Anda di halaman 1dari 14

PKPJ

LOAD
BALANCIN
G
Disusun oleh :
kelompok 6
Daftar nama kelompok
• Indah Riskiyah Romadhani
• Eka Putri Amalina
• Muhammad Yusuf Husein
• Hadi Purwanto
• Ika Aulia Puspita Dewi
• Halimatus Sa’diyah
Pengertian

Load balancing adalah proses distribusi beban kerja atau


lalu lintas secara merata di antara berbagai sumber daya
komputasi atau server, dengan tujuan untuk
meningkatkan kinerja, mencegah overload pada satu
titik, dan memastikan efisiensi penggunaan sumber
daya. Ini dapat dilakukan melalui algoritma tertentu
yang memandu pengalihan permintaan dari klien ke
sumber daya yang sesuai, mencapai optimalitas
distribusi beban dalam sebuah sistem atau jaringan.
Jenis
Hardware Load Balancer
Sesuai dengan namanya, ini merupakan load balancer berbentuk perangkat keras. Alat ini
dapat mendistribusikan traffic sesuai dengan pengaturan yang dilakukan.
Karena berbentuk fisik, load balancer ini harus diletakkan di bersama dengan server di pusat
data lokal. Jumlah load balancer disesuaikan dengan traffic tertinggi yang diinginkan.
Biasanya, load balancer ini sanggup menangani traffic dalam jumlah besar. Meski demikian,
load balancer fisik memiliki harga yang terbilang mahal. Belum lagi, alat ini tidak sefleksibel
versi software-nya.
Software Load Balancer
Sebagaimana transisi jaman fisik ke digital, era load balancer fisik mulai tergantikan oleh
versi perangkat lunak. Lewat instalasi di server aplikasi atau virtual machine, Anda sudah
memiliki alat penyeimbang beban server.
Secara ekonomi, perangkat lunak load balancer lebih terjangkau dibandingkan load balancer
fisik. Versi perangkat lunak ini juga lebih fleksibel. Saat server menerima permintaan akses
yang lebih besar, Anda dapat mengubah load balancer ini sesuai kebutuhan.
Terdapat dua jenis load balancer perangkat lunak, komersial dan open source. Dua jenis ini
dapat menjadi alternatif Anda dibandingkan load balancer fisik.
Manfaat

Salah satu manfaat load balancing adalah untuk meningkatkan kinerja server
secara maksimal meskipun sedang mengalami lonjakan trafik. beberapa
diantaranya:
• Meringankan beban suatu server.
• Mencegah gangguan, down, atau overload pada server.
• Membantu jaringan komputer menjadi normal dan jauh lebih stabil.
• Mendorong kecepatan respon atau akses.
• Membantu redudansi, yaitu menyimpan data dalam sejumlah tempat sebagai
backup guna menghindari downtime.
Metode load balancing
1.Round Robin
Round Robin adalah metode yang paling banyak digunakan dalam algoritma load balancing. Metode
ini cocok untuk server dengan spesifikasi yang sama dan tidak banyak koneksi yang terus menerus.
Metode ini merotasi server dengan mengarahkan traffic ke server pertama yang tersedia.
Trafficberikutnya akan diarahkan ke server kedua, dan berlaku seterusnya tergantung jumlah server
yang tersedia.

2. Least Connection
Algoritma Least Connection adalah metode yang mengevaluasi kekurangan Round Robin dalam
membaca beban tiap server. Metode Least Connection menjaga distribusi traffic yang merata di semua
server yang tersedia. Jika sebuah server memiliki beban koneksi yang besar, permintaan data akan
didistribusikan ke server yang lebih luang.
Saat terjadi permintaan, Least Connection berusaha mendistribusikannya ke server dengan jumlah koneksi
paling kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan overload pada server karena besarnya traffic yang
diterima.
3. Least Response Time
Versi lebih canggih dari metode Least Connection adalah Least Response Time. Metode ini menggunakan
dua cara dalam distribusi permintaan data klien. Saat terjadi permintaan data, load balancer mengarahkan
traffic ke server dengan koneksi aktif terkecil dan waktu respon paling cepat.
Metode load balancing

4. Least Bandwidth
Berikutnya adalah metode Least Bandwidth, salah satu metode load balancing yang cukup sederhana.
Metode ini mencari server yang melayani jumlah traffic paling sedikit dalam ukuran megabit per
detik (Mbps).
Saat terjadi permintaan akses data, load balancer akan mendistribusikannya ke server yang memiliki
traffic Mbps paling kecil.

5. IP Hash
Metode terakhir dalam teknik load balancing adalah IP Hash. Dalam metode ini, permintaan akses data ke
sebuah server ditentukan lewat berbagai data yang berhubungan dengan IP (incoming packet). Di
antaranya alamat IP destinasi, port number, URL, hinggan nama domain.
Jadi secara sederhana, alamat IP klien menentukan server mana yang akan mendapatkan permintaan data.
Fungsi

1. Mendistribusikan Lalu Lintas Secara Efisien


Penerapan metode load balancing pada sebuah websitedapat mendistribusikan lalu lintas
kunjungan yang masuk secara efisien. Hal tersebut dapat mencegah terjadinya kegagalan di dalam
server. Sebagai contoh, ketika salah satu server tidak dapat menerima permintaan lalu lintas, load
balancer akan mengalihkan permintaan tersebut ke server lain yang masih tersedia dan lebih
memadai.
2. Memaksimalkan Performa Server
Performa dari sebuah server sangat bergantung kepada seberapa banyak lalu lintas yang masuk ke
dalamnya. Ketika sebuah server mengalami kelebihan beban, tentu saja performa server tersebut
akan sangat menurun. Jadi, menerapkan metode load balancing dapat membantu server bekerja
dengan performa yang maksimal.
3. Mencegah Terjadinya Kegagalan
Metode load balancing yang diterapkan dapat membantu mencegah website mengalami kegagalan,
seperti down. Load balancer dapat mendeteksi server yang gagal menerima permintaan,
menghentikan lalu lintas yang akan masuk, dan mengirimkannya ke server lain yang masih
tersedia dan lebih memadai.
Kelebihan

1. Kemudahan Upgrade dan Downgrade


Jika Anda memiliki website, Anda harus mengunggah konten yang menarik minat pembaca. Pembaca
yang semakin banyak berarti traffic yang semakin banyak pula. Lonjakan trafficberpotensi membuat situs
Anda menjadi lambat bahkan gagal dimuat.
Dengan load balancing, traffic dapat tersebar di beberapa server dan lebih mudah ditangani.
Administrator server dapat menaikkan atau menurunkan skala server website sesuai kebutuhan website
tersebut.
2. Mempermudah Proses DIstribusi Traffic
Bagi Anda yang menggunakan load balancing untuk memelihara website di beberapa server, kegagalan
operasional situs dapat dibatasi secara signifikan. Load balancing proses yang tidak perlu, atau disebut
redundansi.
3. Mengurangi Downtime dan Meningkatkan Performa
Load balancing memungkinkan Anda melakukan pemeliharaan server di mana pun Anda atau perusahaan
Anda berada. Ini artinya Anda bisa mengurangi sekaligus menaikkan performa website
Kelebihan

4. Manajemen Kegagalan yang Efisien


Load balancing membantu pengguna mendeteksi kegagalan dan menanganinya dengan efisien,
memastikan kegagalan apa pun tidak mempengaruhi beban server. Dengan menggunakan
beberapa pusat data yang tersebar, Anda dapat memotong jalur kegagalan yang terdeteksi dan
mengembalikan sumber daya ke server lain yang tidak terpengaruh.
5. Meningkatkan Fleksibilitas
Dengan beban server yang seimbang, administrator website memiliki fleksibilitas dalam
menangani traffic website. Mereka dapat melakukan tugas pemeliharaan server secara bertahap
tanpa mematikan aktifitas website atau menunggu waktu senggang website.
Load balancing memungkinkan Anda menyimpan beban ke satu server, sementara server lain
menjalani pemeliharaan.
Kekurangan

1. Membutuhkan Konfigurasi Tambahan


Anda harus melakukan konfigurasi tambahan untuk mempertahankan koneksi
terus menerus antara klien dan server. Selain itu, Anda harus melakukan
konfigurasi ulang load balancer setiap kali terjadi perubahan susunan di cluster
hilir. Misal saat node ditambahkan atau dihapus.
2. Biaya yang Cukup Besar
Hal ini berlaku terutama bagi load balancer yang berupa perangkat keras.
Biasanya perangkat keras load balancing menghabiskan biaya yang cukup besar
dibanding perangkat lunaknya.
Cara kerja
Cara Kerja Metode Load Balancing
Load balancer, atau perangkat load balancing, bekerja dengan cara mendistribusikan lalu lintas
kunjungan ke dalam beberapa server agar tidak ada salah satu server yang mengalami kelebihan
beban. Melalui metode ini, website akan dapat meminimalkan waktu respons server secara efektif.
Anda dapat menggambarkan metode load balancingsebagai polisi lalu lintas yang sedang bekerja
menangani kemacetan lalu lintas. Ketika ada satu jalur yang sedang sudah mulai penuh, polisi lalu
lintas akan mengarahkan kendaraan untuk mengisi jalur lain yang lebih kosong demi memastikan
tidak terjadi kemacetan. Kurang lebih, metode load balancingbekerja seperti polisi lalu lintas
tersebut.
Secara sederhana, Anda dapat melihat cara kerja metode load balancing seperti di bawah ini:
• Pengguna meminta akses masuk ke website
• Load balancer menerima permintaan tersebut dan mendistribusikan lalu lintasnya ke server
yang ada.
• Apabila server tersebut sudah hampir penuh, load balancer akan memasukkan lalu lintas
tersebut ke server lain yang lebih kosong.
Melalui proses tersebut, kelebihan beban pada salah satu server dapat dihindari dan kinerja website
dapat menjadi lebih optimal. Pengguna juga bisa mendapatkan pengalaman mengunjungi website
yang lancar karena website dapat bekerja dengan baik.
Kesimpulan

Load balancing menjadi penting untuk digunakan agar harapannya


website dapat selalu online meskipun website tersebut
mendapatkan lonjakan traffic pengunjung yang banyak.
Jadi untuk menghindari overload, Anda dapat menggunakan
metode ini dengan penjelasan lengkap pada artikel ini.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai