OLEH
KELOMPOK I
Rezky Amalia Arta : 012-071-014-015
Sriwahyuningsih : 012-071-014-0
Sumadin
: 012-071-014-0
Sufandi Said
Hendra
: 012-071-014-0
: 012-071-014-0
: 012-071-014-0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat allah SWT. karena dengan rahmat
dan karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Selawat
dan salam juga kita panjatkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Kami sadar bahwa makalah yang kami susun ini masih punya banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu
dosen, agar kami dapat belajar dari kesalahan dan tidak mengulanginya untuk
kedua kalinya. Dan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini. Harapan kami mudah-mudahan makalah ini dapat
memenuhi harapan kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Medis
a. Pengertian Kehamilan Dan Rokok
b. Klasifikasi Ibu Hamil Yang Ketergantungan Rokok
c. Patofisiologi
d. Efek Samping
e. Pemeriksaan Diagnostik
f. Penatalaksanaan
B. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan
c. Intervensi
d. Implementasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jumlah perokok Indonesia sekitar 60 juta dan jumlah perokok
perempuan di perkirakan 2,1 juta. Sejauh ini memang lebih banyak pria, tapi
tiap tahun jumlah perokok wanita terus meningkat. Prevalensi jumlah perokok
perempuan pada tahun 2001 adalah 1,3 persen dan naik menjadi 4,5 persen
pada tahun 2004, menurut survei sosial ekonomi nasional 2004 dalam fakta
tembakau Indonesia. Tahun ini diperkirakan 5 persen perempuan di Indonesia
yang merokok. Makin tingginya jumlah wanita perokok tentu memprihatikan.
Menurut menteri kesehatan Endah Rahayu, hal itu disebabkan antara
lain oleh kampanye pencitraan dari industri tembakau. Karena itu tema
peringatan Hari Anti Tembakau Sedunia tahun ini mengambil tema Perempuan
dan Masalah Merokok. Selain menjadi perokok aktif, ternyata jauh lebih
banyak wanita yang menjadi perokok pasif. Diperkirakan 65,6 juta wanita dan
43 juta anak-anak di Indonsia terpapar asap rokok. Hal ini terjadi karena 91
persen perokok merokok di rumah, tidak jauh dari istri dan anak-anak.
Padahal, bahaya perokok pasif sama dengan perokok aktif. Seorang wanita
akan menjadi calon ibu. Bayi yang lahir dari ibu peroko beresiko mengalami
cacat janin, berat badan lahir rendah, bahkan gangguan jiwa. Rokok
mengandung ribuan racun yang dapat mengancam keselamatan janin, karena
ibu ibu yang merokok saat hamil sama dengan meracuni janin dengan sengaja.
(Kompas).
Pengaruh langsung rokok adalah akibat nikotin yang terkandung di
dalamnya. Nikotin ini menimbulkan kontraksi pada pembuluh darah,
akibatnya aliran darah ke janin melalui tali pusar janin akan berkurang
sehingga mengurangi kemampuan distribusi zat makanan yang diperlukan
oleh janin. Selain itu akibat karbon dioksida yang terkandung dalam asap
rokok akan mengikat hemoglobin dalam darah. Akibatnya akan mengurangi
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP MEDIS
merupakan
akibat
merokok
menyebabkan
lahir/mulut
rahim),
komplikasi
plasenta
lainnya.
buruk pada janin dari ibu yang merokok adalah toksisitas langsung akibat
lebih dari 2500 zat yang terdapat dalam rokok, seperti amonia,
hidrokarbon aromatik, polisiklik, sianida hydrogen, vinil klorida, nitrogen
oksida, dan karbon monoksida. Selain itu, terdapat lebih darai 4000 zat
kimia
didalam
asap
rokok
dan
keluar
melalui
mulut
selama
diketahui
secara
lengkap.
Beberapa
mekanisme
mungkin
badan
lahir
dibawah
10
persentil
grafik.
terjadinya PID.
Solutio Plasenta
Solutio Placenta ialah lepasnya placenta yang letaknya
normal, dari dinding uterus, sebelum bayi lahir. Faktor resiko untuk
terjadinya solution plasenta antara lain hypertensi, trauma
abdomen, pemberian obat secara IV, riwayat persalinan pretem,
riwayat stillbirth, abortus spontan, usia ibu yang sudah lanjut, dan
kediaman yang tinggi diatas permukaan laut selama kehamilan.
Merokok bisa merupakan faktor resiko terjadinya solution plasenta.
Mekanisme terjadinya solution plasenta diduga disebabkan
kurangnya perfusi placenta akibat efek vasokontriksi, atau akibat
meningkatnya COHb, sehingga terjadi hipoxia lokal yang
spontan.
menunjukkan
Namun
bahwa
demikian
perokok
beberapa
mungkin
tidak
penelitian
mengalami
Kelahiran Preterm
Kelahiran preterm (usia kehamilan kurang dari 37 minggu)
merupakan akibat dari prsalinan prematur idiopatik atau mungkin
disebabkan olrh komplikasi ketuban pecah dini, koriomnionitis,
atau abrupsio plasenta. Perempuan yang merokok beresiko 1,3
sampai 2,5 kali lebih tinggi untuk mengalami kelahiran preterm,
khususnya sebelum kehamilan usia 32 minggu. Mekanisme
tingginya resiko partus prematur pada wanita yang merokok diduga
disebabkan efek vasokontriksi nikotin pada placenta, atau
Merokok
diduga
menurunkan
resiko
terjadinya
dengan
makin
banyaknya
konsumsi
rokok.
fisik
penyakit
paru
obstruktif
tengah merokok!
Jika perlu gunakan masker untuk mengurangi jumlah asapa rokok
yang terhirup
Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan
yang bergizi
Selama kehamilan , pantau terus perkembangan janin, misal
apakah berat badan nya sesuai dengan umur kehamiln. Sehingga
tablet.
2. Penatalaksanaan ibu hamil perokok aktif
Berikan sebuah penyuluhan kepada ibu hamil yang ketergantungan
rokok bahwa merokok dalam keadaan hamil memiliki efek
janin.
Konsultasikan dengan dokter kandungan apabila terjadi gangguan
dengan janin sebelum terlambat.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
a) Identitas klien
Kajian ini meliputi nama, inisial, umur, jenis kelamin, agama,
suku, pendidikan, pekerjaan yang terpapar sinar matahari misalnya:
petani, buruh bangunan dan lain-lain dan tempat tinggal klien. Selain
itu perlu juga dikaji nama dan alamat penanggung jawab serta
hubungannya dengan klien.
b) Keluhan Utama Masuk RS
Meliputi alasan masuk rumah sakit, kaji keluhan klien, kapan
mulai tanda dan gejala. Faktor yang mempengaruhi, apakah ada upayaupaya yang dilakukan.
c) Riwayat Kesehatan Sekarang
Berupa penyakit dahulu yang pernah diderita yang berhubungan
dengan keluhan sekarang. Pola PORST dapat digunakan untuk
menanyakan keluhan klien, dapat dikembangkan pengkajian sebagai
berikut:
P = Provocative/paliatif (pencetus)
Q = Quality/ Quantity (kualitas)
R = Region (lokasi)
S = Severity Scale (tingkat keparahan)
T = Timing (waktu)
d) Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)
Bagaimana Riwayat kesehatan dahulu klien dan pola hidupnya
sebelum dan selama kehamilan
e) Riwayat Kesehatan Keluarga (RKK)
Tanyakan ada apa tidaknya anggota keluarga yang merokok
f) Data Dasar Pengkajian Pasien
Kaji beberapa hal sebagai berikut
Kurang energi/ kelelahan, malaise
Tidak bias tidur/ insomnia sirkulasi.
Hipertensi sistemik, hipotensi ortostatik
Takikardi, palpitasi
Aritmia ventrikel
Riwayat endokarditis, spasme arteri koroner tiba- tiba, infark
miokard.
Integritas ego
Kehamilan biasanya tidak direncanakan
legal.
Harga diri rendah; merasa bersalah karena menggunakan zat
Adanya stresor (masalah ekonomi,gaya hidup)
Peningkatan kebutuhan ketergantungan
Keterampilan koping/ sistem pendukung tidak adekuat.
Makanan/ cairan
Perubahan nafsu makan, anoreksia, mual, muntah.
Masukan nutrisi/ cairan tidak adekuat
Penambahan berat badan rendah higiene
Hygiene oral/ tubuh buruk Neurosensoris
Pusing
Penurunan lapangan perhatian,
Iritabillitas, depresi, Nyeri/ ketidaknyamanan
Ambang nyeri rendah atau penurunan respon terhadap nyeri
Nyeri otot, sakit kepala
Kontraksi uterus awal Pernapasan
Drainase sinus nasal, mukosa terinflamsi, kerusakan septal.
Takipnea
Sering sakit tenggorok
Riwayat pneumonia berulang keamanan
Hipertermia, diaphoresis
Riwayat cedera traumatik; penyalahgunaan fisik/ emosional
Pemeliharaan lingkungan rumah tidak adekuat.
Riwayat ikterik
Skrin positif terhadap hepatitis, hubungan seksual atau HIV
Masalah obstetrik sebelumnya (mis; abrupsio plasenta, ketuban
pecah dini)
Hiperaktivitas janin, bradikardi seksualitas.
Penurunan libido
Riwayat fundus tidak sesuai dengan panjang gestasi
Bercak/ pendarahan vagina interaksi social.
Kurang sistem pendukung
Hubungan/ keluarga pecah ( perilaku manipulatif)
g) Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)
I : Inspeksi
P : Palpasi
P : Perkusi
pemberian
dasar
dlm
mengambil
d. Implementasi
1. Resiko Tinggi cidera pada janin berhubungan dengan persalinan
preterm.
Memantau terapi tokolisis melalui IV.
Memantau status ibu dan janin.
Menganjurkan klien utk mengambil keputusan, lakukan tirah
diperlukan
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada ibu hamil berhubungan
dengan penggunaan rokok
Memberi si Ibu konsultasi tentang konsultasi wanita hamil dan
janin
Bersama-sama mengembangkan rencana makan yang meliputi
jadwal, lingkungan, dan jenis makanan yang disukai/ tidak disukai
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kehamilan adalah hasil dari pembuahan antara sel telur dengan sperma
yang terjadi dalam tuba pallopi, yang kemudian akan tumbuh didalam rahim
menjadi janin. Sedangkan Rokok adalah benda beracun yang memberi efek
santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok
yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok
maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
Dampak dari merokok bagi ibu hamil sangat berbahaya, pada janin
dapat menyebabkan kelahiran berat badan menurun, lahir premature dan
sebagainya. Sedangkan pada ibu hamil sendiri Merokok meningkatkan fisik
penyakit paru obstruktif menahun, kanker servik, infertilitas, awitan
menopause lebih dini, dan kehamilan ektropikal.
B. SARAN
Dengan makalah yang telah kami buat ini, semoga teman-teman yang
membacanyadapat mengerti dan menjadikannya sebagai panduan untuk
mengerjakan tugas kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://yonokomputer.com/2014/05/asuhan-keperawatan-ibu-hamilketergantungan-merokok/
https://herrysusant.wordpress.com/2010/03/05/tip-kurangi-bahaya-ibu-hamilperokok-pasif-bagi-bayi/