Anda di halaman 1dari 9

TUGAS LOAD BALANCE

NAMA : BENEDIKTUS APRILIANTO

KELAS : XII TKJ 1

Sumber : https://citraweb.com/artikel_lihat.php?id=417 CITRA WEB SOLUSI TEKNOLOGI

Langkah-langkah konfigurasi load balance metode pcc

KONFIGURASI DASAR
Topologi yang akan digunakan adalah sebagai berikut.

IP Address
Router memiliki dua jalur WAN (ISP) dengan alamat IP statis 10.111.0.2/24
(ISP-1) dan alamat IP dinamis 172.16.0.0/24 (ISP-2), sedangkan jaringan
lokal menggunakan network 192.168.0.0/24.

<em>/ ip address
add address=192.168.0.1/24 network=192.168.0.0
broadcast=192.168.0.255 interface=ether5

add address=10.111.0.2/24 network=10.111.0.0


broadcast=10.111.0.255 interface=ether1

/ip dhcp-client add interface=ether2 add-default-route=no


disabled=no</em>
NAT
Untuk konfigurasi NAT, karena terdapat dua uplink ke ISP, maka tambahkan
dua rule src-nat mengarah ke ISP masing-masing.

<em>/ ip firewall nat

add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade


comment=nat-isp1
add chain=srcnat out-interface=ether2 action=masquerade
comment=nat-isp2

</em>

Policy Routing
Langkah pertama, untuk mengelola koneksi yang dimulai dari luar,
koneksi replies harus keluar melalui interface yang sama (dari IP Publik yang
sama) saat koneksi request datang. Lakukan marking untuk menandai semua
koneksi masuk, untuk mengingat interface yang digunakan.

<em>/ ip firewall mangle

add chain=prerouting dst-address=10.111.0.0/24


action=accept in-interface=ether5

add chain=prerouting dst-address=172.16.0.0/24


action=accept in-interface=ether5

add chain=prerouting in-interface=ether1 connection-


mark=no-mark action=mark-connection
new-connection-mark=ISP1_conn
add chain=prerouting in-interface=ether2 connection-
mark=no-mark action=mark-connection
new-connection-mark=ISP2_conn</em>

Action mark-routing hanya dapat digunakan di mangle chain output dan


prerouting, tetapi mangle chain prerouting menangkap semua lalu lintas yang
menuju ke router. Untuk menghindari ini kita akan menggunakan dst-address-
type =!local. Selanjutnya tambahkan rule PCC untuk membagi lalu lintas
menjadi dua kelompok berdasarkan source address dan destination address
(both-addresses). Karena kecepatan koneksi kedua ISP berbeda (1 Mbps dan
512 kbps), kita membagi beban trafiknya menjadi 3 (tiga) bagian. Dua bagian
pertama akan melewati gateway ISP-1, dan 1 bagian terakhir akan melewati
gateway ISP-2.

<em>/ ip firewall mangle

add chain=prerouting in-interface=ether5 connection-


mark=no-mark dst-address-type=!local

per-connection-classifier=both-addresses:3/0
action=mark-connection new-connection-mark=ISP1_conn

add chain=prerouting in-interface=ether5 connection-


mark=no-mark dst-address-type=!local

per-connection-classifier=both-addresses:3/1
action=mark-connection new-connection-mark=ISP1_conn

add chain=prerouting in-interface=ether5 connection-


mark=no-mark dst-address-type=!local

per-connection-classifier=both-addresses:3/2
action=mark-connection new-connection-mark=ISP2_conn</em>

Setelah rule PCC dibuat, tambahkan action mark-routing berdasarkan


connection -mark yang sudah dibuat. Karena policy routing hanya diperlukan
untuk trafik yang keluar/menuju ke internet, jangan lupa untuk menentukan
parameter in-interface.
<em>/ ip firewall mangle

add chain=prerouting connection-mark=ISP1_conn in-


interface=ether5 action=mark-routing

new-routing-mark=to_ISP1

add chain=prerouting connection-mark=ISP2_conn in-


interface=ether5 action=mark-routing

new-routing-mark=to_ISP2

</em><em>
add chain=output connection-mark=ISP1_conn action=mark-
routing new-routing-mark=to_ISP1
add chain=output connection-mark=ISP2_conn action=mark-
routing new-routing-mark=to_ISP2</em>

Berikut adalah contoh pembuatan marking load balance PCC pada firewall
mangle.

Konfigurasi ini bisa disesuaikan dengan jumlah uplink yang dimiliki, dan juga
jumlah jaringan lokal yang saat ini terpasang.
Setelah konfigurasi mark-connection dan mark-routing selesai, tambahkan
rule default route pada menu IP>Route, yaitu berdasarkan mark-routing yang
sudah dibuat.
Berikut contoh command line yang digunakan.
<em>/ ip route

add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.111.0.1 routing-


mark=to_ISP1 check-gateway=ping

add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.0.1 routing-


mark=to_ISP2 check-gateway=ping</em>

Tambahkan juga rule berikut ini, yang bisa berfungsi sebagai failover saat
salah satu ISP mati atau putus.

<em>/ ip route

add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.111.0.1 distance=1


check-gateway=ping

add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.0.1 distance=2


check-gateway=ping</em>

PENGUJIAN
Kita melakukan beberapa pengujian untuk membuktikan konfigurasi PCC
sudah berjalan dengan baik.
Pengujian Download

Dari hasil pengujian di atas, pada saat mendownload file pertama (1 koneksi)
mendapatkan speed 107 KBps/856 kbps yang melalui ISP-1, lalu melakukan
download file lagi (koneksi baru) pada server lain mendapatkan speed 59
KBps/472 kbps yang melalui ISP-2.
Pengujian Akses Video

Dari hasil pengujian di atas, ketika mengakses video di website yang berbeda
terlihat kedua jalur ISP aktif bersamaan. Dapat dilihat pada trafik kedua
interface upstream (ISP), Rx. Rate 1015 kbps dan 525 kbps sesuai dengan
kecepatan koneksi masing-masing ISP.
Pengujian Traceroute

Dari hasil kedua traceroute di atas untuk tujuan alamat IP yang berbeda,
terlihat keduanya melalui gateway ISP yang berbeda. Tujuan 202.65.113.16
melalui gateway ISP-1 (10.111.0.1) sementara tujuan 103.255.15.28 melalui
gateway ISP-2 (172.16.0.1).
1.

Anda mungkin juga menyukai