Anda di halaman 1dari 37

PT.

JAWA PROVIDER TELEMATIKA


DEFINISI
OTDR merupakan salah satu peralatan utama
yang digunakan dalam uji akhir kabel serat
optik, dengan OTDR memungkinkan sebuah
link bisa diukur dari satu ujung.
OTDR dipakai untuk mendapatkan gambaran
visual dari redaman serat optik sepanjang
sebuah link yang diplot pada sebuah layar,
dengan jarak digambarkan pada sumbu X,
dan daya pada sumbu Y.
PRINSIP KERJAOTDR
Prinsip kerja OTDR yaitu berdasarkan pada prinsip hamburan
balik (back scattering) dari sinyal yang menjalar pada serat
optik.
Dua hal yang mendominasi penyebab Hamburan balik yakni:
a. Hamburan Rayleigh
Dalam pembuatan serat optik, sering kali terjadi
ketidaksempurnaan pada bahan, seperti tidak homogennya
indeks bias, tidak sempurnanya atom pembentuk, dan
terbawanya atom-atom lain dalam serat optik.
Ketidakhomogenan indeks bias dalam serat optik akan
menimbulkan hamburan sinar (berpencarnya sinar) yang
disebut hamburan Rayleigh
b. Pantulan Fresnel
Pada optik terjadi apabila sinar melewati dua
media yang mempunyai indeks bias yang
berbeda, misalnya antara kaca dan udara.
Pada serat optik, perbedaan indeks bias ini
sering terjadi akibat ketidaksempurnaan
penyambungan dan pada ujung fiber yang
terbuka ataupun konektor.
PRINSIP KERJAOTDR
1. OTDR mengirimkan pulsa pendek berupa
cahaya (antara 5 ns s/d 20 µs). Pulsa yang
semakin lebar bisa mengukur fiber optik
yang lebih panjang tetapi dengan resolusi
yang rendah, pulsa yang lebih sempit bisa
mengukur dengan resolusi yang lebih tinggi
tetapi hanya falid untuk jarak pengukuran
optik yang lebih pendek
2.OTDR akan menghitung waktu
pengiriman pulsa dan waktu kedatangan
cahaya yang kembali untuk menentukan
jarak antara titik pengukuran dan event.

3. Cahaya yang kembali di terima


karena adanya ketidakseragaman
karakteristik fiber optik karena adanya
konektor, sambungan, tekukan, dan
kerusakan fibe
4. OTDR kemudian mendeteksi dan
menganalisa kekuatan cahaya yang kembali
(backscatter signal) pada rentang waktu kirim
dan terima (point 2) untuk menentukan
redaman pada fiber sekaligus
mengkarakteristikkan jenis event (konektor,
sambungan, tekukan, kerusakan fiber)

5. Backscatter signal diterima karena


adanya rayleigh scattering dan fresnell
reflection dimana kekuatan signal yang
terukur akibat fresnell reflection
biasanya 20.000 kali lebih tinggi dari
kekuatan rayleigh scattering.
Hasil pengukuran jarak dan
kekuatan cahaya yang kembali
kemudian ditampilkan pada layar
display dari OTDR
KEMAMPUAN OTDR
OTDR mempunyai kemampuan untuk

1.Mengukur jarak pada suatu titik dalam serat


2.Mengukur besar Loss rata-rata (dB/km) antara dua titik yang dipilih dalam
sebuah serat optik
3.Mengetahui jenis Event dalam serat optik (apakah konektor, tekukan,
konektor, atau patahan)
4.Mengetahui lokasi titik penyambungan dan berapa besar lossnya
5.Mengidentifikasi Lokasi dan Jenis gangguan pada fiber optik
6.Mengetahui besar porsi daya yang dipantulkan pada suatu event pantulan
(Optical Return Loss)
7.Mensupport Reporting Data
JARAK SUATU
EVENT

OTDR akan menghitung waktu perjalanan pulsa cahaya


yang dikirim ke fiber sampai diterima kembali . Jika
kecepatan cahaya di vakum dan index bias dari fiber
glass diketahui maka jarak dapat dihitung :
JENIS EVENT
Event Loss bisa di dapat dengan menghitung perbedaan Level daya sebelum dan
setelah suatu event.
DEAD ZONE
Saat pulsa cahaya di kirimkan ke dalam fiber,
maka pantulan yang cukup besar terjadi pada
input fiber yang 40.000 kali lebih besar dari
level rayleigh scattering, level yang cukup
besar ini membuat detektor mengalami
saturasi dan membutuhkan waktu untuk
normal kembali. Selama waktu saturasi
tersebut pulsa terus berpropagasi didalam
fiber, tetapi event event yang dilaluinya tidak
akan terdeteksi oleh OTDR, jarak tersebut
disebut DEADZONE (biasanya 20- 50 m)
Front End Reflection Event
Merupakan event yang terdeteksi pertamakali pada layar OTDR (paling kiri
dari layar). Event yang merupakan hubungan antara OTDR dengan jumper
optik (patchcord/launch cable).
CONNECTOREVENT

Pemasangan konektor pada fiber optik biasanya menimbulkan


event pantulan
FUSION SPLICE EVENT
PENYAMBUNGAN OPTIK MENGGUNAKAN MESIN
SPLICING YANG TIDAK BAGUS BISA MENYEBABKAN
REDAMAN
Mechanical Splice Event
Penyambungan Optik secara manual akan lebih menyebabkan redaman
daripada menggunakan fusion splice
MACROBENDING EVENT

Merupakan akibat dari tekukan fiber optik.


Jika Panjang Gelombang makin besar maka redaman
akibat bending makin besar .
FIBER ENDEVENT

Event ini muncul pada saat ujung fiber diterminasi.


Level dari daya pantulan tergantung dari
bentuk ujung optik dan lingkungan sekitar.
GOST EVENT

Adalah envent yang tidak diharapkan yang muncul karena


tingginya level pantulan yang menyebabkan “echo” pada
layar display. Jaraknya berupa duplikat dari event pantulan
sebelumnya
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
SAAT MENGGUNAKAN OTDR

1. Jangan melihat laser secara langsung,


karena berbahaya bagi mata.
2. Konektor harus bersih, agar didapat hasil
yang benar.
3. Tegangan catuan yang diijinkan.
4. Penanganan kabel konektor.
5. Kondisi lingkungan alat.
6. Kemampuan spesifik dari peralatan
PARAMETER YANG PERLU DIATUR
PADA SAAT MENGGUNAKAN OTDR

1. Setting IOR (Index Of Refraction).


2. Pemilihan panjang gelombang
laser.
3. Pemilihan rentang jarak (Distance
range).
4. Pemilihan lebar pulsa (Pulse
width).
5. Setting attenuation.
6. On / Off laser
PENGGUNAAN PATCH CORD

Beberapa alasan kenapa digunakan patch cord pada


pengukuran menggunakan OTDR :
1. Penggunaan Patchcord sangat direkomendasikan jika
user ingin melihat karakteristik dari konektor
pertama atau terkahir dari link optik.
2. 2. Penggunaan patchcord akan menggeser posisi
konektor keluar dari jarak dead zone.
3. 3. Penggunaan patchcord akan memungkinkan
OTDR mendapat daya referensi baik sebelum atau
sesudah konektor sehingga bisa dideteksi.
4. Panjang patchcord yang dibutuhkan tergantung
dari jarak dead zone dari OTDR

5. Panjang minimum patch cord yang


direkomendasikan adalah 2x panjang attenuation
dead zone.

6. Patchcord standart memiliki panjang puluhan


hingga ratusan meter
PENGETAHUAN TAMBAHAN
Pengukuran aktual dengan OTDR di lapangan biasanya ada 2 keadaan :
1.User sudah tau data statistik fo nya atau belum
2.Pengukuran dark fiber atau live fiber

Untuk set parameter :


Jika user belum tau statistik fo nya, bisa memanfaatkan fungsi auto sebagai
gambaran awal, kemudian advance result dapat diperoleh dengan metode
manual dengan memperhatikan parameter sebagai berikut :
1.Wavelenght 1310, 1550 untuk dark fiber dan 1625 untuk live
2.Jarak ukur
3.Pulse width
4.Resolution
Perhatikan juga properti kabel yang harus di ukur :
1. Indeks refraksi
2. Koefisien scater

Dari pengukuran yang dilakukan biasanya yang diminta :


1. Set up parameter
2. Pembacaan event
3. Titik untuk tiap event ada di jarak berapa
4. Total loss fiber
5. Nilai loss atau reflectance per efent

Nilai reflectance di titik 0 = -27 dB ( jelek ), seharusnya -36dB s.d -48 dB


Nilai reflectance akan ada pada event pembacaan OTDR jika dilapangan
terdapat
penggunaan:
1.Konektor
2.Adapter
3.Mechanical splice

Attenuation merupakan redaman sinyal optik yang terjadi di dalam kabel itu
sendiri sepanjang lintasannya ujung ke ujung, biasanya dihitung per satuan
jarak.

Faktor utama yang berpengaruh terhadap hasil pengukuran sesuai standar


adalah pulse width
 Bending pd fiber 1.31um/1.55um Lebih sulit diukur dibanding fiber
1.625um
 Single Mode (SM)
Panjang gelombang 1310 & 1550nm biasanya digunakan pada
pengukuran fiber optik single mode pada OTDR • 1625nm biasanya
digunakan pada saat trouble-shooting yaitu ketika pengetesan
jaringan yang aktif dibutuhkan
 Multimode (MM)
850 & 1300nm adalah panjang gelombang yang dominan yang
digunakan pada pengukuran fiber optik multimode
Referensi di ambil dari berbagai sumber..

Anda mungkin juga menyukai