Anda di halaman 1dari 24

Optical time-domain reflectometer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa

Artikel ini membutuhkan judul dalam bahasa Indonesia yang sepadan dengan judul aslinya.
Optical Time-Domain Reflectometer atau biasa disingkat menjadi OTDR, merupakan suatu
peralatan optoelektronik yang digunakan untuk mengukur parameter-parameter seperti pelemahan
(attenuation), panjang, kehilangan pencerai dan penyambung, dalam sistem telekomunikasi serat
optik. OTDR pada dasarnya terdiri dari satu sumber optik dan satu penerima (receiver), modul
akuisisi data, CPU, media penyimpanan data, dan layar monitor.

Yokogawa's OTDR

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Prinsip pengukuran OTDR

2 OTDR Trace

3 Pemantulan Fresnel dan Penyebaran Balik Rayleigh

4 Referensi

5 Lihat Pula

Prinsip pengukuran OTDR[sunting sumber]


Prinsip pengukuran OTDR adalah berdasarkan radar optik, dengan menghantarkan denyutan
sumber optik (biasanya laser) ke dalam satu masukan serat optik yang sedang diuji dan mengukur
waktu yang diperlukan untuk dipantul balik pada penerima [1].
Dengan mengetahui indeks biasan (Index of Refraction, IoR) serat optik dan waktu pantulan balik
yang diperlukan, OTDR dapat menghitung jarak yang dilalui oleh pantulan denyutan cahaya tadi.
Selanjutnya OTDR dapat juga menentukan kuat pantulan denyutan cahaya dan memberi paparan
hasil pelemahan melawan jarak serat optik yang diuji[2].

Hasil perhitungan OTDR diberikan dari persamaan berikut:

dimana:
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (299,792,458 m/s)
t = waktu
n = indeks bias

OTDR Trace[sunting sumber]

Hasil pengukuran dari OTDR biasanya ditampilkan dalam representatif bentuk grafik pada layar
monitornya, dari pengukuran dengan OTDR didapatkan perwakilan ciri-ciri isyarat pemantulan
balik bagi suatu serat optik melalui panjangnya dalam bentuk grafik. Sifat-sifat jaringan serat
optik ditentukan dengan menganalisa amplitudo dan ciri-ciri temporari dalam bentuk gelombang
cahaya penyebaran balik. OTDR memplot ciri-ciri ini dalam bentuk grafik pada hasil skrin
paparannya, dimana untuk jarak ditunjukkan oleh sumbu-x dan sedangkan isyarat pemantulan
balik ditunjukkan pada sumbu-y dalam unit dB. Selanjutnya informasi seperti pelemahan serat
optik, kehilangan pencerai, kehilangan penyambung dan lokasi kecacatan dapat ditentukan dari
hasil paparan ini.

Pemantulan Fresnel dan Penyebaran Balik Rayleigh[sunting


sumber]
Pengukuran fenomena cahaya dalam serat optik dikelompokan atas 2 bahagian, yaitu:
1. Pemantulan Fresnel (Fresnel reflection)
2. Penyebaran Balik Rayleigh (Rayleigh back-scatter, RBS)
Pemantulan Fresnel berlaku apabila cahaya memasuki medium-medium bahan yang
mempunyai IoR yang berbeda, fenomena ini dapat diperhatikan pada tampilan grafik ujung serat
optik. Pemantulan Fresnel juga berlaku pada retakan, bengkokan dan sambungan fisik yang
terjadi pada sepanjang saluran kabel transmisi serat optik. Sedangkan RBS terjadi disebabkan
oleh pelemahan serat optik akibat pengaruh adanya benda luar, dan pengaruh dari perubahan
keadaan bahan serat optik.

Referensi[sunting sumber]

1.

^ Keiser, Gerard, 2000, Optical Fiber Communication, 3rd ed., McGraw-Hill,


Singapore, ISBN 0-07-116468-5.

2.

^ Chomycz, B., 1996, Fiber optic installation: a practical guide, New York: McGraw Hill.
Wikimedia
Commonsmemiliki
kategori mengenaiOptical
time-domain
reflectometer

Lihat Pula[sunting sumber]

Serat Optik

Fiber to the Home

Kehilangan balik

Artikel ini berisi bahan berstatus domain umum dari General Services Administration
dokumen "Federal Standard 1037C".
Artikel bertopik teknologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia
dengan mengembangkannya.

