Anda di halaman 1dari 15

SMK ANGKASA 1 Jakarta

Pengertian Jaringan Client Server Beserta


Kelebihan dan Kekurangannya
Ketika anda melakukan kegiatan browsing dan mengakses website smk
angkasa 1 jakarta untuk membaca postingan ini dan disaat anda
mengetik www.smkangkasa1jakarta.sch.id pada kolom pencarian di

browser anda, tanpa disadari anda telah mengirimkan sebuah pesan


request kepada server yang ada di internet, lalu kemudian server tersebut
merespon dengan memberikan sebuah hasil berupa tampilan halaman web
seperti dengan yang anda minta (anda sebagai client).

Seperti itulah gambaran dari jaringan client server, sangat berbeda


dengan jaringan peer to peer yang dibahas pada postingan sebelumnya,
dimana pada setiap komputer yang terhubung pada jaringan tersebut dapat
berperan sebagai client (mengirim request) maupun sebagai server
(menerima request).

Untuk memahami sistem jaringan client server lebih lengkap, berikut ini
akan dibahas mengenai pengertian jaringan client server serta kelebihan
dan kekurangan dari jaringan client server.

Pengertian Jaringan Client Server

Jaringan client server didefinisikan sebagai suatu arsitektur jaringan


komputer dimana perangkat client melakukan proses meminta data, dan
server yang memiliki tugas untuk memberikan respon berupa data
terhadap request tersebut.

Agung setiyawan, S.Kom.


SMK ANGKASA 1 Jakarta

Perangkat client biasanya berupa perangkat komputer dengan aplikasi


software jaringan yang telah terinstal guna untuk meminta dan menerima
data melalui jaringan. Salah satu contoh aplikasi software yang paling
sering digunakan untuk meminta dan menerima data pada jaringan
ialah web browser, dimana user dapat melakukan request untuk sebuah
halaman web, melalui aplikasi web browser (persis seperti yang anda
lakukan saat ini) Perangkat lain yang dapat pula dikategorikan sebagai
client ialah perangkat mobile seperti smartphone atau tablet.

Server merupakan sebuah komputer yang dirancang khusus untuk


melayani client dengan memproses request yang telah diterima dari client
lalu kemudian mengirimkan kembali respon data kepada client melalui
jaringan. Server menyimpan informasi dan data yang kompleks yang
mungkin dibutuhkan client, oleh karena itu biasanya server terdiri dari
komputer dengan performa yang tinggi baik dari segi pemrosesan maupun
dari segi memori, hal tersebut agar server mampu melayani request dari
banyak client secara bersamaan.

Server juga terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tugas spesifik


yang dilakukannya contohnya mail server untuk mengirim dan menerima
pesan melalui jaringan, database server untuk menjaga dan mengatur
database dan masih banyak lagi.

Perangkat client dan server biasanya memiliki unit hardware yang berbeda,
masing-masing didesain sesuai dengan tujuannya. Contohnya pada client
sebaiknya dilengkapi dengan resolusi layar monitor yang bagus dengan
antarmuka graphical user, sedangkan pada server sama sekali tidak
membutuhkan resolusi layar yang bagus cukup dengan
antarmuka command line.

Agung setiyawan, S.Kom.


SMK ANGKASA 1 Jakarta

Kelebihan Jaringan Client Server


Terdapat kelebihan dan kekurangan pada jaringan client server. Berikut ini
adalah kelebihan yang dimiliki oleh jaringan client server:

1. Kontrol Terpusat pada Server


Tidak seperti pada jaringan peer-to-peer dimana tidak ada pusat server
yang mengatur client, pada jaringan client server terdapat sebuah server
yang bertugas untuk mengontrol akses, resource dan integritas data
sehingga program atau client yang tidak sah tidak dapat mengganggu
aktivitas didalam jaringan.

2. Backup Terpusat pada Server


Selain itu server juga dapat berperan sebagai pusat backup data pada
client, dengan mengatur sistem backup otomatis pada client. Hal tersebut
dilakukan untuk menghindari kehilangan data apabila terjadi kesalahan
pada harddisk client.

