BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT
Diusulkan oleh :
Zainul Abidin
NIM. 1006121802
/TA: 2010
Ayu Lestari
NIM. 1203121051
/TA: 2012
Satria Verandoni
NIM. 1203113465
/TA: 2012
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: Zainul Abidin
: 1006121802
: Kehutanan/faperta
: Universitas Riau
: Jl. Binawidya Kampus, Panam
Pekanbaru.
081371326997
: 741nul@gmail.com
: 2 orang
: Dr. Nurhayati, M,Sc
: 0016126401
: Jl. Bangau Sakti, Gg. Pipit, Panam
Pekanbaru-Riau/081365427321
Zainul Abidin
NIM. 1006121802
ii
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya, Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM/GT) yang
berjudul Peningkatan Konsumsi Sayur Organik Sebagai Salah Satu Cara Pola
Hidup Sehat ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penulisan PKM-GT ini, penulis mendapat bantuan serta bimbingan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Muhdarina, M.Si selaku ketua jurusan kimia.
2. Ibu Dr. Nurhayati, M.Sc selaku dosen pendamping yang telah
membimbing penyusunan PKM-GT ini
3. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan PKMGT ini
Semoga PKM-GT ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis sadari
bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan karya tulis
ini. Akhir kata penulis berharap agar PKM-GT ini dapat dimanfaatkan
sebagaimana mestinya.
iii
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v
RINGKASAN ....................................................................................................... vi
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
Latar Belakang ...................................................................................................1
Tujuan ................................................................................................................3
Manfaat ..............................................................................................................3
GAGASAN .............................................................................................................4
Keunggulan dalam Sistem Pertanian Organik ......................................................4
Penghematan Energi .............................................................................................6
Kualitas Air ..........................................................................................................6
Kualitas Udara ......................................................................................................6
Pengelolaan Limbah .............................................................................................7
Keanekaragaman Hayati .......................................................................................7
Kekurangan dalam Sistem organic...7
KESIMPULAN .......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
v
DAFTAR GAMBAR
v
v
RINGKASAN
Filosofi yang melandasi pertanian organik adalah mengembangkan
prinsip-prinsip memberi makan pada tanah yang selanjutnya tanah menyediakan
makanan untuk tanaman (feeding the soil that feeds the plants) dan bukan
memberi makanan langsung pada tanaman. memberikan istilah membangun
kesuburan tanah. Strategi pertanian organik adalah memindahkan hara
secepatnya dari sisa tanaman. Kompos dan pupuk kandang menjadi biomassa
tanah yang selanjutnya setelah mengalami proses mineralisasi baru menjadi unsur
dalam larutan tanah. Dengan kata lain, unsur hara di daur ulang melalui satu atau
lebih tahapan bentuk senyawa organik sebelum diserap tanaman. Hal ini berbeda
sama sekali dengan pertanian konvensional yang memberikan unsur hara secara
cepat dan langsung dalam bentuk larutan sehingga segera diserap tanaman dengan
dosis dan waktu pemberian yang sesuai dengan kebutuhan. Terdapat banyak
keunggulan dari membudidayakan pertanian organik diantaranya meningkatan
aktivitas organisme yang menguntungkan bagi tanaman. Mikroorganisme seperti
rizobium dan mikroriza yang hidup di tanah dan perakaran tanaman sangat
membantu tanaman dalam penyediaan dan penyerapan unsur hara. Juga banyak
organisme lain yang bersifat menekan pertumbuhan hama dan penyakit tanaman.
Misalnya pertumbuhan cendawan akar (Ganoderma sp, Phytopthora sp) dapat
ditekan dan dihalangi oleh organisme Trichoderma sp, meningkatkan cita rasa dan
kandungan gizi.
Cita rasa hasil tanaman organik menjadi lebih menarik. Selain itu
pertanian organik juga meningkatkan nilai gizi Meningkatkan ketahanan dari
serangan organisme pengganggu. Karena dengan penggunaan pupuk organik yang
cukup maka unsur-unsur hara makro dan mikro terpenuhi semua sehingga
tanaman lebih kuat dan sehat untuk menahan serangan beberapa organisme
pengganggu dan lebih tahan dari serangan peryakit. Memperpanjang unsur
simpan dan memperbaiki struktur. Sayur dan buah hasil pertanian tidak cepat
rusak atau akibat penyimpanan.
Pertanian organik dengan pemakaian pupuk organik mejadikan tanah
lebih gembur dan tidak mudah terkikis aliran air. Struktur tanah menjadi lebih
kompak dengan adanya penambahan bahan-bahan organik dan lebih tahan
menyimpan air dibanding dengan tanah yang tidak dipupuk bahan organik, itulah
beberapa keuntungan dari manfaat penggunaan pertanian organik.
vi
v
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertanian organik merupakan teknik budidaya pertanian yang menggunakan
bahan-bahan alami tanpa bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian
organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan
yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak
lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional
yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman
dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional
attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen
seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik meningkat pesat.
Saat ini, pertanian organik adalah pilihan yang baik bagi petani yang ingin
melakukan pertanian yang berkelanjutan. Tetapi ada beberapa hambatan untuk
mewujudkan pertanian organik di Indonesia seperti, pupuk organik masih
digunakan sebagai pupuk pelengkap, disamping pupuk kimia karena adanya
target produksi. Banyak petani di Indonesia beranggapan bahwa pupuk organik
tidak dapat memenuhi nutrisi tanaman dan memiliki respon yang lebih lamban
berbeda dengan pupuk anorganik, seperti Urea, TSP dan KCl.
Sebenarnya, laporan dari Amerika, bahwa efek dari pupuk organik sebesar
14 ton setahun tiap unit area selama 8 tahun akan tetap ada walaupun setelah 40
tahun dari pengaplikasikan pupuk terakhir; produk pertanian organik masih
dipandang mahal; para petani enggan menggunakan pupuk organik secara
keseluruhan karena pupuk kompos menyebabkan banyak tumbuh gulma.
Banyak penelitian yang sudah membuktikan manfaat pertanian organik,
baik dilihat dari aspek ekonomi, ekologi, maupun sosial budaya. Praktik pertanian
organik dinyatakan oleh banyak kalangan mampu menjamin keberlanjutan
ekonomi, ekologi, dan keadilan sosial. Namun, ironisnya praktik pertanian
organik di Indonesia belum berkembang cukup pesat yang terlihat dari data-data
statistik tentang luas lahan pertanian organik dan jumlah produsen pertanian
organik yang relatif sangat rendah dibandingkan negara-negara lain. Padahal,
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu produsen
organik terbesar di dunia. Realita yang menunjukkan bahwa sangat sedikit petani
yang mengadopsi praktik pertanian organik inilah yang kemudian menjadi sebuah
pertanyaan besar, apakah pertanian organik memiliki keberlanjutan pada masa
yang akan datang di kalangan petani, atau hanya merupakan sebuah retorika.
Beberapa hal yang mencakup kegunaan pertanian organik dalam membatasi
pertanian kovensional dan kemungkinan risiko terhadap lingkungan, adalah:
a. Menghemat penggunaan hara tanah, berarti memperpanjang umur produktif
tanah.
b. Melindungi tanah terhadap kerusakan karena erosi dan mencegah degradasi
tanah karena kerusakan struktur tanah.
2
c. Meningkatkan lengas tanah sehingga mengindarkan kemungkinan risiko
kekeringan dan memperbaiki ketersediaan hara tanah.
d. Menghindarkan terjadinya ketimpangan hara, bahkan dapat memperbaiki
neraca hara dalam tana
e. Melindungi tanaman terhadap cekaman oleh unsur-unsur yang ada dalam tanah
(Fe, Al, Mn).
