Assalamu'alaikum wr wb
Di GANDENG NABI
Selesai melakukan thawaf, saya pun langsung hendak menunaikan Sa'i di
bukit Safa dan Marwah. Meski tidak seramai musim haji, namun kegiatan
ibadah umroh dibulan Ramadhan sangat sesak.
Saat selesai melakukan 1 putaran bolak balik dari bukit Safa dan Marwah,
tiba-tiba saya merasakan ada seseorang berjalan di sebelah kanan. Hati
ini berdebar kencang. Subahanallah !!
Ternyata Rasulullah datang dengan tiba-tiba dan langsung menggapit
tangan saya dan ikut menemani Sa'i. Terasa Sejuk sentuhan tangan
beliau.
" Engkau lihat, jika setan sudah dibelenggu, engkau bisa berbuat apapun
semaumu pada dia. Mau engkau ludahi, mau engkau telanjangi atau mau
engkau lempari, dia tidak akan bisa berbuat apa-apa. Dia tidak memliki
sedikitpun kekuatan untuk membalasmu. Engkau lihat, dia sangat
lemah..... "
Entah sadar atau tidak, waktu itu saya menganggukkan kepala. Kemudian
saya bertanya dalam bathin.
" Ya Rabb...kekuatan apakah yang bisa membuat setan terbelenggu tidak
berdaya ?" Pertanyaannya tolol ya ? Memang saya wong bodho.....
Tiba-tiba saya mendengar lagi suara sayup-sayup namun tegas dan hanya
satu kata.
" Iman ! "
Subhanallah, puji syukur hanya kepadamu Ya Allah.....Engkau telah
berikan satu tongkat pegangan bagi hambaMu yang lemah ini
supaya gejolak hatiku bisa tenang. Lalu saya mengangkat kedua belah
tangan saya, berdo'a.
" Ya Allah....pada hari ini, umat Rasulullah memenuhi panggilanmu untuk
beribadah haji. Hamba memohonkan kepadaMu Ya Rabb, berikanlah
keselamatan dan kelancaran bagi saudaraku dalam menunaikan ibadah
haji ini.
Jikapun untuk keperluan itu, hamba harus menggadaikan pahala ibadah
haji hamba dan tidak Engkau catat telah beribadah haji, hamba ikhlas.
Toh saya dalam menjalankan ibadah haji tidak pernah mengharapkan
pahala dan tidak membutuhkan pahala. Ya Allah.... Engkau Maha Tahu,
yang hamba butuhkan hanyalah Engkau, bukan yang lain ".
Sesudah mengucapkan do'a itu, hati menjadi tentram dan saya
melangkahkan kaki lebih enjoy, lebih banyak tersenyum sebab hati ini
sudah sangat lega.
Jika sudah larut dalam tangisan, maka yang terbayang dalam hatiku
adalah Rasulullah. Teringat Rasulullah, pasti sangat sulit bagiku untuk
menahan air mata untuk keluar.