Anda di halaman 1dari 14

NAMA : RIAN KURNIAWAN

NIM : 1157201244
PRODI : SISTEM INFORMASI (MALAM)

Pengertian Client Server

Client merupakan sembarang sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau
layanan ke server sedangkan server ialah, sistem atau proses yang menyediakan data atau
layanan yang diminta olehclient.






Client-Server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam
suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client
dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.

Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan
karakteristik yaitu :

1. Servis (layanan)
Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
Server sebagai provider, client sebagai konsumen

2. Sharing resources (sumber daya): Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang
sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin
konsistensinya.

3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris ): Many-to-one relationship antara
client dan server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server
menunggu secara pasif request dari client.

4. Transparansi lokasi: Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama
atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari client.

5. Mix-and-Match : Perbedaan server client platforms

6. Pesan berbasiskan komunikasi; Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang
menyertakan permintaan dan jawaban.

7. Pemisahan interface dan implementasi: Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client
selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.
Client Server System
Client / Server Application



Perbedaan Tipe Client-Server

1. File Servers
File server vendors mengklaim bahwa mereka pertama menemukan istilah client-
server.
Untuk sharing file melalui jaringan
2. Database Servers
Client mengirimkan SQL requests sebagai pesan pada database server,selanjutnya
hasil perintah SQL dikembalikan.
Server menggunakan kekuatan proses yang diinginkan untuk menemukan data yang
diminta dan kemudian semua record dikembalikan pada client.
3. Transaction Servers (Transaksi Server)
Client meminta remote procedures yang terletak pada server dengan sebuah SQL
database engine.
Remote procedures ini mengeksekusi sebuah grup dari SQL statement
Hanya satu permintaan / jawaban yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi
4. Groupsware Servers
Dikenal sebagai Computer-supported cooperative working
Manajemen semi-struktur informasi seperti teks, image, , bulletin boards dan aliaran
kerja
Data diatur sebagai dokumen
5. Object Application Servers
Aplikasi client/server ditulis sebagai satu set objek komunikasi
Client objects berkomunikasi dengan server objects melalui Object Request Broker
(ORB)
Client meminta sebuah method pada remote object
6. Web Application Servers (Aplikasi Web Servers)
World Wide Web adalah aplikasi client server yang pertama yang digunakan untuk
web.
Client dan servers berkomunikasi menggunakan RPC seperti protokol yang disebut
HTTP.


Fungsi client server

Dalam konteks basis data, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat
menjalankan aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks
dan generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan
pesan ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server
menerima dan memproses permintaan basis data kemudian mengembalikan hasil ke client.

Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data
dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga menyediakan kontrol
terhadap concurrency dan recovery.

Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
Memungkinkan akses basis data yang besar
Menaikkan kinerja
Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda
dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika
hanya memproses basis data.
Biaya untuk hardware dapat dikurangi
Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan
dan mengatur basis data
Biaya komunikasi berkurang
Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang
dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang
akan dikirim melewati jaringan
Meningkatkan kekonsistenan
Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi
hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami


Berikut ini adalah ringkasan fungsi client-server

Client

Mengatur user interface
Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
Memproses aplikasi
Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
Memberikan response balik kepada pemakai
Menyediakan akses basis data secara bersamaan
Menyediakan kontrol recovery

Server

Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
Memeriksa autorisasi
Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
Memelihara data dictionary

Aplikasi client server

Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang
membentuk suatu system ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.

Macam-macam arsitektur aplikasi Client-Server beserta kelebihan dan kekurangannya yaitu:

1. Standalone (one-tier)

Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan
semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client
dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan
karena mereka dump- client atau dump-terminal. Tipe model ini, dimana semua
pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat
kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua
pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang
mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa
kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu,
membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.

Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan
untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang dikenakan
pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.

Keuntungan arsitektur standalone (one-tier):
Sangat mudah
Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan


Kelemahan arsitektur standalone (one-tier):
Skala kecil
Susah diamankan
Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin dilakukan, karena
akan mengubah semua bagian.
Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan

2. Client/Server (two tier)

Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.
Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server
yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.

Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-
jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data
ke client-nya.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang
meminta serice) dan server (yang menyediakan service).

Tiga komponen tersebut yaitu :

1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung
oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga
terbentuk dua lapisan.


Kelebihan dari model client/server

Mudah
Menangani Database Server secara khusus
Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.

Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang
juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya
diterapkan dalam database.


Server database manangani :

Manajemen data
Keamanan
Query, trigger, prosedur tersimpan
Penangan kesalahan

Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban
pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user
bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat.
Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan
sedikit beban pada sebuah mesin tunggal.
Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu,
kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.

Kekurangan dari model client/server :

Kurangnya skalabilitas
Koneksi database dijaga
Tidak ada keterbaharuan kode
Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil.
Susah di amankan.
Lebih mahal.

3. Three Tier

Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three
Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server.
Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.

Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop
menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business
logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan
dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application,
Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat
komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application
Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan
melakukan komunikasi dengan database server.

Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena
aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-
nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus
disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh
karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi
client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah
model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan
skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.

Kelebihan arsitektur Three Tier :
Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan
pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut
salah
Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya
dalam hal ini sisi server ataupun sisi client.
Skala besar.
Keamanan dibelakang firewall.
Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat
menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih
rendah.
Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk
menangani pengambilan informasi dari database.

Kekurangan arsitekture Three Tier :

Lebih susah untuk merancang
Lebih susah untuk mengatur
Lebih mahal

4. Multi Tier

Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya,
pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang
membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server
dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application
Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih
menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini,
bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk three tier yang diperluas dalam model fisik
yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang lain untuk
mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client Application.

Kelebihan arsitektur Multi tier :

Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapat dipusatkan pada
middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control terhadap client-client yang
mengakses middle server dengan mengatur seting pada dcomcnfg.
Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver seperti BDE/ODBC untuk
mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middle server, tidak perlu pada masing-
masing client.
Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakan lagi untuk
mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnya program untuk
mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban pada tiap-tiap mesin karena
program terdistribusi pada beberapa mesin.
Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila terjadi perubahan sistem yang
besar.

Kekurangan arsitektur Multi tier :

Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil
prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
Lebih mahal

Keunggulan client server

Kecepatan akses lebih tinggi
Sistem keamanan & administrasi lebih baik
Sistem backup data lebih baik

Kelemahan Client/Server

Biaya lebih mahal
Dibutuhkan komputer dengan spesifikasi khusus untuk menjadi server
Ketergantungan terhadap server, jika server terganggu maka keseluruhan jaringan terganggu


Client server local & secara geografis

Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di
dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung.
Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan
jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke
jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan
Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan
sebagai workstation.

Client server lokal

Sedangkan LAN secara geografis maksudnya adalah local area network yang mencakup
suatu gedung, bangunan dan lain-lain.

Manfaat LAN.

Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).
File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua client
menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur
organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.
Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.
Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian komputer
pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1
modem.












Arsitektur Client Server Pada Jaringan

Jaringan komputer atau dalam bahasa inggris disebut sebagai computer networkadalah
sebuah interkoneksi (saling keterhubungan) antara kelompok-kulompok dengan kelompok
lain.
Dengan menggunakan jaringan komputer, komputer-komputer akan menjadi satu
kesatuan sehingga bisa saling mengakses dan membagi resource.Jaringan komputer juga
dapat disambungkan ke internet.
Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang
membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah
komputer sebagai Server. Nah Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada
terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita
sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas
(file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi).
Pada model arsitektur ini, Client tidak dapat berfungsi sebagai Server, tetapiServer dapat
berfungsi menjadi Client (server non-dedicated). Prinsip kerja pada arsitektur ini sangat
sederhana, dimana Server akan menunggu permintaan dariClient, memproses dan
memberikan hasil kepada Client, sedangkan Client akan mengirimkan permintaan ke Server,
menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya.

Sistem Client Server ini tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan jaringan komputer
skala luas. Sistem ini menggunakan protokol utama Transmision Control Protocol/I nternet
Protocol (TCP/IP), sedangkam sistem operasi yang digunakan antara lain Unix, Linux dan
Windows NT.

Keuntungannya adalah :

Memungkinkan akses basis data yang besar
Menaikkan kinerja
Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda
dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika
hanya memproses basis data.
Biaya untuk hardware dapat dikurangi
Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk
menyimpan dan mengatur basis data
Biaya komunikasi berkurang
Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang
dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang
akan dikirim melewati jaringan
Meningkatkan kekonsistenan
Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan
validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami

Kerugiannya adalah :
Jika traffic jaringan terlalu padat, server bisa hang karena overload.Hal ini berbeda
dengan jumlah simpul yang terpasang.Hal ini karena bandwidth keseluruhan dari jaringan
P2P adalah jumlah semua bandwidth dari semua simpul yang ada di jaringn.
Tidak seandal jaringan P2P dalam hal ketahanan terhadap down.Di jaringan client-
server, jika server down, maka jaringan akan down, sementara P2P semua sumberdaya
terdistribusi merata sehingga data akan didistribusikan merata.Jika salah satu simpul down,
simpul lainnya masih dapat mentransfer data.
Peer to Peer
Jaringan peer-to-perr (disingkat disingkt P2P atau PtP) merupakan jaringan komputer
yang menggabungkan perbedaan konektivitas antara partisipan di jaringan dan menjadikan
semua bandwidthnya sebagai bandwidth bersama.
P2P berbeda dengan client server yang mensentralisasikan sumber daya ke sekelompok
server yang berfungsi sebagai inti jaringan.Jaringan P2P biasanya didunaka untuk
menghubungakan simpul-simpul memalui koneksi ad-hoc.
Jaringan ini unggul dalam beberapa fungsi, misalnya dalam hal file sharingan, yang
memungkinkan file-file audio, vidio, data dibagi di jaringan.Jaringan P2P tidak memiliki
client atau server, karena semua anggota jaringan memiliki kedudukan yang sama.
Model jaringan ini berbeda dengan client-client karena komunikasi dijaringan client-server
adalah dari dan menuju server utama.Contoh jaringan client server adalah FTP Server yang
memungkinkan data dari server dipindahkan ke FTP client atau sebaiknya.
Jaringan P2P yang menyebar pertama kali adalah Usenet News Server System di mana
komputer peer dapat berkomunikasi dengan komputer lainya untuk menyebarkan berita dari
usenet hingga artikel tersebut tersebar ke semua jaringn Usenet.
Terdapat beberapa macam arsitektur aplikasi, yaitu :
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan
semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host.
Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang
terjadi pada mesin ini, dan karena mereka dump-client atau dump-terminal. Tipe model
ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas
dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host:
Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak
user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki
beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada
tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.

2. Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.
Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server
yang dihubungkan melalui sebuah jaringan. Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan
mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan
ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi
yang berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server
database. Tipe-tipe tugas yang terjadi pada client adalah :
Antarmuka pengguna
Interaksi database
Pengambilan dan modifikasi data
Sejumlah aturan bisnis
Penanganan kesalahan
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang
juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya
diterapkan dalam database. Server database manangani :
Manajemen data
Keamanan
Query, trigger, prosedur tersimpan
Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban
pemrosesan dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user
bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat.
Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan
sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini.
Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari
sebagian besar aplikasi. Model client/server memiliki sejumlah
keterbatasan :
Kurangnya skalabilitas
Koneksi database dijaga
Tidak ada keterbaharuan kode
Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
3. Three-Tier / Multi-Tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur
client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika
diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing
menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
Layanan presentasi (tingkat client)
Layanan bisnis (tingkat menengah)
Layanan data (tingkat sumber data)
Kesimpulan Arsitektur Networking Client Pada Jaringan
Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang
membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah
komputer sebagai Server. Nah Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada
terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut
Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file
server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi)
Server memiliki beban berat apabila server mendapat permintaan yang banyak atau
bersamaan. Kapasitas server berpengaruh pada lama tidaknya pemerosesan permintaan.
Apabila permintaan lebih sedikit maka balasan dari server akan cepat. Dan pada proses ini
untuk jaringan luas berpengaruh pula pada kekuatan media jaringam yang kita gunakan.
Komputer yang tidak tergabung ke jaringan di luar (misalnya komputer-komputer di
sebuah perusahaan yang dihubungkan dalam jaringan namun tidak dihubungkan ke internet)
tidak perlu memiliki IP address global.Jika jumlahnya sedikit, IP address yang digunakan bis
tipe C, jika sedang tipe B dan jika banyak sekali, dapat menggunakan tipe A.

Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang
meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen tersebut yaitu :
1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan
langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas,
sehingga terbentuk dua lapisan.
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur
client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika
diterapkan arsitektur multitier).
Sebuah sistem 3-tier menyediakan support multi-user yang stabil, bahkan saat pada client
menjalankan aplikasi yang berbeda, juga dapat mendayagunakan beberapa database yang
digunakan secara bersamaan.
Diantara keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari arsitektur n-tier (atau 3-tier pada
umumnya), yang terutama adalah:
1. Kemudahan perubahan business logic di masa yang akan dating
2. Business logic yang mudah diimplementasi dan dipelihara
3. Aplikasi client dapat mengakses berbagai tipe DBMS yang berbeda-beda secara
transparan.


Pengertian Client Server
Filed under: Uncategorized Leave a comment
March 20, 2010
Kata server seringkali diucapkan oleh pengguna komputer, terutama ketika sedang
membicarakan jaringan komputer atau internet. Dalam bahasa Inggris, kata server berasal dari
kata serve yang artinya melayani, meladeni, menghidangkan, menyajikan. Sehingga dalam
pembicaraan jaringan komputer atau internet, server adalah sebuah komputer (atau sebuah
sistem komputer) yang tugasnya melayani komputer-komputer lainnya. Tentu saja, komputer-
komputer yang dilayani adalah komputer-komputer yang terhubung dengan server tersebut.
Dengan demikian, komputer server dapat berfungsi sebagai:
- Situs intenet atau ilmu pengetahuan
- Penyimpan data atau file, dan membuat data atau file tersebut dapat diambil kembali saat
dibutuhkan.
- Mengkoneksikan komputer client ke Internet.
Banyak sekali kaum komputeris yang mencoba mendefinisikan arti kata/istilah server dalam
hubungannya dengan komputer. Berikut ini disajikan beberapa definisinya:
- Server adalah sebuah komputer di Internet atau di jaringan lainnya yang menyimpan file dan
membuat file tersebut tersedia untuk diambil jika dibutuhkan.
- Server adalah sebuah aplikasi jaringan komputer yang digunakan untuk melayani banyak
pengguna dalam satu jaringan.
- Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah
jaringan komputer.
Komputer server biasanya memiliki RAM yang besar dan dalam operasionalnya menggunakan
sistem operasi khusus, yang disebut sistem operasi jaringan atau network operating system.
Server juga menjalankan software administratif yang berguna untuk mengontrol akses ke
jaringan, dan mengelola perangkat (sumber daya) yang terdapat di dalamnya, misalnya printer,
serta memberikan akses kepada workstation yang menjadi anggota jaringan (workstation yang
tersambung ke jaringan).
Kata atau istilah workstation berasal dari bahasa Inggris yang terjemahan bebasnya bermakna
stasiun kerja. Dalam bahasan jaringan komputer, istilah workstation biasanya dipakai untuk
menyebut komputer (yang dipakai oleh pengguna) yang terhubung ke suatu jaringan. Dalam
pengertian yang lain, workstation diartikan sebagai single user komputer yang berdaya penuh
yang penggunaannya biasanya ditujukan untuk aplikasi high end graphics dan aplikasi desain
tambahan. Disebut juga dengan nama graphics workstation.
Pengertian istilah client-server
Client-server adalah suatu bentuk arsitektur, dimana client adalah perangkat yang menerima
yang akan menampilkan dan menjalankan aplikasi (software komputer) dan server adalah
perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data, dan keamanannya.
Server biasanya terhubung dengan client melalui kabel UTP dan sebuah kartu jaringan (network
card). Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.
Dalam teknologi informasi, client-server merujuk kepada cara mendistribusikan aplikasi ke pihak
client dan pihak server. Dalam model client-server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian
yang terpisah (tetapi masih dalam sebuah kesatuan) yakni komponen client dan komponen
server.
Komponen client dijalankan pada sebuah workstation. Pemakai workstation memasukkan data
dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu, kemudian mengirimkannya ke komponen
server, umumnya berupa permintaan layanan tertentu yang dimiliki oleh server. Komponen
server akan menerima permintaan layanan tersebut dan langsung memprosesnya serta
mengembalikan hasil pemrosesan kepada client. Client pun menerima informasi hasil
pemrosesan data tadi dan menampilkannya kepada pemakai dengan menggunakan aplikasi yang
digunakan oleh pemakai.
Sebuah contoh dari aplikasi client-server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan
menggunakan Active Server Pages (ASP). Skrip ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache
atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak client akan dijalankan
oleh web browser pada komputer client (workstation). Client-server merupakan penyelesaian
masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu
diinstall database. Dengan metode client-server database dapat diinstal pada komputer server
dan aplikasinya diinstal pada client.
Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut
sebagai back-end.

Anda mungkin juga menyukai