Oleh
YOHANA INTAN NAULINA
H24051644
ABSTRAK
Yohana Intan Naulina H24051644. Analisis Hubungan Sistem Penilaian Kinerja
dengan Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Karyawan pada Divisi Human
Resources & General Affairs (HR & GA) PT Indocement Tunggal Prakarsa
(ITP), Tbk Citeureup. Di bawah bimbingan Siti Rahmawati, Sjafri
Mangkuprawira, dan Ratih Maria Dhewi.
Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui sistem penilaian kinerja yang
diterapkan PT ITP, Tbk, (2) menganalisis hubungan sistem penilaian kinerja
dengan motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan Divisi HR & GA PT ITP,
Tbk, dan (3) merumuskan implikasi manajerial untuk meningkatkan motivasi dan
kepuasan kerja karyawan. Metode pengambilan sampel yang digunakan
proporsional random sampling dengan 97 responden karyawan Divisi HR & GA
PT ITP, Tbk Citeureup. Analisis menggunakan analisis deskriptif dengan
software Microsoft Excell 2007 dan analisis Rank Spearman dengan SPSS 15.0
for Windows. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu persepsi karyawan
terhadap sistem penilaian kinerja karyawan PT ITP, Tbk adalah baik. Uji
korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif,
agak lemah, dan nyata antara sistem penilaian kinerja dengan motivasi kerja dan
kepuasan kerja karyawan. Hal ini berarti indikator sistem penilaian kinerja yang
terdiri dari tujuan penilaian kinerja, waktu penilaian kinerja, prosedur penilaian
kinerja, metode penilaian kinerja, efektivitas penilaian kinerja, dan implementasi
penilaian kinerja mampu meningkatkan motivasi kerja dan kepuasan kerja
karyawan Divisi HR & GA PT ITP, Tbk Citeureup.
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI pada
Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Manajemen Institut
Pertanian Bogor
Oleh
YOHANA INTAN NAULINA
H24051644
September 2009
MM Dosen Pembimbing II
Dosen Pembimbing
III
Mengetahui,
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 14 Agustus 1986 di Jakarta. Penulis yang
bernama lengkap Yohana Intan Naulina adalah anak bungsu dari pasangan (Alm)
Drs. Mahadin A. Napitupulu dan Suki Karyopramono. Penulis memulai
pendidikan di Taman Kanak-Kanak Bestari, Jakarta tahun 1992, lulus tahun
1993. Kemudian melanjutkan ke pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri 12,
Jakarta tahun 1993 dan lulus tahun 1999.
Pada tahun 1999 penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama Negeri 148, Jakarta, tamat pada tahun 2001. Penulis
menamatkan pendidikan menengah atas pada Sekolah Menengah Atas Negeri 53
Jakarta, pada tahun 2005, kemudian pada tahun yang sama melanjutkan studi di
Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru
(SPMB) dan diterima sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB).
Tahun pertama sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, penulis belum
dapat ditempatkan pada jurusan yang diinginkan. Hal ini dikarenakan sistem
Mayor Minor yang diberlakukan oleh Institut Pertanian Bogor. Selanjutnya
pada semester tiga yaitu tahun 2006, penulis diterima di Departemen
Manajemen, Fakultas
rangka
Ekonomi
dan
Manajemen
(FEM)
IPB.
Dalam
supporting course dari berbagai Departemen yang ada di IPB sebagai syarat
untuk memenuhi Sistem Kredit
Semester
(SKS)
dan
memperluas
studi,
penulis
mengikuti beberapa
kegitan
seminar
Populer
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah Yehuwa yang telah memberikan berkat ,
karunia dan bimbingan Roh Suci-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Era globalisasi mengakibatkan persaingan usaha semakin ketat sehingga
perusahaan harus meningkatkan strategi sumber daya manusia yang tepat. Salah
satunya dengan memperhatikan dan mengelola sumber daya manusia yang
dimiliki perusahaan. Skripsi ini berjudul Analisis Hubungan Sistem Penilaian
Kinerja dengan Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Karyawan pada Divisi
Human Resources & General Affairs (HR & GA) PT Indocement Tunggal
Prakarsa (ITP), Tbk Citeureup.
Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Siti Rahmawati, M. Pd selaku dosen pembimbing pertama
yang bersedia memberikan saran dan kritik bagi penulis.
2. Bapak
Prof.
Dr.
Ir.
Tb.
Sjafri
Mangkuprawira
selaku
dosen
TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih secara khusus kepada pihak-pihak
yang mendukung secara moril dan materiil atas kelancaran pembuatan
skripsi ini, antara lain :
1. Keluarga tercinta yang selalu mendukung dalam suka maupun duka (Mama,
Batara, dan Iwan).
2. Bapak H. Syaherdi Taher selaku pembimbing penulis di PT Indocement
Tunggal Prakarsa yang
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x
I.
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................
1.2. Rumusan Masalah............................................................................
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................
1.4. Manfaat Penelitian ...........................................................................
1.5. Ruang Lingkup Penelitian................................................................
1
4
5
5
6
DAFTAR TABEL
No
Halaman
DAFTAR GAMBAR
No
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No
Halaman
I. PENDAHULUAN
merupakan
segala
sesuatu
yang
berkaitan dengan
kemampuan pengendalian
manajemen,
dimana
sebagian
merupakan
ancaman dan sekaligus tantangan yang perlu diatasi dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan. Tantangan eksternal dapat dikelompokkan menjadi lima,
yaitu : (a) sektor teknologi, (b) sektor ekonomi, (c) sektor sosio kultural, (d)
sektor politik, dan (e) sektor internasional. Sedangkan tantangan internal
dari dalam muncul karena adanya Sumber Daya Manusia yang mengejar
pertimbangan, diantaranya
service,
adalah
financial,
penjualan,
keuangan,
Citeureup
yaitu 3.268
Setiap karyawan
adalah
kemampuannya
untuk
mengukur
seberapa
baik
pentingnya
penelitian
ini
dilakukan
adalah
untuk
PT
Indocement
Tunggal
Prakarsa
(ITP)
Tbk
namun
juga
informasi
nonkeuangan
misalnya
iklim
membatasi umpan
balik
yang
spesifik pula. Permasalahan ini diduga dapat memicu munculnya nilai akhir
dari penilaian kinerja yang kurang mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
Sistem penilaian kinerja yang tidak sesuai akan mengakibatkan
kekecewaan dan ketidakpuasan bagi beberapa karyawan yang dinilai karena
sebagai karyawan, mereka mengharapkan mendapatkan kenaikan gaji
dan pengembangan diri dari hasil kinerja yang sebenarnya. Selain itu hal ini
akan mengakibatkan penurunan motivasi kerja yang pada akhirnya berakibat
menurunnya
pencapaian
kinerja
perusahaan
dan
dapat
mempengaruhi
dalam
praktis
dengan
dari
upaya
penelitian.
identifikasi
Penulis
permasalahan
diharapkan
yang
mampu
yang
timbul
di
dunia
nyata
yang
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
perusahaan
tentang
sistem
penilaian
kinerja
yang
baik
dalam
(2004)
mendefinisikan
penilaian
kinerja
Penilaian
kinerja
aktual
karyawan
dalam
proses
yang
dilakukan
perusahaan
dalam
mengidentifikasikan
standar
kinerja
yang
terkait,
Kinerja
Karyawan
Umpan
Balik
Karyawan
Penilaian kinerja
Ukuran Kinerja
Standar Kinerja
Catatan
Karyawan
Keputusan SDM
adalah
keputusan-keputusan
kompensasi
yang
kinerja
dan
kesempatan
penyelia
harus
membuat
keputusan-
dan pemberhentian.
2. Tujuan Pengembangan
Informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian dapat pula
digunakan untuk memudahkan pengembangan pribadi anggota
organisasi.
kebutuhan-kebutuhan
sikap
terhadap
Mangkuprawira
(2002),
penilaian
kinerja
b. Penyesuaian Kompensasi
Penilaian kinerja membantu pengambil keputusan menentukan
siapa yang seharusnya menerima peningkatan pembayaran dalam
bentuk upah dan bonus yang didasarkan pada sistem merit.
c. Keputusan Penempatan
Promosi, transfer, dan penurunan jabatan biasanya didasarkan
pada kinerja masa lalu dan antisipatif; misalnya dalam bentuk
penghargaan.
d. Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan
Kinerja
buruk
mengindikasikan
sebuah
kebutuhan
untuk
personal.
mengarah pada
penilaian dapat
didiagnosis
kesalahan-kesalahan tersebut.
i. Kesempatan Kerja yang Sama
Penilaian kinerja yang akurat yang secara aktual menghitung
kaitannya dengan kinerja dapat menjamin bahwa keputusan
penempatan internal bukanlah sesuatu yang bersifat diskriminasi.
j. Tantangan-tantangan Eksternal
Kadang-kadang kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
pekerjaan, seperti keluarga, finansial, kesehatan, atau masalahmasalah
lainnya.
Jika
masalah-masalah
tersebut
tidak
karena
hal itu
Kecenderungan
mengevaluasi
yang
lainnya
dari
kultur
yang
mereka
mungkin
menggunakan
harapan
budaya kepada
Mangkuprawira (2002),
para karyawan
yang
Kejadian
ini
mensyaratkan
penilai
untuk
mencatat
Pengelolaan
Berdasarkan
Apabila
psikolog
digunakan
untuk
jabatan.
Deskripsi
jabatan
harus
berdasarkan
yang
dinilai
dilakukan.
Wawancara
yang
dilakukan
hendaknya
Penilaian kinerja
4. Kepraktisan
Kepraktisan menyatakan bahwa instrument penilaian mudah
dipahami dan digunakan oleh penilai dan bawahan serta tidak
membutuhkan banyak biaya dan waktu.
2.2. Motivasi
2.2.1. Pengertian Motivasi
Motivasi pada dasarnya merupakan suatu proses untuk
mencoba mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang
kita inginkan. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti
bergerak. Berdasar pada kata dasarnya motif, motivasi yang ada pada
seseorang merupakan pribadi seseorang yang mendorong keingginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
tujuannya
(Handoko,
2000).
Sedangkan
Hasibuan
(2001)
dengan
cara
dan
untuk
(Mangkuprawira
dan
Vitayala,
mencapai
2007).
tujuan
tertentu
Manulang
(1994)
bahwa
atau luar diri seseorang untuk bekerja secara maksimal sehingga dapat
mencapai tujuan perusahaan maupun dirinya sendiri. Dorongan
ini
atau
faktor
ekstrinsik
dan
intrinsik
ini
(ketentraman)
badaniah.
faktor
motivasi
yang
menyangkut
kebutuhan
langsung
berkaitan
dengan
pekerjaan.
2.
3.
4.
Faktor Higienis
Kebijakan perusahaan
Peraturan dan kebijakan
yang mengatur bagaimana
organisasi
menjalankan
bisnisnya.
Supervisi
Mengelola karyawan dalam
menyelesaikan
tugasnya
dari hari ke hari.
Hubungan interpersonal
Hubungan dengan kolega di
tempat kerja.
Kondisi kerja
Jam kerja, tatanan tempat
kerja,
fasilitas,
dan
perlengkapan teknis.
1.
2.
3.
4.
motivasi
Faktor Motivasi
Prestasi
Melakukan
pekerjaan
dengan baik : rapat dan
menetapkan target.
Pengakuan
Manajer dan para kolega
mengakui prestasi individu.
Pekerjaan itu sendiri
Karyawan percaya bahwa
menyelesaikan tugas adalah
penting.
Tanggung jawab
Menumbuhkan
rasa
memiliki
terhadap
pekerjaan
dengan
memberikan
kebebasan
kepada karyawan dalam
menjalankan tugasnya
Lanjutan Tabel 1.
Faktor Higienis
Faktor Motivasi
5. Kemajuan
5. Gaji dan tunjangan
Kompensasi yang
adil
Karyawan
membuat
dalam gaji dasar, ditambah
kemajuan
tidak
hanya
tunjangan-tunjangan,
melalui promosi, tetapi
bonus, tunjangan hari raya,
melalui kesempatan untuk
berkembang.
dan fasilitas mobil dari
perusahaan.
akan
yang
dan
pekerjaannya.
emosional
Sikap
yang
ini
menyenangkan
dicerminkan
oleh
dan
mencintai
moral
kerja,
menyokong
diri
pegawai
yang
berhubungan
dengan
hubungan dengan
perusahaan,
mutu
pengawasan.
Perasaan
yang
yang
menunjang
pelaksanaan
dua
faktor
yang
karyawan, yaitu faktor yang ada pada diri karyawan dan faktor
pekerjaannya. Untuk faktor karyawan terdiri dari kecerdasan (IQ),
kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan,
pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir,
persepsi, dan sikap kerja. Sedangkan faktor pekerjaan terdiri dari
jenis pekerjaan, struktur
kedudukan,
organisasi,
pangkat
(golongan),
(2002)
mengemukakan
faktor-faktor
penting
yang
secara
cenderung
mental
menyukai
pekerjaan-pekerjaan
yang
keterampilan
memudahkan
mengerjakan tugas
hubungan
nyata
antara
sistem
penilaian
kinerja
dengan
hubungan
Metode
yang
digunakan
adalah
sistem
penilaian
karena
adanya
peningkatan
pendapatan,
peningkatan
kerja
dan kehadiran,
metode
rating
scale. Dalam
metode ini,
penilai memberikan nilai dengan skala tertentu dari rendah hingga tinggi.
Penilaian prestasi kerja karyawan PT. Gajah Tunggal dinilai berdasarkan
kesepakatan tiga orang penilai, penilai pertama adalah atasan langsung (team
leader) karyawan, penilai kedua (section head) merupakan atasan dari
penilai pertama, dan penilai ketiga (departemen head) adalah atasan dari
penilai
kedua.
Responden menyatakan setuju bahwa mereka mengetahui tujuan
penilaian prestasi kerja. Mayoritas responden mengetahui waktu pelaksanaan
penilaian prestasi kerja karena dilakukan pada waktu yang sama setiap
tahunnya
dan
hanya
dilakukan
sekali
dalam
setahun.
Sebagian
sesuai dengan peraturan dan standar kerja yang telah ditetapkan serta mereka
bersedia menerima sanksi bila melanggar peraturan dan mereka juga
bersedia memperbaiki kesalahan bila diminta oleh atasan.
Berdasarkan uji korelasi rank Spearman terdapat hubungan yang
nyata dan positif antara penilaian prestasi kerja dengan motivasi kerja,
artinya bahwa pelaksanaan penilaian prestasi kerja mampu meningkatkan
motivasi kerja karyawan. Adapun urutan faktor-faktor yang berhubungan
dengan motivasi kerja karyawan dari yang tertinggi sampai terendah dalam
penelitian ini adalah kompensasi, kondisi kerja, peraturan dan kebijakan
perusahaan, hubungan sesama rekan kerja, hubungan atasan dan bawahan.
Kajian
penelitian-penelitian
terdahulu
memberikan
kontribusi
pembelajaran dan input teori yang akan digunakan di dalam penelitian ini.
Variabel-variabel penelitian yang digunakan sudah merupakan penyesuaian
dengan kondisi PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk (PT ITP, Tbk) saat ini
antara lain, sistem penilaian kinerja dalam ruang lingkup penelitian ini
adalah mengevaluasi tujuan penilaian kinerja, waktu penilaian kinerja,
prosedur penilaian kinerja, metode penilaian kinerja, efektivitas penilaian
kinerja, dan implementasi penilaian kinerja. Faktor-faktor motivasi dalam
penelitian ini menggunakan Teori Dua Faktor Herzberg dan untuk faktorfaktor kepuasan kerja menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja berdasarkan teori Hasibuan (2005) yaitu balas jasa yang adil
dan layak, berat ringannya
pekerjaan,
peralatan
yang
menunjang
Setiap
perusahaan
bersaing
guna
meningkatkan
kepuasan
Sumber
mengembangkan
Daya
SDM
Manusia
agar
SDM
(SDM)
semakin
sebagai
upaya
berkualitas
untuk
dan dapat
utama
penilaian.
yang
efektif, efisien, dapat dipahami dan diterima karyawan serta sesuai dengan
harapan karyawan dan
memberikan
motivasi
harapan
perusahaan
diharapkan
dapat
perusahaan
dan
membantu
Strategi
Pemasaran
Perencanaan
SDM
Rekrutmen
dan Seleksi
Strategi
Keuangan
Strategi
SDM
Strategi
Produksi
& Operasi
Pendidikan
dan
Pelatihan
Strategi
Teknologi
Kompensasi
Kepuasan Kerja
Karyawan yang Berkualitas
Kinerja Karyawan Optimal
Kinerja Perusahaan
Hubungan
Manajemen
pentingnya
peran
karyawan
dalam
menentukan
kinerja
terhadap
karyawannya.
Penilaian
kinerja
dapat
dikatakan sebagai alat yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja
dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi
kalangan karyawan. Hasil penilaian kinerja karyawan dapat memperlihatkan
hasil kinerja dari karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya dan dapat
dijadikan sebagai umpan balik dalam memperbaiki, mempertahankan,
dan meningkatkan kinerja karyawan. Sistem penilaian kinerja dalam
ruang lingkup penelitian ini adalah mengevaluasi tujuan penilaian kinerja,
waktu penilaian kinerja, prosedur penilaian kinerja, metode penilaian kinerja,
efektivitas penilaian kinerja, dan implementasi penilaian kinerja. Sedangkan
faktor-faktor motivasi dalam penelitian ini menggunakan Teori Dua Faktor
Herzberg dan untuk faktor-faktor kepuasan kerja menggunakan faktor-faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja berdasarkan teori Hasibuan (2005) yaitu
balas jasa yang adil dan layak, berat ringannya pekerjaan, peralatan yang
menunjang pekerjaan, sikap pimpinan dan kepemimpinan.
