Sensor Kelembaban
Sensor Kelembaban
Subject:
Alt. Subject :
Keyword:
Suhu atmosfer
Temperatur measurement Optical fibers
RH (Humidity Relative)
Linearitas
Sensitivitas
Description:
Kelembaban merupakan salah satu variabel yang sangat berpengaruh terhadap berbagai proses yang terjadi di alam. Untuk
menyelesaikan masalah kelembaban digunakan alat ukur kelembaban yaitu salah satunya higrometer, namun hygrometer
mempunyai kelemahan mudah terinterferensi dengan gelombang elektromagnetik. Oleh sebab itu dibutuhkan alternatif lain untuk
mengukur kelembaban ini yaitu sensor kelembaban menggunakan serat optik yang tidak terinterferensi dengan gelombang
elektromagnetik, dan dapat digunakan pada jarak jauh. Pada penelitian ini telah berhasil dibuat sensor kelembaban menggunakan
serat optik dengan cladding gelatin+CoCl2 melalui proses sol-gel. Sensor kelembaban serat optik yang telah dibuat ada 3 jenis
ukuran panjang cladding gelatin+CoCl2 yang dibuat berbeda-beda yaitu 2, 3, dan 4cm. Setelah dilakukan pengukuran sensor
kelembaban menggunakan serat optik dengan cladding gelatin+CoCl2 didapatkan sensor kelembaban yang paling sensitif dan
baik terdapat pada panjang kupasan cladding 4 cm dengan respon terbaik pada rentang kelembaban 87%-93%RH dan dengan
nilai korelasi sebesar 0,96. Hal ini dibuktikan bahwa pada panjang kupasan cladding 4 cm mempunyai nilai resolusi tinggi yaitu
0,19, nilai sensitivitas terbesar yaitu 5,17mv/%RH, nilai linearitas terbesar yaitu 0,96, nilai eror yang paling kecil yaitu 4,06%.
Pada panjang kupasan cladding 4 cm lebih sensitif dikarenakan tebal lapisan gelatin+CoCl2 untuk panjang 4 cm lebih tipis yaitu
10m dibandingkan dengan tebal lapisan untuk panjang 2 cm yaitu 30m dan tebal lapisan untuk panjang 3 cm yaitu 20m.
Sensitivitas sensor juga dipengaruhi oleh ketebalan lapisan cladding gelatin+CoCl2. Jika lapisan semakin tipis, maka sensitivitas
semakin baik.
Fiber Optik
bias dan sudut dimana sinar dapat diterima oleh fiber optik. Karena pada dasarnya
perambatan cahaya dalam fiber optik memiliki sifat seperti gelombang elektromagnetik,
yaitu berjalan linier, dipantulkan dan dibiaskan. Sehingga perambatan cahaya dalam
serat optik dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang mengakibatkan
terjadinya rugi-rugi.
Perkembangan fiber optik saat ini tidak lagi terpusat pada jaringan telekomunikasi
sebagai media transmisi data. Perkembangan teknologi saat ini juga berpengaruh pada
bidang optik. fiber optik menjadi teknologi alternatif yang dapat menggantikan fungsi
kabel konvensional sebagai pengalir isyarat elektrikal. Dimana fiber optik sekarang
telah dimanfaatkan sebagai sensor atau yang dikenal dengan Fiber Optic Sensor (FOS).
Pemanfaatan fiber optik sebagai sensor memiliki banyak kelebihan dibandingkan
dengan sensor elektrik yang telah dimanfatkan selama ini. Fiber optik memiliki
beberapa kelebihan, termasuk diameter kecil, ringan, tahan terhadap interferensi
elektromagnetik, dapat digunakan dalam lingkungan yang kurang ramah (seperti di
letakkan di tegangan tinggi dan suhu tinggi), sensitivitas tinggi dan kemampuan untuk
merasakan serta mengirimkan informasi (Malla, 2008). Selain itu fiber optik juga tidak
mudah korosi, mempunyai bahan isolasi elektrikal (tidak membutuhkan kabel listrik),
tidak memicu terjadinya kebakaran atau ledakan akibat dari loncatan elektron seperti
halnya pada sensor elektrik.
Sistem sensing (penginderaan)
berdasarkan
pada
fiber
optik
telah
meningkat
perpindahan