Anda di halaman 1dari 28

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

KELEMBAGAAN PERTANIAN

WIWIT RAHAYU, SP MP

Pendahuluan
TIGA KOMPONEN STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN

1. Pelaku Utama pembangunan pertanian petani dan


pelaku agribisnis lainnya.
2. Aparatur pertanian fasilitator, motivator dan
dinamisator dalam proses pembangunan pertanian.
3. Lembaga Pertanian/Pedesaan : Kelompok Tani,
Koperasi, Lembaga Keuangan Mikro, Kios Sarana
Produksi, dan Lembaga Pemasaran.

Aspek kelembagaan merupakan syarat


pokok agar struktur pertanian pedesaan
maju.

Kelembagaan merupakan faktor penting


dalam mengatur hubungan antar individu
untuk penguasaan faktor produksi yang
langka (Saleh, et, al (2007) .

Kelembagaan memiliki peran strategis,


namun aspek kelembagaan, baik
kelembagaan formal maupun kelembagaan
non formal justru merupakan aspek menonjol
yang dapat menghambat jalannya
pembangunan pertanian di negara-negara
yang sedang berkembang.
Hal ini terjadi karena masih banyaknya
kelembagaan yang belum optimal yang ada
di negara-negara berkembang termasuk di
Indonesia ( Soekartawi, 2001).

DEFINISI
Kelembagaan
sbg aturan main
kumpulan aturan, baik
formal maupun
informal, tertulis
maupun tidak tertulis,
mengenai tata
hubungan manusia
dengan lingkungannya
yang menyangkut hakhak dan perlindungan
hak-haknya serta
tanggungjawabnya

Kelembagaa
n sbg
organisasi
Aktivitas eko yg
dikoordinasikan
bukan oleh
mekanisme
pasar, tetapi
melalui
mekanisme
administrasi /
komando

Kesatuan yg
memungkin
kan orang2
(para
petani)
mencapai
tujuan yg
tdk dapat
dicapai
individu
secara
perseoranga
n

Lembaga Asli

Menurut Asal
Usulnya
Lembaga baru
(lembaga lama yang
diperbaharui)

Pemilikan tanah
Aturan jual beli
Perilaku
musyawarah
Aturan bagi hasil
Gotong royong

Gotong royong
Simpan pinjam informal
Penyuluhan Pertanian
Penelt &
Pengembangan
Badan Usaha Desa
Jual beli

KEPENTINGAN KELEMBAGAAN
Nilai tambah terbesar dalam kegiatan ekonomi
pertanian terdapat pada kegiatan yang dilakukan
secara kelompok.
Kegiatan perdagangan, pengangkutan,
pengolahan dll lebih ekonomis jika dilaksanakan
bersama-sama sehingga keuntungan lebih besar
Kelembagan pertanian baik formal maupun
informal, memegang peranan penting dlm
peningkatan kualitas SDM, produksi dan
pendapatan petani
Namun petani masih sulit mengaksesnya

Permasalahan Kelembagaan Pertanian


Kelembagaan dibentuk lebih untuk distribusi bantuan
dan kemudahan kontrol pelaksanaan program bukan
peningkatan sosial kapital masyarakat
Sruktur kelembagaan relatif seragam
Pembinaan lebih bersifat
individual
PembinaanPerPer
individual
Pengembangan selalu
menggunakan jalur struktural
daripada kultural
Pengembangan kelembagaan lebih banyak melalui
budaya material
Kelembagaan lebih berorientasi produksi sehingga
kelembagaan pendukung tidak dibangun dengan baik

Transformasi Kelembagaan Pertanian

Kelembagaan pertanian mengalami


dinamika perubahan
mengikuti dinamika perubahan paradigma
pembangunan pertanian
menyesuaikan perubahan lingkungan
strategis dan perubahan kebijakan

Perubahan paradigma PP
1.

2.
3.

Dari kebijakan perdagangan yang bersifat


protektif kepada kebijakan yang
berorientasi pada perdagangan bebas
Dari kebijakan yg bersifat sentralistik ke
arah kebijakan yang terdesentralisasi
Dari peran pemerintah sebagai pelaksana
pembangunan menjadi pemerintah
sebagai fasilitator pembangunan

Perubahan Lingkungan Strategis

Kerawanan Pangan,Kurang gizi dan


rendahnya kualitas kesehatan

Komitmen global penanggulangan


kemiskinan dan kelaparan

Aspek Pengembangan Kelembagaan

Iklim makro yang sadar kelembagaan


Objeknya adalah kelembagaan bukan
individu
Pilihan pengembangan
:membangunkelembagaan baru atau
mengganti, tambal sulam kelembagaan
yang sudah ada atau memperbaiki
kelembagaan yang rusak.
Menggunakan dan memperkuat modal sosial
(kepercayaan, norma, dan jaringan sosial)

Jenis dan Contoh kelembagaan


pertanian
Kelembagaan

petani
Kelembagaan pembiayaan pertanian
Kelembagaan pengembangan
teknologi pertanian
Kelembagaan Pengembangan SDM
Kelembagaan Pengembangan
Agribisnis

1. Kelembagaaan Petani
293.568

DEPTAN 2006

Gapoktan
gabungan dari beberapa kelompok tani yang
melakukan usaha agribisnis di atas prinsip
kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai
peningkatan produksi dan pendapatan usahatani
bagi anggotanya dan petani lainnya.
Berbasis sosial capital
Dikenal sejak awal tahun 1980-an
Gapoktan dibangun dalam upaya untuk
memperkuat posisi daya tawar petani
berhadapan dengan pihak luar (external
institutions).

2. Kelembagaan Pembiayaan Pertanian

Tujuan : untuk memberikan layanan dan


mempermudah aksesibilitas petani untuk
memperoleh subsidi investasi / pembiayaan
dalam usahatani mereka.
Adapun program yang tercakup dalam
kebijakan ini antara lain KPEN-RP (KPEN
RP : (Kredit Pengembangan Energi
Nabati Revitalisasi Perkebunan), BLMKIP dan KKPE

BLM KIP (Bantuan Langsung


Masyarakat untuk Keringanan
Investasi Pertanian)
Fasilitas

bantuan investasi yang


diberikan bagi kelompok sasaran yang
telah mendapatkan kredit dari
perbankan dan dinilai layak diberi
bntuan.
Maksud dari program ini adalah untuk
membantu kelompok sasaran dengan
pemberian tunai untuk meringankan
cicilan kredit dari perbankan atau
lembaga keuangan lainnya.

KKPE (Kredit Ketahanan Pangan dan


Energi).

Model pembiayaan pertanian khusus


untuk subsektor tanaman pangan dan
energi.
Dalam program KKPE, pemerintah
memberikan subsidi bunga dengan
tingkat bervariasi bergantung pada
komoditas yang dikembangkan.

3. Kelembagaan Pengembangan Teknologi


Pertanian

BPPT ( Badan Pengkajian dan Penerapan


Teknologi)

Sbg lembaga intermediasi, lembaga


pelaksana, lembaga pengkaji tekno,
pelaksana audit tekno dan lembaga
pemberi solusi teknologi
Balai Inkubator Teknologi (BIT) sbg ujung
tombak perekayasaan tekno sbg wahana
inkubasi dan komersialisasi invensi &
inovasi tekno yg dihasilkan BPPT utk
mewujudkan wirausahawan baru berbasis
teknologi

Lembaga penelitian di DEPTAN misal :

PUSLITBANGTAN : Pusat Penelt Tanm Pangan


PUSLITBANGHORTI : Pusat Penelt Tanm
Hortikultura
BB LITPA : Balai Besar Penelitian Padi
BB LITVET : : Balai Besar Penelitian Veteriner
LRPI : Lembaga Riset Perkebunan Indonesia
PPKS : Pusat Penelitian Kelapa Sawit
LOLIT TUNGRO : Loka Penelitian Penyakit
Tungro

4. Kelembagaan Pengembangan
SDM Pertanian
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61
tahun 2010 yang mengatur Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian
(BPPSDMP) terdiri dari empat ,Unit Eselon II di tingkat
Pusat, yaitu;
1) Pusat Penyuluhan Pertanian;
2) Pusat Pelatihan Pertanian,
3) Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi
Profesi Pertanian, serta
4) Sekretariat Badan.

Sembilan

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bidang Pendidikan


Pertanian yaitu: Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
(STPP) Medan, STPP Bogor, STPP Magelang, STPP
Malang, STPP Gowa, STPP Manokwari, Sekolah
Pertanian Pembangunan (SPP) Negeri Sembawa, SPP
Negeri Banjarbaru, dan SPP Negeri Kupang.

Sepuluh

UPT Bidang Pelatihan Pertanian, meliputi: Pusat


Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian
(PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)
Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP
Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu,
Balai Besar Pelatihan Peternakan Noelbaki, Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai
Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, dan BPP Lampung.

5. Kelembagaan Pengembangan Agribisnis


Kelembagaan AIP (Agribisnis Industrial Pedesaan)

Inovasi kelembagaan yg dikembangkan melalui


PRIMA TANI
Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan
Inovasi Teknologi Pertanian
Penumbuhan elemen AIP meliputi :

Lembaga Produksi, berupa Kelompok


Tani maupun GAPOKTAN (pendekatan
domisili ataupun hamparan)
Aktivitas usahatani berdasar keputusan
kolektif

Lembaga Klinik Agribisnis,


Tujuan : meningkatkan pelayanan info : tekno pert, pasar
& modal
Merup organisasi dg anggota : para penyuluh, peneliti
BPTP, Puslit dan Balit di lingkup DEPTAN dan petugas
dinas terkait.

Lembaga Pasca Panen / Pemasaran Hasil Pert


Tuj : menekan kehilangan hasil mentah nilai
tambah posisi tawar pet meningkat &
memperlancar pemasaran hasil

Lembaga Jasa ALSINTAN


Dirintis dg pelayanan jasa penyewaan alsintan,
tuj : efisiensi usaha dg biaya terjangkau oleh
petani dan memberikan keuntungan yg layak (bagi
lembaga),Pembinaan dg pemberian kredit murah
bagi pelaku usaha jasa alsintan
Lembaga Permodalan
Merup bentukan baru atau memanfaatkan yg
sudah ada. Dikembangkan dg pola Kredit Usaha
Mandiri (KUM)

Produsen tekno
komersial (benih unggul)

Balit/Puslit (tekno
terapan)

Sistem
inovasi
Sistem
Agribisni
s

Jasa Alsintan

BPTP (tekno matang,


spesifik lokasi dan user)

Institusi daerah,
univ (tekno dasar)

KLINIK AGRIBISNIS
Info tekno matang , Info pasar
Info permodalan, Umpan balik kebuthn
tekno
Sarana prod
Permodalan
Prod pert
Pasca panen
Pemasaran Hasil

Permodalan

Kuat : Kelompok usaha agribisnis terpadu

Rekayasa kelembagaan yg dikembangkan


dlm P3T (Peningkatan Produktivitas Padi
Terpadu) yg diharapkan dpt mewujudkan
lembaga keuangan mikro yg berorientasi
agribisnis di pedesaan
Program yg dikembangkan: Pengelolaan
Tanaman dan Sumber Daya Terpadu (PTT)
Padi Sawah Irigasi , Sistem Integrasi Padi
Ternak(SIPT), Pengembangan Padi Hibrida /
Padi Tipe Baru dan pelayanredit Usaha
Mandiri (KUM).
Kondsi tahun 2003 : Lokasi KUAT di 11
propinsi 21 di 35 desa . Melibatkan 68 kelp
tani dg 8.575 petani

INPUT LINGKUNGAN :
1. Kebijakan Pemrth
2. Agroklimat
INPUT TAK TERKONTROL
1. Motivasi Petani
2. Motivasi Anggota
3. Motivasi Peg Tekno
4. Harga input
5. Harga output

INPUT TERKONTROL :
1. Tekno budidaya padi
2. Tekno budidaya ternak
& pengandangan
(SIPT)
3. Pembentukan kelp
(PTT, KUM, SIPT)
4. Penyaluran kredit
5. Sistem Irigasi
6. Pandum, Juklak, Juknis

PROSES
KELEMBA
GAAN
KUAT

Monitoring
dan
Pengendalia
n

OUTPUT DIKEHENDAKI :
1. Produktivitas padi
meningkat
2. Populasi dan prod ternak
meningkat
3. Kredit kembali,
tunggakan rendah),
modal bergulir
4. Sistem agrib
berkembang
5. Pembentukan tabungan
6. Pdptn RT pet meningkat
OUTPUT TAK DIKEHENDAKI :
1. Produktivitas padi
menurun
2. Populasi dan prod ternak
menurun
3. Tunggakan kredit tinggi
4. Agrib tdk berkembang
5. Tdk ada keg menabung
6. Pdptn RT pet menurun

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai