Anda di halaman 1dari 3

PENGENALAN OTDR DAN KEGUNAANNYA DALAM JARINGAN FIBER OPTIK

OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) adalah sebuah alat yang yang berbasis optical-
elektronik yang mampu membaca/mengukur karakteristik kabel optik. Karakteristik yang
dibaca oleh OTDR antara lain :

 Mengukur end to end loss dalam satu span kabel optik

 Mengukur splice loss, yakni loss yang diakibatkan karena sambungan kabel optic
yang sebelumnya putus (fiber cut)

 Mengukur Optical Return Loss (ORL) yang diakibatkan refleksi cahaya karena adanya
konektor atau sambungan kabel

 Mengukur panjang kabel optik.

 Mendeteksi degradasi power output dari sebuah sumber cahaya optik (laser source)
dalam hal ini adalah perangkat transmitter optik (OSN, DWDM, Metro, dll)

 Mengukur jarak, yaitu titik lokasi di dalam suatu link, berupa ujung link atau disebut
juga dengan patahan.

Di lapangan, fungsi OTDR yang sangat vital adalah untuk mengukur panjang kabel optik
sehingga diketahui jarak dari lokasi/titik kabel optik yang putus relatif terhadap perangkat
optik yang terinstal.
Contohnya: misalkan sebelum putus suatu span kabel optik adalah 30 km. Setelah dilakukan
pengukuran kembali didapat pembacaan OTDR yang menghasilkan nilai 17 km. Maka dapat
disimpulkan bahwa telah terjadi event putus kabel (fiber cut) pada jarak 17 km, relatif
terhadap posisi pengukuran sekarang.
Mengenai arah mata angin titik putus kabel, engineer masih harus mengkomparasinya
dengan peta jaringan optik (network map). Kalau tidak punya peta jaringan maka kita tidak
akan tahu 17 km itu arah mana dari titik pengukuran, apakah ke arah utara, barat, timur,
selatan.
Mekanisme Kerja OTDR

OTDR mempunyai mekanisme kerja secara umum, antara lain:

 Sinyal cahaya akan dimasukkan ke dalam kabel fiber optik;


 Sebagian sinyal tersebut akan dipantulkan kembali, sehingga dapat diterima oleh
penerimanya atau receiver;
 Sinyal balik yang berhasil diterima akan dikategorikan sebagai loss;
 Waktu tempuh yang diperlukan sinyal akan digunakan dalam menghitung jarak.

Berikut ini adalah contoh grafik yang dihasilkan dari pembacaan OTDR

Keterangan:

 Titik A adalah dianggap titik awal ( 0 meter) dari kabel fo terbaca pada OTDR
 Titik B adalah End point atau titik akhir yang terbaca pada OTDR (13.738,36 meter)
 End of Fiber adalah titik akhir dari kabel FO yang dapat terdeteksi pada OTDR
 Total Loss adalah rugi-rugi atau kehilangan sinyal pada jaringan FO yang dicek
Fungsi OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)

Fungsi yang dapat dilakukan oleh OTDR, antara lain:

1. Mengukur loss dalam satuan panjang. Loss yang ada saat instalasi fiber optik akan
mengasumsikan redaman dari fiber optik tertentu yang ada dalam loss per satuan panjang
dari kabel. OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) dapat mengukur redaman yang ada
sebelum maupun setelah instalasi, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa
ketidaknormalan. Wujud ketidaknormalan ini dapat berupa bengkokan (bend) atau beban
yang tidak diharapkan;
2. Melakukan evaluasi terhadap sambungan dan juga konektor saat instalasi. OTDR dapat
digunakan untuk memastikan terjadinya redaman sambungan maupun konektor masih
berada di dalam batas yang diperbolehkan atau tidak;

Terdapat beberapa istilah yang diguankan dalam pengukuran menggunakan OTDR, yaitu:

1. Even Zone merupakan daerah dimana terdapat dua kejadian, namun akan terdeteksi sebagai
satu kejadian saja;
2. Dead zone merupakan daerah pada fiber optik yang terjadi perubahan daya secara tidak
linier dan kondisi ini tidak dapat dilakukan analisis. Panjang dead zone untuk fiber atau serat
optik yang ada di pasaran biasanya adalah 25 meter. Dalam OTDR tampilan grafik akan
terlihat menyerupai lonjakan daya sesaat yang terjadi pada bagian awal serat optik;
3. Dynamic Range merupakan panjang maksimum atau dapat juga disebut dengan jangkauan
maksimum yang ditampilkan oleh OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) pada sumbu
horizontal;
4. End of Fiber adalah ujung dari kabel serat optik.

Anda mungkin juga menyukai