ASKEP STROKE
OLEH
KELOMPOK II
KELAS A
KELAS B
RUDI HABEL
HERMANSYAH
SITI HASMIDA
FAIDIN
KALISOM
YAYU SOFIANINGSIH
AHMATULLAH
GUFRAN
ANDI MIFTAHUL
INSANI
AYU BAHAR
JOHN PACE
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat allah SWT. karena dengan rahmat
dan karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Selawat
dan salam juga kita panjatkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Kami sadar bahwa makalah yang kami susun ini masih punya banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu
dosen, agar kami dapat belajar dari kesalahan dan tidak mengulanginya untuk
kedua kalinya. Dan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini. Harapan kami mudah-mudahan makalah ini dapat
memenuhi harapan kita semua.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Medis
a. Defenisi
b. Etiologi
c. Patofisiologi
d. Manifestasi klinik
e. Klasifikasi
f. Komplikasi
g. Pemeriksaaan Diagnostik
h. Penatalaksanaan
B. Konsep Keperawatan
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Intervensi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Stroke adalah infark regional kortikal, subkortikal atau pun infark
regional di batang otak yang terjadi karena kawasan perdarahan atau
penyumbatan suatu arteri sehingga jatah oksigen tidak dapat disampaikan
kebagian otak tertentu. Stroke merupakan penyebab utama kecacatan pada
orang dewasa. Empat juta orang amerika mengalami defisit neurologi akibat
stroke ; dua pertiga dari defisit ini bersifat sedang sampai parah. Kemungkinan
meninggal akibat stroke inisial adalah 30% sampai 35% dan kemungkinan
kecacatan mayor pada orang yang selamat adalah 35% sampai 40%.
Sekitar sepertiga dari semua pasien yang selamat dari stroke akan
mengalami stroke ulangan pada tahun pertama. Secara umum stroke dapat
dibagi menjadi dua . Pertama stroke non hemoragic yaitu stroke yang
disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah di otak. Kedua stroke
hemoragik yaitu stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah
diotak.
Faktor-faktor resiko stroke antara lain umur, hipertensi, diabetes
mellitus, arteriosklerosis, penyakit jantung, merokok. Berat otak manusia
sekitar 1400 gram dan tersusun oleh kurang lebih 100 triliun neuron. Otak
terdiri dari empat bagian besar yaitu serebrum (otak besar), serebelum (otak
kecil), brainstem (batang otak), dan diensefalon. Otak menerima 17 % curah
jantung dan menggunakan 20 % konsumsi oksigen total tubuh manusia untuk
metabolisme aerobiknya.
Otak diperdarahi oleh dua pasang arteri yaitu arteri karotis interna dan
arteri vertebralis. Da dalam rongga kranium, keempat arteri ini saling
berhubungan dan membentuk sistem anastomosis, yaitu sirkulus Willis. Darah
vena dialirkan dari otak melalui dua sistem : kelompok vena interna, yang
mengumpulkan darah ke Vena galen dan sinus rektus, dan kelompok vena
eksterna yang terletak di permukaan hemisfer otak, dan mencurahkan darah,
demikian
pada
penderita
stroke
diperlukan
asuhan
4.
5.
6.
7.
8.
Untuk mengetahui tanda dan gejala atau manifestasi klinik dari Stroke.
Untuk mengetahui klasifikasi dari Stroke.
Untuk mengetahui komplikasi dari Stroke.
Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik dari Stroke.
Untuk mengetahui penatalaksanaan dari Stroke.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP MEDIS
a. Definisi
Stroke atau cedera serebrovaskular (CVA) adalah kehilangan
fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak.
Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran
darah otak. Stroke dapat terjadi akibat pembentukan trombus disuatu arteri
serebrum, akibat embolus yang mengalir ke otak dari tempat lain di tubuh,
atau akibat perdarahan otak.
Menurut WHO (1997) stroke adalah adanya tanda-tanda klinik
yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global)
dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang
menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain
vaskuler.
b. Etiologi
Stroke biasanya diakibatkan dari salah satu dari empat kejadian :
1. Trombusis (bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher)
2. Embolisme cerebral (bekuan darah atau material lain yang dibawa ke
otak dari bagian tubuh yang lain)
3. Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak)
4. Hemoragi serebral
(pecahnya pembulih darah serebral dengan
perdarahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak)
Faktor risiko pada stroke
o Hipertensi
yang
tinggi
seringkali
menyebabkan
kerusakan
kumpulan
tanda
dan gejala
dari
beberapa
penyakit
dipelajari sebelumnya).
c. Gangguan persepsi
Ketidakmampuan untuk meninterpretasikan sensasi. Stroke
dapat mengakibatkan disfungsi persepsi visual, gangguan dalam
hubungan visual-spasial dan kehilangan sensori.
d. Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologik
Bila kerusakan telah terjadi pada lobus frontal, mempelajari
kapasitas, memori atau fungsi intelektual kortikal yang lebih tinggi
mungkin rusak. Disfungsi ini dapat ditunjukan dalam lapang perhatian
terbatas, kesulitan dalam pemahaman, lipa dan kurang motivasi, yang
menyebabkan pasien ini menghadapi masalah frustasi dalam program
rehabilitasi mereka. Depresi umum terjadi dan mungkin akan
diperberat oleh respon alamiah pasien terhadap penyakit katastrofik
ini. Masalah psikologis lain yang umum terjadi yaitu labilitas
emosional, bermusuhan, frustasi, dendam, dan kurang kerja sama.
e. Disfungsi kandung kemih
Setelah stroke mungkin pasien mengalami inkontinensia
urinarius
sementara
mengkomunikasikan
karena
kebutuhan,
konfusi,
dan
ketidakmampuan
ketidakmampuan
untuk
Terjadi
perdarahan
cerebral
dan
mungkin
juga
perdarahan
f. Komplikasi
o Hipoksia serebral
o Penurunan aliran darah serebral
o Embolisme serebral
o Disritmia
g. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang disgnostik yang dapat dilakukan adalah :
1. Laboratorium: mengarah pada pemeriksaan darah lengkap, elektrolit,
kolesterol, dan bila perlu analisa gas darah, gula darah dsb.
2. CT scan kepala untuk mengetahui lokasi dan luasnya perdarahan atau
infark
3. MRI untuk mengetahui adanya edema, infark, hematom dan
bergesernya struktur otak
4. angiografi untuk mengetahui penyebab dan gambaran yang jelas
mengenai pembuluh darah yang terganggu
h. Penatalaksanaan
Untuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor-faktor kritis
sebagai berikut
1. Berusaha menstabilkan tanda-tanda vital
2. Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung.
3. Merawat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai
kateter.
pencegahan kekambuhan
Pengobatan Konservatif
1. Vasodilator meningkatkan aliran darah serebral ( ADS ) secara
percobaan, tetapi maknanya :pada tubuh manusia belum dapat
dibuktikan.
2. Dapat diberikan histamin, aminophilin, asetazolamid, papaverin
intra arterial.
3. Anti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk
menghambat reaksi pelepasan agregasi thrombosis yang terjadi
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1. Identitas klien
2. Anamnesis
Kelainan system saraf bias menimbulkan berbagai macam
gejala, diantaranya:
Nyeri kepala
kepribadian
3. Riwayat penyakit dahulu
Adakah penyakit gangguan neurolohis lainnya ?
Adakah riwayat penyakit sistemik, khususnya
kelainan
kardiovaskuler ?
Obat obatan
4. Riwayat keluarga
Adakah riwayat penyakit neurologis dalam keluarga?
5. Riwayat sosial
6. Pemeriksaan fisik
Bagaimana tingkat kesadaran pasien, tentukan dengan skor koma
Glasgow
Pandanglah pasien, apakah ada kelainan postur yang jelas,
Lakukan inspkesi
b.
c.
Periksa koordinasi
d.
Periksa sensasi
dan
mengangkat bahu
i. Hipoglosus, Periksa lidah untuk mencari pengecilan otot, fasikulasi
dan uji kekuatan
j. Tes fungsi mental luhur
Nilailah kemampuan berbicara
Periksa ingatan
Nilailah kemampuan pemahaman
2. Diagnosa
faktor-faktor
yang
berhubungan
dengan
neurologis
memerlukan
tindakan
pembedahan
dengan
hemiparese/hemiplagia.
Tujuan : Dapat melakukan mempertahankan posisi fungsi optimal
dibuktikan oleh tidak adanya kontraktur
Kriteri hasil :
Mempertahankan/meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh
yang sakit/kompensasi.
Intervensi :
a. Kaji kemampuan secara fungsional/luasnya kerusakan awal dengan
cara yang teratur
R/ Mengidentifikasi kekuatan/kelemahan dan dapat memberikan
informasi mengenai pemulihan.
b. Kaji derajat imobilisasi pasien dengan menggunakan skala
ketergantungan.
R/ Pasien mampu/mandiri
(nilai
0)
atau
memerlukan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut WHO (1965) dan Karya (1988) dalam Harsono (1993) stroke
adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik local maupun
menyeluruh (global), yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari
24 jam, atau berakhir dengan kematian, tanpa di temukan penyebab selain
daripada gangguan vaskular. Gangguan peredaran darah otak dapat
mengakibatkan fungsi otak terganggu dan bila gangguan yang terjadi cukup
besar dapat mengakibatkan kematian sebagian otak (infark), gejala-gejala
yang terjadi tergantung pada daerah otak yang di pengaruhi.
Faktor-faktor resiko stroke antara lain umur, hipertensi, diabetes
mellitus, arteriosklerosis, penyakit jantung, merokok. Berat otak manusia
sekitar 1400 gram dan tersusun oleh kurang lebih 100 triliun neuron. Otak
terdiri dari empat bagian besar yaitu serebrum (otak besar), serebelum (otak
kecil), brainstem (batang otak), dan diensefalon. Otak menerima 17 % curah
jantung dan menggunakan 20 % konsumsi oksigen total tubuh manusia untuk
metabolisme aerobiknya.
B. SARAN
Kami dari kelompok mengharapkan saran dari pembaca agar dapat
member kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah Asuhan Keperawatan
pada klien dengan STROKE
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth, , 2001, Keperawatan Medikal Bedah,EGC, Jakarta.
Doenges, Marilynn, dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta :
EGC.
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G. Brae. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Volume 3. Jakarta : EGC
LAMPIRAN
Penyimpangan KDM Stroke
Ateroskelrosis, Embolisme , Aneurisma sakular, Hipertensi
Tekanan pembuluh
darah perifer
meningkat
Gangguan Metabolisme
cerebral
Penurunan fungsi cerebral
Penurunan curah
Gangguan neurologis
Perubahan perfusi
Penurunan tingkat
kesadaran
Gangguan saraf
otonom
Tirah
baring
Komplain paru tidak
efektif
Akumulasi
sekret
Tidak mampu
mengeluarkan sekre
Gangguan