PLASENTA PREVIA
M. ARDI SYAHPUTRA
10310217
BAB I
PENDAHULUAN
WHO :
(AKI)
585.000/ TAHUN
or 1 death/ minute
Kemenkes : (AKI)
390 / 100.000 kelahiran
KEMENKES RI 2010
3 FAKTOR UTAMA KESEHATAN IBU
MELAHIRKAN
1. PERDARAHAN (
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI :
plasenta yang letaknya
abnormal yaitu pada segmen
bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir
Klasifikasi
Plasenta previa totalis
Plasenta previa lateralis
Plasenta previa marginalis
Plasenta previa letak rendah
Etiologi
BELUM DAPAT DI KETAHUI SECARA PASTI
Patofisiologi
2.
3.
4.
5.
Penatalaksanaan
Komplikasi
a. Pada ibu dapat terjadi :
1)syok hipovolemik
2) infeksi-sepsis
3) kelainan koagulopati sampai syok
4) Endometritis pasca persalinan
BAB IV
LAPORAN KASUS
Nama
: Ny. M
Umur
: 26 thn
Agama
: Islam
Suku
: jawa
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Nama suami : Tn. M
Umur
: 28 tahun
Pekerjaan : Wiraswata
Pendidikan : SMP
Alamat
: Jl. Muara Baru, Kuta Cane
No RM: 20 33 70
Tanggal msk : 20 -02-2015
Pukul
: 20.00 WIB
Ny. M, 26 tahun, G3P2A0, islam, indonesia, SMA, IRT i/d Tn M, 28 tahun, islam, indonesia, SMP, Wiraswata,
datang ke RS Haji medan pada tanggal 20 februari 2015 pukul 20.00 wib
Telaah
KU
: keluar darah dari kemaluan
RPT/RPO : -/ HPHT
TTP
ANC
: 26 05 - 2014
: 03 - 03 - 2015
: Bidan 5x
SPOG (-)
Riwayat persalinan :
1. Laki-laki, 3600 gr, aterm, PSP, Bidan, Klinik 7 tahun, sehat
2. Perempuan, 4100 gr, aterm, PSP, Bidan, Klinik, 4 tahun, sehat
3. Hamil ini
Riwayat KB
: tidak pernah
Riwayat Operasi
: Tidak Pernah
Riwayat perkawinan : Suami Pertama, menikah 1x, usia pernikahan 8 thn
Sp :Sens: CM
anemis
: (+)
TD : 110/800 mmHg
ikterik
: (-)
HR : 88 x/i
dispnoe
: (-)
RR : 20 x/i
sianosis
: (-)
T : 36,70 C
oedem
: (-)
Status Generalisata
Kepala : dalam batas normal
Mata :anemis +/+, ikterik -/Leher : KGB tidak teraba , TVJ normal
Thorak : cor : bunyi jantung normal, regular
Bunyi jantung tambahan (-)
Pulmo : suara pernafasan vesikuler,suara tambahan (-)
Abdomen:
I: membesar asimetris
:Abdomen
: membesar simetris
TFU
: 3 jari bpx
Teregang
: kiri
Terbawah
VT
: kepala
Gerak janin
: (+)
HIS
: (+)
DJJ
Inspeculo
So
: JT,PK,AH
FM (+), FHR (+)
BPD
= 90,5 mm
FL
= 76,4 mm
AC
= 338,7 mm
EBW = 3180 gr
Air ketuban cukup
Tampak plasenta menutupi seluruh jalan lahir
: 10,2 gr/dl
: 28,5 %
Eritrosit : 3,5 /uL
Leukosit : 11.000 /uL
Trombosit : 216.000 /uL
Laporan SC a/i P.previa tgl 20-02-2015 jam mulai 22.00 jam selesai : 24.00
Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter terpasang dengan baik.
Dilakukan tindakan aseptik dengan larutan betadin dan alkohol 70% pada dinding
abdomen lalu ditutup dengan duck steril kecuali lapangan operasi.
Dibawah spinal anastesi dilakukan insisi pfannenstiel mulai dari kutis, subkutis, hingga
tampak fascia.
Dengan menyisipkan pinset anatomi dibawahnya, fascia digunting kekanan dan kekiri,
otot dikuakkan secara tumpul.
Peritonium dijepit dengan klem, diangkat lalu digunting keatas dan kebawah kemudian
dipasang hack blast.
Tampak uterus gravidarum, identifikasi SBR dan lig. Rotundum.
Plica vesicouterina digunting secara konkaf kekiri dan kekanan dan disisihkan kebawah
arah blast secukupnya.
Dilakukan insisi konkaf pada SBR sampai menembus subendometrium. Kemudian
endometrium ditembus secara tumpul dan diperlebar sesuai sayatan.
Dengan meluksir kepala, lahir bayi laki-laki, BB 3000 gr, PB 46 cm, AS 8/9, air ketuban
jernih, jumlah sedikit, anus (+), plasenta di ostium uteri interna
Tali pusat diklem pada 2 tempat dan digunting diantaranya.
Plasenta dilahirkan dengan traksi pada tali pusat dan penekanan pada segmen bawah
rahim, kesan lengkap.
Kedua sudut kiri dan kanan tepi luka insisi dijepit dengan oval klem
Kavum uteri dibersihkan dari sisa sisa selaput ketuban dengan kassa steril terbuka sampai tidak ada
sisa selaput atau plasenta yang tertinggal. Kesan : bersih.
Dilakukan penjahitan hemostasis figurofeight pada kedua ujung robekan uterus dengan benang
vycril,dinding uterus dijahit lapis demi lapis secara kontinyu. Evaluasi tidak ada perdarahan.
Klem peritonium dipasang, lalu kavum abdomen dibersihkan dari bekuan darah dan cairan ketuban.
Kesan : bersih
Evaluasi tuba dan ovarium kanan kiri. kesan : normal.
Lalu peritoneum dijahit dengan plain cat gut lalu dilakukan jahitan aproksimal otot dinding abdomen
dengan plain cat gut secara simple hecting.
Kedua ujung fascia dijepit dengan kocher, lalu dijahit secara continous dengan vycril.
Subkutis dijahit secara simple sutura dengan plain cat gut.
Kutis dijahit secara subkutikuler dengan vycril.
Luka operasi ditutup dengan kasa steril + betadin solusio.
Liang vagina dibersihkan dari sisa sisa darah dengan kapas sublimat hingga bersih.
anemis
ikterik
dispnoe
anemis
TD
(-)
ikterik
HR
: 100/60 mmHg
: 84 x/i
: (-)
dispnoe
RR
: 20 x/i
sianosis
: (-)
oedem
:Abdomen
: soepel, peristaltik (+) lemah
TFU
: 2 jari dbp
L/O
: tertutup perban, kesan kering
P/V
: (+) lochia
ASI
: (+/+) sedikit
BAK
: (+) via kateter, UOP : 50 cc/jam
BAB
: (-), flatus (+)
Dx : post SC a/i P.previa totalis + NH 1
Therapi :
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Cefotaxin 1gr/8jam
Inj. Ketorolac 1 amp/8jam
Asam mefenamat 3x 500 gr
Antasida 3x1 tab
Grahabion 2x1 tab
:Sens : CM
(-)
T
So
36,80 C
: (-)
: Abdomen
oedem
TFU
L/O
P/V
: (-)
ASI
: (+/+) sedikit
BAK
BAB
Dx
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ketorolac 1 amp/8jam
Asam mefenamat 3x 500 gr
Antasida 3x1 tab
Grahabion 2x1 tab
Sp :Sens : CM
anemis
:
(-)
TD
: 120/90 mmHg
ikterik
: (-)
HR : 80 x/i
dispnoe
: (-)
RR
: 20 x/i
sianosis
: (-)
0
T
: 36,7 C
oedem
: (-)
So : Abdomen : soepel, peristaltik (+) kuat
TFU
: 2 jari dibawah pusat
L/O
: tertutup verband, kesan kering
P/V
: (-)
ASI
: (+/+)
BAK
: (+)
BAB
: (+), flatus (+)
Sp
:Sens : CM
(-)
TD
anemis
: 110/70 mmHg
: (-)
ikterik
HR : 80 x/i
dispnoe
: (-)
RR
: 20 x/i
sianosis
: (-)
T
So
: 37,00 C
: (-)
: Abdomen
oedem
TFU
L/O
P/V
: (-)
ASI
: (+/+)
BAK
: (+)
BAB
Dx
R/