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
uji
persepsi
untuk
motivasi
kerja
dan
kepuasan
kerja
Analisis korelasi
rank Spearman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Motivasi Kerja
1. Hygiene
1. Balas jasa (gaji dan upah)
2. Kondisi kerja
3. Kebijakan dan
administrasi
4. Hubungan antar pribadi
5. Kualitas Supervisor
2. Motivator
1. Prestasi
2. Pengakuan
3. Pekerjaan itu sendiri
4. Tanggung jawab
5. Penempatan kerja yang
sesuai
6. Pengembangan potensi
individu
Analisis
persepsi
dengan
kuesioner
Analisis korelasi
rank Spearman
Kepuasan Kerja
1. Balas jasa yang adil
dan layak
2. Berat ringannya
pekerjaan
3. Peralatan yang
menunjang
pekerjaan
4. Sikap pimpinan dan
kepemimpinan
Impilikasi Manajerial
2.
3.
Terdapat
hubungan
nyata
antara
prosedur
penilaian
kinerja
5.
Terdapat
hubungan
nyata
antara
efektivitas
penilaian
kinerja
7.
8.
9.
Terdapat
hubungan
nyata
antara
prosedur
penilaian
kinerja
hubungan
nyata
antara
metode
penilaian
kinerja
11. Terdapat
hubungan
nyata
antara
efektivitas
penilaian
kinerja
Sistem
penilaian
kinerja
adalah
cara
sistematik
untuk
Prosedur
perusahaan
penilaian
dalam
kinerja
adalah
melaksanakan
cara
digunakan
kinerja
karyawan.
penilaian
yang
penilaian
perusahaan dalam
berdasarkan
kinerja
adalah
melaksanakan
cara-cara
penilaian.
yang
dilakukan
Pengukurannya
dari
diadakannya
penilaian
kinerja.
Pengukurannya
kepuasan
kerja
karyawan.
Pengukurannya
berdasarkan
perusahaan
dilakukannya
kepada
berupa
gaji
karyawan
untuk
atas
usaha
meningkatkan
yang
telah
kesejahteraan
suasana
kerja
dan
faktor
perlengkapan
kerja
yang
c.
yang
Kualitas
Supervisor
adalah
kemampuan
dalam
mengatur,
data
sekunder
diperoleh
dari
studi
kepustakaan
yang
diperoleh dari buku, internet, skripsi, serta data perusahaan. Data sekunder
yang dibutuhkan
berupa
laporan,
berkas
atau
catatan-catatan
yang
40
....(1)
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.
Dalam perumusan diatas persentase kelonggaran ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir adalah sebesar 8
persen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan pada Divisi
HR
& GA yang berjumlah 252 orang, maka jumlah sampel yang diperlukan
:
Jumlah
pembagian
responden
berdasarkan
bagian
pada
Personel
General
Service
Health
Jumlah
Karyawan
(orang)
6
9
Jumlah
Responden
(orang)
2
3
15
43
6
16
113
42
12
Hazard Monitoring
14
Health Service
30
12
252
97
Section/Bagian
Labour Relation
Employee Movement
& HR Administration
Personel Dept. Office
Cleaning
&
Gardening
Office Supply &
Transportation
Doctor Group &
Staff
Health Care
Total
karyawan.
menggunakan
Wawancara
daftar
dilakukan
pertanyaan
yang
secara
terstruktur
telah dipersiapkan
dengan
mengenai
sistem penilaian kinerja, motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan serta
dilakukan pula wawancara tak terstruktur untuk melengkapi informasiinformasi yang berhubungan dengan penelitian. Setiap poin jawaban pada
kuesioner ditentukan skornya menggunakan skala Likert. Skala Likert
berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu,
misalnya setuju- tidak setuju, senang-tidak senang, dan lainnya (Umar,
2005). Bobot yang digunakan dalam setiap pertanyaan adalah :
5 = Sangat setuju
4 = Setuju
3 = Kurang setuju
2 = Tidak setuju
1 = Sangat tidak setuju
Skor-skor nilai yang telah diperoleh dari jawaban responden
ditabulasikan. Kemudian masing-masing kategori ditentukan berdasarkan
rumus rentang skala (Umar, 2005) yaitu :
.....(2)
dimana :
m = jumlah alternatif jawaban tiap item
sehingga didapatkan rentang skala :
Pernyataan Jawaban
1,00-1,80
1,81-2,60
2,61-3,40
3,41-4,20
4,21-5,00
Interpretasi
Pelaksanaan
Sangat Tidak Baik
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
pertanyaan
dengan
menggunakan
korelasi
product
moment.
Rumus
dari korelasi product moment yang digunakan yaitu :
.(3)
dimana :
r = Angka korelasi
Xi = Skor masing-masing pernyataan ke-i
Y = Skor total
n = Jumlah responden
5. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan angka
kritik tabel nilai r. Bila nilai r
hitung
> r
tabel,
maka
tabel
sebesar
0,361.
Uji validitas dilakukan setelah 30 kuesioner disebarkan. Dalam
penelitian ini kuesioner disebarkan kepada 30 karyawan Divisi
HR&GA dengan 26 pernyataan yang menggambarkan sistem
penilaian kinerja, 23 pernyataan yang menggambarkan motivasi
kerja, dan 15 pernyataan yang menggambarkan kepuasan kerja.
Hasil dari uji validitas tersebut terdapat dua pernyataan pada variabel
motivasi kerja yang tidak valid yaitu pernyataan no. 10 dan no. 11
(pada lampiran 6) dengan nilai r
hitung
yang
hitung
dapat
dipercaya
atau
dapat
diandalkan.
Teknik
= Reliabilitas instrument
reliabilitas
metode
Alpha
Tingkat Realibilitas
Kurang Reliabel
Agak Reliabel
Cukup Reliabel
Reliabel
Sangat Reliabel
terhadap
sistem penilaian
kinerja,
motivasi,
dan
2003).
Langkah-langkah dalam
pengujian
Hipotesis
yang
digunakan
4) 0,76 sampai 1,00 atau -0,76 sampai -1,00 disebut high association,
kondisi yang menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel
X dan Y.
3. Menguji hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut :
Dasar pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan tolak Ho jika
peluang < tingkat signifikansi dan tolak H1 jika nilai peluang > tingkat
signifikansi. Tingkat
karena angka ini dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara dua
variabel atau
lebih
dan
merupakan
tingkat
signifikansi
yang
ITP,
Tbk.
Kemudian
tanggal
17
November
1980,
Cement
Enterprise
(PAUICE)
meresmikan
pabrik
49
produksi 1.500.000 ton semen per tahun. Pabrik ini didirikan oleh PT
Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise (PAMICE).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada mulanya
kedelapan pabrik yang dimiliki PT ITP, Tbk tersebut dikelola
dan dioperasikan oleh enam buah perusahaan, yang kemudian pada
tahun
1985 keenam perusahaan tersebut bergabung menjadi PT ITP, Tbk.
Kedelapan pabrik tersebut di atas berada di satu lokasi di Citeureup,
Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya, pabrik kesembilan terletak di
Palimanan, Cirebon, Jawa Barat yang berasal dari PT Tridaya
Manunggal Perkasa Cement (TMPC) yang diambil alih oleh PT ITP,
Tbk pada tahun 1991. Sedangkan pada tahun 1996, PT ITP, Tbk
menyelesaikan pembangunan pabrik kesepuluh dengan lokasi dan
kapasitas yang sama dengan pabrik kesembilan. Pabrik kesebelas
yang terletak di Citeureup, Bogor, Jawa Barat diresmikan pada
tanggal 1
Maret 1999 dengan kapasitas terpasang sebesar 2.400.000 ton klinker
per tahun. Sebagai hasil penggabungan antara PT ITP, Tbk dengan
PT Indocement Investama dan PT Indo Kodeco Cement (IKC)
pada 29
Desember 2000, maka PT ITP, Tbk menjadi pemilik pabrik semen di
Tarjun, Kota Baru, Kalimantan Selatan (sebelumnya dimiliki oleh
IKC). Pabrik tersebut menjadi pabrik PT ITP, Tbk keduabelas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini,
PT ITP, Tbk memiliki 12 pabrik. Pabrik kesatu sampai dengan pabrik
kedelapan dan pabrik kesebelas berada di Citeureup, Bogor, pabrik
kesembilan dan pabrik kesepuluh berada di Cirebon, sedangkan
pabrik keduabelas berada di Tarjun, Kota Baru. Pada 18 April 2001,
HeidelbergCement Group, salah satu produsen semen terkemuka di
dunia yang berpusat di Jerman dan beroperasi di 50 negara, menjadi
pemegang saham mayoritas PT ITP, Tbk. Dengan masuknya PT ITP,
Tbk dalam HeidelbergCement Group (melalui Kimmeridge), PT ITP,
Tbk memperoleh manfaat keahlian teknis dan keuangan bertaraf
internasional, serta dukungan jaringan global di bidang pemasaran.
50
memperhatikan
kegiatan
Coordinator
dan
membawahi
Quality
eksekutif
Division
System
sehari-hari,
Manager.
Management
Plant
dan
Plant
Divisi
diangkat
Plant
Coordinator
Office,
ini
Community
mengkoordinir pengelolaan
penunjang,
menyusun,
dan
51
mengembangkannya
maupun pengembangan
tenaga
dengan
kerja,
pengadaan
mengadakan
52
7. Mining Division
Bertanggung jawab dengan menyediakan bahan baku produk
pabrik dengan melakukan penambangan dan penggalian bahan di
Quarry yang berupa limestone dan additive material.
8. Utility Division
Bertanggung jawab terhadap penyediaan listrik perusahaan.
Utility
Division mempunyai dua lokasi Power Plant I dan Power Plant
II.
9. Safety & Security Community Development Division (SSCDD)
SSCDD bertanggung jawab akan keselamatan kerja karyawan
serta keamanan lingkungan kerja di PT ITP ini.
10. Plant Accounting Division (PAD)
Bertanggung jawab dalam pembuatan anggaran keuangan
bagi setiap divisi dan plant.
11. Alternative Fuel and Raw Material (AFR)
Bertanggung jawab dalam penanganan dan pendauran
ulang bahan-bahan lain menjadi bahan bakar yang produktif.
12. Heiderbelger Technical Centre (HTC)
Bertanggung jawab dalam penanganan teknik-teknik yang ada
di perusahaan.
Selain ketiga belas divisi di atas, terdapat plant atau pabrik
yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap dijual,
yaitu semen. Beberapa plant atau pabrik yang ada di PT ITP yaitu :
1. Plant 1-2
2. Plant 3-4
3. Plant 5
4. Plant 6
5. Plant 7 & 8
6. Plant 11
5.1.4. Divisi Human Resources & General Affairs
Divisi Human Resources & General Affairs (HR&GA)
merupakan salah satu divisi yang berada di PT ITP yang berfungsi
untuk
menjadi
mengelola
sumber
daya
manusia
yang
telah
resmi
53
Jumlah (Orang)
75
22
97
5
14
31
21
26
97
9
64
16
8
2
97
7
46
41
3
97
Persentase (Persen)
77,32
22,68
100
5,15
14,43
31,96
21,65
26,80
100
9,28
65,98
16,49
8,25
2,06
100
7,22
47,42
42,27
3,09
100
54
yang
merupakan
bagian
yang
terpenting
dari
komitmen-komitmen besama
55
Pernyataan
Mengetahui
tentang
tujuan
dilaksanakannya penilaian kinerja
Tujuan penilaian kinerja untuk
menjabarkan potensi karyawan
pada waktu mendatang (jangka
panjang) penilaian kinerja untuk
Tujuan
meningkatkan prestasi karyawan
dalam melaksanakan tugasnya saat
ini
Tujuan penilaian kinerja untuk
mengambil keputusan manajemen
mengenai kenaikan
gaji
dan
langkah-langkah pengembangan diri
karyawan di masa mendatang
2
3
Total
Rataan
Skor
Keterangan
Intepretasi
Pelaksanaan
4,09
Setuju
Baik
3,56
Setuju
Baik
3,39
Kurang
Setuju
Kurang
Baik
3,67
Setuju
Baik
3,68
Setuju
Baik
saat
ini.
Hal
tersebut
dikarenakan
penilaian
kinerja
56
Pernyataan
3
4
Total
Rataan
Skor
3,80
Setuju
Intepretasi
Pelaksanaan
Baik
3,81
Setuju
Baik
3,38
Kurang
Setuju
Kurang
Baik
3,73
Setuju
Baik
3,68
Setuju
Baik
Keterangan
atasan
dan
perusahaan selalu
tepat
waktu.
Hal
tersebut
dikarenakan
57
segala
masalah
mengenai
kinerja
karyawan
dan
: Direksi
58
Pernyataan
Mengetahui
tentang
prosedur
penilaian kinerja
Kemampuan
sistem
penilaian
kinerja dalam menilai seluruh
jabatan karyawan
Penilaian
kinerja
melibatkan
komunikasi dua arah antara atasan
kepada bawahan
Penggunaan catatan oleh atasan
mengenai pengalaman masa lalu,
pendidikan riwayat kerja serta data
lain yang terkait dalam melakukan
penilaian kinerja
2
3
4
Total
Rataan
Skor
3,60
Setuju
Intepretasi
Pelaksanaan
Baik
3,16
Kurang
Setuju
Kurang
Baik
3,54
Setuju
Baik
3,30
Kurang
Setuju
Kurang
Baik
Kurang
Setuju
Kurang
Baik
3,40
Tabel
menjelaskan
bahwa
Keterangan
sebagian
besar
karyawan
59
karyawan.
Kriteria
tersebut
dapat
dan
kewajiban
yang
diberikan
dapat
diandalkan
60
maju,
prakarsa sendiri.
memulai dan
melakukan
pekerjaannya
atas
61
kerja yang
berada
penilaian
terhadap
kinerja
karyawan
dengan
cara
62
dalam penilaian
kinerja
bersifat
umum.
Hal
ini
jawab
yang
diberikan
kepadanya.
Karyawan
ini
63
Pernyataan
Mengetahui
tentang
standar
penilaian kinerja
Mengetahui tentang faktor-faktor
yang dinilai dalam penilaian kinerja
Kerahasiaan penilaian kinerja
Mengetahui tentang makna dari
faktor-faktor yang dinilai dalam
penilaian kinerja
2
3
4
Total
Rataan
Skor
3,65
Setuju
Intepretasi
Pelaksanaan
Baik
3,73
Setuju
Baik
3,63
Setuju
Baik
3,53
Setuju
Baik
3,63
Setuju
Baik
Keterangan
perusahaan
menjamin
kerahasiaan
dari penilaian
64
oleh PT ITP, Tbk telah didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan
berdasarkan uraian pekerjaan masing-masing karyawan pada setiap
unit kerja. Hal ini mengisyaratkan bahwa faktor-faktor yang dinilai
pada lembaran penilaian sudah mencakup elemen-elemen kerja kritis
yang sesuai dengan uraian pekerjaan. Dengan demikian sebagian besar
karyawan menilai bahwa faktor-faktor yang digunakan dalam penilaian
kinerja sudah sesuai dengan unit tempat karyawan bekerja dan
mayoritas karyawan juga menilai bahwa faktor-faktor pekerjaan yang
dinilai berkaitan langsung dengan deskripsi pekerjaan.
b. Kehandalan
Untuk setiap karyawan, penilaian yang dibuat oleh penilai yang
bekerja secara independen satu sama lainnya harus saling bersesuaian.
Penilaian kinerja akan berarti bila dua atau lebih jumlah penilai setuju
atas kinerja seorang karyawan. Penilaian kinerja karyawan PT ITP, Tbk
dinilai berdasarkan kesepakatan tiga orang penilai, penilai pertama
adalah atasan langsung (team leader/foreman) karyawan, penilai
kedua (section head) merupakan atasan dari penilai pertama, dan
penilai ketiga (department head) adalah atasan dari penilai kedua.
Sebagian besar karyawan menilai bahwa hasil penilaian kinerja yang
dilakukan selama ini kurang handal dalam menilai kinerja karyawan.
Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa Department Head tidak
begitu mengenal karyawan, dalam arti ketika proses penilaian
sampai ke tingkat Department Head, penilaian kurang dikonsultasikan
dengan penilai pertama. Padahal penilai pertama sangat berperan
karena mengetahui langsung pelaksanaan kerja dari bawahannya.
Hal ini
65
menyebabkan
penilaian
yang
dilakukan
kurang
dapat
penilaiannya
sendiri
benar-benar
melihat
pada
66
Pernyataan
1.
Kesesuaian faktor-faktor
yang
dinilai dalam penilaian kinerja
dengan unit tempat bekerja
Faktor-faktor pekerjaan yang
dinilai dalam penilaian kinerja
berkaitan
langsung
dengan
deskripsi
pekerjaan
Kemampuan
sistem
penilaian
kinerja
dalam
membedakan
karyawan yang produktif dan rajin
dengan yang tidak produktif dan
tidak rajin
2.
3.
4.
Keobyektifan penilaian
5.
6.
Keparaktisan sistem penilaian
Total
Rataan
Skor
Keterangan
Intepretasi
Pelaksanaan
3,48
Setuju
Baik
3,63
Setuju
Baik
3,20
Kurang
Setuju
Kurang Baik
3,18
3,19
3,53
3,37
Kurang
Setuju
Kurang
Setuju
Setuju
Kurang
Setuju
Kurang Baik
Kurang Baik
Baik
Kurang
Baik
Pernyataan
1.
2.
3.
4.
Total
Rataan
Skor
Keterangan
Intepretasi
Pelaksanaan
3,55
Setuju
Baik
3,53
Setuju
Baik
3,42
Setuju
Baik
3,45
Setuju
Baik
3,49
Setuju
Baik
67
atau
penilaian atasan
sebagian besar karyawan mengetahui hasil dari penilaian kinerja atas diri
mereka. Mayoritas karyawan
menumbuhkan
motivasi
karyawan
berprestasi
dan
atasan
diharapkan
dapat
terpenuhi
oleh
perusahaan
tempatnya
berguna dalam
Pernyataan
Rataan
Skor
3,11
3,24
Keterangan
Intepretasi
Pelaksanaan
Kurang
Setuju
Kurang
Setuju
Kurang Baik
Kurang Baik
68
Pernyataan
2. Kondisi Kerja
3.
