Anda di halaman 1dari 3

Load Balance Metode ECMP

By : Mahsun_HD

Dengan banyaknya metode load balance, terkadang bingung ingin menggunakan metode
yang mana. Terlebih lagi banyak metode yang hanya dengan melihat konfigurasinya saja. Kali ini
akan mencoba tips load balance yang cukup mudah dalam hal konfigurasi dan sangat menarik
untuk dicoba. Load balance dengan metode ECMP (Equal Cost Multi Path), yang merupakan
improvisasi dari metode round robin load balance. Load balance sendiri merupakan teknik untuk
menggabungkan koneksi internet lebih dari satu, contoh topologi :

Kita coba bahas load balance dengan 2 koneksi internet. Setting awal sama seperti kita
setting router agar router dan client di bawah router bisa terkoneksi ke internet. Karena ada dua
koneksi internet, maka akan ada 2 rule NAT masquerade.

Administrasi Infrastruktur Jaringan / Kelas XII / TKJ

3
Setelah konfigurasi standart koneksi ke internet selesai, selanjutnya kita bisa mulai setting
Load balance ECMP. Caranya cukup mudah, tinggal tambahkan rule default gateway dengan dst-
address = 0.0.0.0 dan gateway=ISP-A, ISP-B

ECMP merupakan "persistent per-connection load balancing" atau "per-src-dst-address


combination load balancing". Begitu salah satu gateway unreachable atau terputus, check-gateway
akan menonaktifkan gateway tersebut dan menggunakan gateway yang masih aktif, sehingga kita
bisa mendapatkan effect failover.

Jika kita memiliki line/koneksi internet yang berbeda kecepatan bandwidth, kita bisa
membuat perbandingan untuk membagi beban. Misalkan kita punya bandiwdth 2 MBps dan 8
Mbps. Jika kita buat perbandingan, akan menjadi 1:4.

Administrasi Infrastruktur Jaringan / Kelas XII / TKJ

3
Dengan adanya lebih dari satu gateway, terkadang membuat masalah baru pada router, ke
gateway mana router akan terkoneksi. Kasusnya adalah ketika ada paket masuk ke router
(incoming) yang berasal dari luar (Internet), trafik respons dari router (outgoing) akan terkena
loadbalance juga. Sehingga paket respon untuk request yang diterima dari interface WAN 1, bisa
jadi dikirim melalui interface WAN 2. Untuk menghindari hal tersebut, kita perlu membuat aturan
routing agar koneksi outgoing router tetap melalui interface yang sama dengan interface trafik
incomingnya.

/ip firewall mangle


add chain=input in-interface=ether1-ISP-A action=mark-connection new-connection-mark=ISP-A_conn
add chain=input in-interface=ether2-ISP-B action=mark-connection new-connection-mark=ISP-B_conn
add chain=output connection-mark=ISP-A_conn action=mark-routing new-routing-mark=ke_ISP-A
add chain=output connection-mark=ISP-B_conn action=mark-routing new-routing-mark=ke_ISP-B

/ip route
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.0.0.1 routing-mark=ke_ISP-A
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.0.1 routing-mark=ke_ISP-B

Permasalahan yang serng timbul adalah ketika kita melakukan setting dengan DNS salah
satu ISP, maka ketika ISP tersebut down, koneksi DNS ke ISP kedua tidak berjalan. Untuk
mengatasi hal tersebut, kita bisa gunakan open DNS, misal DNS Google 8.8.8.8.

Administrasi Infrastruktur Jaringan / Kelas XII / TKJ

Anda mungkin juga menyukai