DERMATITIS ATOPIK
Maria Bethamia . R (030.04.147)
Teguh Setiawan(0810221098)
PENDAHULUAN
Atopi adalah kelainan genetik yang
ditandai dengan suatu peningkatan untuk
membentuk antibodi IgE (reagins) dan
peningkatan kerentanan terhadap penyakit
tertentu, terutama asma ekstrinsik, rinitis
alergi, konjungtivitis alergi, dan beberapa
jenis alergi makanan, jenis klinis utama
dermatitis yang biasanya berhubungan
dengan atopi adalah dermatitis atopik.
Hasil
Usia pasien berkisar dari kurang dari 2 sampai 67 (usia
rata-rata
17.2) tahun. 151 pasien (62,9%) memiliki ringan, 64
(26,7%) sedang, dan 25 (10,4%) dermatitis atopik parah.
Stres mempercepat perkembangan lesi dermatitis atopik
pada 14 kasus (5,83%). Faktor pemicu lain adalah
infeksi dalam 41 kasus (17,08%), iritasi tidak spesifik
dalam 17 kasus (7.08%), prurigo pada 16 kasus
(6,66%), paparan dengan aeroalergen dalam 7 kasus
(2,92%), alergen dari makanan dalam 6 kasus (2,50%),
trauma lokal pada 4 kasus (1,66%), vaksinasi dalam 3
kasus (1,25%) dan terbakar matahari dalam 3 kasus
(1,25%).
KESIMPULAN
Stres terlibat sebagai pencetus dalam dermatitis atopik,
dan penyakit itu sendiri dapat menjadi psikososial stres,
yang mempertahankan penyakit. Fakta ini penting dalam
pengelolaan pasien dengan dermatitis atopik:
psikotropika, antipsikotik, dan obat-obatan ansiolitik,
antidepresan, dan psikoterapi yang direkomendasikan
sebagai tambahan
strategi pengobatan. Sangat penting dalam pengobatan
dermatitis atopi juga obat psikotropika dengan
antihistaminic efek (doxepine, hidroksizin, amitriptyline).
TERIMA KASIH