Sedangkan Pertanian konvensional.dengan berbagai tawaran kemudahan
ternyata juga berpengaruh pada sikap mental dengan menciptakan budaya instan.
dalam melaksanakan usaha pertanian menginginkan dapat memperoleh hasil yang
banyak dalam waktu singkat dan tidak terlalu direpotkan. Pupuk organik yang
bersifat ruah, oleh para petani konvensional dilihat sebagai sesuatu yang
merepotkan dan membutuhkan lebih banyak tenaga untuk mengelola dan
memanfaatkannya.
Demikian juga halnya dengan berbagai tanaman yang dapat digunakan
sebagai pestisida organik tidak lagi banyak dimanfaatkan karena selain
keterbatasan pengetahuan juga dipandang sebagai sesuatu yang merepotkan.
Kesadaran untuk mengelola lingkungan menjadi lebih baik sering kali dikalahkan
oleh pertimbangan teknis. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat
Pertanian Konvensional Perkembangan sistem pertanian yang didominasi
oleh sistem pertanian dengan input luar yang tinggi tersebut telah membawa
dampak negatif pada ekosistem pertanian dan lingkungannya. Dampak nyata
dalam ekosistem pertanian antara lain :
a) Meningkatnya degradasi lahan (fisik, kimia dan biologis),
b) Meningkatnya residu pestisida dan gangguan serta resistensi hama penyakit dan
gulma,
c) Berkurangnya keanekaragaman hayati,
d) Gangguan kesehatan petani dan masyarakat lainnya sebagai akibat dari
pengunaan pestisida dan bahan-bahan pencemaran lingkungan.
Sedangkan dampak yang terjadi di luar ekosistem pertanian, adalah :
a) Meningkatnya gangguan kesehatan masyarakat konsumen karena pencemaran
bahan-bahanpangan yang diproduksi di dalam ekosistem peratanian,
b) Terjadi ketidakadilan ekonomi karena adanya praktek monopoli dalam penyediaan sarana produksi pertanian,
c) Ketimpangan sosial antar petani dan komunitas di luar petani.
Keadaan atau gambaran umum dari semua pertanian modern adalah titik
beratnya pada salah satu jenis tanaman tertentu, menggunakan intensifikasi modal
dan pada umumnya berproduksi dengan teknologi yang hemat tenaga kerja serta
memperhatikan skala ekonomis yang efisien yaitu dengan cara meminimumkan
v
3
biaya untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Untuk mencapai semua tujuan,
pertanian modern praktis tidak berbeda dalam konsep atau operasinya dengan
perusahaan industri yang besar. Sistem pertanian modern yang demikian itu
sekarang ini dikenal dengan agri-bisnis. merupakan cara bertani yang
memanfaatkan inovasi teknologi dengan penggunaan input yang banyak dengan
tujuan memperoleh output yang lebih tinggi dalam kurun waktu yang relatif
singkat. Pertanian intensif dapat disebut sebagai pertanian modern.
Ciri Pertanian Modern adalah penggunaan bibit unggul, aplikasi pupuk
buatan, pestisida, penerapan mekanisasi pertanian dan pemanfaatan air irigasi.
Sistem pertanian ini mengkonsumsi sumberdaya alam yang tak terbaharui
dalamjumlah besar seperti minyak dan gas bumi, fosfat dan lain-lain, sehingga
butuh modal yang besar pula (Rachman, 2002).
Sistem pertanian seperti ini telah berkembang sedemikian rupa di berbagai
belahan dunia termasuk Indonesia dan dirasakan sangat bermanfaat dalam rangka
peningkatan produksi berbagai komoditas pertanian guna memenuhi kebutuhan
manusia. Hasil kemajuan teknologi melalui pertanian modern begitu spektakuler
dan mengesankan, sehingga fenomena tersebut dipandang sebagai Revolusi
Hijau (Soetriono, 2006).
TUJUAN
Dalam pertanian organik sampai saat ini masih berkembang pemahaman
yang keliru tentang pertanian organik seperti, biaya mahal, memerlukan banyak
tenaga kerja, produksi rendah. Kegunaan pertanian organik pada dasarnya ialah
membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh pertanian
menggunakan sintetik. Pupuk organik dan pupuk hayati mempunyai berbagai
keunggulan nyata dibanding dengan pupuk sintetik.
MANFAAT
Sayur organik biasanya lebih segar dan lebih lezat saat dimakan. Makanan
yang membudidayakan secara alami ini juga bisa bertahan lebih lama, sehingga
sekaligus meminimalisasi penggunaan bahan pengawet. Selain rasanya yang lebih
lezat, makanan organik menurut penelitian juga lebih tinggi jumlah nutrisinya.
Sebuah studi yang dilaporkan menunjukkan bahwa buah-buahan dan sayuran
organik mengandung 27% lebih banyak vitamin C, 21,1% lebih banyak zat besi,
29,3% lebih banyak magnesium, 13,6% lebih banyak fosfor, dan 18% lebih
banyak polyphenol.
4
GAGASAN
5
misalnya akan nampak lebih kilap dengan pertanian organik, hal ini bisa
dipahami karena tanaman yang dipupuk organic, secara keseluruhan
bagian tanaman akan mendapat suplai unsur hara secara lengkap sehingga
bagian- bagian sel tanaman termasuk sel-sel yang menyusun buah
sempurna.
e. Membantu mengurangi erosi. Pertanian organik dengan pemakaian pupuk
organik mejadikan tanah lebih gembur dan tidak mudah terkikis aliran air.
Struktur tanah menjadi lebih kompak dengan adanya penambahan bahanbahan organik dan lebih tahan menyimpan air dibanding dengan tanah
yang tidak dipupuk bahan organik. Pada tanah yang miskin bahan organik,
air mudah mengalir dengan membawa tanah.
Sejumlah keuntungan lain yang dapat diambil dari pertanian organik adalah :
1. Kesehatan
Menghasilkan makanan yang cukup, aman dan bergizi sehingga
meningkatkan kesehatan masyarakat. Data menunjukkan bahwa praktek
pertanian organik mampu meningkatkan hasil sayuran hingga 75%
dibanding pertanian konvensional. Disamping itu, produk pertanian
organik juga mempunyai kandungan vitamin C, kalium, dan beta karoten
yang lebih tinggi.
Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani, karena
petani akan terhindar dari polusi yang diakibatkan oleh penggunaan bahan
kimia sintetik dalam produksi pertanian.
Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan
pertanian. Karena pertanian organik:
(1) Menghindari penggunaan bahan kimia sintetis.
(2) Memanfaatkan limbah kegiatan pertanian seperti kotoran ternak dan
dedaunan sebagai pupuk kompos.
2. Lingkungan
Kualitas Tanah
Menjaga sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang baik merupakan hal yang
penting dalam pertanian organik. Untuk itu dalam pertanian organik diutamakan
cara pengelolaan tanah yang meminimalkan erosi, meningkatkan kandungan
bahan organik tanah serta mendorong kuantitas dan diversitas biologi tanah.
Dalam pertanian organik peningkatan kesuburan tanah dilakukan tanpa
menggunakan pupuk kimia sintetis. Sebagai gantinya digunakan teknik - teknik
sebagai berikut :
Penghematan Energi
Hasil studi menunjukkan bahwa sistem produksi organik hanya
menggunakan 5080% energi minyak untuk menghasilkan setiap unit pangan
dibandingkan dengan system produksi pertanian konvensional.
Kualitas Air
Penjagaan kualitas air merupakan upaya yang sangat penting dalam sistem
pertanian lestari (sustainable agriculture system). Kenyataan menunjukkan
bahwa polusi air tanah (groundwater) dan air muka tanah (surface water) oleh
nitrat dan fosfat menjadi hal yang umum terjadi di kawasan pertanian. Residu
pupuk dan pestisida sintetis serta bakteri penyebab penyakit seperti Escherichia
Coli juga seringkali terdeteksi di sistem perairan.
