MANAJEMEN PROYEK
2.1
URAIAN UMUM
11
dilakukan oleh sebuah tim atau kelompok orang yang mewakili owner, perencana,
dan perusahaan kontraktor dalam suatu pekerjaan konstruksi. Proses dari
manajemen
konstruksi
meliputi
kegiatan
perencanaan,
koordinasi
dan
pengendalian sumber daya ( material, alat dan tenaga kerja ) dalam jangka waktu,
biaya dan kualitas yang telah ditetapkan agar mencapai tujuan / sasaran proyek
konstruksi.
Cepat lambatnya suatu proyek pekerjaan juga tergantung pada banyaknya jumlah
pekerja. Makin banyak jumlahnya maka pekerjaan tersebut akan makin cepat
selesainya. Namun hal ini belum menjamin seberapa efektif pekerja tersebut
melakukan pekerjaannya. Sebaiknya, jumlah pekerja disesuaikan dengan
banyaknya pekerjaan, tingkat kesulitan, dan target waktu yang telah ditetapkan
sebab jumlah pekerja yang banyak akan menambah beban biaya yang harus
dikeluarkan.
2.2
12
KONTRAKTOR PELAKSANA
KONSULTAN PENGAWAS:
Garis Komando
=
Garis Tanggung Jawab =
Garis Koordinasi
=
13
2.2.1
Pemberi tugas ( pemilik proyek ) adalah seseorang atau badan hukum atau instansi
yang memiliki proyek dan menyediakan dana untuk merealisasikannya. Pemilik
proyek mempunyau tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
Mengendalikan proyek secara keseluruhan untuk mencapai sasaran baik
segi kualitas fisik proyek maupun batas waktu yang telah ditetapkan.
Mengadakan kotrak dengan kontraktor yang memuat tugas dan
kewajiban sesuai prosedur.
Menunjuk kontraktor pemenang tender umtuk melaksanakan proyek
tersebut.
Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan proyek.
Menandatangani surat perjanjian pemborongan dan surat perintah kerja.
Menetapkan pekerjaan tambahan atau pengurangan pekerjaan.
Mengeluarkan semua instruksi dan menyerahkan semua dokumen
2.2.2
Konsultan Pengawas
14
Kontraktor
15
16
menerima,
menyimpan
dan
mengeluarkan,
serta
mempertanggung jawabkannya ).
Menyelenggarakan Buku Kas Umum ( BKU ) dengan buku-buku
pembantunya.
3. Direksi Pekerjaan
Tugas dan kewajiban Direksi Pekerjaan antara lain :
Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pelaksanaan proyek.
Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan sesuai
bidang tugasnya.
17
18
19
PENGGUNA ANGGARAN
KEPALA DINAS PU
KABUPATEN TANGGAMUS
PEMEGANG KAS
LILIS
DIREKSI PEKERJAAN
SISDARMANTO
PEMBUKUAN
HASAN
20
LABORATORY TECHNICIAN
PENGAWAS LAPANGAN
YUSMANTO
JURU BAYAR
JUNAIDI, SE
2.3.2
21
Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasalpasal dalam dokumen kontrak tentang cara-cara pengukuran dan
pembayaran.
Rincian teknis sehubungan dengan Change-Order yang diperlukan
b)
bilamana ada.
Membuat penyataan menerima (Acceptance) atau penolakan
c)
d)
dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan.
e)
Menyusun Laporan Pendahuluan, Laporan Bulanan, Laporan Akhir dan
Laporan Dokumentasi serta laporan lainnya yang dianggap perlu. Laporanlaporan tersebut diserahkan tepat waktu dan sesuai format yang telah
ditentukan kepada Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Tanggamus dengan koordinasi dan persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis
f)
Kegiatan.
Melakukan koordinasi secara kontinu minimal 1 (satu) kali sebulan
kepada PPTK Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan tentang progress fisik dan
22
i)
2.
Inspector
Inspector adalah Inspector adalah adalah tenaga ahli yang mempunyai
pengalaman di bidang Jalan dan Jembatan.
Inspector bertanggung jawab atas pengawasan pekerjaan. Dia bertanggung jawab
langsung kepada Site Engineer tetapi harus mengkoordinasikan diri kepada
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan pada pekerjaan konstruksi yang dimaksud.
Tugas dan tanggung jawab inspector mencakup, tapi tidak terbatas pada, hal-hal
sebagai berikut :
a)
lokasi proyek yang sedang dikerjakan dan memberikan laporan kepada Site
Engineer atas pekerjaan yang tidak sesuai dengan Kontrak Dokumen. Semua
hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis pada hari itu juga.
b)
Terus menerus mengawasi dan mencatat serta
c)
d)
23
f)
3.
Operator Komputer
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal SLTA, berpengalaman minimal 2
(dua) tahun dibidangnya. Mempunyai pengalaman dalam penggunaan komputer,
dapat bekerja dengan rapih, teliti dan cermat dalam menyelesaikan pekerjaan.
SITE ENGINEER
(Ketua Tim)
OPRT. KOMPUTER
INSPECTOR
INSPECTOR
INSPECTOR
INSPECTOR
General Superintendent
24
25
Membantu
General
Superintendent
dalam
penyelenggaraan
26
GENERAL SUPERINTENDENT
FRAN OKTAVIA, ST.
MANAGER
TECNICAL MANAGER
ADMINISTRATION & FINACE PROCUREMENT
MANAGER
QUALITY ASSURANCE
BAMBANG
ANDI
KIYARA ANILA
WAHYU
.......................
Gambar
Struktur Organisasi kontraktor
QUALITYII.4
CONTROL
SCHEDULING
PROCUREMENT
Proyek Pembangunan
Rigid Pavement Jalan FINANCE
Serkung Baru Kabupaten
JOHAN
ROBIN
HARTONO
KADEK
.......................
.......................
Tanggamus
2.4
PENGENDALIAN PROYEK
SAFETY ENGINEERING
ENGINEERING
Pengendalian proyek adalah
Y U suatu
D I sistem untuk mengawasi pelaksanaan proyek
LUKMAN
........
agar
pihak-pihak yang terlibat dalam proyek dapat berfungsi dan bekerja secara
optimal, efisiensi waktu dan tenaga kerja. Pengendalian proyek tidak hanya
SUPERINTENDENT
HALIM
27
dilakukan pada satu aspek saja, melainkan pada semua aspek yang mempengaruhi
jalannya pembangunan. Pengendalian dalam setiap aspek dituntut untuk
memberikan hasil yang optimal dan sesuai standar dan spesifikasi yang ada.
Dengan demikian, efisiensi, efektifitas waktu, mutu, dan biaya dapat tercapai.
2.4.1
Unsur Pengendalian Proyek
Pada pelaksanaan pembangunan ini pihak kontraktor berusaha untuk mencapai
unsur-unsur pengendalian proyek yaitu :
a. Pengendalian Kualitas Bahan dan Pekerjaan
Pengendalian kualitas bahan dilakukan dengan cara pemeriksaan dan pegujian
bahan bangunan yang dipakai dalam proyek. Sebagai contoh adalah pengujian
mutu beton yang digunakan dalam pengecoran dengan compression test.
b. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dimaksudkan agar biaya yang dikeluarkan proyek tersebut
sesuai dengan anggaran yang telah direncanakandan telah disetujui. Pengendalian
biaya ini dilakukan dengan cara pengontrolan masing-masing bagian pekerjaan
dengan perhitungan dari analisa harga satuan. Dari perhitungan dan pengontrolan
setiap saat maka akan terlihat jika terdapat penyimpangan yang tidak sesuai
dengan anggaran yang direncanakan.
c. Pengendalian Waktu
Pelaksanaan suatu proyek harus tepat waku sesuai dengan rencana sehingga
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pengendalian waktu dimaksudkan untuk
mengetahui apakah proyek berjalan sesuai waktu yang telah direncanakan.
Pengendalian waktu dilakukan dengan menggunakan metode Time Schedule, Bar
Chart dan Network Planning. Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Time Schedule
28
Time Schedule adalah suatu pembagian waktu terperinci yang disediakan untuk
masing-masing bagian pekerjaan, mulai dari permulaan sampai dengan pekerjaan
berakhir. Time Schedule diperlukan oleh semua pihak sebagai pedoman koordinasi
dan kerjasama antar bagian pelaksana proyek di lapangan. Dalam time schedule
waktu pekerjaan diatur sedemikian rupa sehingga setiap bagian pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar dan baik.
Sebelum proyek dilaksanakan pelaksana harus mengetahui rencana kerja yang
telah tercantum dalam time schedule agar waktu yang tersedia benar-benar efektif
dan efisien untuk pekerjaan tersebut. Time Schedule digunakan sebagai dasar
pertimbangan penambahan personalia sesuai dengan perkembangan pelaksanaan
pekerjaan. Dalam hubungan dengan bahan dan alat yang digunakan, time
schedule akan mencegah penyimpangan bahan yang diperoleh, serta menjaga
keefektifan pemakaian alat-alat berat yang disewa, dengan demikian penghematan
biaya dan waktu akan lebih baik. Tetapi pelaksanaan time schedule secara umum
sering mengalami hambatan yang disebabkan oleh :
Keadaan cuaca yang tidak memungkinkan dilaksanakan pekerjaan.
Kesalahan yang dibuat pelaksana.
Ketidak teraturan penyediaan bahan.
Perubahan-perubahan yang diinginkan pemberi tugas.
2. Bar Chart
Bar Chart merupakan metode yang bersifat praktis dan sederhana yang berfungsi
untuk pengendalian proyek sehingga memudahkan pelaksana proyek dalam
mengerjakan bagian pekerjaannya. Bar Chart yang dibuat kontraktor harus
diperiksa dan disetujui Direksi. Hal-hal yang dapat dilihat pada suatu bar chart
adalah :
29
3. Network Planning
Network Planning adalah gambar yang memperlihatkan susunan urutan pekerjaan
dan logika ketergantungan antara kegiatan yang satu dengan yang lainnya serta
rencana waktu pelaksanaannya berupa lintasan kritis maupun yang bukan lintasan
kritis. Lintasan kritis adalah lintasan terpanjang yang menentukan waktu
pelaksanaan pekerjaan proyek yang apabila salah satu kegiatan terlambat, maka
pelaksanaan pekerjaan lainnya akan ikut terhambat.
Dalam pelaksanaan suatu proyek, suatu ketika dapat menyimpang dari rencana,
maka pengawasan dan pengendalian proyek sangat diperlukan agar kejadiankejadian yang menghambat tercapainya tujuan proyek dapat segera diselesaikan
dengan baik.
Pengawasan ( supervising ) adalah suatu proses pengevaluasian dan perbaikan
terhadap pelaksanaan kegiatan dengan berpedoman pada standar dan peraturan
yang berlaku dengan tujuan agar hasil dari kegiatan tersebut sesuai dengan
perencanaan proyek.
Pengendalian ( controlling ) adalah usaha yang sistematis untuk menentukan
standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi,
membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya
penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemungkinan mengambil tindakan
perbaikan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien
dalam rangka mencapai sasaran.
30
sasaran.
Merancang dan menyusun sistem informasi, pantauan, dan laporan hasil
4.
pelaksanaan pekerjaan.
Mengumpulkan data info hasil implementasi ( pelaksanaan dari apa
5.
6.
Setelah mengetahui prosesnya, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi unsurunsur pengawasan dan pengendalian yang juga merupakan sasaran proyek yaitu :
1. Pengawasan dan pengendalian biaya proyek ( cost control ).
2. Pengawasan dan pengendalian mutu proyek ( quality control ).
3. Pengawasan dan pengendalian waktu proyek ( time control ).
Pengawasan dan Pengendalian Biaya Proyek ( Cost Control )
Pada suatu proyek, menejer proyek perlu memperhatikan tentang anggaran yang
telah ditetapkan dalam perencanaan proyek, menejer tidak dapat menafsirkan
bahwa sebesar anggaran itulah akhir biaya proyek. Anggaran adalah suatu
perkiraan yang disusun berdasarkan informasi yang tersedia pada saat pembuatan
anggaran.
Ada
beberapa
asumsi
yang
digunakan
untuk
merumuskan
31
ii. Rencana proyek dapat menjadi landasan bersama semua pihak dalam
komunikasi mengenai proyek selama masa kerja proyek.
Dengan dimilikinya sifat-sifat ini dalam rencana proyek, semua pihak akan dapat
mengetahui bahwa anggaran proyek dapat meningkat lebih besar selama proyek
berlangsung dan dapat pula realisasi biaya proyek lebih kecil dari anggarannya
setelah proyek selesai asalkan proyek dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Penyimpangan realisasi biaya proyek dari anggarannya terutama terjadi karena
ketidak pastian, sehingga dapat menambah beban atau dapat tidak sama sekali
menimbulkan beban proyek seperti yang diperkirakan sebelumnya. Sehubungan
dengan itu, program menghemat biaya proyek wajib mempertimbangkan alternatif
kerja untuk dapat menekan biaya proyek sebagai kesatuan. Karenanya
pengawasan dan pengendalian biaya proyek setidaknya perlu mencakup
pengawasan dan pengendalian :
1.
2.
32
33
pembiayaan proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Dari
perbandingan kurva S actual dan kurva S rencana akan diperoleh kemungkinan :
Kurva S actual berada dibawah kurva S rencana, ini berarti pelaksanaan
pekerjaan mengalami keterlambatan.
Kurva S actual berhimpit dengan kurva S rencana, ini berarti
pelaksanaan pekerjaan tepat sesuai dengan rencana.
Kurva S actual berada diatas kurva S rencana, ini berarti pelaksanaan
pekerjaan lebih cepat dari rencana.
2.4.2
Sistem Koordinasi dan Laporan Pekerjaan
Untuk mengetahui kemajuan suatu proyek perlu diadakan rapat koordinasi dan
prestasi pekerjaan ( reporting ).
1. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi membahas permasalahan yang ada yaitu permasalahan yang
dapat menghambat berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan proyek. Rapat
koordinasi yang dilakukan bersifat insidentil, yaitu rapat diadakan jika timbul
masalah dalam pelaksanaan proyek dan harus segera dipecahkan.
2.
Reporting
Reporting ( laporan prestasi kerja ) yang dilakukan dalam proyek ini adalah
laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan.
Laporan Harian merupakan segala kegiatan pekerjaan yang dilakukan
pada hari tersebut.
Laporan Mingguan berisi kegiatan harian selama satu minggu dan
masalah-masalah atau hambatan yang terjadi.
34
35