OTDR ( Optical Time Domain Reflektometer )

OTDR adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang kabel fiber optik,dapat juga digunakan
untuk mengetes trouble pada kabel fiber optik .
kita dapat mengetahui dimana letah kabel fiber optik tersebut putus OTDR ini akan menunjukan grafik
dimana akan ditampilkan dalam KM berapa kabel optik tersebut putus.berikut ini gambar grafik dalam
pengetesan kabel fiber optic

pada gambar diatas akan ditunjukan pada KM .....grafik tersebut turun ..dari situ kita bisa lihat kabel
fiber optik tersebut kelihatan.

kita juga dapat melihat apakan kabel fiber optik ini terjadi bending .

dalam grafik diatas terdapat lekukan kecil menjukakan ada sedikit leukan pada kabel fiber optik
mungkin kabel fiber optik tersebut terpeluntir .

OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)


Filed under: Networking Leave a comment
July 19, 2010

OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) merupakan alat yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi suatu serat optik pada domain waktu. OTDR dapat
menganalisis setiap dari jarak akan insertion loss,reflection, dan loss yang muncul
pada setiap titik, serta dapat menampilkan informasi pada layer tampilan.
Mekanisme Kerja OTDR
Umumnya mekanisme kerja OTDR adalah sebagai berikut :
1. Sinyal-sinyal cahaya dimasukkan ke dalam serat optik.
2. Sebagian sinyal dipantulkan kembali dan diterima oleh penerima.
3. Sinyal balik yang diterima akan dinyatakan sebagai loss.
4. Waktu tempuh sinyal digunakan untuk menghitung jarak.
Berdasarkan mekanisme kerja di atas dapat ditentukan beberapa parameter yang
dapat diukur pada OTDR salah satunya yaitu :
1. Jarak Dalam hal ini titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.

2. Loss Loss untuk masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam
suatu link.
3. Atenuasi Atenuasi dari serat dalam suatu link. 4. Refleksi Besar refleksi (return
loss) dari suatu event.
Fungsi OTDR
Beberap fungsi yang dapat dilakukan oleh OTDR yaitu :
1. Mengukur Loss per satuan panjang. Loss pada saat instalasi serat optik
mengasumsikan redaman serat optik tertentu dalam loss per satuan panjang. OTDR
dapat mengukur redaman sebelum dan setelah instalasi sehingga dapat memeriksa
adanya ketidaknormalan seperti bengkokan (bend) atau beban yang tidak
diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
X [dBW] = A [dB] . L [dB}
X = Besarnya daya untuk jarak
L A = Daya awal yang diberikan OTDR ke serat optik untuk OTDR mini,
Amax adalah 31
dBW = Redaman (dB/km)
L = Panjang Sehigga dengan membaca grafik X dan L, akan didapat (redaman),
dan dengan membandingkannya dengan loss budget akan dapat disimpulkan
apakah telah terjadi ketidaknormalan.
2. Mengevaluasi sambungan dan konektor Pada saat instalasi OTDR dapat
memastikan apakah redaman sambungan dan konektor masih berada dalam batas
yang diperbolehkan.
3. Fault Location Fault seperti letaknya serat optik atau sambungan dapat terjadi
pada saat atau instalasi atau setelah instalasi, OTDR dapat menunjukkan lokasi
faultnya atau ketidaknormalan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat
jarak terjadinya end of fiber pada OTDR, jika kurang dari jarak sebenarnya maka

pada jarak tersebut terjadi kebocoran/ kerekatan (asumsi set OTDR benar). End of
fiberpada OTDR ditandai dengan adanya daya <3 dB (dapat disesuaikan dengan
menset) yang berfluktuasi. OTDR, pulse width, disperse, rise time merupakan
domain waktu, sedangkan bandwidth, merupakan domain frekuensi.
Istilah Pada OTDR
Adapun beberapa istilah yang perlu diketahui dalam pengukuran yaitu :
a. Dead zone Daerah pada serat optik dimana perubahan daya terjadi tidak secara
linier, dan hal ini tidak dapat dianalisis. Panjang dead zone ini biasanya untuk serat
optik yang ada di pasaran adalah 25 m. Pada OTDR, grafiknya akan terlihat seperti
lonjakan daya sesaat pada awal serat optik.
b. Dynamic Range Panjang (jangkauan) maksimum yang dapat ditampilkan oleh
OTDR pada sumbu horizontal.
c. Even Zone Daerah dimana dua kejadian akan terdeteksi sebagai satu kejadian.
d. End of Fiber Merupakan ujung dari fiber optik.

OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) adalah sebuah alat yang yang berbasis opticalelektronik yang mampu membaca/mengukur karakteristik kabel optik. Karakteristik yang dibaca oleh
OTDR antara lain :
-

Mengukur end to end loss dalam satu span kabel optik

Mengukur splice loss, yakni loss yang diakibatkan karena sambungan kabel optic yang

sebelumnya putus (fiber cut)


-

Mengukur Optical Return Loss (ORL) yang diakibatkan refleksi cahaya karena adanya

konektor atau sambungan kabel


-

Mengukur panjang kabel optik.

Mendeteksi degradasi power output dari sebuah sumber cahaya optik (laser source) dalam

hal ini adalah perangkat transmitter optik (OSN, DWDM, Metro, dll)

Di lapangan, fungsi OTDR yang sangat vital adalah untuk mengukur panjang kabel optik sehingga
diketahui jarak dari lokasi/titik kabel optik yang putus relatif terhadap perangkat optik yang terinstal.
Contohnya begini : misalkan sebelum putus suatu span kabel optik adalah 30 km. Setelah dilakukan
pengukuran kembali didapat pembacaan OTDR yang menghasilkan nilai 17 km. Maka dapat
disimpulkan bahwa telah terjadi event putus kabel (fiber cut) pada jarak 17 km, relatif terhadap
posisi pengukuran sekarang. Mengenai arah mata angin titik putus kabel, engineer masih harus
mengkomparasinya dengan peta jaringan optik (network map). Kalau tidak punya peta jaringan
maka kita tidak akan tahu 17 km itu arah mana dari titik pengukuran, apakah ke arah utara, barat,
timur, selatan? Berikut ini adalah contoh grafik yang dihasilkan dari pembacaan OTDR

Bersambung .

OTDR (Optical Time Domain


Reflectometer)dan Optical Power
Meter)

OTDR merupakan salah satu peralatan utama baik untuk


instalasi maupun pemeliharaan link serat optik
OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari satu ujung.
OTDR dipakai untuk mendapatkan gambaran visual dari redaman serat optik sepanjang sebuah link

yang diplot pada sebuah layar dengan jarak digambarkan pada sumbu X dan redaman pada sumbu
Y.
Informasi mengenai redaman serat, loss sambungan, loss konektor dan lokasi gangguan serta loss
antara dua titik dapat ditentukan dari display ini.
A. Pemakaian OTDR
1.Saat instalasi
OTDR dipakai untuk memastikan loss sambungan, konektor dan loss karena tekukan
atau tekanan terhadap kabel.
2.Dalam pemeliharaan
-Pengecekan periodik untuk memastikan tidak ada degradasi serat
-Melokalisir gangguan
B.Prinsip Kerja OTDR

OTDR memancarkan pulsa-pulsa cahaya dari sebuah sumber


dioda laser kedalam sebuah Serat Optik.Sebagian sinyal-sinyal dibalikan ke OTDR,
sinyal diarahkan melalui sebuah coupler ke Detektor Optik dimana sinyal tersebut
diubah menjadi sinyal listrik dan ditampilkan pada layar CRT.
OTDR mengukur sinyal balik terhadap waktu.
Waktu tempuh dikalikan dengan kecepatan cahaya dalam serat digunakan untuk
menghitung jarak atau l = v x t/2
Tampilan OTDR menggambarkan daya relatif dari sinyal balik terhadap jarak.
C. Beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR
Jarak
Dalam hal ini titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.
Loss
Loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.
Atenuasi
Atenuasi dari serat dalam suatu link.
Refleksi
Besar refleksi (return loss) dari suatu event.

======Di Sunting dari berbagai Tulisan semoga bermanfaat

Makalah Fiber Optik

BAB I
Pendahuluan
a.

Latar Belakang

Beberapa tahun ini, perkembangan teknologi fiber optik mengalami peningkatan


yang cukup pesat. Teknologi ini tidak hanya digunakan dalam bidang telekomunikasi
saja, melainkan banyak bidang yang telah menggunakan tekologo ini. Secara
umum, kegunaan media transmisi ini adalah menjadi alat dalam berkomunikasi dari
satu tempat ke tempat yang lain. Kelebihan dari alat transmisi ini adalah mampu
mentransmisikan data yang besar serta yang berkeceptan tinggi. Salah satu yang
paling penting dalam dunia telekomunikasi adalah menyediakan media komunikasi
dengan baik pelayanannya. Dengan sistem fiber optik maka dapat meminimalisir
rugi daya yang terjadi. Hal ini terpengaru dengan jarak maksimum yang
diperbolehkan antara transmiter satu dan yang lainnya.
Salah satu yang sering terjadi masalah pada fiber optik adalah karena keadaan
kotor pada bagian fibernya. Itu terjadi karena ada zat yang masuk kedalam fiber,
mungkin karena pembungkusnya sudah rusak ataupun pada saat pemasangan ada
kotoran yang masuk.
Dengan adanya transmiter fiber ooptik ini diharapkan peningkatan kualitas
telekomunikasi di indonesia bisa lebih baik lagi, karena dengan memakai fiber optik
sangat minimal sekali ada kendala ataupun kerugian yang terjadi.

b.

Rumusan Masalah

1. Apa jenis kabel fiber optik?


2. Apa saja alat yang digunakan untuk pemasangan dan perhitungan kabel fiber
optik?
3. Bagaimana cara pentransmisian cahaya pada fier optik?

4. Apa kelebihan dan keleahan dari fiber optik?

c.

Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana dan apa itu fiber optik


2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari fiber optik.
BAB II
Pembahasan
Komunikasi serat optik atau yang sering disebut fiber optik adalah
komunikasi yang dalam pengiriman sinyalnya menggunakan sumber optik dan
detektor optik.
a. Serat optik terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1.

Multimode Step Index


Pada jenis multimode step index ini, diameter core lebih besar dari diameter
cladding. Dampak dari besarnya diameter core menyebakan rugi-rugi dispersi
waktu transmitnya besar. Penambahan prosentase bahan silica pada waktu
pembuatan. Tidak terlalu berpengaruh dalam menekan rugi-rugi dispersi waktu
transmit.
Multimode Step Index mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Indeks bias core konstan.
Ukuran core besar (50mm) dan dilapisi cladding yang sangat tipis.
Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar.
Sering terjadi dispersi.
Hanya digunakan untuk jarak pendek dan transmisi data bit rate rendah.
2.

Multimode Graded Index


Pada jenis serat optik multimode graded index ini. Core terdiri dari
sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias
tertinggi terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun sampai ke batas
core-cladding. Akibatnya dispersi waktu berbagai mode cahaya yang merambat
berkurang sehingga cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaaan. Multimode
Graded Index mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehingga rambatan
cahaya sejajar dengan sumbu serat.
Dispersi minimum sehingga baik jika digunakan untuk jarak menengah
Ukuran diameter core antara 30 m 60 m. lebih kecil dari multimode step Index

dan dibuat dari bahan silica glass.


Harganya lebih mahal dari serat optik Multimode Step Index karena proses
pembuatannya lebih sulit.

3.

Single mode Step Index


Pada jenis single mode step index. Baik core maupun claddingnya dibuat dari
bahan silica glass. Ukuran core yang jauh lebih kecil dari cladding dibuat demikian
agar rugi-rugi transmisi berkurang akibat fading. Pada single mode step index ini.
Index biasnya berubah secara mendadak seperti pada multimode step index.
Singlemode Step Index mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Serat optik Singlemode Step Index memiliki diameter core yang sangat kecil
dibandingkan ukuran claddingnya.
Ukuran diameter core antara 2 m 10m.
Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat
optik.
Memiliki redaman yang sangat kecil.
Memiliki bandwidth yang lebar.
Digunakan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi.
Dapat digunakan untuk transmisi jarak dekat, menengah dan jauh.
Untuk jenis single mode ini ada beberapa spesifikasi yang umum digunakan. Yaitu
G652, G653, G665, G662.

b. Teknik Penyambungan Fiber Optik


Teknik penyambungan serat optik dengan serat optik ada 2, yaitu :
1.

Penyambungan permanen yang disebut splice


Penyambungan sambungan teknik lebur (fusion) bersifat permanen, artinya
tidak dapat dibongkar pasang. Redaman yang dihasilkan menghasilkan redaman
paling kecil di antara teknik sambung lain.

2.

Penyambungan tak permanen dengan menggunakan connector.


Penyambunagn serat optik menggunakan konektor bersifat tidak permanen,
artinya dapat dibongkar pasang. Konektor biasanya digunakan untuk kontak dengan
terminal perangkat aktif.

c. Penomoran pada Kabel Fiber Optik


Penomoran pada kabel fiber optik berdasarkan warna kabel itu sendiri,
sehingga penomoran tersebut gampang di ingat oleh para pekerja.

d. Transmisi Cahaya pada Serat Optik

Jika cahaya hendak dipancarkan ke sasaran yang lurus, hal itu dapat dilakukan dengan
menyorotkan cahaya ke sasaran yang dituju karena cahaya merambat lurus. Tetapi bagaimana jika
cahaya hendak dipancarkan melalui daerah yang berbelok-belok ataupun berupa lintasan yang
rumit, seperti di bawah tanah atau lubang yang kecil. Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan suatu
sistem yang bekerja seperti cermin tetapi memiliki efisiensi tinggi. Sistem pemantulan inilah yang
merupakan prinsip dasar serat optik.
Serat optik akan mengirimkan data dengan media cahaya dalam serat optik yang merambat
melewati inti dengan pemantulan (memantul dari dinding pembungkus atau cladding) yang tetap.
Prinsip ini disebut total pantulan internal. Karena cladding tidak menyerap cahaya dari inti maka
cahaya dapat melintasi jarak yang cukup jauh.
Walaupun begitu ada beberapa cahaya yang
mengalami kerugian (loss) ketika merambat dalam serat. Hal itu disebabkan karena pengotoran atau
ketidakmurnian kaca. Besarnya kerugian cahaya tergantung kemurnian kaca dan panjang
gelombang cahaya yang ditransmisikan. Penstransmisian cahaya dibagi dalam beberapa tahap,
diantaranya :

1.

Perambatan Cahaya dalam Serat Optik

Pada dasarnya cahaya dapat merambat lurus atau memantul di dalam core serat optik,
pemantulan cahaya terjadi karena indeks bias core lebih besar dibandingkan indeks bias cladding.
Pola perambatan cahaya dalam serat optik sebagai berikut sinar merambat lurus sepanjang sumbu
serat tanpa mengalami refleksi atau refraksi. Sinar datang mengalami refleksi total karena memiliki
sudut datang yang lebih besar dari sudut kritis dan akan merambat sepanjang serat melalui
pantulan-pantulan. Refraksi (pembiasan cahaya) adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan
cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Sinar akan mengalami
refraksi dan tidak akan dirambatkan sepanjang serat karena memiliki sudut datang yang lebih kecil
dari sudut kritis.

2.

Indeks Bias

Ketika cahaya merambat di dalam suatu bahan yang jernih, kecepatannya akan turun sebesar
suatu faktor yang ditentukan oleh karakteristik bahan yang dinamakan indeks bias. Dengan kata lain
indeks bias adalah pebandingan antara kecepatan cahaya di ruang hampa dengan kecepatan
cahaya di dalam bahan. Sebagian besar bahan yang digunakan untuk membuat serat optik memiliki
nilai indeks bias sekitar 1,5.
Karena indeks bias sebenarnya merupakan nilai perbandingan (rasio) antara kecepatan cahaya di
dalam ruang hampa terhadap kecepatan cahaya di dalam bahan, maka besaran indeks bias tidak
memliki satuan. Dengan indeks bias berperan sebagai faktor pembagi dalam menentukan
kecepatan cahaya di dalam suatu bahan, hal ini berarti bahwa semakin rendah nilai indeks bias
maka semakin tinggi kecepatan cahaya di dalam bahan terkait.
indeks bias rendah = kecepatan cahaya tinggi

3.

Pemantulan Internal Sempurna

Sudut kritis diberi nama demikian karena sudut ini memang berperan sangat penting (kritis) di
dalam prinsip kerja serat optik. Jika cahaya merambat dengan sudut datang yang kurang dari sudut
kritis, maka cahaya akan dibiaskan keluar dari bahan pertama sebagaimana telah kita ketahui dari
penjelasan-penjelasan sebelumnya.
Akan tetapi, jika cahaya merambat menuju bidang perbatasan dengan sudut datang yang lebih
besar dari sudut kritis, maka cahaya tersebut akan dipantulkan kembali (oleh bidang perbatasan) ke
dalam bahan pertama. Dalam kasus ini, bidang perbatasan hanya berperan sebagai sebuah bidang
pantul (cermin). Efek semacam ini disebut sebagai pemantulan internal sempurna (total internal
reflection/TIR). Apabila sudut datang sinar lebih besar dari sudut kritis, maka sinar akan dipantulkan
balik ke dalam bahan pertama melalui proses yang telah dikenal sebagai pemantulan internal
sempurna. Setiap cahaya yang ditembakkan menuju bidang perbatasan dengan sudut datang lebih
besar dari sudut kritis akan merambat sepenuhnya di dalam serat optik.
Efek ini merupakan jawaban bagi pertanyaan mengenai bagaimana kita dapat mengurung cahaya
di dalam serat optik. Jika serat optik memiliki sisi-sisi yang saling sejajar, dan dibungkus oleh sebuah
bahan lainnya (mantel) dengan indeks bias yang lebih kecil, maka cahaya dapat dibuat selalu
terpantul balik di bidang perbatasan serat mantel dengan sudut yang tetap.

Setiap sinar cahaya yang ditembakkan menuju bidang perbatasan dengan sudut datang lebih besar
dari sudut kritis akan merambat sepenuhnya di dalam serat optik.

e. Alat Pemasang dan Pengukur Fiber Optik

Pemasangan Fiber Optik,terdiri atas connector, pigtail, dan patch cord.


Connector adalah ujung dari fiber optik, jenisnya banyak sesuai dengan kebutuhan dilapangan,
Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan
disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor, dan Patch cord adalah kabel fiber
optik yang pada dua sisi ada konektor. Patch cord digunakan untuk menghubungkan device atau
dikenal juga dengan optik jumper.
alat pengukur fiber optik, terdiri dari OTDR dan Power Meter. Optical Time Domain Reflectometer
(OTDR) merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu fiber optik pada domain
waktu, sementara Power Meter adalah alat untuk mengukur total loss dalam sebuah link optik baik
saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan. Penggunaan power meter harus berada pada kedua
ujung kabel fiber optik.

f.

