogen
dalam tubuh.
Kombinasi amlodipin + atorvastatin pada
praktek klinis: Menggabungkan bukti ilmiah
dengan mekanisme kerja. - Prof. DR. dr.
Hadyanto Lim, M.Kes, SpFK, FESC, FIBA
Hipertensi dan dislipidemia adalah faktor risiko
gangguan fungsi jantung. Jika tidak dirawat
dapat berlanjut dan berkembang menjadi
CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011

penyakit jantung koroner (Coronary Arteery


Disease/CAD). Pasien CAD lebih berisiko mengalami gangguan fungsi jantung berat seperti
infark miokard. Observasi menunjukkan faktor
risiko seperti tekanan darah tinggi dan dislipidemia secara umum meningkatkan risiko kejadian kardiovaskuler secara berlipat. ganda.
Bukti-bukti selama beberapa dekade menunjukkan bahwa beberapa golongan obat termasuk calcium channel blockers menurunkan
tekanan darah. Studi intervensi mengkonfirmasi manfaat kardiovaskuler statin pada pencegahan primer dan sekunder.
Uji klinis besar terbaru menunjukkan kombinasi calcium channel blockers amlodipin +
atorvastatin lebih bermanfaat dalam penanganan risiko kejadian kardiovaskuler pada
pasien hipertensi, mungkin dengan menurunkan tekanan darah sistolik, kadar kolesterol LDL,
mekanisme farmakologi dan efek pleiotropiknya.
Treatment of Systemic Fungal Infection :
Farmakologi Micafungin - Prof. Dr. dr. Armen
Muchtar, SpFK
Micafungin merupakan anti-jamur golongan
Echinocandin. Echinocandin merupakan heksapeptida siklik dengan rantai samping ocyl lipid
yang terhubung dengan atom N. Mekanisme
kerja micafungin adalah menghambat 1,3-dan 1,6--D-glucan synthetase.
Hambatan sintesis glucan ini menyebabkan
kebocoran dinding sel yang berakhir dengan
kematian sel jamur. Micafungin terutama
aktif untuk spesies Candida dan Aspergillus
karena kandungan glucan paling tinggi pada
dinding selnya.
Micafungin hampir tidak diserap pada pemberian per oral, diberikan secara intravena dan
memiliki ikatan protein yang tinggi (99,8%).
Penetrasinya ke LCS rendah. Micafungin dieliminasi dari sel hepar ke dalam cairan empedu sebanyak 40%. Data farmakokinetik
micafungin tidak berubah pada gangguan
fungsi hepar dan ginjal sehingga tidak diperlukan penyesuaian dosis. Micafungin merupakan anti-jamur yang tergolong concentrationdependent killing sehingga pemberiannya cukup
1 kali sehari.
Indikasi micafungin (FDA): terapi empirik demam
neutropenia yang diduga terinfeksi jamur, terapi
infeksi Candida, profilaksis infeksi Candida

pada penderita transplantasi stem cell hematopoetic, dan terapi aspergilosis invasif pada
penderita yang refrakter atau tidak toleran
dengan obat lain. Efek samping yang sering
dilaporkan: mual (2,8%), flebitis (2,5%), muntah
(2,5%), peningkatan enzim aspartate aminotransferase (2,3%) dan alkaline phosphatase
(2,7%).
Anti-jamur golongan Echinocandin lainnya
antara lain caspofungin dan anidulafungin
(belum ada di Indonesia).
Penatalaksanaan Infeksi Jamur Sistemik
atau Invasif pada Pasien Demam Neutropenia dan Peran Echinocandin - Dr. dr.
Djumhana Atmakusuma, MSc, SpPD-KHOM
Salah satu faktor risiko pasien dengan infeksi
jamur adalah demam neutropenia. Terapi definitif infeksi jamur sistemik atau invasif memerlukan diagnosis pasti yaitu kultur darah (+)
Candida 2 kali pada waktu yang berbeda.
Namun, hasil pemeriksaan yang positif sering
< 50%. Diagnosis pasti aspergilosis invasif
memerlukan pemeriksaan histopatologi dengan
pengecatan Gomori methenamin.
Menunda terapi anti-jamur meningkatkan
mortalitas, oleh karena itu sambil menunggu
hasil pemeriksaan diberikan terapi profilaksis
(terapi pasien berrisiko tinggi terinfeksi jamur),
terapi pre-emptive (terapi pasien berrisiko tinggi
terinfeksi jamur tetapi belum ada gejala dan
tanda, hanya ditemukan koloni jamur), terapi
empirik (terapi pasien dengan faktor risiko
infeksi jamur yang tanda dan gejala infeksinya
sudah ada), terapi pre-sumptive (terapi pasien
dengan faktor risiko infeksi jamur yang mengalami infeksi di paru tapi tidak berespon
terhadap antibiotik dan memiliki tanda halo
pada CT Scan paru).

LAPORAN KHUSUS
Dosis anti-jamur golongan Echinocandin pada
dewasa adalah anidulafungin : dosis muat
200 mg kemudian 100 mg/hari, caspofungin
: dosis muat 70 mg kemudian 50 mg/hari,
micafungin : 100 mg/hari (tanpa dosis muat).
Single inhaler combination therapy for
maintenance and relief of asthma - Prof.
Dr. dr. Rozaimah Z.H., MS, SpFK
Penatalaksanaan asma pada dasarnya terdiri atas controller treatment dan reliever treatment. Reliever treatment ditujukan untuk
mengatasi gejala eksaserbasi, sementara
controller treatment bertujuan mengontrol
penyakit untuk jangka panjang.
Selama ini, pendekatan tatalaksana asma
cenderung terfokus pada penanganan
eksaserbasi saja. Seharusnya, kunci utama
penanganan asma terletak pada pengendalian faktor-faktor yang terlibat dalam
patogenesis asma. Dengan kata lain, tanpa
mengesampingkan reliever treatment, terapi
asma yang terpenting adalah long-term
controller treatment.
Obat-obat asma yang banyak dipakai selama ini (terutama oleh dokter umum) ialah
obat-obat untuk mengatasi gejala eksaserbasi saja, seperti salbutamol dan salmeterol,
padahal diperlukan juga obat-obat untuk mengatasi patogenesis yang mendasari asma,
yakni inflamasi. Karena itu, dalam pengobatan asma, dibutuhkan anti- inflamasi.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, GINA


(2009) menetapkan strategi terkini dalam
penatalaksanaan asma berupa pengobatan tepat (appropriate) melalui kombinasi
terapi inhalasi controller jangka panjang
(antiinflamasi, yaitu inhalation corticosteroid/
ICS) dengan long-acting reliever (long acting
2 agonist/LABA).
Kombinasi budesonide + formoterol inhalasi merupakan obat pilihan. Kedua obat
menghasilkan efek sinergistik yang bermanfaat mengendalikan patogenesis asma dan,
dengan demikian, meningkatkan kualitas
hidup pasien. Formoterol merupakan obat
golongan LABA yang mempunyai keuntungan terapeutik karena mula kerjanya cepat
dan durasi kerjanya lama. Budesonide menjadi kortikosteroid pilihan karena dapat dipakai untuk semua kasus asma, termasuk
pada eksaserbasi.
Selain terapi medikamentosa, pemahaman
pasien atas penyakitnya dan kerja sama
dokter-pasien yang baik (diistilahkan sebagai
adherence) serta aspek farmakoekonomik
harus dipertimbangkan.

Achieving asthma control in clinical


practice with SMART approach - Prof. Dr.
dr. Tamsil Syafiuddin, SpP
Seiring perkembangan ilmu kedokteran, terjadi revolusi dalam patogenesis asma, yang
menciptakan revolusi penatalaksanaan. Patogenesis asma kini dianggap tidak hanya berkaitan dengan bronkospasme dan inflamasi,
tetapi juga remodeling. Karena itu, terapi
asma saat ini lebih difokuskan untuk mencegah agar pasien tidak jatuh pada keadaan
remodeling tersebut.
Tujuan penatalaksanaan asma (GINA 2009),
ialah mengatasi inflamasi jalan napas, mencegah eksaserbasi, dan mengurangi gejala
menggunakan dosis efektif minimum. Semua
ini berdampak pada peningkatan kualitas
hidup pasien.
Kombinasi LABA (formoterol) + ICS (budenoside) menjadi obat pilihan utama untuk
terapi asma.
Terapi kombinasi yang efektif untuk mengatasi eksaserbasi sekaligus mengendalikan patogenesis asma tersebut dikenal
dengan istilah SMART (Symbicort maintenance and reliever therapy). Symbicort adalah
produk kombinasi yang berisi formoterol
dan budesonide.
Pengobatan asma dengan pendekatan
SMART akan meningkatkan adherence dan
confidence dalam penanganan asma.
(HLI, MAJ, AGG, AAM, LHS)

Anti-jamur golongan Echinocandin diberikan


pada pasien demam neutropenia dengan kandidemia (grade A-II). Sementara pada aspergilosis paru invasif, anti-jamur golongan Echinocandin direkomendasikan sebagai terapi
alternatif (guideline IDSA 2008-2009).
Micafungin (Echinocandin) direkomendasikan
sebagai terapi profilaksis lini pertama pada
pasien hematologi dan transplantasi sumsum
tulang, terapi empirik kandidiasis, terapi profilaksis lini pertama dan terapi empirik aspergilosis paru invasif (guideline Jepang 2007).

149

150

CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011

Anda mungkin juga menyukai