Anda di halaman 1dari 8

ABSORBSI CO2 DENGAN

LARUTAN NaOH

LABORATORIUM PROSES KIMIA


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015

KELOMPOK 9/SELASA

1. Abdullah Ardhi Firmansyah21030113120075


2. Bernadeth Ivannia
21030113140119
3. Debora Pasaribu
21030113120010

PENDAHULUAN
Absorbsi gas-cair merupakan proses heterogen yang
melibatkan perpindahan komponen gas yang dapat larut
menuju penyerap yang biasanya berupa cairan yang tidak
mudah menguap. Reaksi kimia dalam proses absorbsi dapat
terjadi di lapisan gas, lapisan antarfase, lapisan cairan atau
bahkan badan utama cairan, tergantung pada reaktifitas dan
konsentrasi bahan-bahan yang direaksikan.
Hampir semua reaksi kimia yang diterapkan dalam industri
kimia melibatkan bahan baku yang berbeda wujudnya, baik
berupa padatan, gas maupun cairan. Oleh karena itu, reaksi
kimia dalam suatu industri dapat terjadi dalam fase ganda
atau heterogen, misalnya biner atau bahkan tersier (Coulson,
1996). Walaupun terdapat perbedaan wujud pada bahanbahan baku yang direaksikan, namun terdapat satu fenomena
yang selaluterjadi.

TUJUAN PRAKTIKUM
Pengaruh laju alir NaOH (atau CO2) terhadap
jumlah CO2 yang terserap pada berbagai waktu
reaksi.
Pengaruh laju alir NaOH (atau CO2) terhadap nilai
tetapan perpindahan massa CO2 (kGa).
Pengaruh laju alir NaOH (atau CO2) terhadap nilai
tetapan reaksi antara CO2 dan NaOH (k2).
Hubungan CO2yang terserap terhadap waktu

TINJAUAN PUSTAKA

Absorbsi merupakan salah satu proses separasi dalam


industri kimia dimana suatu campuran gas dikontakkan
dengan suatu cairan penyerap tertentu sehingga satu atau
lebih komponen gas tersebut larut dalam cairannya.
Absorbsidapat terjadi melalui dua mekanisme, yaitu
absorbsi fisik dan absorbsi kimia.
Absorbsi fisik merupakan suatu proses yang melibatkan
peristiwa pelarutan gas dalam larutan penyerap, namun
tidak disertai dengan reaksi kimia. Contoh proses ini adalah
absorbsi gas H2S dengan air, methanol, propilen karbonase.
Penyerapan terjadi karena adanya interaksi fisik.
Mekanisme proses absorbsi fisik dapat dijelaskan dengan
beberapa model, yaitu: teori dua lapisan (two films theory)
oleh Whiteman (1923), teori penetrasi oleh Dankcwerts dan
teori permukaan terbaharui.

RANCANGAN PERCOBAAN
a. Membuat larutan induk NaOH dengan konsentrasi 0,2 N
sebanyak 18 L
Pertama yang kami lakukan adalah menimbang 144 gr
kristal NaOH dan melarutkannya ke dalam 18 liter
aquadest. Kemudian kami menampung larutan NaOH yang
sudah homogen tersebut ke dalam bak penampung, untuk
segera dioperasikan.
b. Menentukan fraksi ruang kosong pada kolom absorpsi
Memastikan semua kran dalam kondisi terturup.
Menyalakan pompa sehingga NaOH mengalir dari bak
penampung 1 ke bak penampung 2. Kemudian mengalirkan
NaOH ke dalam reaktor packing bed sampai tingginya
setinggi tumpukan packing. Mengeluarkan cairan dalam
packing dan mencatat volumenya sebagai volume ruang
kosong dalam packing. Menghitung volume total kolom
absorbsi dengan mengukur tinggi dan diameter kolom.
Setelah itu menghitung fraksi ruang kosong kolom absorbsi.

Rancangan Percobaan
c. Operasi Absorpsi
Memompa NaOH 0,2 N dan diumpankan ke dalam kolom melalui
bagian atas kolom pada laju alir sesuai dengan variabel, hingga
keadaan steady state tercapai. Mengalirkan gas CO2 melalui
bagian bawah kolom, serta mengukur ketinggian cairan dalam
manometer jika aliran sudah steady state. Kemudian mengambil
10 ml cairan dari dasar kolom absorbsi setiap 1 menit selama 10
menit dan menganalisis kadar ion karbonat atau kadar NaOH
bebasnya. Kemudian melakukan kembali operasi absorbsi di
berbagai variabel laju alir NaOH.
d. Menganalisis sampel
Menuang 10 ml cairan yang telah diambil tadi kedalam
erlenmeyer. Menambahkan indikator fenolpthalein (PP) sampai
warna cairan menjadi merah jambu, dan menitrasi cairan tersebut
menggunakan larutan NaOH 0,15 yang telah dibuat sebelumnya
hingga warna menjadi merah hampir hilang. Mencatat kebutuhan
titran. Menambahakan 2-3 tetes indikator Metil Orange (MO) , dan
menitrasi kembali menggunakan HCl hingga warna jingga berubah
menjadi merah. Mencatat kebutuhan titran.

HASIL PERCOBAAN
Tabel 4.1 Data Hasil CO2 Terserap pada Berbagai Laju Alir NaOH
t

4 ml/s

6 ml/s

8 ml/s

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

0,087
0,0885
0,09
0,093
0,0945
0,096
0,0975
0,099
0,099
0,1005
0,1005

0,0795
0,0825
0,0825
0,0825
0,0825
0,084
0,087
0,087
0,0885
0,09
0,0915

0,075
0,0825
0,0825
0,0825
0,0825
0,0825
0,084
0,0855
0,0855
0,087
0,0885

Tabel 4.2 Data Nilai Kga, Kla, dan K2


Laju Alir
NaOH
4 ml/s
6 ml/s
8 ml/s

Kga

Kla

K2

Anda mungkin juga menyukai