IMUNISASI
OLEH
KELOMPOK II
: 012-071-014-015
: 012-071-014-021
: 012-071-014-0
: 012-071-014-0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat allah SWT. karena dengan rahmat
dan karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Selawat
dan salam juga kita panjatkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Kami sadar bahwa makalah yang kami susun ini masih punya banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu
dosen, agar kami dapat belajar dari kesalahan dan tidak mengulanginya untuk
kedua kalinya. Dan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini. Harapan kami mudah-mudahan makalah ini dapat
memenuhi harapan kita semua.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Pengertian Imunisasi
Macam-Macam Imunisasi
Jenis Jenis Imunisasi
Dosis Pemberian Imunisasi
Efek Samping Dari Imunisasi
Penyakit yang Ditimbul Bagi Anak Yang Tidak Diimunisasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Selama dalam proses tumbuh kembang, anak memerlukan asupan gizi
yang kuat, penilaian nilai agama dan budaya, pembiasaan disiplin yang
konsisten dan upaya pencegahan. Salah satu upaya pencegahan penyakit, yaitu
pemberian imunisasi. Pemahaman tentang imunisasi diperlukan sebagai dasar
dalam memberikan asuhan kebidanan terutama pada anak sehat dan implikasi
konsep imunisasi pada saat merawat anak sakit.
Dinegara Indonesia terdapat jenis imunisasi yang diwajibkan oleh
pemerintah dan ada juga yang hanya dianjurkan, imunisasi wajib di Indonesia
sebagaimana telah diwajiban oleh WHO ditambah dengan hepatitis B.
imunisasi yang hanya dianjurkan oleh pemerintah dapat digunakan untuk
mencegah suatu kejadian yang luar biasa atau penyakit endemik, atau untuk
kepentingan tertentu (bepergian) seperti jamaah haji seperti imunisasi
meningitis.
Pemberian imunisasi pada anak yang mempunyai tujuan agar tubuh
kebal terhadappenyakit tertentu, kekebalan tubu juga dapat dpengaruhi oleh
beberapa factor di antaranya terdapat tingginya kadar antibody pada saat
dilakukan imunisasi, potensi antigen yang disuntikan, waktu antara pemberian
imunisasi mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan tergantung
dari faktor yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat
diharapkan pada diri anak.
Jadi pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk membentuk
antibodi/antitoksin terhadap antigen, tidaklah terlalu kuat.Tubuh belum
mempunyai pengalaman untuk mengatasinya.Tetapi pada reaksi yang ke-2,
ke-3 dan berikutnya, tubuh anak sudah pandai membuat zat anti yang cukup
tinggi. Dengan cara reaksi antigen-anibody, tubuh anak dengan kekuatan zat
antinya dapat menghancurkan antigen atau kuman; berarti bahwa anak telah
menjadi kebal (imun) terhadap penyakit tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan imunisasi?
2. Sebutkan macam-macam imunisasi?
3. Sebutkan jenis-jenis dari imunisasi?
4. Bagaimana dosis pemberian imunisasi?
5. Apa efek samping dari imunisasi?
6. Penyakit apa yang ditimbulkan bagi anak yang tidak melakukan
imunisasi?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan imunisasi.
2. Untuk mengetahui macam-macam imunisasi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari imunisasi.
4. Untuk mengetahui dosis pemberian imunisasi.
5. Untuk mengetahui efek samping dari imunisasi.
6. Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan bagi anak yang tidak
melakukan imunisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi
adalah
menimbulkan/meningkatkan
suatu
kekebalan
cara
untuk
seseorang
secara
Umur : 0 11 bln
Dosis : 0,05 cc
Cara : Intrakutan, lengan kanan
Jumlah suntikan : Satu kali
Efek samping :
1. Reaksi normal
Bakteri BCG ditubuh bekerja dengan sangat lambat. Setelah 2
minggu akan terjadi pembengkakan kecil merah di tempat
penyuntikan dengan garis tengah 10 mm. Setelah 2 3 minggu
kemudian, pembengkakan menjadi abses kecil yang kemudian
menjadi luka dengan garis tengah 10 mm, jangan berikan obat
apapun pada luka dan biarkan terbuka atau bila akan ditutup
gunakan kasa kering. Luka tersebut akan sembuh dan
meninggalkan jaringan parut tengah 3-7 mm.
2. Reaksi berat
Kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat atau abses
yang lebih dalam, kadang juga terjadi pembengkakan di
kelenjar limfe pada leher / ketiak, hal ini disebabkan kesalahan
penyuntikan yang terlalu dalam dan dosis yang terlalu tinggi.
3. Reaksi yang lebih cepat
Jika anak sudah mempunyai kekebalan terhadap TBC, proses
pembengkakan mungkin terjadi lebih cepat dari 2 minggu, ini
berarti anak tersebut sudah mendapat imunisasi BCG atau
Umur : 2 11 bln
Dosis : 0,05 cc
Cara : IM / SC, jumlah suntikan : 3 x
Selang pemberian : Minimal 4 minggu
Efek samping :
1. Panas
Kebanyakan anak akan menderita panas pada sore hari setelah
mendapat imunisasi DPT, tapi panas ini akan sembuh 1 2
hari. Anjurkan agar jangan dibungkus dengan baju tebal dan
dimandikan dengan cara melap dengan air yang dicelupkan ke
air hangat.
2. Rasa sakit di daerah suntikan
Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak.
3. Peradangan
Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih, maka hal ini
mungkin disebabkan peradangan, mungkin disebabkan oleh
jarum suntik yang tidak steril karena :
- Tersentuh
- Sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan diatas tempat
yang tidak steril.
- Sterilisasi kurang lama.
- Pencemaran oleh kuman.
4. Kejang-kejang
Reaksi yang jarang terjadi sebaliknya diketahui petugas reaksi
Umur : 0 11 bln
Dosis : 2 tetes
Cara : Meneteskan ke dalam mulut
Selang waktu : Berikan 4 x dengan jarak minimal 4 minggu.
Efek samping :
Umur : 9 bln.
Dosis : 0, 5 cc
Cara : Suntikan secara IM di lengan kiri atas
Jumlah suntikan : 1 x dapat diberikan bersamaan dengan
e. Imunisasi Hepatitis B
Merupakan
imunisasi
yang
digunakan
untuk
mencgah
bulan.
Efek samping : tidak ada
Vaksin
Pemberian
Imunisasi
Selang Waktu
Umur
BCG
DPT
Polio
Campak
Hep. B
1x
3 x (1, 2, 3)
4x (1, 2, 3, 4)
1x
3 x (1, 2, 3)
4 mgg
4 mgg
4 mgg
0 11 bulan
2 11 bulan
0 11 bulan
9 11 bulan
0 11 bulan
2. Imunisasi Tambahan
a. Imunisasi MMR
Merupakan imunisasi yang digunakan dalam memberikan atau
mencegah terjadinya penyakit campak (measles), gondong, parotis
epidemika (mumps) dan rubella (campak jerman). Dalam imunisasi
MMR ini antigan yang dipakai adalah virus campak strain Edmonson
yang dilemahkan, virus Rubella strain RA27/3 dan virus gondong.
Vaksin ini tidak dianjurkan oleh bayi usia dibawa 1 tahun karena
dikhawatirkan teradi interverensi dengan antibody maternal yang
masih ada. Khusus pada daerah endemic sebaiknya diberikan
imunisasi campak yang monofalen dahulu pada usia 4-6 bulan atau 911 bulan dan boster dapat dilakukan MMR pada usia 15-8 tahun.
imunisasi
yang
diberikan
untuk
mencegah
Vaksin
Pemberian
MMR
Tiphus
Imunisasi
2x
Vaksin 2x
Abdominalis
Varicella
Hepatitis A
Hep. B
Kapsul 2x
1-2x
2x
4x
Selang Waktu
Umur
4 mgg
15-8 tahun
6-12 bulan
3 tahun
4 mgg
4 mgg
2 bulan
6 tahun
12 tahun
0-12 bulan
15-18 bulan
vaksin
yang
dimasukkan
ke
dalam
tubuh
tengah
bekerja.Namun, kita pun tidak boleh menutup mata terhadap fakta adakalanya
efek imunisasi ini bisa sangat berat, bahkan berujung kematian.Realita ini,
menurut Departemen Kesehatan RI disebut "Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi"(KIPI).Menurut Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan
(KN PP) KIPI, KIPI adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi
dalam masa satu bulan setelah imunisasi.
Secara
garis
besar,
tidak
semua
KIPI
disebabkan
oleh
waktu 2 hari. Sebagian besar merasa nyeri, sakit, kemerahan atau bengkak
di tempat suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu
mendapatkan pengobatan khusus, akan sembuh sendiri.Bila gejala diatas
tidak timbul tidak perlu diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak
memberikan perlindungan dan Imunisasi tidak perlu diulang.
c. POLIO : Jarang timbuk efek samping.
d. CAMPAK : Anak mungkin panas, kadang disertai dengan kemerahan 410
hari sesudah penyuntikan.
e. HEPATITIS : Belum pernah dilaporkan adanya efek samping. Perlu
diingat efek samping imunisasi jauh lebih ringan daripada efek penyakit
bila bayi tidak diimunisasi.
E. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI
1. Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan mycobacterium
tuberculosa. Gejala Badan lemah, Berat badan menurun, Demam,
Berkeringat malam hari, Batuk terus menerus, nyeri dada, Kadang
kadang batuk darah. adapun vaksinnya adalah sebgaai berikut :
Vaksin BCG Strain Paris
Vaksin bentuk beku kering yang mengandung mycobacterium
bovis hidup yang sudah dilemahkan dari strain Paris no. 1173.P2.
Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa
2. Vaksin DPT
o Difteri
Disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphtheriae. Gejala
Radang tenggorokan, Hilan nafsu makan, Demam ringan, Dalam 2-3
hari timbul selaput putih kebiru - biruan pada tenggorokan dan tonsil,
50% meninggal karena gagal jantung.
Vaksin mengandung DPT berupa Toxoid Difteri dan Toxoid
Tetanus yang dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta vaksin
Hepatitis B yg merupakan sub unit vaksin virus yg mengandung
HBsAg murni dan bersifat non infectious
Indikasi : Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit
difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B
o Pertusis
Kaku otot pd
rahang, disertai kaku pada leher, Kesulitan menelan, Kaku otot perut,
Berkeringat dan demam, Pada bayi terdapat jenjang gejala tiba tiba
berhenti menetek (sucking) antara 3 s/d 28 hari setelah lahir, Gejala
berikutnya adalah kejang hebat dan tubuh menjadi kaku
Vaksin yg mengandung Toxoid Tetanus yg telah dimurnikan
dan terabsorbsi kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal 0,1
mg/ml digunakan sebagai pengawet.
Indikasi : Untuk pemberian Kekebalan aktif terhadap tetanus
Vaksin DT
Vaksin yang mengandung toxoid difteri dan tetanus yg telah
dimurnikan
Indikasi : Untuk pemberian kekebalan simultan terhadap difteri dan
tetanus
3. Polio
Polio dengan gejala Lumpuh layu akut pada anak berumur < 15
tahun, Demam dan nyeri otot, Kematian bisa terjadi karena kelumpuhan
otot pernapasan, Penyebaran melalui tinja yang terkontaminasi. adapun
Strategi imunisasi polio (eradikasii) yaitu Imunisasi yang meliputi
peningkatan
imunisasi
rutin
polio,
dan
imunisasi
tambahan,
yang
merupakan
hasil
kerja
dari
kuman
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan tubuh
pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam
tubuh
agar
anti
untuk
mencegah
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A Aziz Alimul.2008. pengantar ilmu keperawatan anak. Jakarta:
Salemba Medika
Rahmawati, Sri Pinti. 2007. Analisis Faktor Sumber Daya Manusia Yang
Berhubungan Dengan Hasil Kegiatan Imunisasi Dasar Bayi Oleh Petugas
Imunisasi Puskesmas Di Kabupaten Blora Tahun 2006. Semarang:
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
http://rianjulianto11.blogspot.com/2013/04/makalah-imunisasi.html
http://dinkeskebumen.wordpress.com/2012/11/09/mengenal-berbagaijenis-imunisasi
bagi-anak/
http://timbangrasaclinic.blogspot.com/2011/10/dosis-jumlah-danwaktu-pemberian-serta.html