Kondisi kerja yang sudah baik
4.
Sarana perlengkapan kerja yang
sudah tersedia dengan baik
3. Kebijakan dan Administrasi
5.
Mengetahui dan mengerti kebijakan
dan administrasi yang diberlakukan
perusahaan
6.
Karyawan setuju dengan semua
peraturan
dan
sanksi
yang
diberlakukan perusahaan
4. Hubungan Antar Pribadi
7.
Hubungan yang baik dengan atasan
8.
Hubungan yang baik rekan kerja
5. Kualitas Supervisor
9.
Kualitas dari supervisor yang sudah
baik
6. Prestasi
10.
Prestasi kerja yang memotivasi
dalam bekerja lebih baik
7. Pengakuan
11.
Merasa
penting
mendapat
pengakuan
dan
penghargaan
terhadap keterampilan dan hasil
kerja dari atasan dan rekan kerja
12.
Merasa penting mendapat predikat
karyawan teladan
8. Pekerjaan Itu Sendiri
13.
Kesediaan dalam menyelesaikan
tugas pekerjaan karena
menyenangi
pekerjaannya saat
ini standar dan
14.
Kesenangan
akan
prosedur kerja yang diberlakukan
perusahaan
9. Tanggung Jawab
15.
Kebebasan untuk melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan
16.
Pemberian tanggung jawab atas
pekerjaan
membuat
karyawan
menikmati menyelesaikan tugastugas yang dibebankan
10. Penempatan Kerja yang Sesuai
17.
Penempatan kerja yang sesuai
dengan kemampuan
18.
Penempatan kerja yang sesuai
dengan keterampilan
11. Pengembangan Potensi Individu
19.
Kesempatan pengembangan diri dan
keahlian
20.
Peluang pengembangan diri melalui
pemindahan karyawan ke bagian
lain
Total
Rataan
Skor
Keterangan
Intepretasi
Pelaksanaan
3,61
Setuju
Baik
3,76
Setuju
Baik
3,73
Setuju
Baik
3,71
Setuju
Baik
3,87
3,99
Setuju
Setuju
Baik
Baik
3,41
Setuju
Baik
3,93
Setuju
Baik
3,70
Setuju
Baik
3,49
Setuju
Baik
4,03
Setuju
Baik
3,75
Setuju
Baik
3,72
Setuju
Baik
3,87
Setuju
Baik
3,81
Setuju
Baik
3,85
Setuju
Baik
3,58
Setuju
Baik
3,45
Setuju
Baik
3,68
Setuju
Baik
69
kondisi
kerja
di perusahaan
sudah
baik.
Selain
yang
diberlakukan
perusahaan
dan
setuju
dengan
kualitas
adalah
sebagian
besar
karyawan
menilai
hasil kerja dari atasan dan rekan kerja serta menilai penting untuk mendapat
predikat karyawan teladan. Pengakuan dan penghargaan yang diberikan
perusahaan bermanfaat untuk menanamkan kepercayaan dan rasa memiliki
dalam diri karyawan sehingga memicu motivasi kerja karyawan.
70
kesempatan
pengembangan
diri
dan
keahlian
serta
yang
diberikan
perusahaan
bagi
kemajuan
hidup
perusahaan
sehingga
perusahaan
berusaha
Pernyataan
Rataan
Skor
Keterangan
Intepretasi
Pelaksanaan
3,29
Kurang
Setuju
Kurang Baik
3,54
Setuju
Baik
71
Pernyataan
Rataan
Skor
Keterangan
Intepretasi
Pelaksanaan
3,55
Setuju
Baik
3,75
Setuju
Baik
3,56
Setuju
Baik
3,59
Setuju
Baik
3,56
Setuju
Baik
3,61
Setuju
Baik
4,03
Setuju
Baik
3,53
Setuju
Baik
3,46
Setuju
Setuju
Baik
Baik
Setuju
Baik
3,84
3,61
serikat
pembayaran
perusahaan.
72
73
Waktu
Prosedur
Metode
Efektivitas
Implementasi
Laki-laki
3,65
3,71
3,41
3,61
3,38
3,48
Perempuan
3,78
3,6
3,38
3,73
3,3
3,5
Total
3,72
3,66
3,40
3,67
3,34
3,49
Tabel 14
memperlihatkan
bahwa karyawan
laki-laki dan
penilaian
Usia
(tahun)
Tujuan
Waktu
Prosedur
Metode
Efektivitas
Implementasi
26-31
3,60
4,05
4,2
3,67
4,2
32-37
3,34
3,29
2,89
3,29
2,86
2,89
74
Usia
(tahun)
Tujuan
Waktu
Prosedur
Metode
Efektivitas
Implementasi
38-43
3,64
3,66
3,41
3,56
3,33
3,4
44-49
3,70
3,86
3,31
3,62
3,48
3,58
50-55
3,90
3,71
3,62
3,82
3,53
3,69
3,64
3,71
3,45
3,70
3,37
3,55
Total
penilaian
kinerja
sudah
diterapkan
dengan
efektif
dan
Waktu
Prosedur
Metode
Efektivitas
Implementasi
Lainnya
3,88
3,86
2,92
3,56
3,5
3,31
SMU
3,67
3,64
3,4
3,57
3,31
3,42
75
Waktu
Prosedur
Metode
Efektivitas
Implementasi
Diploma
3,71
3,66
3,48
3,77
3,54
3,57
S1
3,67
3,94
3,81
4,06
3,52
4,06
S2
3,25
3,5
3,25
3,5
2,83
3,5
Total
3,64
3,72
3,37
3,69
3,34
3,57
baik.
tinggi
mengimplementasikan
penilaian
kinerja.
Sedangkan
76
dengan
latar
belakang
pendidikan
lainnya
menilai
bahwa
terjadi
karena
karyawan
dengan
latar
reward
Tujuan
Waktu
Prosedur
Metode
Efektivitas
1-10
3,64
3,71
3,4
4,04
11-20
3,63
3,59
3,23
3,51
3,28
3,35
21-30
3,72
3,74
3,52
3,7
3,45
3,55
31-40
3,67
3,67
3,83
3,56
3,5
3,75
3,75
3,53
3,76
3,42
3,61
Total
77
Usia (tahun)
Tingkat
Pendidikan
Masa Kerja
(tahun)
Laki-laki
Perempuan
Total
26-31
32-37
38-43
44-49
50-55
Total
Lainnya
SMA
Diploma
S1
S2
Total
1-10
11-20
21-30
31-40
Total
Motivasi
Kerja
3,69
3,66
3,68
3,79
3,2
3,59
3,81
3,92
3,66
4,07
3,61
3,65
3,88
3,48
3,74
3,71
3,54
3,81
4,03
3,77
Kepuasan
Kerja
3,63
3,53
3,58
3,8
3,13
3,52
3,68
3,88
3,60
4,17
3,54
3,51
3,81
3,13
3,63
3,64
3,48
3,72
4
3,71
78
79
1.
Tujuan Penilaian
Kinerja
0,347
0,000
Signifikan
pada alpha
(tingkat
kepercayaan)
1%
2.
Waktu Penilaian
Kinerja
0,496
0,000
1%
3.
Prosedur Penilaian
Kinerja
0,309
0,002
1%
4.
Metode Penilaian
Kinerja
0,379
0,000
1%
5.
Efektivitas
Penilaian Kinerja
0,498
0,000
1%
6.
Implementasi
Penilaian Kinerja
0,468
0,000
1%
No.
Indikator Sistem
Penilaian Kinerja
Nilai
Korelasi
Nilai
Peluang
Hubungan
dengan
Motivasi
Kerja
Positif, agak
lemah,
dan
nyata
Positif, agak
lemah,
dan
nyata
Positif, agak
lemah,
dan
nyata
Positif, agak
lemah,
dan
nyata
Positif, agak
lemah,
dan
nyata
Positif, agak
lemah,
dan
nyata
semua
indikator
sistem penilaian
kinerja
yaitu
tujuan
80
kinerja memiliki hubungan yang positif, agak lemah, dan nyata dengan
motivasi kerja karyawan. Hal ini berarti sistem penilaian kinerja
yang diterapkan oleh perusahaan merupakan salah satu faktor yang
membuat karyawan termotivasi untuk bekerja.
2. Analisis Hubungan Sistem Penilaian Kinerja dengan Kepuasan Kerja
Berdasarkan hasil uji persepsi dengan rataan skor pada Tabel 13
diketahui bahwa karyawan PT ITP, Tbk sudah puas dengan pekerjaan
mereka. Hal ini ditunjukkan dalam pernyataan-pernyataan dalam
kuesioner mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan menurut teori Hasibuan (2005). Mendasari hal tersebut, maka
uji korelasi Rank Spearman akan diujikan antara indikator-indikator
sistem penilaian kinerja dengan kepuasan kerja karyawan. Hubungan
indikator-indikator sistem penilaian kinerja dengan kepuasan kerja
karyawan dapat dilihat pada
Tabel
20.
