Anda di halaman 1dari 7

LOAD BALANCING

DISUSUN OLEH

FALENT NANDA AVRILYAND

PERIODE 2022/2023

SMK SORE TULUNGAGUNG

TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

PENDAHULUAN

METODE LOAD BALANCING

Metode load balancing adalah proses pendistribusian lalu lintas jaringan


secara efi sien melalui sekelompok server  backend, atau yang biasa disebut
sebagai  server pool atau server farm. Metode ini digunakan untuk
menghindari terjadinya kelebihan beban pada salah satu server
ketika website sedang memiliki banyak kunjungan.
Load balancer , atau perangkat load balancing, bekerja dengan cara
mendistribusikan lalu lintas kunjungan ke dalam beberapa server agar tidak
ada salah satu server yang mengalami kelebihan beban. Melalui metode
ini, website akan dapat meminimalkan waktu respons server secara efektif.

CARA KERJA LOAD BALANCING

 Pengguna meminta akses masuk ke website


 Load balancer menerima permintaan tersebut dan
mendistribusikan lalu lintasnya ke server yang ada.
 Apabila server tersebut sudah hampir penuh,  load balancer akan
memasukkan lalu lintas tersebut ke server lain yang lebih kosong.

Fungsi Metode Load Balancing


1. Mendistribusikan Lalu Lintas Secara Efisien

Penerapan metode load balancing pada sebuah website dapat


mendistribusikan lalu lintas kunjungan yang masuk secara efisien. Hal
tersebut dapat mencegah terjadinya kegagalan di dalam server. Sebagai
contoh, ketika salah satu server tidak dapat menerima permintaan lalu
lintas, load balancer akan mengalihkan permintaan tersebut ke server lain
yang masih tersedia dan lebih memadai.

2. Memaksimalkan Performa Server

Performa dari sebuah server sangat bergantung kepada seberapa banyak


lalu lintas yang masuk ke dalamnya. Ketika sebuah server mengalami
kelebihan beban, tentu saja performa server tersebut akan sangat
menurun. Jadi, menerapkan metode load balancing dapat membantu
server bekerja dengan performa yang maksimal.
3. Mencegah Terjadinya Kegagalan

Metode load balancing yang diterapkan dapat membantu


mencegah website mengalami kegagalan, seperti down. Load
balancer dapat mendeteksi server yang gagal menerima permintaan,
menghentikan lalu lintas yang akan masuk, dan mengirimkannya ke server
lain yang masih tersedia dan lebih memadai.

4 Jenis Metode Load Balancing

 Berdasarkan algoritma yang digunakan, ada beberapa jenis


metode load balancing yang dapat diterapkan kepada
sebuah website. Berikut ini adalah beberapa jenis metode  load
balancing yang paling sering digunakan.

1. Round Robin
Round Robin adalah metode load balancing yang paling umum
digunakan. Metode ini bekerja dengan cara menyalurkan lalu lintas
yang masuk secara berurutan dari satu server ke server lainnya,
menciptakan rotasi pembagian yang stabil. 

2. IP Hash
IP Hash adalah metode load balancing yang mendistribusikan
permintaan lalu lintas yang masuk berdasarkan data yang
berhubungan dengan IP (incoming packet) pengguna. Data seperti
destinasi IP, URL, domain, hingga port number akan menentukan
lalu lintas tersebut diarahkan ke server yang mana.

3. Least Bandwidth
Least Bandwidth merupakan metode load balancing yang bekerja
dengan cara mendistribusikan lalu lintas berdasarkan
jumlah bandwidth paling kecil, dalam ukuran Mbps (megabytes per
second), yang lebih kecil. Ketika ada permintaan yang masuk, lalu
lintas tersebut akan diarahkan ke server dengan ukuran Mbps paling
kecil terlebih dahulu.
4. Least Connection
Dalam metode Least Connection, lalu lintas akan didistribusikan
berdasarkan jumlah koneksi yang paling kecil. Permintaan lalu lintas
yang masuk akan diarahkan ke dalam server dengan jumlah koneksi
yang paling kecil terlebih dahulu, walaupun posisi server tersebut
ada di paling belakang sekali pun.

5. Least Response Time


Dapat dikatakan bahwa Least Response Time adalah versi upgrade dari metode
Least Connection. Pada metode ini, distribusi lalu lintas jaringan dilakukan melalui
dua cara, yaitu berdasarkan jumlah koneksi yang paling kecil dan waktu respons
yang paling cepat. Jadi. ketika ada permintaan masuk, lalu lintas tersebut akan
dialihkan ke server dengan koneksi paling kecil dan respons paling cepat terlebih
dahulu dibandingkan server lainnya.

JENIS LOAD BALANCING


 Hardware Load Balancer
 Software Load Balancer
 Virtual Load Balancer

1. Hardware Load Balancer


Hardware Load Balancer merupakan perangkat load balancing yang berbentuk
perangkat keras atau fisik. Load balancer ini dapat mendistribusikan permintaan lalu
lintas jaringan berdasarkan pengaturan yang diterapkan.

2. Software Load Balancer


Berkat perkembangan perangkat digital, load balancer sudah memiliki versi non-
fisiknya. Software Load Balancer termasuk ke dalam perangkat load balancing yang
berbentuk perangkat lunak. Artinya, load balancer ini dapat dipasang secara digital
pada server. Terdapat dua jenis Software Load Balancer, yaitu komersial dan open
source.

