Untuk memahami sistem jaringan client server lebih lengkap, berikut ini
akan dibahas mengenai pengertian jaringan client server serta kelebihan
dan kekurangan dari jaringan client server.
Perangkat client dan server biasanya memiliki unit hardware yang berbeda,
masing-masing didesain sesuai dengan tujuannya. Contohnya pada client
sebaiknya dilengkapi dengan resolusi layar monitor yang bagus dengan
antarmuka graphical user, sedangkan pada server sama sekali tidak
membutuhkan resolusi layar yang bagus cukup dengan
antarmuka command line.
3. Skalabilitas
Anda dapat dengan mudah menambahkan jumlah komputer atau server
pada jaringan client server tanpa menyebabkan pengaruh besar pada
jaringan.
4. Kemudahan Perawatan
Dalam hal melakukan perawatan anda dapat melakukan remote akses,
sehingga untuk dapat melakukan perawatan anda tidak harus berada
dideapn sistem.
5. Peningkatan Keamanan
Server dapat mengatur akses setiap data pada server, dan juga mengatur
hak akses dari setiap komputer. Hal ini untuk membatasi aktivitas user
sehingga hanya mampu mengakses data yang menjadi haknya.
2. Biaya Pengeluaran
Bila dibandingkan dengan jaringan peer-to-peer tentu biaya yang
dibutuhkan untuk jaringan client server jauh lebih mahal, sebab untuk
membuatnya anda mebutuhkan sebuah superkomputer yang berperan
sebagai server untuk mengatur jaringan tersebut. Berbeda dengan peer-to-
peer dimana tidak membutuhkan server khusus sebab masing-masing
komputer dapat berperan sebagai client maupun sebagai server.
3. Jaringan Melambat
Tingginya suatu lalu lintas data pada jaringan client server biasanya akan
menyebabkan kelambatan pada server untuk merespon permintaan dari
client. Hal tersebut dapat terjadi ketika banyak komputer yang melakukan
request data secara bersamaan pada sebuah server.
Hal tersebut sangat fatal sebab dapat menyebabkan server crash dan
down sehingga menyebabkan jaringan lumpuh. Oleh karena itu pada
server biasanya memberikan aturan batasan request dari suatu client, hal
ini untuk menghindari kejadian diatas atau mungkin serangan DDOS.
Kesimpulan
Namun untuk anda yang memiliki sebuah jaringan hanya dengan empat
client tidak ada salahnya untuk menggunakan peer-to-peer untuk dapat
saling berbagi sumber daya. Apa yang cocok untuk anda sebenarnya
tergantung dari budget yang anda miliki dan seberapa besar jaringan
komputer yang anda punya.
Komputer pada sebuah jaringan peer-to-peer dapat berfungsi sebagai sebuah client
maupun sebagai sebuah server, jaringan peer-to-peer tidak memiliki kontrol terpusat
(centralized control) pada sumber daya yang terbagi (shared resources). Semua
peralatan dapat membagikan sumber dayanya dengan semua komputer pada
jaringan yang sama. Hubungan peer berarti tidak ada satu komputer-pun yang
memiliki prioritas akses tertinggi, maupun tanggung jawab tertinggi untuk
membagikan sumber daya.
Selain itu jika sebuah komputer sedang di akses sumber dayanya oleh pengguna
lainnya melalui jaringan, maka pengguna pada komputer tersebut akan merasakan
penurunan unjuk kerja (performance) dari komputer yang sedang digunakannya.
Pada sebuah jaringan peer-to-peer tidaklah mudah untuk mengorgranisasi data yang
ada, karena setiap komputer dapat berfungsi sebagai server. Hal ini menyulitkan
pengguna untuk selalu mengetahui informasi yang dicari berada pada komputer yang
mana. Jika setiap 10 pengguna bertanggung jawab pada sebuah kumpulan dokumen,
salah seorang dari mereka mungkin harus meng-akses ke 10 komputer untuk mencari
file tertentu.
Untuk memasang (install) jaringan peer-to-peer termasuk mudah dan murah. Jaringan
peer-to-peer umumnya hanya membutuhkan sebuah sistem operasi seperti: Ms.
Windows 95 atau Windows for Workgroups, pada komputer yang memiliki kartu
jaringan (NIC=Network Interface Card) dan media jaringan yang sama. Begitu
Pada jaringan client server, terdapat satu komputer yang berfungsi sebagai server
yang mengatur sistem dalam jaringan, sedangkan komputer lainnya bertindak sebagai
klien. Berbeda dengan jaringan client server, pada jaringan peer to peer tidak memiliki
server pusat yang mengatur klien-klien. Pada jaringan peer to peer semua komputer
bertindak sebagai server untuk komputer lainnya, jadi semua komputer adalah server
sekaligus juga klien.
Jenis jaringan peer to peer sebenarnya sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1980
dan banyak digunakan pada jaringan yang skalanya terlalu kecil untuk memiliki
sebuah server yang terdedikasi. Namun jaringan ini baru mulai banyak digunakan
ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows For Workgroups. Aplikasi file sharing
(berbagi berkas) pada jaringan internet seperti Napster membuat konsep jaringan
peer to peer menjadi populer. Dengan konsep jaringan ini, para pengguna
dimungkinkan untuk saling berbagi, mencari dan mengunduh data dari seluruh
komputer yang terhubung dalam jaringan tanpa melalui perantara.
Misalkan ketika komputer A dalam jaringan peer to peer akan mengambil data dari
komputer B, maka pada saat itu komputer A akan bertindak sebagai server sehinga
dapat mengakses file dari komputer B. Sedangkan komputer B saat itu bertindak
sebagai klien. Demikian juga sebaliknya, jika komputer B mengambil data dari
komputer A, atau komputer C, maka saat mengakses file komputer B akan bertindak
sebagai server, dan komputer A atau C bertindak sebagai klien. Kedua fungsi
tersebut, server dank lien dapat dilakukan oleh komputer dalam jaringan peer to peer
secara bersamaan.
Jaringan peer to peer biasanya diterapkan pada jaringan dengan skala kecil, 2 hingga
10 komputer dengan satu atau dua peripheral. Tujuan penggunaan jaringan peer to
peer yang paling utama adalah penggunaan program, data atau peripheral (misalnya
printer) secara bersama-sama. Untuk keamanan, setiap user komputer bertanggung
jawab terhadap keamanan komputernya masing-masing.
Jaringan peer to peer memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibanding dengan
jaringan client server, yaitu sebagai berikut:
1. Tingkat keamanan jaringan rendah, rentan terhadap serangan pihak luar. Sebab
tanpa adanya server, keamanan dalam jaringan ditentukan oleh setiap user
masing-masing komputer.
2. Backup juga dilakukan pada masing-masing komputer.
3. Troubleshooting (identifikasi permasalahan) jaringan lebih sulit, sebab semua
komputer terlibat dalam sistem komunikasi jaringan.
4. Sulit dikembangkan, sebab tipe jaringan ini tidak cocok untuk digunakan dalam
skala besar
5. Administrasi tidak terkontrol.
6. Kinerja jaringan lebih rendah karena selain harus mengelola pemakaian
fasilitas jaringan, setiap komputer juga harus mengelola pekerjaan atau
aplikasinya sendiri.
7. Banyak file sharing akan mempengaruhi kinerja komputer.
Untuk membangun jaringan peer to peer tidak memerlukan hub, sebab antar komputer
bisa langsung dihubungkan menggunakan sebuah kabel UTP dan konektor RJ45.
Komputer yang dihubungkan pun tidak harus memiliki spesifikasi yang sama, cukup
dengan menambahkan network card pada komputer, maka komputer bisa saling
terhubung.
Jaringan Komputer
Pada jaringan komputer dibutuhkan komponen atau perangkat untu membangun
sebuah jaringan komputer yang dapat saling berkirim informasi. Perangkat tersebut
memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan peruntukanya.
Perangkat jaringan tersebut saling mendukung kinerja satu sama lain meski memiliki
fungsi dan peran yang berbeda. Jika salah satu perangakat jaringan bermasalah maka
perangakat lain yang terhubung juga mengalami masalah atau tidak berfungsi.
Komponen jaringan komputer adalah bagian utama yang diperlukan untuk menginstal
software untuk membantu dalam membangun jaringan komputer. Ada beberapa
komponen jaringan penting yang harus ada di dalam jaringan komputer. Yaitu NIC,
switch, kabel, hub, router, dan modem.
Dan juga penggunaan kabel jika jaringan tersebut menggunakan wired network.
Apabila jaringan yang akan dibuat menggunakan wireless network, maka kabel tidak
di butuhkan untuk jaringan ini.
Jaringan Komputer tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen
hardware dansoftware, yaitu :
1. Komponen Hardware
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel dan topologi jaringan"
2. Komponen Software
Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan"
1. Komputer/Pc
Hal utama yang harus disediakan dalam membangun jaringan komputer adalah
Komputer/PC itu sendiri sebagai alat yang digunakan untuk mengirim dan menerima
data dari internet.
2. Modem
dengan internet.
3. Kabel Jaringan
Kabel yang paling umum digunakan pada jaringan adalah kabel UTP kemudian Fiber
Optik.
4. Konektor
Pada umumnya NIC atau biasa disebut dengan kartu jaringan sudah terpasang
onboard pada motherboard komputer atau leptop, namun ada juga berupa kartu yang
dipasangkan pada motherboard.
6. Switch HUB
Switch HUB adalah perangkat keras jaringan yang berfungsi untuk memecah
jaringan dari satu server menjadi beberapa client dalam jaringan local. Biasanya port
yang tersedia pada switch kelipatan 4,8,16,32 dan seterusnya.
Semakin banyak berarti semakin mahal pula harga switch. Perlu diketahui pula bahwa
switch memiliki perbedaan dengan hub, walaupun bentuknya sama tetapi fungsinya
berbeda.
Fungsi utama switch yang membedakan dari hub adalah kemampuannya yang lebih
pintar dalam membatasi dan mengatur besarnya paket data yang ditransmisikan pada
setiap client yang terhubung. Jadi bisa diatur kecepatan internet setiap pengguna.
7. Hub
Hub adalah hardware jaringan yang memiliki fungsi untuk membagi jaringan dalam
satu server. Biasanya hub banyak digunakan pada jaringan LAN.
Bedanya dengan switch adalah pada kemampuan mengatur clientnya, hub hanya bisa
membagi jaringan tanpa bisa mengatur dan membatasi paket data yang terkirim, jadi
pembagiannya tidak bisa adil antara satu client dengan lainnya.
Perbedaan lainnya dengan switch adalah harga hub ini jauh lebih murah. Selain itu
kelemahan dari hub adalah jika mengalami kerusakan maka semua client akan
mengalami disconnect. Selain itu hub tidak memiliki fitur sepintar teknologi yang ada
pada switch.
8. Repeater
Repeater atau biasa disebut dengan penguat sinyal berfungsi untuk memperkuat
sinyal dengan cara menerima sinyal pada sebuah segmen kemudian menyebarkan
sinyal tersebut ke segmen lain dengan kekuatan sinya yang sama.
9. Bridge
Access point memiliki fungsi untuk mentransmisikan sinyal wireless yang diterima
dari router atau kabel jaringan sehingga sinyal yang diterima oleh client bisa lebih baik.
Access point ini cocok digunakan untuk area-area yang memiliki sinyal yang kurang
baik.
Untuk pengaplikasiannya ini lebih mudah dan settingnya tidak terlalu sulit jika
dibandingkan dengan router. Secara mudahnya access point ini seperti hub tetapi
menggunakan jaringan WiFi. Dalam hal keamanan access point bisa ditambahkan
password untuk setiap user yang ingin connect pada jaringan.
11. Router
Perangkat keras jaringan selanjutnya adalah router. Router adalah perangkat jaringan
yang berfungsi untuk membagi jaringan internet dengan protokol TCP/IP pada
komputer client. Jadi setiap client mendapatkan IP yang berbeda satu dengan lainnya.
Secara fungsi router mirip dengan access point tetapi memiliki fitur yang lebih
lengkap. Router memiliki keunggulan dimana bisa mengatur paket data yang akan
dibagikan pada setiap access point atau hub yang terhubung. Router ini cocok dipakai
untuk area perkantoran, gedung, kampus atau mall yang memiliki jumlah pengguna
yang besar.
Merupakan alat yang memiliki bentuk seperti tang yang digunakan untuk memasang
konektor RJ-45 ke kabel UTP.
Cara penggunaanya cukup mudah, urutkan terlebih dahulu susuan warna kabel UTP,
kemudian masukan ke konektor. Kemudian masukan ke krimping tool dan tekan kuat
hingga bunyi klik.
Itulah beberapa komponen dan perangkat keras jaringan komputer yang umum
digunakan untuk membuat jaringan komputer. Masing-masing perangkat memiliki
fungsi yang saling berkaitan dengan perangkat lain.