Anda di halaman 1dari 33

KONFIGURASI LOAD BALANCING DI VIRTUAL BOX

LAPORAN UAS PRAKTIKUM JARINGAN


KOMPUTER

DIDY ERIAWAN 13190031 (KEL. A)

NAILIA ZAHRA 13190267 (KEL. B)

SUMAN JAYA 13190040 (KEL. A)

YOGI GUNAWAN 13190023 (KEL. A)

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

TEKNOLOGI KOMPUTER

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

JAKARTA

2020
i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang

berjudul “KONFIGURASI LOAD BALANCING DI VIRTUAL BOX”.

Laporan tugas akhir ini dibuat untuk memperoleh nilai UAS (Ujian Akhir

Semester) pada Fakultas Teknologi Komputer di Universitas Bina Sarana

Informatika. Selain itu, tujuan dari laporan tugas akhir ini adalah untuk

memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Load Balancing.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, kami menyadari bahwa laporan

tugas akhir ini masih jauh dari sempurna karena adanya keterbatasan ilmu dan

pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi terciptanya laporan

tugas akhir yang lebih baik lagi di masa mendatang. Penulis berharap, semoga

laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Jakarta, 18 Juli 2020

Penulis

ii
DAFTAR I

SI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 TUJUAN PENULISAN

1.4 BAB II

PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN

1.2 MANFAAT

1.3 TOPOLOGI

1.4 KONFIGURASI

BAB III

iii
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sering terjadi permasalahan pada jaringan komputer antara lain

data yang dikirimkan lambat, rusak dan bahkan tidak sampai ke tujuan.

Komunikasi sering mengalami time-out, hingga masalah keamanan.

Selain itu terdapat 2 modem yang tidak terpakai secara optimal, sehingga

akses internet tidak maksimal. Oleh sebab itu, jaringan komputer

memerlukan sebuah router, yaitu alat yang berfungsi sebagai pengatur

jalur lalu-lintas data sehingga tepat pada sasarannya.

Router mampu menjawab tantangan daripada permasalahan jaringan

komputer itu sendiri. Dengan berbagai fasilitas yang

dimiliki router, maka komunikasi pada jaringan komputer dapat berjalan

dengan baik.

Namun, harga router tidak murah, hal ini sesuai dengan kinerja

yang dihasilkan dari router itu sendiri. Hingga ditemukannya sebuah

solusi yaitu Sistem Operasi yang dikhususkan untuk networking, yaitu

MikroTik Router OS yang terbukti murah dan handal dalam melakukan

kerjanya sebagai router. Banyak digunakan di ISP sebagai Limit

bandwidth, router pada warnet, Gateway pada Kantor, hingga pada kafe

sebagai hotspot.

Penanganan dan perawatan sebuah jaringan komputer di lingkungan

suatu organisasi atau instansi sering menghadapi masalah. Masalah-

v
masalah tersebut biasanya terletak pada masalah keamanan, masalah

keandalan, ketersediaan dan skalabilitas jaringan komputer. Untuk

merealisasikan penggunaan jaringan komputer yang dapat

mengimplementasikan seluruh aplikasi berbasis web perlu adanya

penyesuaian infrastruktur sesuai kebutuhan. Implementasi seluruh aplikasi

berbasis web diperkirakan membutuhkan sebuah konfigurasi server yang

handal dan juga dapat mengantisipasi kebutuhan masa depan. Implementasi

sistem jaringan komputer yang akan dilaksanakan di lingkungan suatu

organisasi akan menjadi suatu prototipe sistem jaringan komputer untuk

organisasi lainnya.

Dengan jumlah pengguna jaringan komputer berjumlah lebih dari 30

orang yang akan menggunakan fasiltas aplikasi layanan berbasis web maka

dibutuhkan sebuah konfigurasi server yang handal. Selain sisi konfigurasi

hardware yang menjadi pertimbangan agar server nanti andal maka terdapat

layanan-layanan yang ada pada server harus bisa mengantisipasi

pengaksesan aplikasi berbasis web tersebut secara simultan dan mempunyai

frekuensi yang sanga tinggi. Untuk itu akan diimplementasikan layanan

Load Balancing yang dapat meningkatkan keandalan aplikasi berbasis web

dan sistem jaringan komputer. Sebelum hal tersebut dilakukan

maka infrastruktur jaringan komputer untuk lingkungan suatu organisasi

atau instansi harus disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk menyelesaikan

masalah ini maka dilakukannya konfigurasi Load Balancing Pada Sistem

Jaringan Komputer.

vi
1.2 TUJUAN PENULISAN

Tujuan yang dibahas dalam penulisan laporan ini adalah terbentuknya

jaringan 2 (dua) ISP menggunakan metode load balancing pada lingkungan

fisik dan virtual (virtual box).

1.3 LANDASAN TEORI

A. Round Robin

Algoritma ini membagi beban secara berurutan dan merata dari satu

server ke server lain.

B. Ratio

Algoritma dengan parameter diberikan untuk masing-masing server

yang akan dimasukkan kedalam sistem load balancing. Server dengan

ratio terbesar akan diberi beban besar sedangkan server dengan ratio

kecil akan diberi beban kecil.

C. Fastest

Algoritma dengan mengutamakan server-server yang memiliki respon

yang paling cepat pada saat permintaan masuk.

D. Least connection

10 Algoritma membagi beban berdasarkan banyaknya koneksi yang

sedang dilayani oleh server. Server yang memiliki koneksi paling

sedikit akan melayani permintaan yang masuk.

vii
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Load Balancing adalah suatu metode untuk mendistribusikan atau

membagi beban suatu server menjadi dua atau lebih secara seimbang agar

server tidak mengalami kelebihan beban saat menerima request dari user

atau client. Metode ini digunakan untuk mengoptimalkan sebuah server agar

server tidak mengalami overload.

Metode load balancing ini tidak menambah bandwidth dari sebuah

server tetapi hanya membagi beban server tersebut. Load Balancing ini

biasa digunakan pada server yang memiliki jumlah user atau client yang

melebihi kapasitas maksimum dari jumlah request yang dapat ditangani oleh

server tersebut.

Kinerja sebuah jaringan sangat dibutuhkan oleh setiap orang atau

perusahaan dewasa ini, terutama dalam hal kestabilan koneksi dalam suatu

jaringan. Salah satu kontribusi teknologi untuk meningkatkan hal tersebut

adalah dengan menggunakan dua ISP dan menjadikan mikrotik sebagai load

Balancer. Load balancing bukanlah menggandakan koneksi, namun

membagi beban kerja atau pun beban koneksi. Sebagai contoh koneksi ISP

ke-1 memiliki besaran 1gb dan ISP ke-2 sebesar 2gb. Maka load balancing

bukanlah akumulasi dari 1gb+2gb=3gb namun akan membagikan beban

yang berlebih dari satu koneksi ke koneksi lainnya yang statusnya tidak

viii
dalam kondisi overload. Dan diharapkan mikrotik juga dapat

mengoptimalkan bandwidth pada tiap client yang ingin mengakses internet.

Mekanismenya yaitu mikrotik akan menandai paket yang ingin mengakses

internet, lalu memilih jalur ISP mana yang akan dilewatinya dan

menyetarakan beban pada kedua ISP tersebut

2.2 MANFAAT

 Mengurangi Beban Server

Request data dari client tentu akan membuat server mengalami

overload, bila terjadi overload server tersebut akan down dan tidak

dapat diakses oleh client. Maka dari itu load balancing membagi

beban request data dari client agar server berjalan lebih maksimal

dalam menangani request data client.

 Mempercepat Akses

Bila melakukan load balancing pada web server maka website dari

web server tersebut akan lebih cepat diakses dikarenakan beban dari

client ditangani oleh dua atau lebih web server yang menyebabkan

akses tersebut dapat ditangani tanpa memperlambat kinerja dari

server.

ix
2.3 TOPOLOGI

Dengan banyaknya metode load balancing, kadang kita bingung ingin

menggunakan metode yang mana. Terlebih lagi banyak metode yang hanya

dengan melihat konfigurasinya saja, kita dibuat pusing. Kali ini kita akan

coba tips load balance yang cukup mudah dalam hal konfigurasi dan sangat

menarik untuk dicoba. Load balance dengan metode ECMP, yang

merupakan improvisasi dari metode round robin load balance.  Load balance

sendiri merupakan teknik untuk menggabungkan koneksi internet lebih dari

satu, contoh topologi :

ISP (Internet Service Provider) yang digunakan untuk melakukan load

balancing bisa berapa saja. Namun pada topologi di gambar ISP yang

digunakan adalah 2 ISP, yaitu ISP A dan ISP B.

Fungsi dari 2 ISP tersebut untuk back up jika salah satu ISP tersebut

terputus koneksinya.

x
Load balancing adalah metode yang menggabungkan 2 ISP dalam 1

network, dimana 2 ISP berjalan secara bersamaan. Jadi, ISP A aktif dan ISP

B aktif.

IP local yang digunakan pada client adalah 192.168.1.1 dan IP tersebut akan

terkoneksi ke router yang mana router tersebut akan dikonfigurasikan

menjadi 3 ether yaitu ether 1, ether 2 dan ether 3.

Ether 1 dikonfigurasikan ke ISP A,

Ether 2 dikonfigurasikan ke ISP B, dan

Ether 3 dikonfigurasikan ke jaringan local.

ether 1 pada router dan ether 2 pada ISP A menggunakan network yang

sama sehingga akan terjadi koneksi dan ether 2 pada router dan ether 2 pada

ISP B menggunakan network yang sama.

Untuk koneksi internet ISP A menggunakan ether 1 dengan metode dhcp

client dan ISP B juga sama.

Inilah topologi setting 2 ISP dalam network.

2.4 KONFIGURASI

3 Install virtual box

4 Lalu install 1 file xp / client dan 3 file mikrotik / Router pada

virtual box

5 Namakan 3 router tersebut menjadi: ISP-A, ISP-B, Router

7 Selanjut nya atur adaptor seperti di bawah ini


xi
8 Setting Network pada ISP-A

9 Adaptor 1 diatur menggunakan NAT/DHCP Client untuk

jaringan internet

10

11 Adaptor 2 diatur menggunakan Internal Network lalu diberi

nama ispa

xii
12

13 Adaptor 3 diatur menggunakan Internal Network lalu diberi

nama intnetA

14

xiii
15

16 Setting Network pada ISP-B

17 Adaptor 1 diatur menggunakan NAT/DHCP Client untuk

jaringan internet

18

19 Adaptor 2 diatur menggunakan Internal Network lalu diberi

nama ispb

xiv
20

21 Adaptor 3 diatur menggunakan Internal Network lalu diberi

nama intnetB

22

xv
23

24 Setting Network pada Router

25 Adaptor 1 diatur menggunakan Internal Network lalu diberi

nama ispa untuk menghubungkan ke router ke ispa

26

27 Adaptor 2 diatur menggunakan Internal Network lalu diberi

nama ispb untuk menghubungkan ke router ke ispb

xvi
28

29 Adaptor 3 diatur menggunakan Internal Network lalu diberi

nama lan untuk menghubungkan router ke client

30

xvii
31

32 Setting Network pada XP/Client

33 Adaptor 1 diatur menggunakan Internal Network lalu diberi

nama intnetA

34

35 Setelah setting ke 4 file tersebut, lalu jalankan semua nya

secara bersamaan.

36 Pada client, ada beberapa ha yang juga harus di setting

melalui winbox, pilihan untuk masuk ke dalam winbox ada

beberapa macam, karena IP addres di client ini belum di

setting jadi untuk masuk ke dalam winbox menggunakan MAC

address.

xviii
37

38 Setting ISP A pada winbox

39 Pada menu winbox pilih IP pada bagian bar di samping kiri klik

DHCP Client klik tanda (+). Pada bagian interface input ether1

klik apply lalu ok

40 Setelah itu, setting IP address pada menu IP -> Address ->

input alamat IP yang akan dipakai -> masukkan ether2 pada

bagian interface klik apply lalu ok

xix
41

42 Sebelum ke langkah berikut nya, pastikan IP address ISP A ini

sudah bisa terkoneksi ke internet.

43

xx
44 Agar ISP A bisa memberika jaringan internet maka firewall nya

harus di setting

45 IP -> firewall -> NAT -> klik tambahkan (+) -> NAT -> Action

input masquerade klik apply lalu ok

46

47 Setting ISP B pada winbox

48 Saat setting ISP B pada client, network client pada virtual box

di adapter 1 harus diubah menjadi intnetB

49

50 Setting ISP B pada winbox

51 Pada menu winbox pilih IP pada bagian bar di samping kiri klik

DHCP Client klik tanda (+). Pada bagian interface input ether1

klik apply lalu ok


xxi
52 Setelah itu, setting IP address pada menu IP -> Address ->

input alamat IP yang akan dipakai -> masukkan ether2 pada

bagian interface klik apply lalu ok

53

54 pastikan IP address ISP A ini sudah bisa terkoneksi ke

internet.

55

56

xxii
57

58

59 Setting Router pada winbox

60 Saat setting ISP Router pada client, network client pada virtual

box di adapter 1 harus diubah menjadi lan

xxiii
61

62 Setting IP address pada menu IP -> Address -> input 3 alamat

IP yang akan dipakai

63 Input IP Address 1 yang 1 network dengan ISP A

menggunakan interface ether1

xxiv
64

65 Lalu masukkan IP Address 2 yang 1 network dengan ISP B

menggunakan interface ether2

66

xxv
67 Masukkan IP Address 3 yaitu IP local client menggunakan

interface ether3

68

69

70

71 Selanjutnya, cek koneksi

xxvi
72

73 Koneksi ke ISP A dan ISP B sudah berhasil

74

75

xxvii
76 Koneksi ke internet tidak berhasil karena route belum disetting

77

78 Setting Route

79 IP -> Route -> tambahkan (+) -> pada gateway input IP ISP A dan ISP B

80

81 Setelah gateway dimasukkan maka akan muncul destination address dan

gateway nya ada 2 dalam 1 destination, inilah yang dinamakan load

balancing.

xxviii
82

83 Selanjutnya, cek koneksi

84

85 Lalu kita ping 8.8.8.8 berhasill

xxix
86 Agar client bisa mengakses jaringan internet maka firewall nya

harus di setting

87 IP -> firewall -> NAT -> klik tambahkan (+) -> NAT -> Action

input masquerade klik apply lalu ok

88

89 Untuk cek jalur koneksi apa yang sedang digunakan bisa dengan cmd prompt

lalu ketik tracert google.com

90 Jika jalur koneksi yang digunakan adalah ISP A maka IP yang akan muncul

adalah IP yang dipakai di ISP A

xxx
91

Jika jalur koneksi yang digunakan adalah ISP B maka IP yang akan muncul

adalah IP yang dipakai di ISP B

xxxi
BAB III

KESIMPULAN

Load balancing atau penyeimbangan beban dalam jaringan sangat penting

bila skala dalam jaringan komputer makin besar demikian juga traffic data yang

ada dalam jaringan komputer makin lama makin tinggi.  Layanan Load

Balancing dimungkinkan pengaksesan sumber daya dalam jaringan

didistribusikan ke beberapa host lainnya agar tidak terpusat sehingga unjuk kerja

jaringan komputer secara keseluruhan bisa stabil. Dengan menggunakan metode

load balancing maka merupakan solusi yang tepat dan efektif untuk menangani

beban server yang sibuk. Dengan menggunakan metode load balancing maka

jalannya sebuah aplikasi lebih terjamin dalam melayani para pengguna aplikasi.

xxxii
DAFTAR PUSTAKA

 Simulasi Load Balancing dan Failover Router Mikrotik dengan Virtual

Box oleh fauzi ahmad Demore Channel [Video Youtube]. Diakses melalui

http://www.youtube.com/watch?v=XPg_mYbi3gs&feature=youtu.be, 18

Juli 2020.

 http://anakurnianisa.blogspot.com/2015/04/mengenal-load-balancing.html

 http://eprints.umm.ac.id/27817/1/jiptummpp-gdl-soetjipto0-32234-2-

babi.pdf

 http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2013-1-01222-IF

%20Bab1001.pdf

 http://nguprek.com/load-balancing/

 http://tugaskuliah-esti.blogspot.com/2012/08/load-balancing_3381.html

 mikrotik.co.id

xxxiii

Anda mungkin juga menyukai