1. Jumlah luka.
2. Lokasi luka, meliputi:
a. Lokasi berdasarkan regio anatomiknya.
b. Lokasi berdasarkan garis koordinat atau berdasarkan bagian-bagian tertentu dari tubuh.
Menentukan lokasi berdasarkan garis koordinat dilakukan untuk luka pada regio yang luas
seperti di dada, perut, penggung. Koordinat tubuh dibagi dengan menggunakan garis khayal yang
membagi tubuh menjadi dua yaitu kanan dan kiri, garis khayal mendatar yang melewati puting
susu, garis khayal mendatar yang melewati pusat, dan garis khayal mendatar yang melewati
ujung tumit. Pada kasus luka tembak harus selalu diukur jarak luka dari garis khayal mendatar
yang melewati kedua ujung tumit untuk kepentingan rekonstruksi. Untuk luka di bagian
punggung dapat dideskripsikan lokasinya berdasarkan garis khayal yang menghubungkan ujung
bawah tulang belikat kanan dan kiri.
3. Bentuk luka, meliputi :
a. Bentuk sebelum dirapatkan
b. Bentuk setelah dirapatkan
4. Ukuran luka, meliputi sebelum dan sesudah dirapatkan ditulis dalam bentuk panjang x lebar x
tinggi dalam satuan sentimeter atau milimeter.
Sifat-sifat luka, meliputi :
a.
b.
c.
-
TRAUMA KIMIA 1
Cara kerja zat kimia korosif dari golongan ini sehingga mengakibatkan luka, ialah:
Ciri-ciri dari luka yang terjadi akibat zat-zat asam korosif tersebut di atas ialah:
-
Terlihat kering.
Berwarna coklat kehitaman, kecuali yang disebabkan oleh nitric acid berwarna
kuning kehijauan.
2. Basa
Zat-zat kimia korosif yang termasuk golongan basa antara lain : KOH, NaOH, NH4OH
Cara kerja dari zat-zat tersebut sehingga menimbulkan luka ialah:
sabun.
Mengubah hemoglobin menjadi alkaline hematin.
Ciri-ciri luka yang terjadi sebagai akibat persentuhan dengan zat-zat ini :
1. Dahlan, Sofwan. Traumatologi. 2004 Dalam: Ilmu Kedokteran Forensik.. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.Semarang.2004