2. Software Load Balancer


Berkat perkembangan perangkat digital, load balancer sudah memiliki versi non-
fisiknya. Software Load Balancer termasuk ke dalam perangkat load balancing yang
berbentuk perangkat lunak. Artinya, load balancer ini dapat dipasang secara digital
pada server. Terdapat dua jenis Software Load Balancer, yaitu komersial dan open
source.
 KELEBIHAN LOAD BALANCING

1. Memaksimalkan Performa Server


Menerapkan load balancing dapat memaksimalkan performa dari setiap server. Load
balancer dapat mempercepat respons server hingga mencegah terjadinya berbagai
macam masalah seperti kelebihan beban dan down. Selain itu, load balancer juga
dapat membantu membuat jaringan lebih stabil ketika diakses.
 

2. Menambah Fleksibilitas Server


Fleksibilitas dari suatu server akan meningkat ketika administrator dapat mengelola
lalu lintas yang masuk dengan lancar dan teratur. Load balancer dapat membantu
memberikan beban yang merata dan seimbang setiap server agar permintaan lalu
lintas dapat masuk dengan lancar dan teratur. 
 

3. Memudahkan Proses Distribusi Lalu Lintas


Load balancer dapat memudahkan proses distribusi lalu lintas, jadi kemungkinan
terjadinya down akan makin kecil. Sebagai contoh, ketika salah satu server tidak
dapat menerima permintaan lalu lintas, load balancer akan mengalihkan permintaan
tersebut ke server lain yang tersedia dan memadai.
 

4. Manajemen Kegagalan Server Lebih Efisien


Penerapan load balancing dapat membantu Anda mengatasi kegagalan server
secara lebih efisien. Load balancer dapat mendeteksi server yang gagal menerima
permintaan, menghentikan lalu lintasnya, dan mengirimkannya kepada server yang
lain. Dengan begitu, manajemen kegagalan server akan dapat dilakukan secara
lebih efisien.

Manfaat dan Fungsi Load Balancing

 Meringankan beban suatu server.


 Mencegah gangguan, down, atau overload pada server.
 Membantu jaringan komputer menjadi normal dan jauh lebih
stabil.
 Mendorong kecepatan respon atau akses.
 Membantu redudansi, yaitu menyimpan data dalam sejumlah
tempat sebagai backup guna menghindari downtime.
 Kekurangan Load Balancing

1. Biaya Cukup Besar Salah satu kelemahan dari load


balancing adalah biayanya yang cukup besar, terutama jika
Sobat Jagoan memilih menggunakan jenis load
balancing perangkat keras (hardware).
2. Memerlukan Konfigurasi Tambahan Selain itu, kelemahan
dari load balancing adalah kamu harus melakukan konfigurasi
ekstra guna menjaga koneksi jaringan antara server dan
pengguna secara berkepanjangan.

3 FITUR LOAD BALANCING


Beberapa fitur yang ada pada baik load balancer Hardware maupun load balancer
software, yaitu:
1.Asymmetric load
rasio dapat dibuat dengan menentukan koneksi yang menjadi primary yang
dianggap paling baik backbonenya dan terbaik dalam path routingnya, jadi kita
dapat membuat mesin untuk mencari best path determination dan routing yang
terpendek dan terbaik untuk sampai ketujuan.
2.Aktivitas berdasarkan prioritas
Disaat load jaringan sedang peek, server akan dapat membagi aktivitas berdasarkan
prioritas dan ke link cadangan.
4.Proteksi dari serangan DDoS
karena kita dapat membuat fitur seperti SYN Cookies dan delayed-binding suatu
metode di back-end server 16 pada saat terjadi proses TCP handshake pada saat
terjadi serangan SYN Flood .
3.Kompresi HTTP
Memungkinkan data untuk bisa mentransfer objek HTTP dengan
dimungkinkannya penggunaan utilisasi kompresi gzip yang berada di semua web
browser yang modern.
4.TCP Buffering
dapat membuat respon buffer dari server dan berakibat dapat memungkinkan task
akses lebih cepat.
6. HTTP Caching
dapat menyimpan content yang static, dengan demikian request dapat di handel
tanpa harus melakukan kontak ke web server diluar jaringan yang berakibat akses
terasa semakin cepat.
7. Content Filtering
Beberapa Load Balancing dapat melakukan perubahan trafik pada saat dijalankan.
8. HTTP Security
beberapa system Load Balancing dapat menyembunyikan HTTP error pages,
menghapus identifikasi header server dari respon HTTP, dan melakukan enkripsi
cookies agar user tidak dapat memanipulasinya.
9. Priority Queuing
berguna untuk memberikan perbedaan prioritas traffic paket.
10. Spam Filtering
Spam istilah lainnya junk mail merupakan penyalahgunaan dalam pengiriman
berita elektronik untuk menampilkan berita iklan dan keperluan lainnya yang
mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para pengguna web.Bentuk berita spam
yang umum dikenal meliputi: spam surat elektronik, spam instant messaging, 17
spam Usenet newsgroup, spam mesin pencari informasi web web search engine
spam, spam blog, spam berita pada telepon genggam, spam forum Internet, dan
lain lain.

TERIMA KASIHHH

Anda mungkin juga menyukai