KELEMBAGAAN PERTANIAN
WIWIT RAHAYU, SP MP
Pendahuluan
TIGA KOMPONEN STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN
DEFINISI
Kelembagaan
sbg aturan main
kumpulan aturan, baik
formal maupun
informal, tertulis
maupun tidak tertulis,
mengenai tata
hubungan manusia
dengan lingkungannya
yang menyangkut hakhak dan perlindungan
hak-haknya serta
tanggungjawabnya
Kelembagaa
n sbg
organisasi
Aktivitas eko yg
dikoordinasikan
bukan oleh
mekanisme
pasar, tetapi
melalui
mekanisme
administrasi /
komando
Kesatuan yg
memungkin
kan orang2
(para
petani)
mencapai
tujuan yg
tdk dapat
dicapai
individu
secara
perseoranga
n
Lembaga Asli
Menurut Asal
Usulnya
Lembaga baru
(lembaga lama yang
diperbaharui)
Pemilikan tanah
Aturan jual beli
Perilaku
musyawarah
Aturan bagi hasil
Gotong royong
Gotong royong
Simpan pinjam informal
Penyuluhan Pertanian
Penelt &
Pengembangan
Badan Usaha Desa
Jual beli
KEPENTINGAN KELEMBAGAAN
Nilai tambah terbesar dalam kegiatan ekonomi
pertanian terdapat pada kegiatan yang dilakukan
secara kelompok.
Kegiatan perdagangan, pengangkutan,
pengolahan dll lebih ekonomis jika dilaksanakan
bersama-sama sehingga keuntungan lebih besar
Kelembagan pertanian baik formal maupun
informal, memegang peranan penting dlm
peningkatan kualitas SDM, produksi dan
pendapatan petani
Namun petani masih sulit mengaksesnya
Perubahan paradigma PP
1.
2.
3.
petani
Kelembagaan pembiayaan pertanian
Kelembagaan pengembangan
teknologi pertanian
Kelembagaan Pengembangan SDM
Kelembagaan Pengembangan
Agribisnis
1. Kelembagaaan Petani
293.568
DEPTAN 2006
Gapoktan
gabungan dari beberapa kelompok tani yang
melakukan usaha agribisnis di atas prinsip
kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai
peningkatan produksi dan pendapatan usahatani
bagi anggotanya dan petani lainnya.
Berbasis sosial capital
Dikenal sejak awal tahun 1980-an
Gapoktan dibangun dalam upaya untuk
memperkuat posisi daya tawar petani
berhadapan dengan pihak luar (external
institutions).
4. Kelembagaan Pengembangan
SDM Pertanian
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61
tahun 2010 yang mengatur Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian
(BPPSDMP) terdiri dari empat ,Unit Eselon II di tingkat
Pusat, yaitu;
1) Pusat Penyuluhan Pertanian;
2) Pusat Pelatihan Pertanian,
3) Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi
Profesi Pertanian, serta
4) Sekretariat Badan.
Sembilan
Sepuluh
Produsen tekno
komersial (benih unggul)
Balit/Puslit (tekno
terapan)
Sistem
inovasi
Sistem
Agribisni
s
Jasa Alsintan
Institusi daerah,
univ (tekno dasar)
KLINIK AGRIBISNIS
Info tekno matang , Info pasar
Info permodalan, Umpan balik kebuthn
tekno
Sarana prod
Permodalan
Prod pert
Pasca panen
Pemasaran Hasil
Permodalan
INPUT LINGKUNGAN :
1. Kebijakan Pemrth
2. Agroklimat
INPUT TAK TERKONTROL
1. Motivasi Petani
2. Motivasi Anggota
3. Motivasi Peg Tekno
4. Harga input
5. Harga output
INPUT TERKONTROL :
1. Tekno budidaya padi
2. Tekno budidaya ternak
& pengandangan
(SIPT)
3. Pembentukan kelp
(PTT, KUM, SIPT)
4. Penyaluran kredit
5. Sistem Irigasi
6. Pandum, Juklak, Juknis
PROSES
KELEMBA
GAAN
KUAT
Monitoring
dan
Pengendalia
n
OUTPUT DIKEHENDAKI :
1. Produktivitas padi
meningkat
2. Populasi dan prod ternak
meningkat
3. Kredit kembali,
tunggakan rendah),
modal bergulir
4. Sistem agrib
berkembang
5. Pembentukan tabungan
6. Pdptn RT pet meningkat
OUTPUT TAK DIKEHENDAKI :
1. Produktivitas padi
menurun
2. Populasi dan prod ternak
menurun
3. Tunggakan kredit tinggi
4. Agrib tdk berkembang
5. Tdk ada keg menabung
6. Pdptn RT pet menurun
TERIMA KASIH