Kelebihan dan kekurangan Fiber Optik

Kelebihan Fiber optik :


1. Berkemampuan membawa lebih banyak informasi dan mengantarkan informasi dengan lebih
akurat dibandingkan dengan kabel tembaga dan kabel coaxial.
2. Kabel fiber optik mendukung data rate yang lebih besar, jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel
coaxial, sehingga menjadikannya ideal untuk transmisi serial data digital.
3. Kebal terhadap segala jenis interferensi, termasuk kilat, dan tidak bersifat mengantarkan listrik.
Sehingga tidak berpengaruh terhadap tegangan listrik, tidak seperti kabel tembaga yang bisa lossing
data karena pengaruh tegangan listrik.
4. Sebagai dasarnya seratnya dibuat dari kaca, tidak dipengaruhi oleh korosi dan tidak berpengaruh
pada zat kimia, sehingga tidak tidak akan rusak kecuali kimia pada konsentrasi tertentu.
5. Karena yang dikirim adalah signal cahaya, maka tidak ada kemungkinan ada percikan api bila
serat atau kabel tersebut putus. Selain itu juga tidak menyebabkan tegangan listrik dalam proses
perbaikannya bila ada kerusakan.
6. Kabel fiber optik tidak terpengaruh oleh cuaca.
7. Kabel fiber optik walaupun memiliki banyak serat pada satu kabel namun bila dibandingkan

terhadap kabel coaxial dan kabel tembaga akan lebih kecil dan lebih bercahaya bila diisi dengan
muatan informasi yang sama. Lebih mudah dalam penanganan dan pemasangannya.
9. Kabel fiber optik lebih aman digunakan dalam sistem komunikasi, sebab lebih susah disadap
namun mudah di-monitor. Bila ada gangguan pada kabel ada yang menyadap sistem maka
muatan informasi yang dikirim akan jauh berkurang sehingga bisa cepat diketahui dan bisa cepat
ditangani.
Kekurangan fiber optik:
1. Biaya yang mahal untuk peralatannya.
2. Perlu konversi data listrik ke Cahaya dan sebaliknya yang rumit.
3. Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya.
4. Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di bidang ini.
5. Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan
kelemahannya, karena musti memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
6. Bisa menyerap hidrogen yang bisa menyebabkan loss data.

BAB III
Kesimpulan dan Saran

a.

Kesimpulan

Fiber optik adalah salah satu transmiter yang memiliki sedikit sekali kendala, itu dapat
dibuktikan dengan sangat pesatnya perkembangan penggunaan fiber optik di dalam bidang
telekomunikasi. Kabel fiber optik dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu single mode step index, multi
mode step index dan multi mode gradde index, dimana pada umum nya tipe multi mode biasanya
dipakai untuk jarnk yang dekat, smemntara single mode untuk jarang yang cukup jauh. Fiber optik
sendiri sangan besar seklai kapasitas untuk transper datanya. Fiber optik sanagt cocom sekali
dengan keadaan geografis di indonesia khususnya di jawa, karena daerahnya tidak terlalu banyak
yang curam.

b.

Saran

Semoga dengan adanya transmiter fiber optik ini kualitas telekomunikasi di Indonesia lebih
maju lagi dan lebih merata ke seluruh indonesia.
Diposkan 13th February 2013 oleh ade rizki ginanjar

Kamis, 22 November 2012

FiberOptik3 ( OTDR )
OTDR ( Optical Time Domain Reflectometer)

Di tulisan sebelumnya saya sering menyebut tentang otdr, tetapi saya belum menjelaskan apa otdr
itu dan pengukuran apa saja yang bisa dilakukukan menggunakan otdr.. pada tulisan ini saya akan
menerangkan sedikit informasi mengenai otdr silahkan dibaca (^_^)v. Jika ada yang kurang

dipahami pada tulisan ini, saya minta maaf sebelumnya karena ini diterjemahkan dari bahasa asing,
sedangkan kemampuan bahasa asing saya masih perlu diasah..hehe.
OTDR adalah singkatan dari Optical Time Domain Reflectometer , dalam arti bahasa Indonesia
silahkan bisa diterjemahkan dan dicari tahu sendiri ya tetapi kurang lebih menurut saya arti
harafiahnya alat ukur menggunakan refleksi cahaya secara optik berdasarkan waktu.
Ini adalah tampilan pada OTDR pada salah satu merk otdr pabrikan jepang. Untuk otdr pabrikan
eropa, amerika, korea dan china kemungkinan hampir sama saja.

Keterangan :

Tampilan status operasi


Tampilan softkey menu
Tampilan Overall trace
Tampilan bentuk gelombang (a)

Tampilan hasil pengukuran (c)


Tampilan kondisi pengukuran (b)

Informasi dasar yang diperoleh dari pengukuran menggunakan otdr dapat diilustrassikan seperti
gambar berikut ini;

Beberapa istilah yang digunakan pada pengukuran menggunakan otdr dengan keterangan sebagai
berikut;

Near-End Reflection

Pemantulan dihasilkan pada jarak antara alat ukur otdr dan konektor untuk kabel fiberoptik. Rugi
(losses) dan pemantulan pada titik koneksi tidak dapat di deteksi pada bagian dimana telah
terdeteksi terjadi pemantulan, bagian ini dinamakan zona mati ( dead zone)

Backscattering light
Ketika cahaya dipropagasikan melalui kabel fiber optik, fenomena yang disebut Rayleigh scattering
terjadi selama ketidakseragaman dari densitas atau konsistensi dari materi yang lebih kecil dari unit
panjang gelombang. Scattered light cahaya yang ditransmisikan berlawanan arah dari propagasi
dinamakan backstering light.

Splice loss due to fusion


Rugi yang terbagi pada fused section, umumnya berdasarkan axis offset dan sudut (angle)offset.

Reflection due to connector connection


Tidak seperti fused section, sebuah jarak jelas terjadi pada bagian koneksi dari konektor. Karena
indeks grup refraksi merubah jarak ini, pemantulan menyebabkan rugi (loss).

Fresnel reflection at the far end of the optical fiber cable


Fresnel reflection dihasilkan pada lokasi dimana kabel fiber optic rusak/ patah atau lokasi dimana
kelompok index refraksi seperti titik akhir dari kabel (cahaya dan udara) ketika cahaya dimasukkan
kedalam kabel. Jika permukaan akhir dari kabel fiber optic vertikal, kurang lebih 3.4 % (-14,7 dB)
dari insiden kekuatan cahaya yang direfleksikan.

Dynamic range
Dynamic range menunjukkan perbedaan antara level backscattering light pada saat near end dengan
noise ( RMS=1)

Dead Zone
Lokasi dimana pengukuran tidak dapat dihasilkan dikarenakan efek pantul Fresnel, titik koneksi
konektor, dll.
Tulisan selanjutnya mengenai fiber optik mungkin penjelasan mengenai alat-alat penunjang yang
digunakan untuk pengukuran fiber optic atau akan dilanjutkan dengan perhitungannya secara
matematis ( silahkan ditunggu saja :D )

( Source : Yokogawa, Fujikara, hakuto, etc.. Arigato gozaimasu ^^ )

Diposkan oleh Ratna Saint Polaris di 22.20


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

4 komentar:
1.
Hilariuz26 Mei 2013 20.01
Permisi

Mbak,

saya

mau

tanya

1. Tentang End of Fiber, itu kan terdapat noise, adakah metode untuk menghitung besar
noise
(baik
daya
maupun
jarak)?
2. Bagaimana cara kerja OTDR, seperti yangg saya ketahui, OTDR bekerja dengan
memanfaatkan fenomena Rayleigh Scattering (RS) dan Fresnel Reflection (FR), dimana RS
terjadi sepanjang kabel optik dan FR terjadi saat konektor digunakan. Bagaimana jika
digunakan lebih dari 2 konektor, harusnya daya pantul (FR) akibat konektor ke 2 akan
mengenai konektor ke 1 dan terpantulkan kembali, begitu seterusnya sampai daya pantulan
menjadi
sangat
kecil,
bagaimana
OTDR
dapat
mendeteksi
itu?
3. Bagaimana cara OTDR mengetahui End of Fiber (akhir dari suatu kabel serat optik)?
Terima kasih.
Balas

2.
Ratna Saint Polaris4 Juni 2013 21.36
Terimakasih
atas
pertanyaannya
Mas
Hilariuz
maaf
baru
sempat
saya
balas.
pertanyaannya banyak sekali dan sangat super sekali, pasti mas-nya sudah banyak belajar
tentang FO juga. minta maaf sebelumya jika jawaban saya mungkin kurang memuaskan,saya

masih

perlu

banyak

belajar

mengenai

Fiber

optik.

Jawaban 1. untuk menghitung Noise (perhitungan matematisnya saya belum tahu pasti)
( daya maupun jarak), pada end Fiber maaf saya belum tahu mas belum membaca literatur
untuk hal itu. (kalau mas-nya menemukan jawabannya bolehlah saya dibagi tahu juga).
Balas

3.
Ratna Saint Polaris4 Juni 2013 21.37
Jawaban
2.
prinsip kerja OTDR saya tulis pada tulisan saya sebelumnya mas FiberOptik 2 dan OTDR.
(gambar
ilustrasinya
juga
sudah
ada
disana
semua)
prinsip
kerja
OTDR
:
1.Laser menginjeksikan cahaya ke dalam serat (fiber), menahannya sesaat, kemudian
menghitung
waktu
dan
mengukur
kembalinya
pantulan
2.Ratusan
pulsa
ke
dalam
fiber
tiap
detik
Sampai
50.000
titik
pada
tiap
rentangan
yang
di
analisa
3.Tiap
titik
kemudian
di
rerata
ribuan
kali
4.Waktu
akuisisi
yang
lama
mengahasilkan
hasil
yang
lebih
baik.
Jika Rayleigh Scattering (RS) itu penghamburan (scattering loss) yang di alami hampir di
seluruh serat dan tidak bisa di hindari karena terkait dengan adanya variasi mikroskopik
dalam indeks bias serat optik dan bagaimana proses memproduksi serat optiknya pabrikan
FO-nya).
Fresnel Reflection (FR) itu loss yang terjadi karena cahaya melewati dua buah material yang
berbeda indeks biasnya (eg: cahaya &udara). Cahaya yang tegak lurus pada sebuah
permukaan tidak dapat seluruhnya melampaui permukaan tersebut justru dipantulkan
kembali. Disini terkait dengan prinsip Numerical aperture/NA (celah Numerik) ada rumus
tertentu untuk menghitung Numerical Aparture, FR terjadi pada lokasi kabel fiberoptik
rusak/
patah
biasanya
atau
pada
titik
akhir
kabel.
Prinsip kerja OTDR menggunakan prinsip tiga hukum cahaya ( dalam suatu medium)
hampir sama seperti Fiber Optik (FO) : 1.Perambatan linier, 2.Refraksi/ Pembiasan,
3.Refleksi
/Pemantulan
Pemantulan Konektor juga menggunakan salah satu prinsip di atas yaitu prinsip refleksi/
pemantulan menggunakan hukum snellius, kecepatan perambatan cahaya ( di udara bebas
atau hampa udara 2.9979x108 m/d mendekati 300000 km/d , dan di dalam material (lebih
lambat))
V=c/n
(n=indeks
bias,
V=kecepatan
rambat
cahaya
dalam
material)
Penggunaan
Refleksi
internal
total
(pantulan
dalam
total)
Seperti persamaan pada titik kritis (baca hukum Snellius), maka yang berlaku adalah :

1.tidak ada refraksi cahaya pada serat optic jika r>=ic(i2) (r=sudut sinar pantul, i=sudut
sinar
datang,ic=sudut
kritis)
2. refleksi terjadi pada n1>n2 (indeks bias yang berbeda n1 dan n2,cahaya&udara (n core dan
n
cladding)
Kalau digunakan lebih dari dua konektor ya sesuai dengan hukum perambatan linier, cahaya
akan memilih jalur perambatan yang membutuhkan waktu rambat yang paling pendek
dimana dua titik dalam satu medium mempunyai indeks bias homogeny (n1=n2), pada
dasarnya bukankah pemakaian konektor juga menyebabkan loss juga. Konektor digunakan
supaya FO dapat disambung dan dilepaskan berulang-ulang (itu menurut saya mas, mungkin
mas
ada
pendapat
lainnya
?)

Balas

4.
Ratna Saint Polaris4 Juni 2013 21.37
Jawaban 3. OTDR mengetahui End of Fiber ( akhir dari suatu kabel serat optik) itu maaf
saya kurang tahu pastinya bagaimana mas. Kemungkinan Penggunaan refleksi internal
(pemantulan dalam total) bila cahaya memasuki salah satu ujung serat optik, sebagian besar
cahaya terkurung dalam fiber karena dipantulkan secara total oleh permukaan sebelah
dalam serat (n core > n cladding), selain itu pemantulan total disebabkan oleh sinar datang
(i) >900 . bila cahaya masuk dengan sudut tertentu pada permukaan ujung fiber sehingga :
1.cahaya merambat ke ujung jauh, 2.cahaya yang dimasukkan fiber dibiaskan dan hilang.
Adanya Clading pada serat optic berfungsi sebagai cermin yang memantulkan cahaya
sehingga cahaya dapat merambat ke ujung yang lainnya. Saat cahaya dibiaskan dan hilang
(kelompok indeks refraksi (cahaya dan udara)itu adalah end of fiber. Panjang nya kabel FO
mungkin dihitung dari refleksi cahaya (cepat rambat pemantulan cahaya) terhadap waktu
(itu
pendapat
saya,
siapa
tahu
mas
ada
pendapat
lain?
)
saya
tunggu
Terimakasih
Balas

komentar

dan

masukkan

selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai