1: DEMAM NIFAS
Arahan
Tentukan kelompok (5-8 orang).
Baca dan lakukan analisis terhadap kasus secara perorangan. Kemudian
secara berkelompok lakukan diskusi mengenai kasus tersebut selama 15
menit. Ajukan hasil diskusi didepan kelas dan kelompok lain akan mengajukan
komentar/pertanyaan. Nara sumber menjadi moderator.
Studi kasus
Ibu S usia 25 tahun, bersalin 3 hari yang lalu di tolong dukun, anaknya
meninggal segera setelah lahir, ari-ari telah lahir 10 menit setelah bayi. Ia
melahirkan selama 2 hari 1 malam dimana sebelumnya mengalami ketuban
pecah.
Sejak 3 hari ini ia menderita panas dan menggigil serta mengalami
perdarahan dari kemaluan.
Anda sebagai bidan/dokter Puskesmas, memeriksa ibu S yang pucat dan suhu
39 C, nadi 120/menit, tekanan darah 120/70; uterus setinggi pusat, agak
nyeri pada perut bawah, lokia merah.
Penilaian
1. Apa diagnosis yang anda buat? Serta apa kemungkinan lainnya ?
Gejala dan tanda klinis yang didapatkan pada ibu S, demam yang
disertai dengan panas dan menggigil, uterus setinggi pusat, agak nyeri
perut bawah, pengeluaran pervaginam merah sesuai diagnosis
subinvolusi uterus dengan kecurigaan adanya metritis.
Penilaian cepat harus dilakukan untuk menentukan derajat kesakitan:
Suhu, nadi, tekanan darah ibu S harus diperiksa dan ibu S harus
ditanya sejak kapan dia mulai merasakan terjadinya kelemahan, malas
serta apakah terdapat peningkatan frekuensi buang air kecil, nyeri
pada saat kencing, nyeri perut dan bau busuk pada cairan yang keluar
dari vagina. Tentukan apakah ibu S berasal atau pernah tinggal di
daearah endemis malaria.
Diperlukan keterangan tentang perjalanan persalinan: kapan terjadi
pecahnya ketuban, apakah terdapat masalah pada saat melahirkan
plasenta, apakah plasenta lahir lengkap dan apakah terdapat
perdarahan berlebihan pasca persalinan.
Bila terdapat kemungkinan penggunaan jamu yang dimasukan
kedalam vagina, tentukan apakah ibu mendapatkan imunisasi tetanus
sebelum kehamilan.
Pengobatan
2. Apa 3 langkah pertama yang anda akan lakukan ? Sebutkan langkah
lanjutan bila terapi gagal.
Pemeriksaan abdomen untuk menentukan adanya nyeri dan
pemeriksaan adanya pengeluaran pervaginam bersifat purulen (nyeri
perut bawah, nyeri pada uterus, lokhia purulenta dan berbau busuk
adalah gejala dan tanda metritis).
Pemeriksaan kaki untuk adanya nyeri otot yang mungkin mendukung
kemungkinan adanya deep vein thrombosis.
Pemeriksaan adanya laserasi pada perineum, vagina dan serviks,
141
142
Pertahankan kehangatan.
Tujuan
Peserta mampu melakukan pemberian
antibiotik dan infus
Instruksi
Sumber
Menggunakan model
Peralatan:
- semprit
- set infus
- botol infus
- model tangan/vena
Pelatih mempelajari
penuntun belajar
Pelatih melakukan
demonstrasi pemasangan abbocath +
infus + penyuntikan i.v
Peserta melakukan
s.d.a , bekerja
berpasangan saling
membantu/mengawasi
- Daftar tilik
- Daftar tilik
- Daftar tilik
143
Memerlukan
perbaikan
Dikerjakan
secara kompeten
(terampil)
Dikerjakan
secara profisien
(mahir)
PENGAMATAN
144
PENGAMATAN
PEMASANGAN INFUS
8. Oleskan Povidon Iodin 10% atau alkohol 70% pada
tempat yang sudah ditentukan
9. Pegang pangkal kateter intravena dengan tangan
kanan arahkan ujungnya pada vena yang telah
difiksasi dengan tangan kiri.
10. Tusukkan ujung jarum kateter intravena dengan
sudut 30 hingga menembus dinding vena (tabung
terisi darah vena) kemudian dorong kateter sejajar
dengan jalannya vena
11. Tarik ujung jarum kedalam selubung elastis kateter
12. Dorong kateter hingga masuk
13. Tekan kanula (dari luar) sambil menarik
jarum/mandrin hingga keluar seluruhnya
14. Ambil tabung suntik yang berisi cairan infus,
hubungkan dengan pangkal kateter, kemudian bilas
darah yang ada pada tabung elastik dengan larutan
NaCl 0,9%
15. Lepaskan tabung suntik dan hubungkan pangkal
kateter dengan ujung slang infus
16. Buka katup aliran cairan dan atur kecepatan aliran,
sesuai dengan kebutuhan dan fiksasi kateter
intravena (lihat gambar 1.1)
Rencana masukan cairan sbb:
a. Basal 2000 ml/24 jam
b. Tambahan 500 ml/1 C+
17. Berikan suntikan ampicillin 2 g/iv tiap 6 jam +
gentamycin 5 mg/kg BB/iv/24 jam + metronidazol
500 mg/iv/8 jam
18. Lakukan pemantauan suhu
19. Terapi suportif:
a. kompres
b. antipiretik
DEKONTAMINASI
DAN
PENCEGAHAN
INFEKSI
PASCA TINDAKAN
PERAWATAN PASCA TINDAKAN
Catat dalam rekam medik, daftar kontrol istimewa:
kesadaran, tensi, nadi, suhu, nafas, jumlah urin, obat,
cairan yang masuk/ keluar dan rencana pengobatan
serta pemeriksaan.
145
Tidak
memuaskan:
T/
D
Tidak diamati:
PENGAMATAN
146
PENGAMATAN
147
148