Anda di halaman 1dari 2

38

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan/Sasaran
Intervensi
1. Nyeri b/d terangsangnya mediator Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji karakterisitk nyeri:
nyeri akibat terputusnya kontuinitas keperawatan dalam 3x24 jam
lokasi,
durasi,
skala,
jaringan (post operasi sc)
diharapkan nyeri dapat teratasi,
intensitas nyeri.
hilang atau terkontrol.
2. Atur posisi klien senyaman
mungkin,
posisi
semifowler/fowler.
3. Observasi TTV : TD,N,S,RR
4. Ajarkan teknik relaksasi;
teknik relaksasi nafas dalam.
5. Ciptakan lingkungan yang
tenang dan nyaman; batasi
jumlah pengunjung.
6. Kolaborasi;
dalam
pemberian analgetik.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Rasional
Informasi memberikan
data
dasar
untuk
mengevaluasi
kebutuhan/keefektifitas
an intrvensi.
Meningkatankan
ekspansi paru, sehingga
sirkulasi oksigen dapat
lancar keselurh tubuh
sehingga nyeri dapat
berkurang.
Pemantauan lebih dini
terhadap
perubahan
yang terjadi, sehingga
dapat diambil tindakan
penanganan segera.
Untuk merelaksasikan
otot dan meningkatkan
kenyamanan sehingga
nyeri dapat berkurang.
Untuk meningkatkan
kenyamanan
untuk
memenuhi kebutuhan
istirahat dan tidur.
Analgetik
bekerja
menghambat receptor
nyeri dalam mencapai
sistem saraf simpatis.

39

2.

Gangguan mobilitas fisik b/d kurang Setelah dilakukan tindakan


pengetahuan klien tentang moilisasi keperawatan dalam 3x24 jam
post sc
diharapkan klien menunjukan
peningkatan kemandirian dalam
pemenuhan ADL

1. Kaji tingkat mobilitas dari


klien.
2. Motivasi
klien
untuk
melakukan
mobilisasi
secara bertahap.
3. Bantu
klien
dalam
melakukan
mobilisasi
secara bertahap; 8 jam
pertama miring kanan dan
kiri, 24 jam post op belajar
duduk dan berdiri, berjalan
jika tidak ada komplikasi.
4. Bantu
klien
untuk
memenuhi kebutuhan ADL
nya denga bantuan minimal
5. Dorong
dan
libatkan
keluarga dalam melatih
klien untuk melakukan
mobilisasi.

1. Mengetahui
tingat
kemandirian klien untuk
menentukan intervensi
selanjutnya.
2. Menignkatkan
rasa
semangat dan percaya
diri
klien
untuk
melakukan mobilisasi.
3. Melatih klien sesuai
kemampuan yang klien
miliki,
mobilisasi
meningkatkan sirkulasi
darah sehingga dapat
mempercepat
penyembuhan luka.
4. Melatih
kemandirian
klien dalam melakukan
aktifitas
dalam
pemenuhan kebutuhan.
5. Memampukan
orang
terdekat, keluarga untuk
aktifitas
dalam
perawatan
klien,
meningkatkan
rasa
nyaman dan kepercayaan
diri
klien
dalam
melakukan mobilisasi.

Anda mungkin juga menyukai