Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FM-UII-AA-FKA-07/R0

MATERI/BAHAN KULIAH
Fakultas
: Teknologi Industri
Jurusan
: Teknik Elektro
Kode Mata Kuliah : 52061442
Nama Mata Kuliah
: Etika Profesi
berlaku : 1Februari 2009

Pertemuan ke : 3
Modul ke
:3
Halaman
:8
Mulai

PROFESIONALIME DAN KODE ETIK


Ketika menghadapi masalah etika sumber daya apa sajakah yang
tersedia bagi seorang insinyur agar dapat

menemukan solusi?

Salah satu rambu profesi modern adalah kode etik yang


diperkenalkan oleh berbagai kalangan profesional. Kode kode itu
berguna menuntun para praktisi profesi dalam mengambil
keputusan tentang cara mengarahkan diri sendiri dan cara
menyelesaikan

isu isu etika yang mungkin mereka hadapi.

Apakah kode etik tersebut dapat diterapkan dalam bidang


engineering?
APAKAH ENGINEERING ADALAH SEBUAH PROFESI?
Kata profesi berasal dari kata kata lain yang kadang kadang
disamaartikan dengan profesi (profession) = pekerjaan (job) dan
bidang pekerjaan (occupation). Semua kerja yang digaji dapat
dianggap sebagai job, tanpa memperdulikan keahlian

yang

dilibatkannya dan tanggung jawab yang diberikannya. Tentu saja


engineering merupakan sebuah job para insinyur dibayar untuk
jasa mereka tetapi keahlian dan tanggung jawab yang dilibatkan
dalam engineering membuat pekerjaan itu lebih dari hanya
sekedar job.
Kata

occupation

digeluti

Versi : 2

mengimplikasikan

seseorang

untuk

bidang

bertahan

Revisi : 0

pekerjaan

hidup.

yang

Selanjutnya

Halaman : 1 dari 9

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

engineering

juga

merupakan

FM-UII-AA-FKA-07/R0

bidang

pekerjaan.

Jadi

apa

perbedaan job, occupation dengan profesi?


Kata

profesi

dan

profesional

banyak

digunakan

dalam

masyarakat modern dalam definisi yang berada jauh di atas


defisi job atau occupation. Kita sering mendengar istilah atlet
profesional dan juga seorang tukang kayu profesional. Istilah
tersebut

mengindikasikan

bahwa

atlet

profesional

berbeda

dengan atlet yang amatir (tidak menerima bayaran). Sedangkan


tukang kayu profesional tersebut mengindikasikan bahwa tukang
kayu tersebut memiliki tingkat keahlian yang tinggi dengan
pengalaman yang banyak sehingga hasil pekerjaannya akan
memiliki kualitas yang tinggi.
Kedua makna profesional tersebut tidak dapat diterapkan untuk
insinyur. Tidak ada istilah insinyur amatir yang melakukan
pekerjaan engineering tanpa dibayar

karena mereka dilatih

untuk menjadiprofesional
APAKAH PROFESI ITU?
Atribut profesi antara lain:
a. Pekerjaan yang memerlukan ketrampilan ahli, penggunaan
penilaian, dan penerapan kebijaksanaan. Selain itu pekerjaan
tersebut tidak rutin dan tidak bisa digantikan mesin.
b. Keanggotaan dalam profesi memerlukan pendidikan formal
yang tinggi, bukan hanya pelatihan praktis atau belajar lewat
pengalaman
c. Publik mengijinkan kalangan atau organisasi khusus yang
dikendalikan oleh anggota profesi untuk menetapkan standar
pengarahan anggota dan untuk memberlakukan standar
standar ini
d. Hasil yang baik dan signifikan yang diperoleh publik dari
praktek profesi.

Versi : 2

Revisi : 0

Halaman : 2 dari 9

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FM-UII-AA-FKA-07/R0

Dalam sebuah profei Istilah penilaian (judgement) mengacu pada


perbuatan keputusan penting berdasarkan pelatihan formal dan
pengalaman. Secara umum keputusan ini akan mempunyai
dampak serius

terhadap kehidupan manusia dan seringkali

mempunyai implikasi

penting menyangkut pengeluaran uang

yang besar. Kebijaksanaan (discretion) mempunyai dua arti yang


berbeda, pertama menyatakan bahwa seseorang

disebut

bijaksana dalam performa tugasnya bila mampu menyimpan


informasi

rahasia

tentang

pelanggan,

klien

dan

pasien.

Kerahasian ini penting untuk menjaga hubungan saling percaya


dan

menjadi

ciri

ciri

sebuah

profesi.

Kedua

menyatakan

kemampuan untuk membuat keputusan secara otonom.


Satu hal yang tidak disebutkan dalam definisi profesi adalah
tentang kompensasi yang diterima oleh seorang profesional
untuk jasa yang diberikannya. Biasanya seorang profesional akan
menerima bayaran yang tinggi, tetapi tidak selamanya itu
berlaku

dan

sangat

tergantung

dari

kondisi

kekuatan

ekonominya.
ENGINEERING SEBAGAI SUATU PROFESI
Bidang engineering memerlukan keahlian ekstensif tingkat tinggi.
Esensi

desain

engineering

adalah

penilaian:

bagaimana

menggunakan bahan yang tersedia, komponen, peralatan dan


sebagainya

untuk

mencapai

tujuan

tertentu.

Sedang

kebijaksanaan diperlukan dalam bidang engineering, seperti


insinyur diwajibkan menjaga kualitas intelektual orang yang
memperkerjakan mereka atau klien mereka

dan menjaga

kerahasian informasi bisnis. Selain itu perhatian insinyur adalah


keselamatan khalayak umum yang akan menggunakan produk
mereka. Selain itu tawar menawar antara keselamatan dan isu
isu engineering

Versi : 2

lainnya dalam desain yang memerlukan

Revisi : 0

Halaman : 3 dari 9

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FM-UII-AA-FKA-07/R0

kebijaksanaan insinyur untuk memastikan bahwa desain itu


dapat digunakan sesuai tujuan pembuatannya secara aman.
Engineering memerlukan pelatihan formal yang ekstensif. Untuk
menjadi

insinyur

diperlukan

pendidikan

diperguruan

tinggi

kurang lebih 4 tahun, ditambah kerja magang untuk menambah


pengalaman, bahkan kualifikasi yang diperlukan lebih tinggi dari
S1 sehingga pelatihan formalnya akan lebih lama lagi.
Sebelum memberikan penilaian akhir pada status profesional
insinyur, esensi organisasi engineering memerlukan sedikit
perhatian, setiap disiplin dalam bidang engineering mempunyai
organisasi profesionalnya sendiri seperti IEEE, ASME. Jelas bahwa
bidang engineering memenuhi kriteria semua definisi profesi.
Meskipun disebut sebut sebagai profesional, insinyur belum
mempunyai status yang tinggi di mata masyarakat seperti status
profesi dokter.
PERBEDAAN

PROFESI

ENGINEERING

DENGAN

PROFESI

LAINNYA
Biasanya profesi selain engineering dilakuakan secara mandiri,
misalnya dokter dan lawyer/pengacara. Mereka mengambil
keputusan secara independen. Jarang sekali mereka menjadi
bagian dari suatu perusahaan yang memerlukan manajerial
dalam memutuskan suatu pekerjaannya. Lain halnya dengan
bidang engineering, biasanya mereka tidak dapat bekerja secara
mandiri

(kecuali

bidang

sipil,

sebagai

konsultan

mandiri).

Biasanya para insinyur bekerja dalam sebuah tim yang terdiri


dari berbagai profesi lain di dalamnya.
Insinyur tidak memerlukan ijin dalam menjalankan pekerjaannya,
tidak seperti dokter atau pengacara yang memerlukan ijin dari
asosiasi profesinya atau dari instansi tertentu untuk berpraktek.
Banyak perusahaan besar yang memperkerjakan insinyur tanpa
harus memerlukan ijin.

Versi : 2

Revisi : 0

Halaman : 4 dari 9

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FM-UII-AA-FKA-07/R0

Masalah status sosial di masyarakat, insinyur kurang dihargai


dibandingkan dengan profesi dokter misalnya. Hal ini sangat
terkait dengan kompensasi finansial yang sangat berbeda.
KODE ETIK
Salah satu aspek organisasi profesional adalah adanya kode etik.
Kode etik memuat tentang hak, tugas dan kewajiban anggota
profesi.
APAKAH KODE ETIK ITU?
Pertama: kode etik akan memberikan kerangkan kerja penilaian
etika bagi seorang profesional. Tidak ada kode etik yang
komprehensif mencakup seluruh situasi etika yang mungkin
dihadapi para insinyur. Kode etik sebagai

titik awal untuk

pengambilan keputusan secara etis. Kode etik tidak menunjukkan


prinsip etika yang baru, melainkan sebuah standar yang sudah
diterima sebagai praktek engineering yang bertanggung jawab.
Kode etik bukanlah suatu resep untuk perilaku etis tetapi sebagai
kerangka kerja untuk sampai pada pilihan etika yang benar. Kode
etik bukanlah sebuah dokumen hukum. Seseorang tidak bisa
ditangkap gara gara ia melanggar kode etik, tetapi bisa jadi
dikeluarkan dari keanggotaan profesinya. Dengan keluarnya ia
dari keanggotaan profesi tidak akan membuat dia dilarang untuk
mempraktekkan profesinya.
Kode etik tidak menciptakan prinsip moral atau etika yang baru,
tetapi kode etik lebih menunjukkan cara cara menerapkan prinsip
prinsip moral dan etika kedalam praktek profesional. Jadi kode
etik membantu para insinyur untuk menerapkan prinsip prinsip
moral ke dalam situasi tertentu yang dihadapi dalam praktek
profesional.
MENYELESAIKAN KONFLIK INTERNAL DALAM KODE

Versi : 2

Revisi : 0

Halaman : 5 dari 9

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FM-UII-AA-FKA-07/R0

Salah satu keberatan kode etik adalah adanya konflik internal


yang

ada

di

dalamnya,

tanpa

instruksi

tentang

cara

menyelesaikan konflik itu. Salah satu contoh misalnya insinyur


dipaksa oleh pemberi kerja untuk mengimplementasikan desain
yang dirasa belum aman. Pekerjaan insinyur akan teracam bila
tidak memenuhi perintah tersebut, tetapi di lain sisi desain yang
dibuatnya belum aman buat pengguna. Dalam kode etik seorang
insinyur dituntut untuk menyelesaikan desainnya sampai dirasa
aman.

PENAWARAN KOMPETITIF DARI PARADYNE (studi kasus)


Mesikupun penawaran kompetitif adalah praktek yang dikenal
baik dalam pembelian, praktek ini dapat menimbulkan banyak
masalah etika berhubungan dengan kecurangan dari pihak
penjual atau ketidakadilan dari pihak pembeli dalam memilih
penjual. Ide yang melatarbelakangi penawaran kompetitif adalah
pembeli dapat memperoleh produk yang terbaik dengan harga
yang termurah. Terutama dalam kontrak kontrak besar dimana
godaan untuk berbuat curang dalam penawaran sangat besar.
Surat kabar sering melaporkan cerita tentang kesepakatan
dibawah penawaran untuk memenangkan kontrak, diikuti dengan
pembengkakan biaya yang tidak bisa dihindarkan, pencurian
informasi penawar lain untuk dapat mengalahkan penawaran
mereka.
Masalah juga terdapat pada pembeli yang membuat keputusan
pembelian

berdasarkan

alasan

yang

lain

diluar

kriteria

penawaran yang telah diumumkan, yang membocorkan informasi

Versi : 2

Revisi : 0

Halaman : 6 dari 9

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

kepada

penawar

yang

FM-UII-AA-FKA-07/R0

disukai

atau

yang

memberikan

pengumuman terkini.
Kasus paradyne komputer dimulai tanggal 10 juni 1980, ketika
social security administration (SSA) mengumumkan permintaan
proposal sistem komputer untuk mengganti peralatan lama
dikantor

lapangan.

SSA

memerlukan

komputer

yang

menyediakan akses ke database pusat. SSA bermaksud membeli


sistem jadi dan sudah terbukti dilapangan. Hal dilakukan untuk
mengurangi pengujian lapangan dan bugs
Tahun 1981 SSA memberikan kontrak 15 juta dolar untuk 1800
sistem komputer kepada paradyne. Ketika komputer paradyne
gagal dalam uji penerimaan,akhirnya persyaratan diperlunak
agar

spesifikasi

komputer

paradyne

bisa

masuk.

Dalam

pemakaiannya ternyata banyak yang tidak berfungsi secara


normal. Dalam sehari sering terjadi hang dan harus rebooting
secara manual. Salah satu syarat bahwa komputer harus
berfungsi 98% sepanjang operasi. Dan persyaratan tersebut
tidak terpenuhi sampai 21 bulan pelaksanaan. Program baru
beroperasi secara normal mulai tahun 1998.
Penyelidikan terhadap paradyne mengindikasikan bahwa produk
yang dipasok bukanlah sistem jadi yang telah terjual tetapi
penerapan teknologi baru yang belum matang dan masih dalam
pengembangan. Paradyne menawarkan model P8400 dengan
sistem PIOS kepada SSA.Dalam penawaran itu tertulis seolah
olah sistem ini telah ada saat ini. Meskipun demikian, pada saat
penawaran disiapkan, sistem 8400 belum ada dan belum
dikembangkan, belum dibuat prototipnya, dan belum dibuat di
pabrik.

Versi : 2

Revisi : 0

Halaman : 7 dari 9

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

FM-UII-AA-FKA-07/R0

Ada masalah lain yang berhubungan dengan performa Paradyne


selama proses penawaran. Request oF Proposal menyatakan
bahwa

sebelum

pemenang

penawaran

ditentukan,

ada

demonstrasi awal produk bukan demonstrasi prototip. Paradyne


mendemonstrasikan

komputer

yang

berbeda

kepada

SSA,

komputer PDP 11/23 yang sudah dimodifikasi dan dibuat oleh


Digital Equipment Corporation (DEC) ditempatkan dalam sebuah
kotak penyimpanan dan diberi label P8400. Tampaknya banyak
label

DEC

yang

ditempatkan

pada

peralatan

yang

didemonstrasikan kepada SSA telah ditempeli label Paradyne di


atasnya.

Paradyne

pura-pura

menyatakan

bahwa

karena

peralatan DEC berdasarkan processor 16-bit, sama seperti P8400


yang mereka tawarkan, tidak penting apakah mesin yang
ditawarkan itu mesin DEC atau P8400 yang sesungguhnya. Tentu
saja para pengguna komputer tahu bahwa pernyataan ini tidak
masuk akal. Bahkan komputer modern yang kompatibel dengan
PC dengan chip micoprocessor dan sistem operasi yang sama
dapat mempunyai karakter operasi yang sangat berbeda dalam
hal kecepatan dan perangkat lunak yang dapat dijalankannya.
Juga ada pertanyaan tentang sistem operasi. Ternyata sistem
PIOS saat ditawarkan masih dalam tahap pengembangan dan
belum diuji pada prototipe yang ditawarkan. Perangkat keras
yang baik belum tentu beroperasi dengan baik tanpa software
yang tepat. Secara significant sistem DEC dengan label P8400
yang sebenarnya diuji oleh SSA tidak dapat dijalankan dengan
sistem PIOS yang ditawarkan.
Sebagian kekonyolan itu juga merupakan kesalahan dari SSA
sendiri. Ada enam penawar yang mengajukan tawaran untuk
kontrak tersebut. Setiap penawar mendapat kunjungan lapangan
dari pengawas SSA untuk kelayakannya. Kemampuan paradyne

Versi : 2

Revisi : 0

Halaman : 8 dari 9

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

tidak

mendapat

kunjungan

FM-UII-AA-FKA-07/R0

lapangan.

Paradyne

dinilai

kemampuannya karena mereka mampu membuat modem yang


kemudian menjadi bisnis utamanya. Tampaknya kemampuan
paradyne membuat software sistem operasi tidak dinilai. Agar
proposal tersebut menang maka paradyne memperkerjakan
mantan pejabat SSA yang saat masih bekerja di SSA ikut dalam
menyiapkan penawaran proposal dan membantu membentuk tim
yang mengevaluasi penawaran. Paradyne telah memberitahu
SSA bahwa mereka memperkerjakan orang ini. Dan SSA telah
memutuskan tidak ada masalah etika dengan hal itu. Meskipun
demikian ketika mesin paradyne gagal dalam uji penerimaan
awal, pejabat paradyne ini ikut terlibat langsung dalam negosiasi
pelunakan standar dengan mantan atasannya di SSA.
Kasus ini mengakibatkan penyelidikan dilakukan oleh pemerintah
(badan pengawas pasar modal dan saham), kantor akuntan
umum, komite operasi pemerintahan dewan perwakilan rakyat
dan lain lain.
Referensi :
[1] W.M. Martin, R. Schinzinger, Introduction to Engineering Ethics, McGraw
Hill Higher Education, 2010
[2] T. Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, Gema Insani Press, Jakarta,
2002
[3] ------,Code of Ethics of Engineers, Accreditation Board for Engineering and
Technology (ABET), New York,1977
[4] C. Fleddermann, Engineering Ethics, Pearson/Prentice Hall, 2008
[5] Rismawaty, Kepribadian dan Etika Profesi,Graha Ilmu Yogyakarta,2008

Versi : 2

Revisi : 0

Halaman : 9 dari 9

Anda mungkin juga menyukai