Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kebutuhan pulp dan kertas di Indonesia dan pada masa mendatang akan

semakin meningkat begitu juga di dunia. Hal ini tidak lepas dari usaha-usaha untuk
meningkatkan kapasitas dengan menghasilkan produk pulp dan kertas dalam
meningkatkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan dapat
mengekspor ke berbagai negara yang memerlukan. Untuk itu diperlukan lebih
banyak bahan baku serat. Sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam
mengatasi

penyediaan

pulp

dan

kertas

dalam

negeri

serta

mengurangi

ketergantungan terhadap kayu sebagai bahan baku pulp dan kertas, maka telah
dilakukan upaya pencarian bahan baku alternatif untuk pembuatan pulp dan kertas
(Dalton, 2010). Komposisi utama pulp yang belum diputihkan terdiri dari selulosa
(80-90%), hemiselulosa (10-15%) dan sejumlah kecil lignin residual (2,5-4%)
(Gaspar, dkk., 2003).
Proses soda juga alkali termasuk soda kaustik sebagai larutan pemasak dan
digunakan terutama untuk mereduksi kayu keras (hardwood). Umum digunakan
untuk kayu aspen, kapuk, basswood, beech, birch, maple, tupelo (gum), dan oak .
Yield yang dihasilkan dari sekitar 40 sampai 48 persen, tergantung pada jenis kayu
yang digunakan dan tingkat pemasakannya. Soda pulp kadang-kadang digunakan
tunggal dalam pembuatan kertas besar, seperti blotting, dimana kebutuhan kekuatan
kertas tidak tinggi. Buku, litograf, dan amplop kertas sering dibuat dari campuran
sulfite pulp dan soda pulp (Wisconsin, 1953). Bagasse mengandung kadar selulosa
sebesar 32% - 43% dan jerami padi mengandung kadar selulosa sebesar 30% - 35%.
(Sakdaronnarong dan Jonglertjunya, 2012).
Oleh karena itu, perlu dilakukan di Laboraturium proses pembuatan pulp
dari berbagai jenis bahan baku berserat untuk dapat mengetahui sifat-sifat dari pulp
yang dihasilkan guna mencari bahan baku alternatif dalam pembuatan pulp. Dalam
percobaan ini digunakan bagasse dan jerami padi sebagai bahan baku
pembuatan pulp dan menggunakan proses soda

1.2 Perumusan Masalah


Adapun Masalah utama dalam percobaan Pembuatan Pulp ini meliputi :
1. Proses

pembuatan

pulp

secara

kimia

yaitu

dengan

proses

soda

menggunakan larutan pemasak NaOH dan Na2CO3.


2. Bagaimana kualitas pulp yang dihasilkan berdasarkan jenis bahan baku
dalam pembuatan pulp.
3. Bagaimana pengaruh kadar air, kadar abu, kadar alpha selulosa, beta
selulosa, dan gamma selulosa serta bilangan kappa antara bahan baku dan
pulp yang dihasilkan.
1.3 Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk mempelajari proses pembuatan
pulp dari campuran bagasse dan jerami padi dengan proses kimia dan sifat-sifat
pulp yang dihasilkan.
1.4 Manfaat Percobaan
Manfaat yang dapat diperoleh setelah melakukan percobaan adalah:
1. Praktikan mengetahui proses pembuatan pulp dari bahan baku berupa
campuran bagasse dan jerami padi dengan proses kimia.
2. Praktikan dapat mengetahui sifat-sifat pulp yang dihasilkan dengan cara
penentuan kadar air dan kadar alpha selulosa, beta selulosa, gamma selulosa
dan bilangan kappa dalam bahan baku pembuatan pulp dan dalam pulp
yang dihasilkan.

1.5

Ruang Lingkup Percobaan


Praktikum Pembuatan Pulp ini dilakukan di Laboratorium Proses Industri
Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara,
dengan kondisi operasi :
o

Temperatur digester

: 110 C

Lama pemasakan

: 2,5 jam

Bahan baku yang digunakan adalah bagasse dan jerami padi, percobaan
dilakukan dengan proses soda dengan larutan pemasak 12,5 % yaitu 85% NaOH dan
15% Na2CO3. Peralatan yang digunakan adalah digester batch, pemanas, beaker
glass, furnance, cawan porselin, batang pengaduk, timbangan, gelas ukur, oven,
erlenmeyer, pipet tetes, neraca digital, termometer, penjepit tabung. Analisis yang
dilakukan terhadap bahan baku dan pulp yang dihasilkan adalah :
1. Kadar air
2. Kadar alpha selulosa.
3. Kadar beta selulosa
4. Kadar gamma selulosa
5. Bilangan kappa

Anda mungkin juga menyukai