Adapun
hasil
pengujian
1.
Tujuan Penilaian
Kinerja
0,364
0,000
Signifikan
pada alpha
(tingkat
kepercayaan)
1%
2.
Waktu Penilaian
Kinerja
0,448
0,000
1%
3.
Prosedur Penilaian
Kinerja
0,282
0,005
1%
4.
Metode Penilaian
Kinerja
0,305
0,002
1%
5.
Efektivitas
Penilaian Kinerja
0,460
0,000
1%
0,372
0,000
1%
No.
6.
Indikator Sistem
Penilaian Kinerja
Implementasi
Penilaian Kinerja
Nilai
Korelasi
Nilai
Peluang
Hubungan
dengan
Kepuasan
Kerja
Positif, agak
lemah, dan
nyata
Positif, agak
lemah, dan
nyata
Positif, agak
lemah, dan
nyata
Positif, agak
lemah, dan
nyata
Positif, agak
lemah, dan
nyata
Positif, agak
lemah, dan
nyata
81
peluang sebesar antara 0,000; 0,005; dan 0,002 yang lebih kecil dari nilai
alpha () yang digunakan yaitu 0,01 sehingga keputusan Ho ditolak
artinya hipotesis H1 diterima yaitu terdapat hubungan nyata antara sistem
penilaian kinerja dengan kepuasan kerja karyawan. Hal ini berarti sistem
penilaian kinerja mempengaruhi kepuasan kerja karyawan PT ITP, Tbk.
Nilai P- value yang dihasilkan sebesar 0,000 artinya tingkat kesalahan
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebesar 0 persen atau tingkat
kebenaran hasil penelitian ini adalah 100 persen. Tetapi terdapat indikator
sistem penilaian kinerja yaitu prosedur penilaian kinerja yang mempunyai
P-value sebesar 0,005 artinya tingkat kesalahan yang dilakukan
dalam penelitan ini adalah sebesar 0,5 persen atau tingkat kebenaran hasil
penelitian ini adalah 99,5 persen. Sedangkan metode penilaian kinerja
mempunyai P-value sebesar sebesar 0,002 artinya tingkat kesalahan yang
dilakukan dalam penelitan ini adalah sebesar 0,2 persen atau tingkat
kebenaran hasil penelitian ini adalah 99,8 persen.
Hasil uji korelasi Rank Spearman pada Tabel 20 menunjukkan
bahwa
semua
indikator
sistem penilaian
kinerja
yaitu
tujuan
82
kinerja
yang
meningkatkan motivasi
lebih
dan
efektif dan
kepuasan
kerja
efisien
karyawan.
sehingga
Informasi
dapat
ini
diperoleh dari hasil uji persepsi dengan rataan skor dan uji korelasi Rank
Spearman. Hasil rekapitulasi dari keseluruhan penelitian dapat dilihat pada Tabel
21.
Tabel 21. Rekapitulasi hasil penelitian
Rataan
Skor
Intepretasi
Penilaian
Tujuan
Penilaian
Kinerja
3,68
Baik
Waktu
Penilaian
Kinerja
3,68
Baik
Prosedur
Penilaian
Kinerja
3,40
Kurang Baik
Metode
Penilaian
Kinerja
3,63
Baik
Variabel Penelitian
Sistem Penilaian
Kinerja
Efektivitas
Penilaian
Kinerja
Implementasi
Penilaian
Kinerja
Kurang Baik
3,37
Baik
3,49
Kesimpulan
3,53
Baik
Motivasi Kerja
Kepuasan Kerja
3,68
3,61
Baik
Baik
Hubungan
dengan
Motivasi
Kerja
Positif,
agak
lemah, dan
nyata
Positif,
agak
lemah, dan
nyata
Positif,
agak
lemah, dan
nyata
Positif,
agak
lemah, dan
nyata
Positif,
agak
lemah, dan
nyata
Positif,
agak
lemah, dan
nyata
Hubungan
dengan
Kepuasan
Kerja
Positif,
agak
lemah, dan
nyata
Positif,
agak
lemah, dan
nyata
Positif,
agak
lemah, dan
nyata
Positif,
agak
lemah, dan
nyata
Positif,
agak
lemah, dan
nyata
Positif,
agak
lemah, dan
nyata
84
85
dapat disesuaikan dengan jabatan-jabatan yang ada dan pada akhirnya dapat
menilai seluruh jabatan dengan baik. Analisis dapat dilakukan secara
menyeluruh dengan mempertimbangkan uraian dan spesifikasi pekerjaan yang
sedang digunakan. Atasan selaku penilai hendaknya membuat
catatan
yang saksama mengenai kinerja karyawannya setiap hari, sehingga pada saat
pelaksanaan penilaian kinerja, catatan tersebut dapat dijadikan landasan dalam
menilai kinerja karyawan.
Perusahaan hendaknya membuat pedoman pembuatan buku catatan penilaian
yang lengkap sehingga dapat memberikan gambaran kinerja karyawan yang
sebenarnya. Formulir penilaian kinerja hendaknya tidak diisi secara terburuburu, tetapi berdasarkan wawancara yang mendalam dengan karyawan yang
dinilai. Perusahaan hendaknya mengadakan pelatihan bagi penilai dan yang
dinilai sehingga masing-masing dapat melaksanakan prosedur penilaian yang
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan perusahaan dan harapan karyawan.
4. Metode Penilaian Kinerja
Penilaian suatu kinerja terhadap para karyawan mempunyai kriteria tertentu
yang dijadikan suatu patokan dalam proses penilaiannya. Metode penilaian
kinerja
yang
digunakan
perusahaan
hendaknya
mempertimbangkan
maksud dari penilaian kinerja dan tujuan perusahaan. Hal tersebut dapat
dilakukan salah satunya dengan kriteria penilaian yang
kemampuan yang dimiliki
menjaga
oleh
masing-masing
mewakili setiap
karyawan.
Untuk
harus mampu
baik
maka
atasan
selaku
penilai
harus
lebih
86
langsung (team
dan
instrumennya
mudah
87
Solving
Approach,
mengidentifikasi
masalah-masalah
serta
upaya-upaya
dilakukan
untuk
memecahkan
penyimpangan-penyimpangan (sering diikuti dengan penetapan sasaransasaran kinerja diwaktu yang akan datang).
Dari ketiga pendekatan yang dijabarkan diatas, perusahaan khususnya dapat
menerapkan pendekatan yang kedua yaitu Tell- and Listen Approach. Hal ini
dapat dilakukan karena wawancara yang mendalam dapat membantu
karyawan mengungkapkan berbagai perasaan yang dialami dalam mencapai
prestasi kerja yang lebih baik. Hasilnya karyawan mengetahui bagaimana ia
telah melaksanakan
pekerjaannya
dan
bagaimana
keadaannya
untuk
88
untuk
gaji
karyawan,
sehingga
masing-masing
karyawan
Rank
Sperman
dapat
ditarik
kebutuhan
yang
lebih
rendah
terpenuhi
sehingga
90
DAFTAR PUSTAKA
Arep, I dan Tanjung, H. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas
Trisakti. Jakarta.
Ayudhia, D. Analisis Hubungan Sistem Penilaian Kinerja dengan Motivasi Kerja
dan Kepuasan Kerja Karyawan (Studi kasus : Karyawan PT. X Tbk.
Bogor). Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Dania, L. 2004. Analisis Penilaian Kinerja terhadap Pengembangan Karir
Karyawan pada PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Skripsi pada
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Dessler,
G. 1997. Manajemen
Prenhallindo, Jakarta.
Sumber
Daya
Manusia
(Terjemahan).
92
LAMPIRAN
Lampiran 1. Tugas dan tanggung jawab Divisi Human resources & General
Affairs PT ITP, Tbk.
Section
Compentation & Benefit
analisa
pelayanan
dan
dan
survey
penggajian,
pengelolaan
administrasi
penggajian/pengupahan.
Labour Relation
Pelayanan
antara
dengan kontraktor.
Pelayanan
administrasi
dan
pengelolaan
muatasi,
promosi,
kalsifikasi,
tenaga
kerja
kontraktor
dan
administrasinya.
Office Supply &
Transportation
Pelayanan
peralatan
kantor
jamuan,
dan
pelayanan
perlengkapan
kerja
umum,
serta
luar/wisata
karyawan
dan
administrasinya.
Pelayanan administrasi kesehatan di poliklinik.
Pencegahan penyakit umum, penyakit akibat
kerja
dan upaya promotif edukatif untuk meningkatkan
derajat kesehatan serta upaya rehabilitative bagi
karyawan yang mempunyai masalah kesehatan.
Lanjutan Lampiran 1.
Section
Hazard Monitoring
Health Service
bagi
karyawan
karyawan/orang luar.
dan
keluarga
Section
Manajer Office
Job Title
Eselon
Division Manager
Senior Staff
II
Staff-I
III
Secretary
IV
Clerk-I
VI
Department Head
II
General
Planner
III
Service
IV
IV
Senior Clerk
Foreman
Apprentice
VI
Clerk-I
VI
Helper
Personel
&
III
Trans.
Foreman
Leadman
Senior Clerk
Driver-I
VI
Driver-II
VI
Driver-III
VI
VI
VI
VI
Auto Electrician-I
VI
Vehicle Patroller
VI
VI
Lanjutan lampiran 2.
Department
Section
Job Title
Eselon
VI
Trans.
Photografer
VI
Apprentice
VI
Clerk-I
VI
Cleaning
III
Gardening
Engineer
IV
Foreman
General
Senior Clerk
Service
Environment Patroller
VI
Gardener
VI
Driver-II
VI
Driver-III
VI
VI
Clerk-I
VI
Clerk-II
VI
Helper
Section Head
III
Staff-I
III
IV
Leadman
Senior Clerk
Driver-III
VI
Clerk-I
VI
Clerk-II
VI
Section Head
III
Labour Relation
Personel
Employee
Movement
HR. Adm.
IV
IV
Senior Clerk
Clerk-I
VI
Lanjutan lampiran 2.
Department
Section
Job Title
Eselon
Department Head
II
Senior Clerk
Clerk-I
VI
Driver-II
VI
III
Staff
Dentist-I
IV
General Practinioner-II
IV
IV
Section Head
III
Leadman
Clerk-I
VI
Driver-II
VI
Nurse-I
VI
Nurse-II
VI
Section Head
III
Leadman
Driver-II
VI
Clerk-I
VI
Pharmacist Assistant
VI
Nurse-I
VI
Nurse-II
VI
Hazard
Section Head
III
Monitoring
IV
Foreman
Hygiene Patroller
VI
Health Care
Health
Health Service
95
STRUKTUR ORGANISASI
PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk
President Director
Vice President
E. D. O
H. T. C
Technical Director
Financial Dir.
Commercial Dir.
Ass. to Tech. Dir.
T. D. O
A. F. R
CITEUREUP
CIREBON
GMO Office
GMO Office
EDU
GMO
Office
Operation
Div.
Operation Div.
P 1-2 & 5
CFD
A & CD
Op. Support
QC Dept.
P 3-4
Prod. Dept.
TSD Dept.
P 6-11
Mech. Dept.
SSCD
Elect. Dept.
PBD
QC Dept.
QARD
MIS
Utility
Division
Minning
P 7-8
EDU
Purchasing
TARJUN
QSMR Off.
Deputy Citeureup
HR Director
Utility Dept.
Dispact
Dept.
Corp. HR
Public & GSD
Corp.
Secretari
Intern
Audit
99
NRP
: H24051644
Departemen
: Manajemen
Fakultas
Perguruan Tinggi
mengisi kuesioner ini dan akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak / Ibu.
Jawaban yang Bapak / Ibu berikan tidak akan mempengaruhi penilaian
perusahaan terhadap diri Bapak / Ibu.
Besar harapan saya untuk menerima kuesioner ini kembali dalam waktu
singkat. Jika ada yang tidak jelas, Anda dapat bertanya. Atas kerjasama Bapak /
Ibu, saya ucapkan terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
2. Usia
: tahun
S1
S3
Diploma
S2
Lanjutan lampiran 4.
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda silang X pada kolom penilaian yang sesuai dengan pilihan
Anda.
A. SISTEM PENILAIAN KINERJA
No
PERTANYAAN
STS
Tujuan Penilaian Kinerja
1. Saya mengetahui tujuan dilaksanakannya
penilaian kinerja oleh perusahaan
2. Menurut
saya
penilaian
kinerja
yang
dilakukan perusahaan selama ini telah
bertujuan untuk menjabarkan potensi
karyawan pada waktu mendatang
(jangka panjang)
3. Menurut
saya penilaian kinerja yang
dilakukan selama ini telah bertujuan
meningkatkan prestasi karyawan dalam
melaksanakan tugasnya saat ini
4. Menurut
saya
penilaian
kinerja
yang
dilakukan selama ini telah bertujuan
untuk mengambil keputusan manajemen
mengenai kenaikan gaji dan langkahlangkah pengembangan diri karyawan di
mendatang
Waktumasa
Penilaian
Kinerja
STS
5. Saya mengetahui waktu pelaksanaan
penilaian kinerja yang diadakan oleh
perusahaan
Saya setuju dengan periode penilaian
6. kinerja yang dilaksanakan selama ini yaitu
periode Januari sampai Juni dan periode
Juli sampai Desember
7. Atasan saya selalu memantau dan
menilai kinerja saya setiap waktu
8. Penilaian kinerja dilakukan secara
berkelanjutan dan terencana dengan
baik serta tepat waktu
Prosedur Penilaian Kinerja
STS
9. Saya mengetahui prosedur (tata cara)
penilaian kinerja yang dilaksanakan
perusahaan ini
TS
KS
SS
TS
KS
SS
TS
KS
SS
Lanjutan lampiran 4.
No
PERTANYAAN
STS
Prosedur Penilaian Kinerja
10. Sistem penilaian kinerja yang dilaksanakan
perusahaan saat ini dapat menilai seluruh
jabatan karyawan dengan baik
11. Tahapan penilaian dilakukan dua arah
dengan adanya komunikasi penilaian dari
atasan kepada bawahan
12. Atasan menggunakan catatan mengenai
pengalaman masa lalu, pendidikan riwayat
kerja serta data lain yang terkait dalam
melakukan penilaian kinerja
TS
KS
SS
TS
KS
SS
TS
KS
SS
Lanjutan lampiran 4.
No
PERTANYAAN
STS
Efektivitas Penilaian Kinerja
21. Hasil penilaian dapat diandalkan
kebenarannya dan benar-benar menilai
kinerja saya
22. Menurut saya pelaksanaan penilaian
kinerja yang dilakukan perusahaan sudah
berjalan dengan praktis
TS
KS
SS
STS
TS
KS
SS
No
PERTANYAAN
STS
Balas jasa (gaji dan upah)
1. Gaji yang saya terima sudah cukup
memenuhi kebutuhan dasar hidup saya
sehingga memotivasi saya untuk bekerja
lebih baik
2. Gaji yang saya terima sudah sesuai
dengan hasil kinerja saya sehingga
mampu memotivasi saya.
Kondisi Kerja
STS
3. Saya merasa kondisi kerja yang
ada
selama ini sudah baik (tenang, nyaman,
aman) sehingga memotivasi saya dalam
bekerja.
TS
KS
SS
TS
KS
SS
23.
Lanjutan lampiran 4.
No
PERTANYAAN
Kondisi Kerja
4. Sarana
perlengkapan
kerja
yang
telah
disediakan oleh perusahaan membantu
saya dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab pekerjaan sehingga
memotivasi
saya untuk bekerja lebih baik.
Kebijakan
dan Administrasi
5. Saya mengetahui dan mengerti kebijakan
dan administrasi yang diberlakukan
perusahaan
6. Saya setuju dengan semua peraturan dan
sanksi yang diberlakukan perusahaan
Hubungan antar pribadi
7. Saya memiliki hubungan yang baik
dengan atasan saya didalam pekerjaan
8. Saya memiliki hubungan yang baik
dalam bekerja sama dengan rekan kerja
Kualitas Supervisor
9. Supervisor saya sudah baik dalam
memantau hasil kerja saya.
Prestasi
10. Prestasi kerja saya memotivasi saya
untuk bekerja lebih baik
Pengakuan
11. Keterampilan yang saya miliki dan hasil
kerja saya telah mendapat pengakuan
serta penghargaan dari atasan dan rekan
kerja saya, dan hal tersebut merupakan hal
yang penting.
12. Sangat penting bagi saya untuk
mendapatkan predikat KARYAWAN
TELADAN.
13. Saya
merasa
termotivasi
dalam
bekerja
karena dipengaruhi oleh pelaksanaan
sistem penilaian kinerja yang diterapkan
oleh perusahaan
Pekerjaan
itu sendiri sudah baik
14.
15.
STS
TS
KS
SS
STS
TS
KS
SS
STS
TS
KS
SS
STS
TS
KS
SS
STS
TS
KS
SS
STS
TS
KS
SS
Lanjutan lampiran 4.
No
PERTANYAAN
STS
Tanggung jawab
16. Di perusahaan ini, setiap karyawan diberi
kebebasan untuk melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan
17. Pemberian
tanggung
jawab
atas
pekerjaan membuat saya menikmati
menyelesaikan
tugas-tugas
yang
dibebankan kepada saya
Penempatan kerja yang sesuai
STS
18. Penempatan kerja saya sudah sesuai
dengan
kemampuan
saya
dalam
menjalankan
pekerjaan
sehingga
memotivasi saya dalam bekerja.
19. Penempatan kerja saya sudah sesuai
dengan keterampilan yang saya miliki
sehingga memotivasi saya dalam bekerja.
TS
KS
SS
TS
KS
SS
TS
KS
SS
TS
KS
SS
Lanjutan lampiran 4.
No
PERTANYAAN
STS
Berat ringanya pekerjaan
5. Saya merasa beban kerja yang
diberikan perusahaan sudah adil
sehingga memberikan kepuasan dalam
bekerja.
6. Tugas yang saya kerjakan telah sesuai
dengan latar belakang pendidikan
saya sehingga memberikan kepuasan
dalam bekerja.
Peralatan yang menunjang pekerjaan
STS
7. Saya merasa puas dengan alat-alat
kerja yang menunjang kegiatan
operasional saya.
8.
9.
TS
KS
SS
TS
KS
SS
TS
KS
SS
Lanjutan lampiran 4.
Pertanyaan Tambahan :
1. Sistem penilaian karya seperti apa yang Saudara harapkan untuk dilaksanakan
oleh perusahaan sehingga memotivasi Saudara dalam bekerja dan memberikan
kepusan kerja bagi Saudara ?
Prosedur
Kinerja
Penilaian
Efektivitas
Kinerja
Penilaian
Implementasi
Kinerja
Penilaian
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Nilai r hitung
0,766
0,685
0,580
0,698
0,620
0,700
0,721
0,776
0,499
0,472
0,467
0,522
0,664
0,587
0,601
0,614
0,634
0,891
0,625
0,587
0,584
0,669
0,518
0,680
0,794
0,581
Nilai r tabel
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
No.
1
2
3
4
Kebijakan
dan 5
Administrasi
6
Hubungan Antar Pribadi
7
8
Kualitas Supervisor
9
10
Prestasi
11
12
Pengakuan
13
14
15
Pekerjaan Itu Sendiri
16
17
Tanggung Jawab
18
19
Penempatan Kerja yang 20
Sesuai
21
Pengembangan
Potensi 22
Individu
23
dan
Nilai r hitung
0,580
0,665
0,757
0,633
0,521
0,709
0,662
0,681
0,801
0,129
0,273
0,710
0,861
0,726
0,651
0,760
0,831
0,507
0,700
0,688
0,685
0,702
0,663
Nilai r tabel
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Nilai r hitung
0,602
-0,175
0,681
0,603
0,701
0,857
0,613
0,595
0,674
0,522
0,702
0,154
0,784
0,527
0,667
Nilai r tabel
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Keterangan
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Scale Statistics
Mean
Valid
30
58.8
88.2667
Excluded(
21
41.2
a)
Total
51
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cases
Variance
262.547
Std. Deviation
16.20331
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.951
N of Items
26
Item-Total Statistics
a1
a2
a3
a4
a5
a6
a7
a8
a9
a10
a11
a12
a13
a14
a15
a16
a17
a18
a19
a20
a21
a22
a23
a24
a25
a26
Scale Mean if
Item Deleted
84.2333
84.7333
85.0667
84.8000
84.5333
84.4333
84.8000
84.5667
84.8000
85.6000
85.2000
85.4667
84.6333
84.7667
84.7333
84.9667
85.0333
84.6000
85.4667
85.2000
85.0333
84.8333
84.7000
84.6000
84.9000
84.9667
Scale
Variance if
Item Deleted
245.495
246.133
246.685
245.338
248.395
250.392
245.476
240.599
246.097
242.317
241.200
238.395
246.171
243.013
242.823
243.964
241.413
241.283
238.326
242.648
243.757
242.833
245.734
238.455
236.714
239.826
Corrected
Item-Total
Correlation
.735
.581
.639
.611
.627
.630
.577
.636
.530
.599
.601
.621
.620
.700
.708
.723
.765
.827
.681
.646
.527
.506
.597
.752
.808
.685
Squared
Multiple
Correlation
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.949
.950
.950
.950
.950
.950
.950
.950
.951
.950
.950
.950
.950
.949
.949
.949
.948
.948
.949
.950
.951
.952
.950
.948
.948
.949
N of Items
26
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.952
N of Items
21
Item-Total Statistics
b1
b2
b3
b4
b5
b6
b7
b8
b9
b10
b11
b12
b13
b14
b15
b16
b17
b18
b19
b20
b21
Scale Mean if
Item Deleted
73.2000
72.9000
72.4667
72.3000
72.4667
72.4667
72.3333
72.0000
72.6333
72.1333
72.5000
73.0333
73.4333
71.9000
72.5333
72.5667
72.4000
72.2000
72.2667
72.7333
72.8667
Scale
Variance if
Item Deleted
162.441
157.748
158.395
160.907
165.499
162.464
163.816
160.828
156.516
159.154
154.121
158.654
163.289
157.128
159.085
161.289
157.490
155.890
156.340
160.133
154.947
Corrected
Item-Total
Correlation
.530
.672
.811
.658
.476
.687
.533
.687
.796
.716
.849
.638
.458
.840
.807
.529
.790
.736
.750
.662
.706
Scale Statistics
Mean
76.1667
Variance
175.247
Std. Deviation
13.23809
N of Items
21
Squared
Multiple
Correlation
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.951
.949
.948
.949
.952
.949
.951
.949
.948
.949
.947
.950
.952
.947
.948
.951
.948
.948
.948
.949
.949
Cases
Valid
30
58.8
Excluded(
21
41.2
a)
Total
51
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.914
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
.923
N of Items
13
Item-Total Statistics
c1
c2
c3
c4
c5
c6
c7
c8
c9
c10
c11
c12
c13
Scale Mean if
Item Deleted
43.5667
43.0667
43.0667
42.7000
43.0667
43.2333
43.0333
43.1333
42.5000
43.1667
43.2000
42.7333
43.5333
Scale
Variance if
Item Deleted
48.323
49.857
44.961
49.045
48.823
50.323
48.309
47.430
51.569
50.489
46.579
53.995
45.292
Corrected
Item-Total
Correlation
.671
.639
.659
.731
.810
.431
.667
.781
.665
.528
.817
.520
.699
Scale Statistics
Mean
46.6667
Variance
56.920
Std. Deviation
7.54450
N of Items
13
Squared
Multiple
Correlation
.816
.721
.795
.788
.785
.741
.943
.954
.785
.816
.826
.706
.700
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.907
.908
.910
.905
.903
.917
.907
.902
.909
.912
.900
.914
.906
113
Lampiran 11. Uji korelasi rank spearman hubungan antara sistem penilaian kinerja
dengan motivasi kerja dan kepuasan kerja
Correlations
Spearman's rho
Motivasi Kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Tujuan
penilaian
kinerja
Motivasi Kerja
1.000
.347(**)
.
.000
97
97
.347(**)
1.000
.000
.
97
97
Correlations
Spearman's rho
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kepuasan Kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tujuan
penilaian
kinerja
1.000
.
97
.364(**)
.000
97
Kepuasan
Kerja
.364(**)
.000
97
1.000
.
97
Correlations
Spearman's rho
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Motivasi Kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Waktu
penilaian
kinerja
Motivasi Kerja
1.000
.496(**)
.
.000
97
97
.496(**)
1.000
.000
.
97
97
114
Spearman's rho
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kepuasan Kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Waktu
penilaian
kinerja
1.000
.
97
.448(**)
.000
97
Kepuasan
Kerja
.448(**)
.000
97
1.000
.
97
Correlations
Spearman's rho
Prosedur
penilaian kinerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Motivasi Kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Prosedur
penilaian
kinerja
Motivasi Kerja
1.000
.309(**)
.
.002
97
97
.309(**)
1.000
.002
.
97
97
Correlations
Spearman's rho
Prosedur
penilaian kinerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kepuasan Kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Prosedur
penilaian
kinerja
1.000
.
97
.282(**)
.005
97
Kepuasan
Kerja
.282(**)
.005
97
1.000
.
97
Spearman's rho
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Motivasi Kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Metode
penilaian
kinerja
Motivasi Kerja
1.000
.379(**)
.
.000
97
97
.379(**)
1.000
.000
.
97
97
Correlations
Spearman's rho
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kepuasan Kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Metode
penilaian
kinerja
1.000
.
97
.305(**)
.002
97
Kepuasan
Kerja
.305(**)
.002
97
1.000
.
97
Correlations
Spearman's rho
Efektivitas
penilaian kinerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Motivasi Kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Efektivitas
penilaian
kinerja
Motivasi Kerja
1.000
.498(**)
.
.000
97
97
.498(**)
1.000
.000
.
97
97
Spearman's rho
Efektivitas
penilaian kinerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kepuasan Kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Efektivitas
penilaian
kinerja
1.000
.
97
.460(**)
.000
97
Kepuasan
Kerja
.460(**)
.000
97
1.000
.
97
Correlations
Spearman's rho
Implementasi
penilaian kinerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Motivasi Kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Implementasi
penilaian
kinerja
Motivasi Kerja
1.000
.468(**)
.
.000
97
97
.468(**)
1.000
.000
.
97
97
Correlations
Spearman's rho
Implementasi
penilaian kinerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kepuasan Kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Implementasi
penilaian
kinerja
1.000
.
97
.372(**)
.000
97
Kepuasan
Kerja
.372(**)
.000
97
1.000
.
97
Lampiran 12. Uji korelasi rank spearman hubungan antara motivasi kerja dengan kepuasan
kerja
Correlations
Spearman's rho
Motivasi Kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kepuasan Kerja
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Motivasi Kerja
1.000
.
97
.842(**)
.000
97
Kepuasan
Kerja
.842(**)
.000
97
1.000
.
97