Pada areal pertanian organik, sumber air dijaga dengan menghindari
praktek-praktek pertanian yang menyebabkan erosi tanah dan pencucian nutrisi,
pencemaran air akibat penggunaan bahan kimia. Kotoran hewan yang akan
digunakan untuk pupuk organik selalu dikelola dengan hati-hati dan dikomposkan
sebelum digunakan. Di samping itu, penggunaan pupuk kimia dan pestisida
sintetis juga dilarang dalam sistem pertanian organik.
Kualitas Udara
Pertanian organik terbukti mampu meminimalkan perubahan iklim global
karena emisi gas rumah kaca (greenhouse gas emission) pada pertanian organik
lebih rendah dibandingkan pertanian konvensional. Dalam pertanian organik tidak
menggunakan pupuk nitrogen sintetis sehingga tidak ada emisi nitrogen oksida
dari pupuk buatan tersebut. Penggunaan minyak bumi juga lebih rendah sehingga
menurunkan emisi gas karbon dioksida. Lebih penting lagi, pertanian organik
menyediakan penampungan (sink) untuk karbon dioksida melalui peningkatan
kandungan bahan organik di tanah serta penutupan permukaan tanah dengan
tanaman penutup tanah.
7
Pengelolaan Limbah
Praktek pertanian organik mengurangi jumlah limbah melalui daur ulang
limbah menjadi pupuk organik. Kotoran ternak, dedaunan dan limbah pertanian
lainnya yang selama ini dianggap limbah, justru menjadi bahan yang mempunyai
nilai sebagai sumber nutrisi dan bahan organik bagi pertanian organik.
Keanekaragaman Hayati
Pertanian organik tidak hanya menghindari penggunaan pestisida sintetis,
namun juga mampu menciptakan keanekaragaman hayati. Praktek seperti rotasi
pertanaman, tumpang sari serta pengolahan tanah konservasi merupakan hal-hal
yang mampu meningkatkan keanekaragaman hayati dengan menyediakan habitat
yang sehat bagi banyak spesies mulai dari jamur mikroskopis hingga binatang
besar.
Kekurangan dalam Sistem Pertanian Organik
Beberapa hal yang menjadi kelemahan dalam mengembangkan pertanian
organik, yaitu :
a. Ketersediaan bahan organik terbatas dan takarannya harus banyak
b. Transportasi mahal karena bahan bersifat ruah
c. Menghadapi persaingan dengan kepentingan lain dalam memperoleh sisa
pertanaman dan limbah organic
d. Hasil pertanian organik lebih sedikit jika dibandingkan dengan pertanian
non organik yang menggunakan bahan kimia terutama pada awal
menerapkan pertanian organik.
e. Pengendalian jasad pengganggu secara hayati masih kurang efektif jika
dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia.
f. Terbatasnya informasi tentang pertanian organik.
KESIMPULAN
Pertanian organik merupakan metode pertanian yang tidak menggunakan
pupuk sintetis dan pestisida. Kotoran ternak dan limbah organik yang
dimanfaatkan sebagai pupuk. sehingga dampak pencemaran lingkungan akibat
penggunaan pupuk kimia dan penggunaan pestisida dapat dikurangi.
Sedangkan pada tanaman, meningkatkan citra rasa dan kandungan gizi,
terasa lebih empuk dan enak pada buah menjadi manis dan segar. Selain itu
meningkatkan ketahanan tanaman dari serangan organisme pengganggu. Serta
memperpanjang unsur simpan dan memperbaiki struktur, sayur dan buah hasil
pertanian tidak cepat rusak, lebih banyak polyphenol dibanding dengan hasil
pupuk kimiawi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Kelebihan dan Kekurangan Pertanian Organik. Serial online
(http://gunarno.student.umm.ac.id, diakses 29 maret 2015)
Anonim. 2013. Sistem Pertanian Organik. Serial online (http://hkti.org/sistempertanian-organik.html, diakses 29 maret 2015)
Rachman, 2002, Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan
Berkelanjutan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Sutanto,R. 2006. Pertanian Organik., Gramedia,Yogyakarta
Soetriono, dkk. 2006. Pengantar Ilmu Pertanian. Bayumedia. Malang
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Pengusul
A. Identitas Diri Ketua Pengusul
1
Nama Lengkap
Zainul Abidin
Jenis Kelamin
Laki-Laki (L)
Program Studi
SI Kehutanan
Nim
1006121802
741nul@gmail.com
Nomor Telepon/Hp
081371326997
B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SMP
SMA/SMK
SD 003
MTS Al-
SMK N 01
Langsar Permai
Mubtadiin
Bungaraya
Jurusan
Pertanian
Tahun Masuk-Lulus
1998-2004
2004-2007
2007-2010
Semua data yang saya isikan dan tercamtum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertangung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persdaratan dalam pengajuan hibah PKM-GT yang berjudul Peningkatan
Konsumsi Sayur Organik Sebagai Salah Satu Cara Pola Hidup Sehat.
Pekanbaru, 30 Maret 2015
Pengusul
(Zainul Abidin)
vi
Nama Lengkap
Ayu Lestari
Jenis Kelamin
Perempuan (P)
Program Studi
S1 Kimia
Nim
120312105
Ayulestaribest@gmail.com
Nomor Telepon/Hp
082288454701
b. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Institusi
SDN 036
SMP
SMPN 3 Rengat
Pasir Rambai
SMA
SMA
Muhammadi
yah Rengat
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
2000-2006
IPA
2006-2009
2009-2012
Semua data yang saya isikan dan tercamtum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertangung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salahg satu
persdaratan dalam pengajuan hibah PKM-GT yang berjudul Peningkatan
Konsumsi Sayur Organik Sebagai Salah Satu Cara Pola Hidup Sehat.
(Ayu Lestari)
vii
Nama Lengkap
Satria Verandoni
Jenis Kelamin
Laki-Laki (L)
Program Studi
S1 Kimia
Nim
1203113465
Letsgo308@gmail.com
Nomor Telepon/Hp
081270338194
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
SD N 02 Batu
SMPN 01 Kec.
SMA N 01
Balang
Harau
Kec.Harau
Jurusan
IPA
Tahun masuk-lulus
2000-2006
2006-2009
2010-2012
Nama Institusi
Semua data yang saya isikan dan tercamtum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertangung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persdaratan dalam pengajuan hibah PKM-GT yang berjudul Peningkatan
Konsumsi Sayur Organik Sebagai Salah Satu Cara Pola Hidup Sehat.
(Satria Verandoni)
iii
v
Nama/NIM
Program
Bidang
Studi
Ilmu
Alokasi
Waktu
Uraian Tugas
Jam/Minggu
Zainul
S1
PAPERT 14 Jam/1
Abidin
Kehutanan
Minggu
a. Bertanggung
jawab dalam
1006121802
berkoordinasi
(Ketua)
dengan dosem
Pembimbing
b. Bertanggung
jawab dalam
pengembanga
n ide
Ayu Lestari
Kimia S1
MIPA
1203121051
14 Jam/1
Minggu
(Anggota 1)
a. Bertanggung
jawab dalam
mungumpulka
n referensi
b. Bertanggung
jawab dalam
pengembanga
n ide
Satria
Verandoni
Kimia S1
MIPA
14 Jam/1
Minggu
a. Bertanggung
jawab dalam
1203113465
penyiapan
(Anggota 2)
hardcopy dan
softcopy
b. Bertanggung
jawab dalam
pengembanga
n ide
iv
Zainul Abidin
NIM. 1006121802