LARUTAN NaOH
KELOMPOK 9/SELASA
PENDAHULUAN
Absorbsi gas-cair merupakan proses heterogen yang
melibatkan perpindahan komponen gas yang dapat larut
menuju penyerap yang biasanya berupa cairan yang tidak
mudah menguap. Reaksi kimia dalam proses absorbsi dapat
terjadi di lapisan gas, lapisan antarfase, lapisan cairan atau
bahkan badan utama cairan, tergantung pada reaktifitas dan
konsentrasi bahan-bahan yang direaksikan.
Hampir semua reaksi kimia yang diterapkan dalam industri
kimia melibatkan bahan baku yang berbeda wujudnya, baik
berupa padatan, gas maupun cairan. Oleh karena itu, reaksi
kimia dalam suatu industri dapat terjadi dalam fase ganda
atau heterogen, misalnya biner atau bahkan tersier (Coulson,
1996). Walaupun terdapat perbedaan wujud pada bahanbahan baku yang direaksikan, namun terdapat satu fenomena
yang selaluterjadi.
TUJUAN PRAKTIKUM
Pengaruh laju alir NaOH (atau CO2) terhadap
jumlah CO2 yang terserap pada berbagai waktu
reaksi.
Pengaruh laju alir NaOH (atau CO2) terhadap nilai
tetapan perpindahan massa CO2 (kGa).
Pengaruh laju alir NaOH (atau CO2) terhadap nilai
tetapan reaksi antara CO2 dan NaOH (k2).
Hubungan CO2yang terserap terhadap waktu
TINJAUAN PUSTAKA
RANCANGAN PERCOBAAN
a. Membuat larutan induk NaOH dengan konsentrasi 0,2 N
sebanyak 18 L
Pertama yang kami lakukan adalah menimbang 144 gr
kristal NaOH dan melarutkannya ke dalam 18 liter
aquadest. Kemudian kami menampung larutan NaOH yang
sudah homogen tersebut ke dalam bak penampung, untuk
segera dioperasikan.
b. Menentukan fraksi ruang kosong pada kolom absorpsi
Memastikan semua kran dalam kondisi terturup.
Menyalakan pompa sehingga NaOH mengalir dari bak
penampung 1 ke bak penampung 2. Kemudian mengalirkan
NaOH ke dalam reaktor packing bed sampai tingginya
setinggi tumpukan packing. Mengeluarkan cairan dalam
packing dan mencatat volumenya sebagai volume ruang
kosong dalam packing. Menghitung volume total kolom
absorbsi dengan mengukur tinggi dan diameter kolom.
Setelah itu menghitung fraksi ruang kosong kolom absorbsi.
Rancangan Percobaan
c. Operasi Absorpsi
Memompa NaOH 0,2 N dan diumpankan ke dalam kolom melalui
bagian atas kolom pada laju alir sesuai dengan variabel, hingga
keadaan steady state tercapai. Mengalirkan gas CO2 melalui
bagian bawah kolom, serta mengukur ketinggian cairan dalam
manometer jika aliran sudah steady state. Kemudian mengambil
10 ml cairan dari dasar kolom absorbsi setiap 1 menit selama 10
menit dan menganalisis kadar ion karbonat atau kadar NaOH
bebasnya. Kemudian melakukan kembali operasi absorbsi di
berbagai variabel laju alir NaOH.
d. Menganalisis sampel
Menuang 10 ml cairan yang telah diambil tadi kedalam
erlenmeyer. Menambahkan indikator fenolpthalein (PP) sampai
warna cairan menjadi merah jambu, dan menitrasi cairan tersebut
menggunakan larutan NaOH 0,15 yang telah dibuat sebelumnya
hingga warna menjadi merah hampir hilang. Mencatat kebutuhan
titran. Menambahakan 2-3 tetes indikator Metil Orange (MO) , dan
menitrasi kembali menggunakan HCl hingga warna jingga berubah
menjadi merah. Mencatat kebutuhan titran.
HASIL PERCOBAAN
Tabel 4.1 Data Hasil CO2 Terserap pada Berbagai Laju Alir NaOH
t
4 ml/s
6 ml/s
8 ml/s
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0,087
0,0885
0,09
0,093
0,0945
0,096
0,0975
0,099
0,099
0,1005
0,1005
0,0795
0,0825
0,0825
0,0825
0,0825
0,084
0,087
0,087
0,0885
0,09
0,0915
0,075
0,0825
0,0825
0,0825
0,0825
0,0825
0,084
0,0855
0,0855
0,087
0,0885
Kga
Kla
K2