Anda di halaman 1dari 10

BAB 2

JARINGAN CLIENT SERVER DAN PEER TO PEER

A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami jaringan Client Server dan Peer to Peer.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep kerja dari jaringan Client Server dan
Peer to Peer.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari jaringan
Client Server dan Peer to Peer.

B. TEORI
1. Jaringan Client Server
Arsitektur jaringan client server merupakan pengembangan dari arsitektur file server.
Arsitektur ini adalah model konektivitas pada jaringan yang mengenal adanya server
dan client, dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain.
Server dapat berbagi pakai data, aplikasi dan peripheral seperti harddisk, printer,
modem dan lain-lain. Oleh karena itu, tidak jarang juga tercipta sebutan print server,
communication server dan lain sebagainnya. Prinsip kerjanya sangat sederhana,
dimana server akan menunggu permintaan dari client, memproses dan memberikan
hasilnya kepada client. Sedangkan client akan mengirimkan permintaan ke server,
menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya.

Gambar 2.1. Jaringan client server

Sistem client server ini menggunakan protocol TCP/IP (Transmission Control


Protocol/Internet Protocol). Unix dan Windows NT merupakan contoh yang baik
dari sistem operasi jaringan client server.

1.1.Sistem Client Server


Sistem Client dan Server terdiri atas dua komponen (mesin) utama, yaitu Client dan
Server. Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data.

16 | P a g e
Setiap aktifitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dahulu ditangani oleh
client. Client menangani proses yang menjadi tanggung jawabnya. Jika ada proses
yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis data yang terletak di server,
barulah client mengadakan hubungan denga server. Pada bentuk sistem client server
untuk memenuhi kebutuhan client akan megirimkan pesan atau perintah Query
pengambilan data. Selanjutnya server yang menerima pesan tersebut akan
menjalankan Query tersebut dan hasilnya akan dikirimkan kembali ke client. Dengan
begitu, transfer datanya jauh lebih efisien. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
gambar sistem client server berikut ini :

Gambar 2.2. Sistem Client Server Kompleks

1.2 Komponen dasar Client Server


1.2.1 Client
Client merupakan terminal yang digunakan oleh pengguna untuk meminta layanan
tertentu yang dibutuhkan. Terminal client dapat berupa PC, ponsel, komunikator,
robot, televisi dan peralatan lain yang membutuhkan informasi.

1.2.2 Middleware
Midleware merupakan komponen perantara yang memungkinkan client dan server
untuk saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. Midleware ini dapat
berupa Transaction Monitor /TP. Remote Procedure Call atau Object Request
Broker/ORB.

1.2.3 Server
Server merupakan komputer khusus yang bertugas melayani aplikasi-palikasi
jaringan / pihak yang menyediakan layanan. Server ini akan dapat berupa basis data
SQL, Monitor TP, server groupware, server objek dan web. Secara umum, server
berperan menerima pesan permintaan layanan dari client, memproses permintaan
tersebut dan mengirimkan hasil permintaan kepada client.

17 | P a g e
1.3 Karakteristik Server dan Client
1.3.1 Karakteristik Server
a. Pasif
b. Menunggu request
c. Menerima request, memproses request dan mengirimkan balasan berupa
service
1.3.2 Karakteristik Client
a. Aktif
b. Mengirim request
c. Menunggu dan menerima balasan dari server

1.4 Ciri-ciri Client Server


Beberapa ciri dari arsitektur sistem terdistribusi Client Server diantaranya :
a. Berbasis layanan
Server memberikan sejumlah layanan yang dibutuhkan dan diminta oleh client,
antara lain : berbagai pakai berkas, dan peralatan pendukung.
b. Sumber daya yang digunakan bersama
Server mengelola sejumlah sumber daya yang dimiliki agar dapat diakses dan
digunakan secara bersama-sama oleh terminal-terminal client yang terhubung
pada server.
c. Hubungan dan interaksi Client Server
Hubungan yang terjadi antara server dan client adalah one-to many, yang berarti
bahwa satu server melayani banyak client. Client selalu memulai transaksi
dengan meminta layanan sedangkan server menanti permintaan layanan secara
pasif.
d. Client tidak perlu mengetahui lokasi fisik server
Server dapat terletak di berbagai tempat yang belum tentu diketahui oleh client,
Walaupun demikian client tetap dapat mengakses server untuk mendapatkan
layanan sesuai kebutuhannya.
e. Interoperabilitas perangkat lunak dan perangkat keras
Perangkat lunak dan keras yang digunakan oleh masing-masing client tidak harus
sama dengan yang digunakan pada server, namun masih dapat saling terkoneksi
antara satu dan yang lain.
f. Pertukaran berbasis pesan
Mekanisme dari Client Server berdasar pada pertukuran pesan. Pesan yang
dipertukarkan adalah permintaan layanan dan umpan balik dari permintaan
layanan tersebut.
g. Enkapsulasi layanan
Client tidak perlu mengetahui Sistem Operasi pengelolaan permintaan yang
terjadi dalam server sehingga client tidak dapat mengontrol Sistem Operasi
pengelolaan permintaan.

18 | P a g e
h. Skalabilitas
Skalabilitas adalah kemampuan untuk diperbesar atau diperkecil. Ukuran sistem
Client Server dapat diubah secara horizontal maupun vertikal. Perubahan vertikal
berarti berpindah ke server lebih besar atau lebih cepat atau mendistribusikan
tugas melayani client ke beberapa server. Pengubahan horizontal berarti
menambah atau mengurangi jumlah client.
i. Konsistensi data
Data hanya dikelola pada server pusat sehingga konsistensi dan data lebih
terjamin dan biaya pemeliharaan pun menjadi lebih murah.

1.5 Tipe Jaringan Client Server


Berdasarkan tipe layanan yang diberikan server kepada client, jaringan Client Server
dapat dibagi menjadi kedalam banyak tipe, tipe-tipe tersebut antara lain :

1.5.1 Server Berkas


Sistem jaringan berkas adalah sistem jaringan yang dimana layanan yang diberikan
server berupa berkas, baik berkas aplikasi seperti aplikasi pengolahan kata,
pengolahan angka, pengolahan data, pengolahan gambar dan lain sebagainya,
maupun berkas yang dihasilkan oleh aplikasi tersebut, seperti dokumen pengolahan
kata, tabel-tabel pengolahan angka, berkas presentasi dan lain sebagainya.

Gambar 2.3. Server Berkas

1.5.2 Server Basis Data


Sistem jaringan server basis data adalah merupakan sistem jaringan dimana layanan
yang diberikan oleh server berupa pengolahan dan penyajian data berdasarkan
perintah terstruktur (query) yang diberikan client. Pada jaringan ini, server
menyimpan berbagai macam data yang dapat diakses oleh pengguna melalui
terminal-terminal client.

Gambar 2.4 Server Basis Data

19 | P a g e
1.5.3 Server Transaksi
Sistem jaringan server transaksi adalah sistem jaringan dimana layanan yang
diberikan server berupa hasil Sistem Operasi dari sekelompok perintah terstruktur
yang diberikan client. Jaringan ini pada dasarnya hampir sama dengan sistem
jaringan basis data sebelumnya. Perbedaan terletak pada server transaksi yang
memproses sekelompok perintah terstruktur dari client, dan sekelompok perintah
terstruktur ini disebut prosedur.

Gambar 2.5 Server Transaksi

1.5.4 Groupware Server


Sistem jaringan groupware adalah sistem jaringan dimana layanan yang diberikan
server berupa fasilitas pemakaian bernama informasi semi terstruktur diantara
pengguna jaringan. Pada jaringan ini, server menyimpan, mengelola dan
menyebarkan informasi antar pengguna dalam jaringan, misalnya teks, gambar, surat
dan ruang diskusi.

1.5.5 Server Objek


Sistem jaringan server objek adalah sistem jaringan dimana layanan yang diberikan
server berbentuk objek. Dalam jaringan ini, client dan server berkomunikasi melalui
objek-objek yang miliki client dan server.

1.5.6 Web Server


Sistem jaringan web server adalah sistem jaringan dimana layanan yang diberikan
server berupa pengelolaan dan pemakaian bersama dokumen-dokumen yang saling
terhubung. Jaringan ini merupakan jaringan yang memungkinkan tiap dokumen
dalam jaringan memiliki hubungan ke dokumen lain sehingga dokumen-dokumen
dalam jaringan terhubung satu dengan yang lain, semacam jaringan laba-laba.

20 | P a g e
1.6 Arsitektur Jaringan Client Server
Model client-server ini telah dikembangkan untuk membangun sistem jaringan yang
menjadi infrastruktur utama SI (Sistem Informasi) dalam perusahaan digital. Jaringan
komputer client-server ini memiliki dua model arsitektur, yaitu : Two Tier dan Three
Tier

1.6.1 Two Tier


Arsitektur Two Tier merupakan arsitektur yang disebut client-server, dimana
terdapat komputer sebagai client dan server yang berinteraksi melalui protokol dan
media komunikasi tertentu. Model arsitektur Two Tier dapat dikelompokkan menjadi
dua macam, yaitu Thin Client-Thick Server dan Thick Client-Thin Server.

1.6.1.1 Thin Client-Thick Server


Pada arsitektur ini, client menjalankan satu fungsi, yaitu sebagai penyaji d ari
tampilan aplikasi dan data yang diakses dari server. Hal ini berarti beban server
lebih tinggi dan server menjadi titik kritis dari sistem jaringan tersebut, di mana
server harus memberikan layanan penggunaan bersama aplikasi-aplikasi
(Aplication Server) dan data (Data atau File Server) kepada semua client yang
terhubung kepadanya.

Gambar 2.6. Thick Client-Thick Server

1.6.1.2 Thick Client-Thin Server


Arsitektur ini sedikitnya memberi dua peran bagi client, di mana client tidak
hanya berperan sebagai penyaji antarmuka saja, melainkan juga berfungsi
mengoperasikan aplikasi. Sementara itu, server hanya bertugas untuk
mengelola data saja sehingga beban client menjadi bertambah. Model ini
diterapkan pada sistem layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM), di mana
mesin-mesin ATM yang merupakan client berfungsi menangani antarmuka
penyajian dan mengoperasikan aplikasi layanan ATM.

21 | P a g e
Gambar 2.7. Thick Client-Thin Server

Pada sistem ini kinerja server menjadi ringan, namun tetap harus diperhatikan
perjalanan data dari client menuju server. Bisa jadi pada sisi client, aplikasi sudah
mencatat terjadinya transaksi, sementara data masih dalam perjalanan belum sampai
di server. Penerapan model ini juga akan merepotkan tim teknisi untuk melakukan
pemeliharaan aplikasi pada masing-masing mesin ATM karena aplikasi terletak pada
masing-masing client yang mungkin saja letaknya berjauhan satu sama lain. Model
ini tidak menskalakan client dalam jumlah yang besar sehingga dapat menimbulkan
masalah dalam pemeliharaan dan perawatannya.

1.6.2 Three Tier


Arsitektur client-server ini terus dikembangkan seiring dengan perkembangan
perusahaan. Kini banyak perusahaan yang mulai mengoptimalkan penggunaan sistem
jaringan Internet, yang memungkinkan untuk menyediakan layanan transaksi selama
24 jam dengan skala pelanggan yang sangat luas hingga mancanegara. Untuk
membangun sistem bisnis berbasis Web yang dikenal dengan istilah e-Business,
perlu dilakukan pemisahan peran server yang menangani aplikasi dan basis data agar
kinerja server dapat optimal. Three Tier merupakan arsitektur client-server yang
memisahkan antara data (Data Management Tier), aplikasi (Middle Tier) dan
penyajian (Presentation Tier).

Gambar 2.8. Three Tier


22 | P a g e
a. Data Tier merupakan komputer server yang dikhususkan untuk menangani
pengelolaan basis data.
b. Aplication Tier merupakan server yang dikhususkan untuk menangani aplikasi-
aplikasi dimana prosedur-prosedur dan perhitungan-perhitungan yang kompleks
dieksekusi di sini.
c. Presentation Tier merupakan komputer client yang menjadi antarmuka bagi
pengguna untuk memasukkan data, mengajukan permintaan layanan kepada
server, dan melihat hasilnya.

Arsitektur ini memiliki sejumlah keuntungan, antara lain masing-masing tier akan
beroperasi dengan stabilitas yang tinggi karena beban terbagi secara merata. Model
ini juga memungkinkan di mana pada masing-masing tier diterapkan platform yang
berbeda. Proses modifikasi pada satu tier tidak akan memengaruhi tier yang lain.
Sementara itu, pada Middle Tier dapat dikembangkan berbagai macam aplikasi yang
tersebar dalam beberapa server sesuai kebutuhan yang akan diakses oleh client
sehingga tidak terjadi kemacetan.

2. Jaringan Peer to Peer

Peer to Peer (P2P) adalah suatu sistem hubungan antar komputer yang terkoneksi
secara langsung yang dapat berfungsi sebagai Client maupun Server. Pertukaran file
dapat dilakukan antar komputer yang terhubung secara langsung tanpa perantara
server jaringan.

Jaringan peer-to-peer juga sering disebut dengan workgroup. karena arti workgroup
mempunyai konotasi yaitu kolaborasi tanpa adanya pusat kontrol (server). Peer-to-
peer dapat dibangun hanya dengan sistem operasi yang terinstall di dalam komputer
dan tersambungnya beberapa komputer secara fisik.

Dalam jaringan ini tidak ada komputer yang berfungsi khusus, semua komputer
dapat berfungsi sebagai klien dan server secara bersamaan. Pengguna masing-masing
komputer bertanggung jawab terhadap administrasi resource komputer, seperti
membuat nama user, menentukan yang akan di-share, menandai ijin akses bagian
share tersebut, dan yang lainnya. Tiap-tiap user juga bertanggung jawab melakukan
backup data pada komputer masing-masing.

Penerapan arsitektur jaringan ditentukan oleh skalabilitas dan tingkat penggunaan


jaringan. Untuk skala kecil, dengan jumlah komputer yang terhubung hanya berkisar
tiga sampai lima buah, maka penerapan arsitektur Peer to Peer akan memberikan
keuntungan tersediri, di mana semua terminal dapat berfungsi sebagai Client maupun
Server. Namun, untuk sistem jaringan yang lebih besar, baik jumlah terminal yang
terhubung maupun skala jangkauan yang lebih luas, apalagi untuk penanganan sistem
terdistribusi, penerapan arsitektur Peer to Peer tidak efektif.

23 | P a g e
Gambar 2.9. Jaringan Peer to Peer

3. Kelebihan dan Kekurangan Peer to Peer dan Client Server


Kelebihan dan kekurangan jaringan peer to peer dan client server dapat dilihat pada
table berikut:

Kelebihan peer to peer Kelebihan client server


Pelaksanaan tidak terlalu mahal, relatif Memberikan keamanan yang lebih baik
murah
Tidak membutuhkan software server Lebih mudah pengaturannya bila
NOS ( Network Operating System ) networknya besar karena
administrasinya disentralkan
Tidak membutuhkan administrator Semua data dapat dibackup pada satu
network yang handal lokasi sentral
Kekurangan Kekurangan
Tidak cocok untuk network skala besar, Membutuhkan software NOS yang
administrasi menjadi tidak terkontrol mahal contoh : NT atau server Windows
2000, XP,Novell, UNIX
Tiap user harus dilatih untuk Membutuhkan hardware yang lebih
menjalankan tugas administrative tinggi dan mahal untuk mesin server
Keamanan kurang Membutuhkan administrator yang
profesional
Semua mesin yang sharing resource Mempunyai satu titik lemah jika
tidak mempengaruhi performa menggunakan satu server, data user
menjadi tak ada jika server mati.

24 | P a g e
C. TUGAS :
1. Jelaskan konsep kerja dari jaringan Peer to Peer dan Client Server.
2. Tuliskan dan jelaskan perangkat-perangkat yang digunakan dalam
membangun jaringan Peer to Peer dan Client Server.

Daftar Pustaka

Huda, R,K. Kelebihan dan Kekurangan Peer to Peer dan Client Server,
https://aminudin08.files.wordpress.com/2014/05/peer-to-peer-dan-client-server.pdf
(diakses pada tanggal 10 pebruari 2017).

http://ariv.lecturer.pens.ac.id/Database%202/Pertemuan-10%20(Database%20Client-
Server).pdf (diakses pada tanggal 10 pebruari 2017).

http://e-journal.uajy.ac.id/3092/3/2TF04788.pdf (diakses pada tanggal 10 pebruari


2017).

http://mujahidin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37744/Materi+Jaringan+Ko
mputer+Lanjut+5.pdf (diakses pada tanggal 10 pebruari 2017).

25 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai