Anda di halaman 1dari 17

PEMBUATAN BRIKET DARI SAMPAH

ORGANIK

Disusun Oleh:

Nama :
1). Ferian Yulianto
2). Fahrul Ali
3). Ikrom Nur Hendrawan

LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah : Pembuatan Briket Dari Sampah
Organik
Penyusun :
Nama :
3). Ferian Yulianto
4). Fahrul Ali
5). Ikrom Nur Hendrawan

Sekolah : SMA N 1 BOJONG, Pekalongan, Jawa Tengah


Karya tulis ini disahkan pada Maret 2015
Mengetahui kepala sekolah

Drs.Bambang Wirudi

Guru Pembimbing

Rita

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang sudah melimpahkan rahmatnya sehingga penulis bisa
menyelesaikan penulisan karya tulis ini hingga selesai. Karya tulis ini diajukan untuk memenuhi
tugas mandiri terstruktur .
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Rita selaku Guru Pembimbing di SMA Negeri 1 Bojong, yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis dalam menyusun karya ilmiah ini.
2. Keluarga yang telah memberikan motivasi dan dorongan semangat kepada penulis.
3. Semua pihak yang telah membantu penulis ketika menyelesaikan penelitian dan penyusunan
karya ilmiah ini.
Penulis sadar bahwa penulisan tugas karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena
itu,Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca. Kritik
dan saran sangat penulis harapkan untuk sempurnanya penulisan tugas karya ilmiah ini. Semoga
tugas karya ilmiah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan dunia pendidikan
khususnya.
Pekalongan, 23 Maret 2015
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuhan menciptakan alam ini begitu sempurna. Bumi memiliki kekayaan alam yang melimpah
sebagai alat untuk memenuhi semua kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Manusia sudah
sejak dahulu memanfaatkan kekayaan alam untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia
yang bergantung dengan alam misalnya kebutuhan akan energi. Energi yang berada di bumi ini
sangatlah berlimpah. Hasil bumi ini berupa sumber daya alam. Sumber daya alam (SDA) adalah
segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan
manusia pada umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas
alam, berbagai jenis logam,air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi
manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam
sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan
ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia,keberadaannya
tidak tersebar merata. Seperti di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati
yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan
gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan
senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi.
Selama 100 tahun terakhir,permintaan dunia akan energi sangatlah besar. Menjelang tahun 1990an,semakin banyak cadangan minyak dan gas yang ditemukan,tetapi pemakaiannya juga
meningkat. Akibatnya,jumlah bahan bakar fosil tersebut semakin terbatas,hingga diperkirakan
krisis energi akan mengancam seluruh belahan dunia. Ancaman krisis energi,khususnya bahan
bakar minyak yang diinduksi oleh meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM) dunia,telah
membuat banyak negara termasuk indonesia mencari sumber-sumber bahan bakar alternatif.
Salah satunya adalah dengan mengembangkan sumber energi alternatif terbarukan berbahan
baku tumbuhan.
Isu kelangkaan energi telah menjadi isu internasional yang berkembang beberapa tahun
belakangan ini. Kelangkaan ini merupakan dampak yang timbul akibat semakin menipisnya
bahan bakar di bumi ini karena sifatnya sendiri tidak dapat diperbaharui. Oleh sebab itu
berkembanglah ilmu pengetahuan yang concern dengan pengembangan energi alternatif yang
sifatnya dapat diperbaharui (renewable) dan sustainable. Bahan baku energi dapat berasal dari
sumber alam seperti angin, air sungai, panas matahari, tumbuh-tumbuhan (biomassa), hingga ke
limbah yang diolah kembali sehingga nilainya menjadi lebih tinggi dibandingkan sekedar
menjadi sampah. Berbicara tentang energi tidak sebatas listrik dan bensin kendaraan bermotor.
Namun mencakup pula tentang energi panas yang digunakan untuk memasak. Salah satu
alternatif yang dapat digunakan adalah dengan briket Sampah Organik.
1

Briket merupakan suatu bahan bakar padat yang dibentuk dari hasil pencampuran pengarangan
limbah organik dengan perekat dan zat zat lain sehingga mampu berguna dalam pembakaran.
Bahan yang dapat digunakan untuk membuat briket antara lain:dedaunan yang sudah kering,buah
ketapang,tempurung kelapa,dan masih banyak lagi. Pembuatan briket pun tidak begitu sulit dan
dapat dilakukan oleh siapa saja. Alat yang digunakan untuk membuat briket tidak harus
menggunakan alat yang canggih dan mahal. Cukup menggunakan alat-alat sederhana yang biasa
kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah

Apakah Manfaat Dari Briket Sampah Organik ?


Apakah Arang Daun Bisa Dijadikan Briket ?

B.1 Tujuan Penelitian

Mengetahui Cara Pembuatan Brket Sampah Organik


Menemukan kelebihan briket sampah organik dibanding minyak tanah

B.2 Manfaat
Mengetahui alternatif bagi penggunaan minyak tanah.

Memberikan informasi mengenai alternatif dari minyak tanah kepada masyarakat.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Sampah

Gambar 1.1
2

Sampah adalah suatu bahan yang dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun
alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Menurut Trim Sutidja Sampah/limbah adalah
kotoran yang terbuang.
Indonesia merupakan negara Agraris, sektor pertanian menjadi salah sektor penting yang
mendukung perekonomiam Indonesia. Hal ini menyebabkan bidang pertanian harus dapat
meningkatkan diri agar memperoleh hasil yang maksimal. Namun, peningkatan hasil pertanian
biasanya diikuti dengan bertambahnya limbah pertanian. Sebagai catatan, hampir 70% hasil
pertanian merupakan materi nonproduksi dan setelah proses pengolahan akan menjadi limbah
atau sampah. Sebagai contoh, dalam pengolahan gula hanya 17% dari biomassa yang dapat di
manfaatkan dan sisanya berupa limbah, dalam pengolahan minyak hanya 5% dari bahan baku
yang dapat di manfaatkan dan 95% sisanya merupakan limbah, serta masih banyak lagi jenis
limbah pertanian seperti ampas aren, kapas bekas pemintalan dan jerami padi, yang semua ini
pada dasar masih dapat diolah lagi jika di beri sentuhan inovatif.
Adapun sumber-sumber sampah yang sering kita temui adalah :Sampah dari rumah
tangga, sampah pertanian, sampah perkantoran, sampah perusahaan, sampah rumah sakit, dan
sampah pasar.
Dari sumber-sumber sampah diatas, sampah dapat di bedakan menjadi tiga jenis:
1) Sampah Anorganik
Sampah Anorganik adalah sampah yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami.
Contohnya: Besi, Plastik, Kaleng, Karet, Botol, dll.
2) Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang dapat mengalami pembusukan secara alami. Contohnya :
Sampah dapur, Sampah restoran, Sisa sayuran atau buah, Daun-daun yang berguguran, dll.
3) Sampah Berbahaya
Sampah berbahaya adalah sampah yang mengandung bekas zat-zat kimia yang berbahaya.
Contohnya : Baterai, Botol Racun nyamuk, Jarum suntik dll.
Sampah organik (sampah basah), yaitu sampah yang mudah
membusuk

seperti

sisa

makanan,

sayuran,

daun-daun

kering,

dan

sebagainya. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk atau hancur)


secara alami. Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di
Indonesia merupakan

sampah basah, yaitu mencakup 60-70% dari total volume sampah. Sampah
ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos atau energi alternatif berupa
biogas yang melalui serangkaian proses pengolahan.
Dari pemaparan di atas sangat banyak sampah yang dihasilkan dari setiap kegiatan
manusia, jika kita hitung berapa banyak manusia di muka bumi ini yang menghasilkan sampah
jauh lebih banyak dari populasinya sendiri. Sehingga sebagai manusia yang memiliki akal
pikiran kita wajib mengatasi hal ini. Sebagai generasi di era bersaing, kami berinovasi untuk
memanfaatkan sampah yang semula dibuang dan untuk dibakar saja menjadi sesuatu yang
bermanfaat bagi kita semua yaitu dengan mengelolah sampah menjadi briket arang sebagai
bahan alternatif pengganti minyak tanah.
B. Pengertian Briket

Gambar 1.2

Briket adalah gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang dikeraskan. Briket
merupakan salah satubahan bakar alternatif yang memiliki prospek bagus untuk dikembangkan.
Karena, selain dari prosespembuatannya yang mudah, ketersediaan bahan bakunya juga mudah
didapat. Beranjak dari kondisitersebut, peneliti berupaya membuat arang briket dengan
kombinasi bahan arang tempurung kelapadan ampas tebu. Untuk mengetahui kualitas yang baik
pada arang briket yang dihasilkan dapat dilihatdari hasil pengujian kimia meliputi kadar air,
kadar abu dan kadar zat menguap sedangkan pengujianfisik dengan pengujian indrawi terhadap
tekstur, warna dan lama pembakaran (Anonim 2009).

4
Pada dasarnya briket bioarang adalah salah satu inovasi energi alternatif sebagai
pengganti arangkonvensional yang berasal dari kayu. Bahan dasarnya dapat di ambil dari serasah
dan daun-daunkering lainnya. Keuntungan yang diperoleh dari briket bioarang ini antara lain
adalah :1. Dapat menghasilkan panas pembakaran yang tinggi2. Asap yang dihasilkan lebih
sedikit daripada arang konvensional, sehingga meminimalisir pencemaran udara3. Bentuknya
lebih seragam dan menarik, karena dicetak dengan menggunakan alat cetasederhana4.
Pembuatan

bahan

baku

tidak

menimbulkan

masalah

dan

dapat

mengurangi

pencemaranlingkungan5. Pada kondisi tertentu dapat menggantikan fungsi minyak tanah dan
kayu bakar sebagai sumber energi bahan bakar untuk keperluan rumah tangga6. Lebih murah
bila dibandingkan dengan minyak tanah atau arang kayu.7. Masa bakar jauh lebih lama daripada
arang biasa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


B. Tempat
Tempat dilaksanakannya percobaan ini adalah di rumah penulis (Ferian Yulianto)
B.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 9 s/d 10 Maret 2015
B.2 Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan untuk membuat briket mudah didapat dan dibuat. Bahan dan alat
yang digunakan antara lain:
B.2.1 Bahan
Bahan yang digunakan untuk percobaan ini adalah:
~sampah organik
~Tepung Kanji

5
~Tepung Kanji
~Air
B.2.2 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
Tempat pengarangan sampah organik berupa kaleng biskuit
Tungku pengarangan
Lumpang dan alu untuk menumbuk arang
Ayakan
Mangkuk untuk mencampur perekat dan arang
Sendok
Cetakan briket
C. Metode Pembuatan Briket

Pengarangan
Sampah organik dimasukkan ke dalam kaleng biscuit dan ditutup. Sampah organik dibuat
arang dengan cara pengarangan manual melalui kaleng biskuit selama 45 menit
kemudian (dibakar) dan ditutup,hanya ada sedikit lubang pada kaleng biskuit.

Gambar 1.3

Gambar 1.4

Gambar 1.5

Penepungan
Sampah organik yang sudah menjadi arang lalu dikeluarkan dari dalam kaleng. Arang
yang dihasilkan melalui pembakaran harus segera ditumbuk dengan menggunakan
lumpang dan alu agar tidak menjadi abu. Arang ditumbuk hingga halus kemudian
ditempatkan di wadah.

Gambar 1.6

Gambar 1.7

Pencampuran media
Tepung kanji ditempatkan dalam wadah,dicampur dengan air panas,dan diaduk dengan
menggunakan sendok sampai menjadi lem. Air panas yang ditambahkan jangan terlalu
banyak karena jika terlalu banyak,maka tidak akan terbentuk lem kanji. Tepung arang
Sampah organik halus yang telah disaring selanjutnya dicampur dengan lem kanji. Lalu
diaduk hingga merata.

Gambar 1.8

Pencetakan Briket Arang


Setelah bahan-bahan tersebut dicampur hingga merata, selanjutnya dimasukkan ke dalam
cetakan briket. Pencetakan briket dilakukan dengan memadatkan campuran lem dan
briket ke dalam cetakan

Gambar 1.9

Gambar 2.1

Penjemuran
Briket arang yang sudah dicetak kemudian dijemur di bawah sinar matahari. Briket
dijemur hingga benar-benar kering. Jika kadar air dalam briket masih tinggi,maka akan
berpengaruh terhadap lamanya api menyala.

Gambar 2.2

Gambar 2.3

BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan
Pembuatan briket dimulai dengan pembakaran sampah organik sehingga menghasilkan arang.
Pembakaran briket dilakukan di dalam ruang yang tertutup dengan sedikit celah. Hal ini
dimksudkan agar kita mendapatkan arang murni bukan abu. Karena apabila kita membakar
sampah organik di tempat yang terbuka,maka oksigen akan membuat arang berubah menjadi
abu. Untuk mempercepat proses pengarangan, sampah organik terlebih dahulu dikeringkan di
bawah sinar matahari. Dari percobaan diatas diperoleh briket sebagai berikut:

8
No. Hasil
Perbandingan Arang dan Perekat Lama Api Menyala
1
Briket Sampah Organik 1:9
5 menit
1
2
Briket Sampah Organik 2:4
2 menit
2
Tabel 1.1 Perbedaan briket
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah perekat mempengarui nyala api. Jika jumlah perekat terlalu
banyak,maka nyala api tidak akan lama. Namun,jika perekat terlalu sedikit maka arang sulit
dicetak. Perbandingan arang dan perekat harus sesuai. Perbandingannya kira-kira 1: 9. Kadar air
di dalam briket juga berpengaruh pada nyala api. Jika kadar air di dalam briket masih
tinggi,maka briket sulit untuk dibakar. Penjemuran briket di bawah sinar matahari tergantung
pada cuaca dan intensitas penyinaran matahari. Jika hari cerah dan panas,maka penjemuran
memerlukan waktu satu hari. Namun jika hari mendung atau bahkan hujan,penjemuran briket
membutuhkan waktu 2-3 hari. Briket sebaiknya dijemur sampai benar-benar kering agar kita
dapat memperoleh briket dengan kualitas yang baik. Pembakaran briket secara langsung tidak
dapat menyalakan briket. Briket terlebih dahulu ditambahkan sedikit minyak tanah. Pembakaran
dapat juga dilakukan dengan pembakaran sedikit kayu terlebih dahulu baru kemudian ditambah
briket. Briket dapat digunakan sebagai alat untuk memasak. Caranya,dengan memasukkan briket
yang telah dibuat ke dalam tungku pembakaran. Tungku diisi briket sampai penuh,lalu
tambahkan sedikit minyak tanah. Nyalakan tungku tadi dengan menggunakan korek api dan siap
digunakan untuk memasak berbagai macam masakan.
B. Kelebihan Briket Sampah Organik
Briket Sampah Organik mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan arang biasa
(konvensional), antara lain:
1. Panas yang dihasilkan oleh briket sampah organik relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
kayu biasa dan nilai kalor dapat mencapai 5.000 kalori.
2. Briket Sampah Organik bila dibakar tidak menimbulkan asap maupun bau,sehingga tidak
menggangu kita saat memasak.
3. Setelah briket Sampah Organik terbakar (menjadi bara) tidak perlu dilakukan pengipasan
atau diberi udara.
4.Teknologi pembuatan briket Sampah Organik sederhana dan mudah dipraktekkan.
5. Peralatan yang digunakan juga sederhana, cukup dengan alat yang ada dibentuk sesuai
kebutuhan.

9
No. Briket
1.
Harga relatif lebih murah

Minyak Tanah
Harga mahal

2.

Mudah didapat

Tidak mudah dapat

3.

Dapat diperbaharui

Tidak dapat diperbaharui

4.

Setelah dibakar tersisa bara

Setelah dibakar tidak tersisa bara

Tabel 1.2 Kelebihan Briket Dibanding Minyak Tanah


Kerapatan
Kerapatan Total
Porositas
Permukaan dalam
Kekuatan penampatan
Berat bagian terbesar
Kandungan air
Kandungan karbon
Kandungan Abu
Nilai Kalori
Zat-zat mudah menguap

0.45 g/cm3
1.38 1.46 g/cm
70 %
50 m
26 N/mm2
80 220 kg/m2
58%
80 90 %
12%
29 33 MJ/kg
10 18 %

Tabel 1.3 Sifat fisika dan kimia Arang


BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan di atas,penulis menyimpulkan:
a. Peforma briket cukup bagus dan ramah lingkungan daripada minyak tanah.
b. Pengeksploitasian minyak bumi kurang baik untuk alam.
c. Penggunaan briket lebih murah dibanding penggunaan minyak tanah.
d. Prospek briket sampah organik ke depannya lebih menjanjikan daripada minyak tanah yang
semakin langka.

10

B. Saran
1. Perlu diterapkan penggunaan bahan bakar untuk memasak yang ramah lingkungan untuk
menghindari kerusakan lingkungan yang lebih parah dan ancaman global warming yang
berkelanjutan.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan briket sampah organik yang lebih
berkualitas. Selain itu,untuk mengetahui manfaat lain dari sampah organik agar kita dapat
memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan kita. Sehingga kita dapat mengurangi
ketergantungan dengan minyak tanah.
3. Untuk pemerintah sebaiknya mulai mengadakan penelitian lebih lanjut tentang briket sampah
organik ini agar negara kita dapat mengurangi jumlah import minyak yang semakin mahal dari
negara lain.

11
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul........................................................................................................... i
Lembar Pengesahan.................................................................................................. ii
Kata Pengantar......................................................................................................... iii
Daftar Isi...................................................................................................................iv
Daftar Tabel.............................................................................................................. v
Daftar Gambar...................................................................................................... ...vi
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B Rumusan Masalah................................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian................................................................................................ 2
D. Manfaat................................................................................. ..2
BAB II KAJIAN TEORI............................................................................ .2
A. Sampah............................................................................................................... 2
B. Pengertian Briket................................................................................................ 4
BAB III. METODOLOGI PENELIRIAN...........................................................5
A. Tempat dan Waktu Penelitian........................ .5
B. Waktu Penelitian.............................................................................................5
B. Bahan dan Alat....................................................................................... ....5
B.1 Bahan.............................................................................................................. ..5
B.2 Alat................................................................................................................... 6

C. Metode Pembuatan Briket sampah organic......................... ...6


BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. .8
4.1 Hasil Percobaan............................................................................................8
4.2 Kelebihan Briket Sampah Organik.................................................................. 9
BAB V. PENUTUP.............................................................................................. 10
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................10
5.2 Saran............................................................................................................... 11
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbedaan briket....................................................................................9
Tabel 1.2 Kelebihan Briket Dibanding Minyak Tanah........................................10
Tabel 1.3 Sifat fisika dan kimia Arang................................................................ 10
DAFTAR TABEL
Gambar 1.1............................................................................................................. 2
Gambar 1.2............................................................................................................. 4
Gambar 1.3............................................................................................................. 6
Gambar 1.4............................................................................................................. 6
Gambar 1.5............................................................................................................. 6
Gambar 1.6............................................................................................................. 7
Gambar 1.7............................................................................................................. 7
Gambar 1.8............................................................................................................. 7
Gambar 1.9............................................................................................................. 8
Gambar 2.1............................................................................................................. 8
Gambar 2.2............................................................................................................. 8

Gambar 2.3............................................................................................................. 8

Ali, Fahrul, Nurhendrawan, Ikrom, & Yulianto, Ferian. (2015). Pembuatan


Briket Dari Sampah Organik. Pekalongan:

Anda mungkin juga menyukai