Anda di halaman 1dari 29

Mengenal Teknologi Load Balancing

Load balancing adalah teknik untuk


mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik
dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan
menghindari overload pada salah satu jalur koneksi. Load balancing digunakan pada saat sebuah
server telah memiliki jumlah user yang telah melebihi maksimal kapasitasnya. Load balancing
juga mendistribusikan beban kerja secara merata di dua atau lebih komputer, link jaringan, CPU,
hard drive, atau sumber daya lainnya, untuk mendapatkan pemanfaatan sumber daya yang
optimal.

 1 Mengapa Menggunakan Load Balancer?


 2 Cara Kerja Load Balancing
 3 Algoritma Load Balancing
 4 Fitur Load Balancing
 5 Tipe Load Balancer
 6 Penggunaan Load Balancer
 7 Perbandingan Software vs Hardware Load Balancer

Mengapa Menggunakan Load Balancer?


Ada banyak alasan mengapa menggunakan load balancing untuk website atau aplikasi berbasis
web lainnya. Dua alasan yang utama adalah:

1. Waktu Respon. Salah satu manfaat terbesar adalah untuk meningkatkan kecepatan akses
website saat dibuka. Dengan dua atau lebih server yang saling berbagi beban lalu lintas web,
masing-masing akan berjalan lebih cepat karena beban tidak berada pada 1 server saja. Ini
berarti ada lebih banyak sumber daya untuk memenuhi permintaan halaman website.
2. Redundansi. Dengan load balancing, akan mewarisi sedikit redundansi. Sebagai contoh, jika
website kita berjalan seimbang di 3 server dan salah satu server bermasalah, maka dua
server lainnya dapat terus berjalan dan pengunjung website kita tidak akan menyadarinya
downtime apapun.
Cara Kerja Load Balancing
Load Balancer (perangkat load balancing) menggunakan beberapa peralatan yang sama untuk
menjalankan tugas yang sama. Hal ini memungkinkan pekerjaan dilakukan dengan lebih cepat
dibandingkan apabila dikerjakan oleh hanya 1 peralatan saja dan dapat meringankan beban kerja
peralatan, serta mempercepat waktu respons. Load Balancer bertindak sebagai penengah diatara
layanan utama dan pengguna, dimana layanan utama merupakan sekumpulan server/mesin yang
siap melayani banyak pengguna.
Disaat Load Balancer menerima permintaan layanan dari user, maka permintaan tersebut akan
diteruskan ke server utama. Biasanya Load Balancer dengan pintar dapat menentukan server
mana yang memiliki load yang lebih rendah dan respons yang lebih cepat. Bahkan bisa
menghentikan akses ke server yang sedang mengalami masalah dan hanya meneruskannya ke
server yang dapat memberikan layanan. Hal ini salah satu kelebihan yang umumnya dimiliki
load balancer, sehingga layanan seolah olah tidak ada gangguan di mata pengguna.

Algoritma Load Balancing


 Round Robin. Algoritma Round Robin merupakan algoritma yang paling sederhana dan
banyak digunakan oleh perangkat load balancing. Algoritma ini membagi beban secara
bergiliran dan berurutan dari satu server ke server lain sehingga membentuk putaran.

 Ratio. Ratio (rasio) sebenarnya merupakan sebuah parameter yang diberikan untuk masing-
masing server yang akan dimasukkan kedalam sistem load balancing. Dari parameter Ratio
ini, akan dilakukan pembagian beban terhadap server-server yang diberi rasio. Server
dengan rasio terbesar diberi beban besar, begitu juga dengan server dengan rasio kecil akan
lebih sedikit diberi beban.
 Fastest. Algoritma yang satu ini melakukan pembagian beban dengan mengutamakan
server-server yang memiliki respon yang paling cepat. Server di dalam jaringan yang
memiliki respon paling cepat merupakan server yang akan mengambil beban pada saat
permintaan masuk.
 Least Connection. Algoritma Least connection akan melakukan pembagian beban
berdasarkan banyaknya koneksi yang sedang dilayani oleh sebuah server. Server dengan
pelayanan koneksi yang paling sedikit akan diberikan beban yang berikutnya akan masuk.
Fitur Load Balancing
Beberapa fitur yang ada pada baik load balancer hardware maupun load balancer software, yaitu:

 Asymmetric load. rasio dapat dibuat dengan menentukan koneksi yang menjadi primary
yang dianggap paling baik backbonenya dan terbaik dalam path routingnya, jadi kita dapat
membuat mesin untuk mencari best path determination dan routing yang terpendek dan
terbaik untuk sampai ketujuan.
 Aktivitas berdasarkan prioritas. Disaat load jaringan lagi peek, server akan dapat membagi
aktivitas berdasarkan prioritas dan ke link cadangan.
 Proteksi dari serangan DDoS. karena kita dapat membuat fiturseperti SYN Cookies dan
delayed-binding (suatu metode di back-end server pada saat terjadi proses TCP handshake)
pada saat terjadi serangan SYN Flood.
 Kompresi HTTP. Memungkinkan data untuk bisa mentransfer objek HTTP dengan
dimungkinkannya penggunaan utilisasi kompresi gzip yang berada di semua web browser
yang modern.
 TCP Buffering. dapat membuat respon buffer dari server dan berakibat dapat
memungkinkan task akses lebih cepat.
 HTTP Caching. dapat menyimpan content yang static, dengan demikian request dapat di
handel tanpa harus melakukan kontak ke web server diluar jaringan yang berakibat akses
terasa semakin cepat.
 Content Filtering. Beberapa load balancing dapat melakukan perubahan trafik pada saat
dijalankan.
 HTTP Security. beberapa system load balancing dapat menyembunyikan HTTP error pages,
menghapus identifikasi header server dari respon HTTP, dan melakukan enkripsi cookies
agar user tidak dapat memanipulasinya.
 Priority Queuing. berguna untuk memberikan perbedaan prioritas traffic paket.
 Spam Filtering. Spam istilah lainnya junk mail merupakan penyalahgunaan dalam
pengiriman berita elektronik untuk menampilkan berita iklan dan keperluan lainnya yang
mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para pengguna web. Bentuk berita spam yang umum
dikenal meliputi: spam surat elektronik, spam instant messaging, spam Usenet newsgroup,
spam mesin pencari informasi web (web search engine spam), spam blog, spam berita pada
telepon genggam, spam forum Internet, dan lain lain. Spam ini biasanya datang bertubi-tubi
tanpa diminta dan sering kali tidak dikehendaki oleh penerimanya. Beberapa contoh lain
dari spam ini bisa berupa surat elektronik berisi iklan, sms pada telepon genggam, berita
yang masuk dalam suatu forum newsgroup berisi promosi barang yang tidak terkait dengan
aktifitas newsgroup tersebut, spamdexing yang mendominir suatu mesin pencari (search
engine) untuk mencari popularitas bagi suatu URL tertentu, ataupun bisa berupa berita yang
tak berguna dan masuk dalam suatu blog, buku tamu situs web, dan lain-lain.
Tipe Load Balancer
Dalam dunia load-balancing, ada dua pilihan untuk dipertimbangkan ketika merancang solusi
load-balancing. Pilihan solusinya adalah menggunakan software load balancing atau hardware
load balancing. Setiap pilihan memiliki persyaratan, kelebihan, dan kelemahan tersendiri.
Terserah kepada kita untuk mengevaluasi kebutuhan bisnis kita, konfigurasi, dan jalur
pertumbuhan sehingga kita dapat mengidentifikasi solusi optimal untuk memenuhi kebutuhan.
Dan dari tipenya Load Balancing dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:

 Software Load Balancing. Dimana Load Balancing berjalan disebuah PC/Server, dan
aplikasi Load Balancing di install dan perlu dikonfigurasi sebelum dapat berfungsi.
Keuntungannya adalah jika ada penambahan fitur atau fasilitas tambahan tidak perlu
mengganti keseluruhan perangkat load balancing. Performa proses load balancing
dipengaruhi oleh prangkat komputer yang digunakan, tidak bisa hanya mengandalkan
kemampuan software yang canggih saja. Perangkat keras yang dapat mempengaruhi
performa metode ini adalah kartu jaringan (Network Interface Card) yang digunakan,
besarnya RAM pada perangkat, media penyimpanan yang besar dan cepat, dsb. Sehingga
performa metode ini sulit untuk bisa diperkirakan. Ada banyak sekali Load Balancer
Software, beberapa diantaranya yang paling banyak digunakan adalah: Linux Virtual
Server, Ultra Monkey, dan Network Load Balancing.

 Hardware Load Balancing. Dimana Load Balancing berjalan disebuah device/alat yang
sudah disiapkan dari pabrik dan siap digunakan. Tipe Hardware Load Balancing banyak
digunakan karena kemudahannya. Beberapa Load Balancer Hardware diantaranya adalah:
Cisco System Catalyst, Coyote Point, F5 Network BIG-IP, Baraccuda Load Balancer.
Penggunaan Load Balancer
Pada umumnya Load Balancer digunakan oleh perusahaan/pemilik layanan yang menginginkan
layanannya selalu tersedia setiap saat (high availability) walaupun secara kenyataan terdapat
kendala yang membuat layanan tidak dapat diakses. Misalnya untuk layanan web server/email
server. Dengan load balancer, apabila ada 2 mail server dengan konfigurasi dan tugas yang sama,
maka load balancer akan membagi beban ke 2 mail server tersebut. Dan apabila salah satu Mail
server tersebut down/tidak dapat diakses/mengalami gangguan, maka Mail server yang lain dapat
terus melayani layanan yang diakses oleh user.
Untuk jaringan komputer, Load Balancer digunakan di ISP/Internet provider dimana
memungkinkan tersedianya akses internet selama 24x7x365 tanpa ada down time. Tentu hal ini
yang diinginkan oleh pelanggan yang menggunakan layanan akses internet ISP tersebut.
ISP/Provider hanya perlu memiliki 2 Link internet yang memiliki jalur berbeda, agar disaat salah
satu link down, masih ada 1 link yang dapat melayani akses internet ke pelanggannya. Dan ISP
menggunakan Load Balancer untuk membagi beban akses internet tersebut sehingga kedua Link
Internet tersebut maximal penggunaannya dan beban terbagi dengan baik.

Perbandingan Software vs Hardware Load Balancer


Kelebihan Load Balancer Software :

 Lebih murah.
 Beberapa software aplikasi memiliki banyak pilihan konfigurasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan
kita.
Kekurangan Load Balancer Software:

 Sebagian besar aplikasi tidak dapat menangani situs besar atau jaringan kompleks.
 Paket aplikasi yang akan mendukung sistem yang lebih besar memerlukan jumlah hardware lebih banyak.
Kelebihan Load Balancer Hardware:

 Pendekatan biasanya lebih kuat dari pilihan perangkat lunak.


 Proses lalu lintas pada tingkat jaringan, yang secara nominal lebih efisien daripada dekripsi perangkat lunak.
 Bekerja dengan banyak OS atau platform.

Kekurangan Load Balancer Hardware:

 Biaya lebih tinggi dibandingkan menggunakan software load balancer.


Teknologi load balancing dapat menjadi salah satu solusi yang efektif dan efisien untuk menciptakan sistem yang
handal dengan tingkat ketersediaan tinggi (high availability), khususnya sebagai web server. Untuk pemanfaatan
teknologi load balancing menggunakan software load balancing saat ini memang lebih banyak digunakan pada

sistem operasi open souce seperti linux.

SETTING LOAD BALANCING DENGAN ROUTERBOARD 750G DARI WINBOX 4.10


Disini saya mencoba membuat load balancing dengan menggunakan routerboard RB 750 indoor yang mempunyai 5
interface, apabila kita ingin membuat load balancing failover pada mikrotik versi 4.10, disini saya menggunakan 2 jalur
input WAN dengan 1 jalur output yang ditujukan pada Local Area Network.
Alur yang akan kita gunakan contoh sebagai berikut :
- LAN = 192.168.14.254/24
- Uplink = WAN 1 = 10.17.25.254/24
- Uplink = WAN 2 = 192.168.15.1/24

1. Connect dengan web browser firefox atau internet explorer atau yg lain ketik ip mikrotik ex :
192.168.14.254 tekan enter tampil seperti gambar berikut kemudian klik winbox download dan simpan untuk
digunakan lain waktu :D klo sudah langsung dijalankan saja. next
2. Connect ke mikrotik via winbox dengan login sebagi admin klo masih default login : admin tanpa password

seperti berikut ini. Next


3. Jika berhasil masuk ke mikrotik tampilan workspace seperti gambar berikut. Next

4. Langkah berikutnya kita atur penamaan dari port-port yang kita gunakan untuk mempermudah
pengidentifikasian jalur yang aktif dan controler. Dari menu /interfaces tandai/namai sesuai kebutuhan. Port-1
= ISP 1 (public-media) port-2 = Lokal port-3 = ISP 2 (public-speedy) contoh gambar berikut. next
5. Langkah selanjutnya pengalamatan jaringan dari port-port yang kita gunakan dari /IP Addressesseperti pada

gambar. next
6. add address : 192.168.14.254 network : 192.168.14.0 broadcast : 192.168.14.255 interface = lokal seperti pada

gambar berikut ini. next


7. add address : 10.17.25.10 network : 10.17.25.0 broadcast 10.17.25.255 interface = public-media seperti gambar

berikut. Next
8. add address : 192.168.15.2 network : 192.168.15.0 broadcast : 192.168.15.255 interface = public-speedy spt
pada gambar. Next
9. Hasil setting ip address yang telah kita lakukan seperti pada gambar berikut ini. Next

9. Kita lanjutkan ke /IP Firewall untuk memulai mengatur jalur-jalur yang masuk dan keluar sesuai port yg ada.
next
11. Kita mulai membuat tanda untuk jalur yang masuk (ISP 1) ke jalur lokal dengan nama Conn_1. Dari/IP Firewall
Mangle lihat gambar

add chain=prerouting in Interface=LOKAL Connection State=new


extra Nth every=1 packet=1 Load balancing 2 jalur dgn nth (jelasnya googling ya) :)

action=mark connection New connection mark=Conn_1 Passthrough=yes klik OK. next

12. Kita buat tanda berikutnya untuk jalur yang masuk (ISP 2) ke jalur lokal dengan nama Conn_2. Dari /IP Firewall
Mangle lihat gambar

add chain=prerouting in Interface=LOKAL Connection State=new


extra Nth every=2 packet=1

Action=mark connection New connection mark=Conn_2 Passthrough=yes Klik OK. next

13. Setelah koneksi ditandai (connection mark) kita membuat tandai jalur berikutnya (route mark) tetap dari /IP
Firewall mangle lihat gambar

add chain=prerouting In interface=LOKAL Connection mark=Conn_1 Action=mark routing


New routing mark=Route_1 Passthrough=no Klik OK next
14. Kemudian buat tanda berikutnya tetap dari /IP firewall mangle untuk rute ke ISP 2
add chain=prerouting In interface=LOKAL Connection mark=Conn_2 Action=mark routing

Passthrough=no lihat gambar. next

Hasil Mangle yang kita buat untuk tanda-tanda koneksi yang lewat seperti berikut ini

15. Langkah berikutnya adalah membuat Network Address Translation (NAT) untuk mengarahkan jalur-jalur yang
telah kita tandai dari /IP firewall NAT sebelah mangle tadi

add chain=srcnat Out interface=PUBLIC-MEDIA (ISP 1) Connection mark=Conn_1


Action=masquerade visual lihat gambar jangan lupa klik OK. Next
16. Kemudian buat lagi NAT untuk ISP 2 tetap dari /IP firewall NAT

add chain=srcnat Out interface=PUBLIC-SPEEDY (ISP 2) Connection mark=Conn_2


Action=masquerade lalu klik OK lihat gambar klo kurang jelas
Hasil NAT yang kita buat seperti pada gambar berikut ini
17. Langkah terakhir menentukan alamat utama jalur-jalur ISP yang kita punya dari menu /IP routeslihat gambar

berikut next
18. Isikan ip address dari ISP/modem kita untuk menuju ke rute lebih besar di atasnya

add Dst. Address=0.0.0.0/0 Gateway=10.17.25.254 (dari ISP 1) type=unicast scope=255


target scope=10 Routing mark=Route_1 klik OK seperti pada gambar
19. Tambahkan ip lagi untuk ISP 2 add Dst. Address=0.0.0.0/0 Gateway=192.168.15.1(ISP
2) type=unicast Scope=255 Target scope=10 Routing mark=Route_2 klik OK lihat gambar

20. Kurang alamat satu lagi untuk jalur yang diutamakan klo tidak salah hehehe add Dst. Address=0.0.0.0/0
Gateway=192.168.15.1 type=unicast Scope=255 Target scope=10 udah langsung OK saja (atau
teman2 bisa copy dari salah satu route yang dibuat hilangkang Routing marknya) lihat gambar

21. Hasil setting /IP Routes untuk load balancing seperti pada gambar berikut ini
22. Untuk pembatasan bandwidh bisa dilakukan dari menu /Queues add simple queue seperti gambar berikut ini

23. DEMIKIAN ARTIKEL / TUTORIAL INI SAYA BUAT UNTUK MEMUDAHKAN TEMAN-TEMANKU YANG MEMBUTUHKAN.
SEMOGA BERMANFAAT DAN SELAMAT MENCOBA YANG LEBIH LAGI

Akhirnya janjiku terbayar sudah untuk membuat artikel ini :D-- dah ngantuk... klo mo dicetak filenya
pdf disini ukuran kertas A4 frend, kalo mo yang bisa diedit lewat sini. sampai ketemu artikel berikutnya salam
MASMU'I
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
RANCANG BANGUN JARINGAN 2

PRAKTIKUM KE-1

JUDUL STATIC ROUTING


TANGGAL Jumat, 15 September 2017
TUJUAN
KELOMPOK Kelompok 9
ANGGOTA 1. Marlina
2. Risma Gusmiarni
3. Wahyu Abdul Majid

1. PENDAHULUAN
A. ROUTING
Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang
dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.
B. STATIC ROUTING
Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk
mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju maupun tabel routing secara manual.
C. ROUTER
Router merupakan perangkat keras jaringan komputer yang dapat digunakan untuk
menghubungkan beberapa jaringan yang sama atau berbeda. Router adalah sebuah alat untuk
mengirimkan paket data melalui jaringan atau internet untuk dapat menuju tujuannya
D. TABEL ROUTING DAN UNSUR-UNSURNYA
Table routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces router
yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi.
Ada 2 item yang harus dimasukan oleh tabel routing untuk mengirim paket data, diantaranya:
a) Destination Address merupakan sebuah alamat pada jaringan yang dapat dijangkau oleh
router
b) Pointer to the Destination merupakan penunjuk yang akan memberitahukan bahwa jaringan
atau network yang dituju dapat terhubung dengan router.
Router akan menyesuaikan informasi yang terdapat pada tabel routing sebelum mengirimkan ke
alamat tujuan sehingga tidak ada yang namanya salah sasaran dalam mengirimkan paket data.
Berikut adalah urutan pada tabel routing untuk menyesuaikan alamat tujuan:
a) Host Address
b) Subnet
c) Group of Subnet
d) Major network number
e) Group of major network numbers
f) Default address
E. CARA MENGKONFIGURASI TABEL ROUTING
Load Balancing
Load Balancing adalah sebuah metode pembagian beban traffic pada 2 atau lebih WAN dengan
tujuan optimasi bandwidth dan meminimalisir terjadinya bootleneck.

Secara sederhana penerapan load balancing pada static routing menggunakan mikrotik adalah
sebagai berikut:
1. Pertama kita pastikan terlebih dahulu
PC1 terhubung ke R1 di ether1
PC2 terhubung ke R2 di ether1
R1 dan R2 terhubung di masing-masing ether2
R1 dan R2 terhubung di masing-masing ether3
2. Kedua, kita masuk ke winbox kemudian reset terlebih dahulu kedua routernya, takutnya
router sudah pernah dikonfig sebelumnya

Konfigurasi R1
3. Jika sudah di reset, nanti akan muncul gambar seperti berikut

4. Lihat digambar atas, terdapat banyak pilihan


5. Kita pilih new terminal, maka nanti akan muncul gambar seperti berikut
6. Lalu kita masukkan perintah berikut untuk menambahkan IP
#ip address add address 192.168.10.1/24 interface=ether1
#ip address add address 10.10.10.1/30 interface=ether2
#ip address add address 11.11.11.1/30 interface=ether3

7. Selanjutnya kita konfigurasi tabel routing


Lihat pada gambar pertama diatas, sekarang kita pilih IP lalu nanti akan muncul lagi pilihan,
maka kita pilih router

8. Lihat gambar diatas, disana ada ikon (+) kita pilih ikon tersebut untuk menambah tabel
routing
Maka nanti akan muncul gambar seperti berikut
Kita konfig Dst Address nya dengan menambahkan IP 192.168.20.0/24
Dan gateway 10.10.10.2 dan 11.11.11.2 klik Apply dan OK
9. Jika sudah nanti akan muncul kata AS

10. Kemudian di PC kita setting IP nya dengan masuk ke Open Network And Sharing Center >
Change Adapter Setting > Local Area Network > Ipv4 > Properties
Lalu isi IP address dengan 192.168.10.10
SM 255.255.255.0
Gateway 192.168.10.1
Untuk konfigurasi di R1 selesai
Sekarang kita lanjut ke Konfigurasi di R2

Konfigurasi R2
11. Sama dengan r1, reset dahulu lalu masuk ke winbox nanti akan muncul
12. Lihat digambar atas, terdapat banyak pilihan
13. Jika pada R1 kita memberi IP dengan manual yaitu di terminal, sekarang untuk di R2 kita coba
menggunakan cara yang lebih mudah
14. Pilih IP
15. Lalu nanti akan muncul pilihan, maka kita pilih Addresing, nanti disana akan ada ikon +, kita
klik ikon tersebut dan akan muncul seperti berikut
Isi Address dengan IP 192.168.20.1/24 dan interface di ether1
Apply lalu OK

16. Lakukan seperti pada langkah di no.15


Isi Address dengan IP 10.10.10.2/30 dan interface di ether2
Apply lalu OK
17. Lakukan seperti pada langkah di no. 15
Isi Address dengan IP 11.11.11.2/30 dan Interface di ether3
Apply lalu OK

18. Selanjutnya kita konfigurasi tabel routing


Seperti pada langkah pertama, kita pilih IP lalu nanti akan muncul lagi pilihan, maka kita pilih
router
19. Seperti pada gambar di no. 7 ada tulisan DAC dan ada ikon +, kita pilih ikon tersebut
20. Isi Dst Address dengan menambahkan IP 192.168.10.0/24
Lalu Gateway 10.10.10.1 klik Ikon panah yang ada disampingnya untuk menambahkan 1
gateway lagi
Isi dengan 11.11.11.1
Apply lalu OK

21. Jika sudah maka nanti akan muncul AS


22. Kemudian di PC kita setting IP nya dengan masuk ke Open Network And Sharing Center >
Change Adapter Setting > Local Area Network > Ipv4 > Properties
Lalu isi IP address dengan 192.168.20.10
SM 255.255.255.0
Gateway 192.168.20.1

Konfigurasi R2 selesai

Pengujian
23. Sekarang kita coba ping dari R1 ke R2
24. Masuk ke CMD
24. Masuk ke winbox, masuk ke wireless lihat disana perhatikan pada ether2 dan ether3
masing-masing Router, lihat besaran kecepatan Rx dan Tx.

Lakukan pengujian di R2 ke R1 dengan langkah yang sama seperti barusan.


1. ALAT BAHAN

ALAT BAHAN

1. Pc 1. Jobsheet
2. Mikrotik 2. Winbox
3. Kabel 3.

Anda mungkin juga menyukai