Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN TINGGI

PARIWISATA INDONESIA:
PERMASALAHAN DAN
PENGELOLAANNYA PASCA
PENGAKUAN PARIWISATA
SEBAGAI ILMU MANDIRI
Oleh:

Himawan Brahmantyo (Ketua DPP Hildiktipari, dan Direktur


Pascasarjana STP Trisakti)
dan

Kusmayadi (Ketua Bidang Akademik DPP Hildiktipari, Dosen


STP Trisakti dan Pemerhati Pendidikan Pariwisata Indonesia)

BERBAGAI ISU STRATEGIS


Struktur pasar dan perubahan demograf
Diresmikannya ASEAN Mutual Recognition
Arrangement (MRA)
Dibatalkannya UU BHP, dicabutnya PP 60 tahun
1999, dan diberlakukannya PP 17 tahun 2010
Diakuinya pariwisata sebagai disiplin ilmu
mandiri
Pedoman Penjaminan Mutu (Quality Assurance)

KELEMBAGAAN

Gambar 1. Banyaknya Program Studi Berdasarkan Perguruan Tinggi Penyelenggara

Gambar 2. Distribusi Program Studi Berdasarkan Perguruan Tinggi Penyelenggara

Tabel 1. Nama, Jumlah dan Persentase Program Studi Pariwisata di Indonesia


Program Studi

Jumlah

Persentase

1. Administrasi Hotel

0,84

2. Bina Wisata

2,10

3. Destinasi Pariwisata

0,84

4. Ekowisata

0,42

5. Ekowisata Bawah Laut

0,42

6. Hospitaliti

0,84

7. Industri Pariwisata Dan Perhotelan

0,84

8. Industri Perjalanan Wisata

0,42

9. Kajian Pariwisata

1,26

10. Kepariwisataan

1,68

11. Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata

0,42

12. Manajemen Ekowisata Dan Jasa Lingkungan

0,84

13. Manajemen Pariwisata

2,10

14. Manajemen Perhotelan

2,52

15. Manajemen Perhotelan Dan Pariwisata

0,84

16. Manajemen Usaha Wisata

0,42

17. Pariwisata

2,94

18. Pelatihan Olahraga Pariwisata

0,42

19. Pendidikan Tata Boga

2,10

20. Perhotelan

108

45,38

21. Tata Boga

20

8,40

22. Usaha Jasa Pariwisata


23. Usaha Perjalanan Wisata
Total

0,84

55

23,11

238

100,00

Hospitaliti &
Pariwisata

Akademik
S3, S2, S1

Akademisi/ilmuwan/
periset, Teknokrat

Vokasi
D4, D3, D2, D1

Tenaga teknis dan


profesional

Ilmu, teori,
teknologi

Industri
Profesi
SP1, SP2

Professional,
manajerial

Gambar 3. Keterhubungan antara pendidikan Akademik, Profesi dan Vokasi


(Himawan dan Kusmayadi, 2006)

Gambar 3. Model Hipotesis Program Pendidikan Profesi Bidang Pariwisata

KURIKULUM
Berdasarkan hasil rapat kerja Budpar (2006) menetapkan profl dan kompetensi umum
lulusan pendidikan pariwisata yaitu:

Para Akademisi/peneliti/ilmuwan, yaitu SDM yang memiliki kompetensi untuk


mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kepariwisataan dan/atau konsepkonsep yang genuine, bertugas untuk melakukan penelitian dalam lingkup ilmu
pariwisata. Hasilnya berupa pengetahuan, teori bahkan teknologi. Hasil-hasil
tersebut dapat digunakan oleh industri, pendidikan vokasi dan profesi dan
pendidikan akademik sendiri.Pendidikan Akademik
Para teknokrat, yaitu SDM yang mempunyai kompetensi untuk mengembangkan
rancang bangun kepariwisataan, kebijakan kepariwisataan, diversifkasi produk
wisata, dan strategi pemasaran pariwisata akan menemukan metode, inovasi, yang
digunakan baik oleh industri maupun pendidikan vokasi dan pendidikan akademik
sendiri. Yang lebih luas adalah para teknoktrat dapat merancang destinasi wisata
dan variannya. Pendidikan Akademik
Para profesional, yaitu SDM yang memiliki kompetensi berupa keahlian untuk
mengembangkan dan mengelola usaha pariwisata, yang lebih pada penggunaan
ilmu dan teknologi yang diperlukan baik oleh industri maupu lembanga pendidikan.
Pendidikan Profesi
Adapun Tenaga teknis, yaitu SDM yang memiliki kompetensi berupa keterampilan
untuk melaksanakan tugas-tugas yang bersifat teknis dalam usaha pariwisata.
Mereka akan sangat terbantu untuk dengan adanya teknologi pengetahuan hasil
penelitian. Pendidikan Vokasi

DOSEN
Tabel 2. Kualifikasi Pendidikan Dosen Pendidikan Pariwisata

Kualifikasi Pendidikan
Strata 3Doktor
Strata 2Magister
Strata 1Sarjana
Diploma 4Sarjana Sain Terapan
Diploma 3Ahli madya
Lainnya

Jumlah
7

Persen
0,62

242

21,32

735

64,76

85
57

7,49
5,02

0,79

1.135

100,00

Anda mungkin juga menyukai