3. Skalabilitas
Anda dapat dengan mudah menambahkan jumlah komputer atau server
pada jaringan client server tanpa menyebabkan pengaruh besar pada
jaringan.

4. Kemudahan Perawatan
Dalam hal melakukan perawatan anda dapat melakukan remote akses,
sehingga untuk dapat melakukan perawatan anda tidak harus berada
dideapn sistem.

5. Peningkatan Keamanan
Server dapat mengatur akses setiap data pada server, dan juga mengatur
hak akses dari setiap komputer. Hal ini untuk membatasi aktivitas user
sehingga hanya mampu mengakses data yang menjadi haknya.

Agung setiyawan, S.Kom.


SMK ANGKASA 1 Jakarta

Kekurangan Jaringan Client Server


Sedangkan berikut ini adalah kekurangan yang dimiliki oleh jaringan client
server:

1. Kegagalan Pada Pusat Kontrol


Menggunakan server tunggal untuk mengatur resources pada jaringan
akan menyebabkan ancaman single point of failure (SPOF), dimana
apabila hal tersebut terjadi maka akan menyebabkan terhentinya seluruh
aktivitas pada jaringan tersebut.

Contoh misalnya ketika sebuah server tunggal menyimpan database nama


dan password user pada sebuah jaringan, lalu jaringan tersebut mengalami
kegagalan maka tidak ada user yang dapat login kedalam jaringan hingga
server kembali pulih.

2. Biaya Pengeluaran
Bila dibandingkan dengan jaringan peer-to-peer tentu biaya yang
dibutuhkan untuk jaringan client server jauh lebih mahal, sebab untuk
membuatnya anda mebutuhkan sebuah superkomputer yang berperan
sebagai server untuk mengatur jaringan tersebut. Berbeda dengan peer-to-
peer dimana tidak membutuhkan server khusus sebab masing-masing
komputer dapat berperan sebagai client maupun sebagai server.

Disamping itu untuk menerapkan arsitektur jaringan client server anda


membutuhkan seorang teknisi ahli IT khusus untuk mambangun dan
menjaga server agar dapat melayani client secara terus-menerus.

3. Jaringan Melambat
Tingginya suatu lalu lintas data pada jaringan client server biasanya akan
menyebabkan kelambatan pada server untuk merespon permintaan dari
client. Hal tersebut dapat terjadi ketika banyak komputer yang melakukan
request data secara bersamaan pada sebuah server.

Hal tersebut sangat fatal sebab dapat menyebabkan server crash dan
down sehingga menyebabkan jaringan lumpuh. Oleh karena itu pada
server biasanya memberikan aturan batasan request dari suatu client, hal
ini untuk menghindari kejadian diatas atau mungkin serangan DDOS.

Agung setiyawan, S.Kom.


SMK ANGKASA 1 Jakarta

Kesimpulan

apabila anda membutuhkan sebuah arsitektur jaringan dengan


produktivitas yang tinggi dan berskala besar, client server merupakan
pilihan yang sangat cocok untuk anda.

Namun untuk anda yang memiliki sebuah jaringan hanya dengan empat
client tidak ada salahnya untuk menggunakan peer-to-peer untuk dapat
saling berbagi sumber daya. Apa yang cocok untuk anda sebenarnya
tergantung dari budget yang anda miliki dan seberapa besar jaringan
komputer yang anda punya.

Agung setiyawan, S.Kom.


SMK ANGKASA 1 Jakarta

Komputer pada sebuah jaringan peer-to-peer dapat berfungsi sebagai sebuah client
maupun sebagai sebuah server, jaringan peer-to-peer tidak memiliki kontrol terpusat
(centralized control) pada sumber daya yang terbagi (shared resources). Semua
peralatan dapat membagikan sumber dayanya dengan semua komputer pada
jaringan yang sama. Hubungan peer berarti tidak ada satu komputer-pun yang
memiliki prioritas akses tertinggi, maupun tanggung jawab tertinggi untuk
membagikan sumber daya.

Semua pengguna (user) pada jaringan peer-to-peer dapat bertindak sebagai


administrator jaringan, sehingga setiap pengguna jaringan dapat mengatur hak akses
sumber daya pada komputer yang digunakannya. Pengguna mungkin saja
memberikan hak akses tidak terbatas (unlimited access) pada sumber daya lokal,
atau memberikan ijin hanya pada sumber daya tertentu. Setiap pengguna dapat
memutuskan apakah pengguna lain dapat meng-akses sumber daya secara
sederhana hanya dengan melakukan permintaan (requesting), atau harus
menggunakan kunci (password).

Pada umumnya jaringan peer-to-peer terdiri dari sekumpulan komputer workstation


atau sering disebut juga client yang terhubung melalui media jaringan yang sama.
Komputer workstation tersebut pada umumnya tidak dirancang untuk dapat berfungsi
sebagai server jaringan, sehingga unjuk kerja (performance) dari jaringan dapat
dengan mudah menjadi sangat lamban pada saat banyak pengguna yang mencoba
meng-akses sumber daya pada beberapa komputer atau peralatan lainnya.

Selain itu jika sebuah komputer sedang di akses sumber dayanya oleh pengguna
lainnya melalui jaringan, maka pengguna pada komputer tersebut akan merasakan
penurunan unjuk kerja (performance) dari komputer yang sedang digunakannya.

Pada sebuah jaringan peer-to-peer tidaklah mudah untuk mengorgranisasi data yang
ada, karena setiap komputer dapat berfungsi sebagai server. Hal ini menyulitkan
pengguna untuk selalu mengetahui informasi yang dicari berada pada komputer yang
mana. Jika setiap 10 pengguna bertanggung jawab pada sebuah kumpulan dokumen,
salah seorang dari mereka mungkin harus meng-akses ke 10 komputer untuk mencari
file tertentu.

Untuk memasang (install) jaringan peer-to-peer termasuk mudah dan murah. Jaringan
peer-to-peer umumnya hanya membutuhkan sebuah sistem operasi seperti: Ms.
Windows 95 atau Windows for Workgroups, pada komputer yang memiliki kartu
jaringan (NIC=Network Interface Card) dan media jaringan yang sama. Begitu

Agung setiyawan, S.Kom.


SMK ANGKASA 1 Jakarta

komputer terhubung, pengguna dapat segera membagikan informasi dan sumber


dayanya.

Pada jaringan client server, terdapat satu komputer yang berfungsi sebagai server
yang mengatur sistem dalam jaringan, sedangkan komputer lainnya bertindak sebagai
klien. Berbeda dengan jaringan client server, pada jaringan peer to peer tidak memiliki
server pusat yang mengatur klien-klien. Pada jaringan peer to peer semua komputer
bertindak sebagai server untuk komputer lainnya, jadi semua komputer adalah server
sekaligus juga klien.

Jenis jaringan peer to peer sebenarnya sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1980
dan banyak digunakan pada jaringan yang skalanya terlalu kecil untuk memiliki
sebuah server yang terdedikasi. Namun jaringan ini baru mulai banyak digunakan
ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows For Workgroups. Aplikasi file sharing
(berbagi berkas) pada jaringan internet seperti Napster membuat konsep jaringan
peer to peer menjadi populer. Dengan konsep jaringan ini, para pengguna
dimungkinkan untuk saling berbagi, mencari dan mengunduh data dari seluruh
komputer yang terhubung dalam jaringan tanpa melalui perantara.

Pengertian Jaringan Peer To Peer


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jaringan peer to peer merupakan jaringan
komputer dimana setiap komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut
merupakan klien sekaligus juga server. Jaringan ini dibentuk tanpa adanya kontrol
terpusat dari sebuah server yang terdedikasi. Setiap komputer memiliki kedudukan
yang sama. Pertukaran data antar komputer serta penggunaan fasilitas komputer
yang terhubung pada jaringan peer to peer dapat dilakukan secara langsung. Tidak
ada pengendali dan pembagian hak akses.k

Agung setiyawan, S.Kom.


SMK ANGKASA 1 Jakarta

Misalkan ketika komputer A dalam jaringan peer to peer akan mengambil data dari
komputer B, maka pada saat itu komputer A akan bertindak sebagai server sehinga
dapat mengakses file dari komputer B. Sedangkan komputer B saat itu bertindak
sebagai klien. Demikian juga sebaliknya, jika komputer B mengambil data dari
komputer A, atau komputer C, maka saat mengakses file komputer B akan bertindak
sebagai server, dan komputer A atau C bertindak sebagai klien. Kedua fungsi
tersebut, server dank lien dapat dilakukan oleh komputer dalam jaringan peer to peer
secara bersamaan.

Jaringan peer to peer biasanya diterapkan pada jaringan dengan skala kecil, 2 hingga
10 komputer dengan satu atau dua peripheral. Tujuan penggunaan jaringan peer to
peer yang paling utama adalah penggunaan program, data atau peripheral (misalnya
printer) secara bersama-sama. Untuk keamanan, setiap user komputer bertanggung
jawab terhadap keamanan komputernya masing-masing.

Karakteristik Jaringan Peer To Peer


Karakterisrik dari jaringan peer to peer antara lain:

• Tidak memiliki sebuah komputer yang berfungsi sebagai server terdedikasi.


• Setiap komputer dalam jaringan merupakan server dan sekaligus juga klien.
• Tidak adanya kontrol pada pengaturan keamanan jaringan
• Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang setara untuk dapat terhubung
dalam satu jaringan

Jaringan peer to peer memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibanding dengan
jaringan client server, yaitu sebagai berikut:

Kelebihan Jaringan Peer to Peer

1. Biaya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikannya jauh lebih murah,,


sebab tidak memerlukan server dengan spesifikasi yang tinggi untuk dapat
melayani semua client
2. Setiap komputer dalam jaringan berperan sebagai klien dan juga server,
sehingga semua komputer memiliki hak yang sama.
3. Kelangsungan kinerja jaringan tidak tergantung pada komputer server.
4. Tidak membutuhkan sistem operasi maupun aplikasi khusus untuk server.
5. Tidak membutuhkan administrator khusus untuk merawat jaringan.

Agung setiyawan, S.Kom.


SMK ANGKASA 1 Jakarta

6. Instalasi jaringan mudah.


7. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai hardware seperti:
harddisk, drive, fax/modem, printer, atau fasilitas lain yang terhubung dalam
satu jaringan.
8. Jika salah satu komputer bermasalah, tidak akan mempengaruhi jaringan atau
komputer lain.

Kekurangan Topologi Peer to Peer

1. Tingkat keamanan jaringan rendah, rentan terhadap serangan pihak luar. Sebab
tanpa adanya server, keamanan dalam jaringan ditentukan oleh setiap user
masing-masing komputer.
2. Backup juga dilakukan pada masing-masing komputer.
3. Troubleshooting (identifikasi permasalahan) jaringan lebih sulit, sebab semua
komputer terlibat dalam sistem komunikasi jaringan.
4. Sulit dikembangkan, sebab tipe jaringan ini tidak cocok untuk digunakan dalam
skala besar
5. Administrasi tidak terkontrol.
6. Kinerja jaringan lebih rendah karena selain harus mengelola pemakaian
fasilitas jaringan, setiap komputer juga harus mengelola pekerjaan atau
aplikasinya sendiri.
7. Banyak file sharing akan mempengaruhi kinerja komputer.

Untuk membangun jaringan peer to peer tidak memerlukan hub, sebab antar komputer
bisa langsung dihubungkan menggunakan sebuah kabel UTP dan konektor RJ45.
Komputer yang dihubungkan pun tidak harus memiliki spesifikasi yang sama, cukup
dengan menambahkan network card pada komputer, maka komputer bisa saling
terhubung.

Agung setiyawan, S.Kom.


SMK ANGKASA 1 Jakarta

Komponen atau Perangkat Keras

Jaringan Komputer
Pada jaringan komputer dibutuhkan komponen atau perangkat untu membangun
sebuah jaringan komputer yang dapat saling berkirim informasi. Perangkat tersebut
memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan peruntukanya.

Terdapat banyak perangkat yang dibutuhkan dalam membangun sebuah jaringan,


mulai dari kabel, konektor, switch, hub, modem, komputer dan perangkat-perangkat
lain yang dibutuhkan.

Perangkat jaringan tersebut saling mendukung kinerja satu sama lain meski memiliki
fungsi dan peran yang berbeda. Jika salah satu perangakat jaringan bermasalah maka
perangakat lain yang terhubung juga mengalami masalah atau tidak berfungsi.

Komponen jaringan komputer adalah bagian utama yang diperlukan untuk menginstal
software untuk membantu dalam membangun jaringan komputer. Ada beberapa
komponen jaringan penting yang harus ada di dalam jaringan komputer. Yaitu NIC,
switch, kabel, hub, router, dan modem.

Agung setiyawan, S.Kom.


SMK ANGKASA 1 Jakarta

Dan juga penggunaan kabel jika jaringan tersebut menggunakan wired network.
Apabila jaringan yang akan dibuat menggunakan wireless network, maka kabel tidak
di butuhkan untuk jaringan ini.

Daftar komponen atau perangkat jaringan komputer beserta fungsinya:

Jaringan Komputer tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen
hardware dansoftware, yaitu :

1. Komponen Hardware
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel dan topologi jaringan"

2. Komponen Software
Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan"

Daftar Komponen Jaringan Komputer beserta fungsinya:

1. Komputer/Pc

Hal utama yang harus disediakan dalam membangun jaringan komputer adalah
Komputer/PC itu sendiri sebagai alat yang digunakan untuk mengirim dan menerima
data dari internet.

Komputer pada sebuah jaringan terdiri dari 2 jenis yaitu :


Komputer Server : Komputer yang berfungsi sebagai penyedia data atau pemberi
layanan pada jaringan komputer.

Komputer client : Komputer yang mengakses layanan pada komputer server

2. Modem

Agung setiyawan, S.Kom.


SMK ANGKASA 1 Jakarta

Modem (Modulator Demodulator) merupakan alat yang berfungsi mengubah sinyal


digital menjadi sinyal analago. Alat ini berfungsi sebagai penghubung komputer

dengan internet.
3. Kabel Jaringan

Kabel jaringan berfungsi sebagai penghubung antar komputer atau sebagai


penghubung antar perangkat jaringan lainnya.

Kabel Jarinagan terdapat beberapa jenis diantaranya

• Twisted Pair ( UTP dan STP )


• Fiber Optik
• Coaxial

Kabel yang paling umum digunakan pada jaringan adalah kabel UTP kemudian Fiber
Optik.

4. Konektor

Konektor merupakan sebuah perangkat yang berfungsi menghubungkan kabel


jaringan dengan LAN Card atau NIC. Setiap jenis kabel jaringan yang digunakan
memiliki konektor yang berbeda-beda.
Berikut ini jenis konektor dan kabel yang digunakan pada jaringan komputer.

• Konektor RJ-45 digunakan untuk kabel UTP


• Konektor BNC/T untuk kabel Coaxial
• Konektor ST digunakan untuk kabel Fiber Optik

Agung setiyawan, S.Kom.


SMK ANGKASA 1 Jakarta

5. Network Interface Card (NIC)

Pada umumnya NIC atau biasa disebut dengan kartu jaringan sudah terpasang
onboard pada motherboard komputer atau leptop, namun ada juga berupa kartu yang
dipasangkan pada motherboard.

6. Switch HUB

Switch HUB adalah perangkat keras jaringan yang berfungsi untuk memecah
jaringan dari satu server menjadi beberapa client dalam jaringan local. Biasanya port
yang tersedia pada switch kelipatan 4,8,16,32 dan seterusnya.

Semakin banyak berarti semakin mahal pula harga switch. Perlu diketahui pula bahwa
switch memiliki perbedaan dengan hub, walaupun bentuknya sama tetapi fungsinya
berbeda.

Fungsi utama switch yang membedakan dari hub adalah kemampuannya yang lebih
pintar dalam membatasi dan mengatur besarnya paket data yang ditransmisikan pada
setiap client yang terhubung. Jadi bisa diatur kecepatan internet setiap pengguna.

Fungsi lain dari switch seperti:

1. Menerima sinyal dan data dari komputer serta server


2. Mentransmisikan data dari server menuju client dan juga sebaliknya.
3. Memperkuat sinyal yang ditransmisikan melalui server kepada client sehingga
kecepatannya masih sama.
4. Bisa mengatur dan membatasi paket data yang ditransmisikan kepada setiap
user.
5. Bisa jadi repeater jaringan
6. Menjadi central connection point jaringan
7. Sebagai splitter dalam jaringan

7. Hub

Agung setiyawan, S.Kom.


SMK ANGKASA 1 Jakarta

Hub adalah hardware jaringan yang memiliki fungsi untuk membagi jaringan dalam
satu server. Biasanya hub banyak digunakan pada jaringan LAN.

Bedanya dengan switch adalah pada kemampuan mengatur clientnya, hub hanya bisa
membagi jaringan tanpa bisa mengatur dan membatasi paket data yang terkirim, jadi
pembagiannya tidak bisa adil antara satu client dengan lainnya.

Perbedaan lainnya dengan switch adalah harga hub ini jauh lebih murah. Selain itu
kelemahan dari hub adalah jika mengalami kerusakan maka semua client akan
mengalami disconnect. Selain itu hub tidak memiliki fitur sepintar teknologi yang ada
pada switch.

8. Repeater

Repeater atau biasa disebut dengan penguat sinyal berfungsi untuk memperkuat
sinyal dengan cara menerima sinyal pada sebuah segmen kemudian menyebarkan
sinyal tersebut ke segmen lain dengan kekuatan sinya yang sama.

9. Bridge

Sesuai namanya. Bridge memiliki fungsi sebagai jembatan jaringan. Maksudnya


bridge ini bisa menggabungkan jaringan local kedalam jaringan local lain yang lebih
besar. Fungsi lainnya bridge bisa digunakan untuk memecah jaringan local menjadi
beberapa jaringan local kecil lainnya.
Fungsi utama dari bridge adalah digunakan sebagai penghubung antar jaringan yang
menggunakan topologi jaringan yang berbeda.
Bridge ini sangat berfungsi ketika Anda berada dalam instansi/perkantoran besar
yang terdiri dari beberapa gedung dan kantor yang letaknya berjauhan. Seluruh
gedung dan kantor dapat terhubung semua menjadi satu dengan bantuan perangkat
bridge.

10. Access Point

Access point memiliki fungsi untuk mentransmisikan sinyal wireless yang diterima
dari router atau kabel jaringan sehingga sinyal yang diterima oleh client bisa lebih baik.
Access point ini cocok digunakan untuk area-area yang memiliki sinyal yang kurang
baik.

Agung setiyawan, S.Kom.


SMK ANGKASA 1 Jakarta

Untuk pengaplikasiannya ini lebih mudah dan settingnya tidak terlalu sulit jika
dibandingkan dengan router. Secara mudahnya access point ini seperti hub tetapi
menggunakan jaringan WiFi. Dalam hal keamanan access point bisa ditambahkan
password untuk setiap user yang ingin connect pada jaringan.

11. Router

Perangkat keras jaringan selanjutnya adalah router. Router adalah perangkat jaringan
yang berfungsi untuk membagi jaringan internet dengan protokol TCP/IP pada
komputer client. Jadi setiap client mendapatkan IP yang berbeda satu dengan lainnya.

Secara fungsi router mirip dengan access point tetapi memiliki fitur yang lebih
lengkap. Router memiliki keunggulan dimana bisa mengatur paket data yang akan
dibagikan pada setiap access point atau hub yang terhubung. Router ini cocok dipakai
untuk area perkantoran, gedung, kampus atau mall yang memiliki jumlah pengguna
yang besar.

12. Tang Crimping (Crimping Tool)

Merupakan alat yang memiliki bentuk seperti tang yang digunakan untuk memasang
konektor RJ-45 ke kabel UTP.

Cara penggunaanya cukup mudah, urutkan terlebih dahulu susuan warna kabel UTP,
kemudian masukan ke konektor. Kemudian masukan ke krimping tool dan tekan kuat
hingga bunyi klik.

Itulah beberapa komponen dan perangkat keras jaringan komputer yang umum
digunakan untuk membuat jaringan komputer. Masing-masing perangkat memiliki
fungsi yang saling berkaitan dengan perangkat lain.

Agung setiyawan, S.Kom.

Anda mungkin juga menyukai