NO. PERCOBAAN : 06
JUDUL : OTDR
KELAS/NIM : TE-4A/4.31.16.0.09
NILAI :
KETERANGAN :
2019
1
PERCOBAAN VI
1. Judul Percobaan
2. Tujuan Percobaan
3. Landasan Teori
OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) seperti pada gambar 6.1 merupakan alat yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu serat optik pada domain waktu. OTDR dapat
menganalisis setiap dari jarak akan insertion loss,reflection, dan loss yang muncul pada setiap
Prinsip pengukuran OTDR adalah berdasarkan radar optik, dengan menghantarkan denyutan
sumber optik (biasanya laser) ke dalam satu masukan serat optik yang sedang diuji dan
mengukur waktu yang diperlukan untuk dipantul balik pada penerima. Dengan mengetahui
indeks biasan (Index of Refraction, IoR) serat optik dan waktu pantulan balik yang diperlukan,
OTDR dapat menghitung jarak yang dilalui oleh pantulan denyutan cahaya tadi. Selanjutnya
OTDR dapat juga menentukan kuat pantulan denyutan cahaya dan memberi paparan hasil
2
Gambar 6.1 OTDR Yokogawa
a. Dead zone Daerah pada serat optik dimana perubahan daya terjadi tidak secara linier,
dan hal ini tidak dapat dianalisis. Panjang dead zone ini biasanya untuk serat optik yang
ada di pasaran adalah 25 m. Pada OTDR, grafiknya akan terlihat seperti lonjakan daya
b. Dynamic Range Panjang (jangkauan) maksimum yang dapat ditampilkan oleh OTDR
c. Even Zone Daerah dimana dua kejadian akan terdeteksi sebagai satu kejadian.
1. OTDR : 1 unit
3
5. Langkah Percobaan
Berikut merupakan langkah – langkah yang perlu dilakukan untuk melaksanakan praktik
OTDR kabel fiber optik :
4. Tekan tombol power pada Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) untuk
menyalakan OTDR.
5. Ujung kabel fiber optic masukkan ke Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)
pada Port (SMF) 1. Usahakan kedua ujung dalam keadaan bersih. Cara
membersihkannya dengan menggunakan tisu dan alkohol.
6. Ujung satunya dari kabel fiber optic diberi attenuator 25 dB.
7. Klik Next → Label.
8. Ganti nama label pada bagian Label dan Name.
9. Pilih realtime.
4
10. Klik average (AVG).
11. Tunggu sampai 100%.
12. Pada kotak dialog “File List” Pilih file terakhir. Ganti nama file.
13. Pada kotak dialog “File Name Setup” ubah nama pada comment → Save.
14. Klik Action → Load → Load. Akan muncul file yang telah disimpan.
15. Klik File → Action → Print → Execute.
6. Hasil Percobaan
5
1. Normal
2. Attenuator
6
3. Bending
7
Bending 1 0.06961 -0.077 46.788 4.322 78.245 1.46000
7. Analisa
Pada dasarnya mekanisme kerja OTDR yaitu sinyal- sinyal cahaya dimasukan ke dalam serat,
sebagian sinyal dipantulkan kembali dan diterima oleh penerima,sinyal balik yang diterima
akan dinyatakan sebagai loss , waktu tempuh sinyal digunakan untuk menghitung jarak. Dari
percoban yang dilakukan didapat beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR adalah :
Jarak
Titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.
Loss
Kehilangan data (Loss ) untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung
dalam suatu link.
Atenuasi
Melemahnya Sinyal karena jarak (Atenuasi) dari serat dalam suatu link.
Refleksi
Besar refleksi (return loss ) dari suatu event.
Percobaan kali ini yaitu menggunakan OTDR untuk mengetahui adanya core yang putus dalam
fiber optik. Ketika terdapat serat optik yang putus dari OTDR akan menampilkan grafik yang
langsung turun dan daya terukur 0 dB. Seperti yang terlihat pada gambar 6.1 berikut adalah
keterangan grafik yang dihasilkan oleh OTDR.
8
Hasil pengukuran dari OTDR biasanya ditampilkan dalam representatif bentuk grafik pada
layar monitornya, dari pengukuran dengan OTDR didapatkan perwakilan ciri-ciri isyarat
pemantulan balik bagi suatu serat optik melalui panjangnya dalam bentuk grafik. Sifat-sifat
jaringan serat optik ditentukan dengan menganalisa amplitudo dan ciri-ciri temporari dalam
bentuk gelombang cahaya penyebaran balik. OTDR memplot ciri-ciri ini dalam bentuk grafik
pada hasil skrin paparannya, dimana untuk jarak ditunjukkan oleh sumbu-x dan sedangkan
isyarat pemantulan balik ditunjukkan pada sumbu-y dalam unit dB. Selanjutnya informasi
seperti pelemahan serat optik, kehilangan pencerai, kehilangan penyambung dan lokasi
kecacatan dapat ditentukan dari hasil paparan ini.
Percobaan dilakukan dengan 4 cara seperti yang terlihat pada tabel hasil pengamatan. Dari
keempat perobaan yang telah dilakukan yaitu ketika kabel tidak di beri aksi apapun, kemudian
kabel ditekuk/bending, lalu penggunaan attenuator 10 dB serta peggabungan aksi attenuator 10
dB dengan bending hasilnya dapat dilihat pada hasil percobaan perbedaan-nya ada pada return
loss yang dihasilkan. Artinya apabila kabel terpasang tidak normal maka data tidak akan
berhasil sampai atupun diterima dengan baik.
8. Kesimpulan
1. OTDR dapat digunakan untuk melihat adanya serat optik yang putus.
2. OTDR bekerja dengan memanfaatkan pantulan cahaya dalam serat optik.