Anda di halaman 1dari 20

-1- LAMPIRAN

NOMOR :
TANGGAL :

RANCANGAN
PERATURAN GUBERNUR
NOMOR TAHUN
TENTANG
PEMBERIAN SUBSIDI PENYEDIAAN DAN PELAYANAN AIR MINUM
NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN
PERATURAN GUBERNUR DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR DAERAH KHUSUS Dilakukan perbaikan
IBUKOTA JAKARTA IBUKOTA JAKARTA judul ranpergub sesuai
dengan amanat Pasal 18
NOMOR NOMOR ayat (1) Permendagri 70
TENTANG TENTANG Tahun 2016
PEMBERIAN SUBSIDI PENYEDIAAN DAN PELAYANAN AIR
PEMBERIAN SUBSIDI PENYEDIAAN DAN PELAYANAN AIR MINUM KEPADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DKI
MINUM JAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA GUBERNUR DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
Menimbang : a. bahwa untuk membantu biaya produksi Dasar Hukum
air minum agar tersedia pelayanan air Menimbang huruf a
minum yang berkualitas dengan harga Huruf a dihapus dihapus dan kemudian
terjangkau bagi masyarakat, dan tata urutan disesuaikan
menutup kekurangan yang disebabkan
penetapan tarif lebih kecil dari usulan
tarif yang diajukan Badan Usaha Milik
Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal
Daerah Penyelenggara Sistem Penyediaan
-2-

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


Air Minum agar mencapai pemulihan 18 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam
biaya secara penuh, perlu memberikan Negeri Nomor 70 Tahun 2016 tentang
subsidi penyediaan dan pelayanan air Pedoman Pemberian Subsidi
minum; Pemerintah Kepada Badan Usaha Milik
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 18 Daerah Penyelenggara Sistem
ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Penyediaan Air Minum, Pemerintah
Nomor 70 Tahun 2016 tentang Pedoman Daerah dapat menganggarkan subsidi
Pemberian Subsidi Pemerintah Kepada penyediaan dan pelayanan air minum
Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara kepada Badan Usaha Milik Daerah
Sistem Penyediaan Air Minum, Penyelenggara Sistem Penyediaan Air
Pemerintah Daerah dapat Minum;
menganggarkan subsidi penyediaan dan b. bahwa berdasarkan pertimbangan
pelayanan air minum kepada Badan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
Usaha Milik Daerah Penyelenggara dan huruf b, perlu menetapkan
Sistem Penyediaan Air Minum; Peraturan Gubernur tentang
c. bahwa berdasarkan pertimbangan Pemberian Subsidi Penyediaan dan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a Pelayanan Air Minum;
dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Gubernur tentang Pemberian
Subsidi Penyediaan dan Pelayanan Air
Minum;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tetap
tentang Pemerintahan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan
-3-

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4744);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun Dilakukan perbaikan
tentang Pemerintah Daerah (Lembaran 2014 tentang Pemerintah Daerah redaksional
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Republik Indonesia Nomor 5587) Tambahan Lembaran Negara
sebagaimana telah beberapa kali diubah, Republik Indonesia Nomor 5587)
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 sebagaimana telah beberapa kali
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua diubah, terakhir dengan Undang-
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun Undang Nomor 11 Tahun 2020
2014 tentang Pemerintahan Daerah tentang Cipta Kerja (Lembaran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Negara Republik Indonesia Tahun
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan 2015 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Lembaran Negara Republik
Nomor 5679); Indonesia Nomor 6573);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Ditambahkan angka 3
Nomor 80 Tahun 2015 tentang baru Permendagri 80
Pembentukan Produk Hukum Tahun 2015
Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)
sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 120 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk
-4-

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 157);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
70 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pemberian Subsidi Pemerintah Kepada
Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara Tetap
Sistem Penyediaan Air Minum (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1399);
4. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 1992
tentang Perusahaan Daerah Air Minum
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tetap
(Lembaran Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 22 Tahun 1993 Seri D Nomor 21);
MEMUTUSKAN:
MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBERIAN SUBSIDI PENYEDIAAN
PEMBERIAN SUBSIDI PENYEDIAAN DAN DAN PELAYANAN AIR MINUM KEPADA
PELAYANAN AIR MINUM. PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
DKI JAKARTA.
BAB I BAB I Pasal 1 dilakukan
KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM perbaikan tata urutan
Pasal 1 Pasal 1 sesuai dengan Lampiran
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: II angka 98 UU 12
1. Subsidi Penyediaan dan Pelayanan Air Minum adalah 1. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang Tahun 20
alokasi anggaran yang diberikan oleh pemerintah selanjutnya disebut Provinsi DKI Jakarta, adalah
-5-

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


daerah kepada Badan Usaha Milik Daerah provinsi yang mempunyai kekhususan dalam
Penyelenggara SPAM yang bertujuan untuk membantu penyelenggaraan pemerintahan daerah karena
biaya produksi air minum agar harga jual produksi kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan
yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat Republik Indonesia.
banyak. 2. Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
2. Air Minum adalah air yang memenuhi syarat-syarat yang selanjutnya disebut Pemerintah Provinsi DKI
kualitas air bersih sesuai yang ditetapkan oleh Jakarta, adalah Gubernur dan perangkat daerah
Kementerian yang menangani kesehatan dan dikelola Provinsi DKI Jakarta sebagai unsur penyelenggara
oleh PAM Jaya. pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.
3. Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Khusus Ibukota 3. Anggaran Belanja Pendapatan dan Belanja Daerah
Jakarta, yang selanjutnya disebut PAM Jaya, adalah yang selanjutnya disebut APBD adalah Rencana
Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara SPAM di Keuangan Tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas
Daerah Khusus Ibukota Jakarta. dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan
4. Direksi PAM Jaya adalah Direksi Perusahaan Daerah DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Air Minum Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 4. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta
5. Anggaran Belanja Pendapatan dan Belanja Daerah yang yang karena jabatannya berkedudukan juga sebagai
selanjutnya disebut APBD adalah Rencana Keuangan wakil Pemerintah di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi
disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD DKI Jakarta.
dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 6. Dinas Sumber Daya Air yang selanjutnya disebut
6. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya DSDA adalah Dinas Sumber Daya Air Provinsi Daerah
disingkat PPKD adalah Kepala Badan Pengelola Khusus Ibukota Jakarta.
Keuangan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota 7. Kepala DSDA adalah Kepala Dinas Sumber Daya Air
Jakarta yang mempunyai tugas melaksanakan Provinsi DKI Jakarta.
pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 8. Kepala Bappeda adalah Kepala Badan Perencanaan
dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah. Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta.
7. Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya 9. Kepala BPKD adalah Kepala Badan Pengelolaan
-6-

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


disingkat TAPD adalah tim yang dibentuk dengan Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Keputusan Gubernur dan dipimpin oleh Sekretaris 10. Kepala BPBUMD adalah Kepala Badan Pembinaan
Daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta.
melaksanakan kebijakan Gubernur dalam rangka 11. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya
penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disingkat PPKD adalah Kepala Badan Pengelola
yang anggotanya terdiri dari Pejabat Perencana Daerah, Keuangan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dan Pejabat lainnya Jakarta yang mempunyai tugas melaksanakan
sesuai dengan kebutuhan. pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
8. Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan bertindak sebagai Bendahara Umum
Daerah yang selanjutnya disebut KUA adalah dokumen Daerah.
yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja 12. Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya
dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya disingkat TAPD adalah tim yang dibentuk dengan
untuk periode 1 (satu) tahun. Keputusan Gubernur dan dipimpin oleh Sekretaris
9. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang Daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta
selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program melaksanakan kebijakan Gubernur dalam rangka
prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai Daerah yang anggotanya terdiri dari Pejabat
acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum Perencana Daerah, Pejabat Pengelola Keuangan
disepakati dengan DPRD. Daerah dan Pejabat lainnya sesuai dengan
10. Rencana Kerja dan Anggaran yang selanjutnya disebut kebutuhan.
RKA adalah Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat 13. Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah. Daerah yang selanjutnya disebut KUA adalah
11. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan,
disebut DPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran belanja dan pembiayaan serta asumsi yang
Perangkat Daerah. mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.
12. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran yang 14. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang
selanjutnya disebut DPPA adalah Dokumen selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan
-7-

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


Pelaksanaan Perubahan Anggaran Perangkat Daerah. program prioritas dan patokan batas maksimal
13. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap
selanjutnya disebut Provinsi DKI Jakarta, adalah program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD
provinsi yang mempunyai kekhususan dalam sebelum disepakati dengan DPRD.
penyelenggaraan pemerintahan daerah karena 15. Rencana Kerja dan Anggaran yang selanjutnya
kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan disebut RKA adalah Rencana Kerja dan Anggaran
Republik Indonesia. Perangkat Daerah.
14. Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 16. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya
yang selanjutnya disebut Pemerintah Provinsi DKI disebut DPA adalah Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Jakarta, adalah Gubernur dan perangkat daerah Perangkat Daerah.
Provinsi DKI Jakarta sebagai unsur penyelenggara 17. Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran yang
pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. selanjutnya disebut DPPA adalah Dokumen
15. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta Pelaksanaan Perubahan Anggaran Perangkat Daerah.
yang karena jabatannya berkedudukan juga sebagai 18. Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Khusus
wakil Pemerintah di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Ibukota Jakarta, yang selanjutnya disebut PAM Jaya,
16. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi adalah Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara
DKI Jakarta. SPAM di Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
17. Dinas Sumber Daya Air yang selanjutnya disebut DSDA 19. Direksi PAM Jaya adalah Direksi Perusahaan Daerah
adalah Dinas Sumber Daya Air Provinsi Daerah Khusus Air Minum Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Ibukota Jakarta. 20. Air Minum adalah air yang memenuhi syarat-syarat
18. Kepala DSDA adalah Kepala Dinas Sumber Daya Air kualitas air bersih sesuai yang ditetapkan oleh
Provinsi DKI Jakarta. Kementerian yang menangani kesehatan dan dikelola
19. Kepala Bappeda adalah Kepala Badan Perencanaan oleh PAM Jaya.
Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta. 21. Subsidi Penyediaan dan Pelayanan Air Minum adalah
20. Kepala BPKD adalah Kepala Badan Pengelolaan alokasi anggaran yang diberikan oleh pemerintah
Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta. daerah kepada Badan Usaha Milik Daerah
21. Kepala BPBUMD adalah Kepala Badan Pembinaan Penyelenggara SPAM yang bertujuan untuk
-8-

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta. membantu biaya produksi air minum agar harga jual
produksi yang dihasilkan dapat terjangkau oleh
masyarakat banyak.
Pasal 2
Pemberian Subsidi Penyediaan dan Pelayanan Air Minum
bertujuan untuk membantu biaya produksi Air Minum
dalam rangka:

a. percepatan terselenggaranya penyediaan dan pelayanan


Air Minum bagi masyarakat; Tetap
b. perluasan cakupan penyediaan dan pelayanan Air
Minum;
c. peningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas
penyediaan dan pelayanan Air Minum; dan

d. keterjangkauan harga Air Minum bagi masyarakat.


BAB II Tetap
PENYEDIAAN DAN PELAYANAN AIR MINUM
Pasal 3
(1) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan
penyediaan dan pelayanan Air Minum sebagai bagian
dari pelayanan dasar bagi seluruh masyarakat di
Provinsi DKI Jakarta.
(2) Penyediaan dan pelayanan Air Minum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) termasuk penyediaan dan
pelayanan Air Minum pada lokasi yang belum
mendapatkan layanan Air Minum perpipaan reguler.
-9-

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


(3) Penyediaan dan pelayanan Air Minum sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh PAM Jaya.
Pasal 4
(1) Jika Gubernur memutuskan tarif lebih kecil dari usulan
tarif yang diajukan Direksi PAM Jaya yang
mengakibatkan tarif rata-rata tidak mencapai
pemulihan biaya secara penuh (full cost recovery),
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus memberikan
Subsidi Penyediaan dan Pelayanan Air Minum untuk
menutup kekurangannya melalui APBD setelah
mendapat persetujuan dari Dewan Pengawas sesuai
Tetap
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pemberian Subsidi Penyediaan dan Pelayanan Air
Minum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
kepada PAM Jaya untuk penyediaan dan pelayanan Air
Minum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).
(3) Besaran Subsidi Penyediaan dan Pelayanan Air Minum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung
berdasarkan selisih kurang tarif rata-rata dengan harga
pokok produksi setelah diaudit.
Pasal 5
(1) Dalam hal penyediaan dan pelayanan Air Minum
reguler PAM Jaya masih melibatkan pihak ketiga
sehingga pemulihan biaya secara penuh (full cost
recovery) dapat terpenuhi, pemberian subsidi dapat
dialihkan pada penyediaan dan pelayanan Air Minum
khusus yang dilakukan langsung oleh PAM Jaya.
- 10 -

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


(2) Penyediaan dan pelayanan Air Minum khusus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
pelayanan Air Minum dengan kios air dan meter induk
serta pelayanan sistem penyediaan air minum dengan
teknologi sea water reverse osmosis di Kepulauan
Seribu.
(3) Pemberian subsidi untuk penyediaan dan pelayanan Air
Minum khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dihitung berdasarkan selisih perhitungan total biaya
operasional dikurangi dengan harga jual air kepada
masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(4) Komponen biaya operasional sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) meliputi:
a. biaya pengolahan air yang berasal dari sumber air
bersih; dan
b. biaya distribusi kepada masyarakat.
Pasal 6
Tata cara pemberian Subsidi Penyediaan dan Pelayanan Air
Minum meliputi:
1. pengusulan dan penganggaran; Tetap
2. pelaksanaan dan penatausahaan;
3. pelaporan dan pertanggungjawaban; dan
4. pengawasan dan evaluasi.
BAB III
PENGUSULAN DAN PENGANGGARAN
Bagian Kesatu
- 11 -

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


Pengusulan
Pasal 7
(1) PAM Jaya mengajukan usulan subsidi yang telah
disetujui Dewan Pengawas secara tertulis kepada
Gubernur melalui Kepala DSDA dengan tembusan
kepada Sekretaris Daerah selaku Ketua TAPD, Kepala
Bappeda, dan Kepala BPKD, yang disertai dengan:
a. proposal yang paling sedikit memuat:
1. latar belakang;
2. maksud dan tujuan;
3. rincian rencana kegiatan;
4. rincian rencana penggunaan subsidi;
5. rincian perhitungan kebutuhan subsidi; dan
6. dokumen laporan keuangan yang telah diaudit,
termasuk laporan realisasi subsidi tahun
sebelumnya.
b. dokumen administrasi yang paling sedikit meliputi:
1. fotokopi akta notaris PAM Jaya terakhir yang
telah mendapat pengesahan dari kementerian
yang membidangi hukum;
2. fotokopi nomor pokok wajib pajak PAM Jaya; dan
3. pakta integritas Direksi PAM Jaya bermeterai
cukup.
(2) Usulan subsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan paling lambat pada:
a. bulan Maret untuk APBD tahun berikutnya; dan
b. bulan April untuk APBD Perubahan tahun berjalan.
- 12 -

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


(3) Berdasarkan usulan subsidi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala DSDA melakukan verifikasi
administrasi terhadap kelengkapan, keabsahan, dan
kelayakan proposal usulan dan dokumen administrasi.
(4) Jangka waktu pelaksanaan verifikasi kelengkapan,
keabsahan, dan kelayakan proposal usulan dan
dokumen administrasi, paling lambat 30 (tiga puluh)
hari kerja terhitung sejak tanggal diterima dan
dinyatakan lengkapnya usulan subsidi dan dokumen
administrasi.
(5) Dalam melaksanakan verifikasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), Kepala DSDA dapat melibatkan perangkat
daerah terkait dan/atau menggunakan tenaga ahli
yang bersertifikat atau kompeten dibidangnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(6) Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas
verifikasi dianggarkan dalam APBD melalui DPA DSDA.
Bagian Kedua
Penganggaran
Pasal 8
(1) Berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7, Kepala DSDA membuat dan
menyampaikan rekomendasi tertulis terhadap usulan
penganggaran Subsidi Penyediaan dan Pelayanan Air
Minum kepada Gubernur melalui TAPD.
(2) Rekomendasi tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menjadi bahan pertimbangan TAPD dalam proses
- 13 -

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


penganggaran dan pencantuman alokasi anggaran
Subsidi Penyediaan dan Pelayanan Air Minum dalam
rancangan KUA-PPAS atau KUPA PPAS Perubahan
tahun berkenaan yang disesuaikan dengan prioritas
dan kemampuan keuangan daerah.
(3) Anggaran belanja subsidi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dicantumkan dalam RKA DSDA dalam
klasifikasi belanja operasi, jenis belanja subsidi.
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
Bagian Kesatu
Pelaksanaan
Pasal 9
(1) Pelaksanaan anggaran belanja subsidi dilaksanakan
sesuai dengan DPA DSDA atau DPPA DSDA.
(2) Pelaksanaan pemberian Subsidi Penyediaan dan
Pelayanan Air Minum dituangkan dalam naskah
perjanjian subsidi yang ditandatangani oleh Kepala
DSDA dan Direksi PAM Jaya.
(3) Naskah perjanjian subsidi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) paling sedikit memuat ketentuan:
a. para pihak yang menandatangani perjanjian subsidi;
b. besaran rincian penggunaan subsidi;
c. rencana dan tahapan pencairan subsidi;
d. penilaian kinerja dan pemenuhan SPM;
e. hak dan kewajiban para pihak;
f. prosedur perhitungan subsidi;
- 14 -

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN

g. jangka waktu pelaksanaan;


h. laporan penggunaan subsidi;
i. pemantauan, pengawasan, evaluasi, dan verifikasi;
j. sanksi dan penyelesaian perselisihan;
k. addendum;
l. ketentuan mengenai keadaan memaksa; dan
m. ketentuan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Bagian Kedua
Pencairan
Pasal 10
(1) Direksi PAM Jaya mengajukan surat permohonan
usulan pencairan belanja subsidi kepada Kepala DSDA
dilengkapi dokumen administrasi, yang meliputi:
a. salinan perjanjian subsidi;
b. fotokopi rekening bank atas nama perusahaan yang
masih aktif;
c. kuitansi bermeterai cukup, dibubuhi cap dan
ditandatangani oleh Direktur Utama dan Direktur
Keuangan;
d. surat pernyataan tanggung jawab mutlak bermeterai
cukup; dan
e. laporan pertanggungjawaban penggunaan subsidi.
(2) Atas usulan permohonan pencairan subsidi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala DSDA
melakukan verifikasi atas dokumen pencairan subsidi
- 15 -

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN

yang dituangkan dalam berita acara verifikasi.


(3) Dalam pelaksanaan verifikasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), Kepala DSDA dapat melibatkan perangkat
daerah terkait dan/atau menggunakan tenaga ahli yang
bersertifikat atau kompeten dibidangnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas
verifikasi dianggarkan dalam APBD melalui DPA DSDA.
Pasal 11
(1) Berdasarkan hasil verifikasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10, Kepala DSDA memproses pencairan
belanja subsidi sesuai ketentuan pengelolaan dan
penatausahaan keuangan daerah.
(2) Pencairan subsidi dilakukan sesuai dengan tahapan
pembayaran yang telah diatur dalam perjanjian subsidi
dengan mekanisme pembayaran langsung.
(3) Jangka waktu pencairan Subsidi Penyediaan dan
Pelayanan Air Minum paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kerja terhitung sejak tanggal diterima dan dinyatakan
lengkapnya surat permohonan pencairan subsidi dan
dokumen administrasi.
Bagian Ketiga Tetap
Pembukuan
Pasal 12
(1) Dalam rangka pemberian Subsidi Penyediaan dan
Pelayanan Air Minum, PAM Jaya harus membuat
- 16 -

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


pembukuan untuk penyelenggaraan Penyediaan dan
Pelayanan Air Minum yang terpisah dari pembukuan
untuk kegiatan usaha lainnya.
(2) Pembukuan terpisah penyelenggaraan Penyediaan dan
Pelayanan Air Minum disusun berdasarkan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
BAB V Tetap
PELAPORAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN
Pasal 13
(1) Direksi PAM Jaya wajib menyampaikan laporan
pelaksanaan penyediaan dan pelayanan air minum
secara tertulis setiap bulan, kepada Sekretaris Daerah,
dengan tembusan kepada Asisten Pembangunan dan
Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI
Jakarta dan Kepala DSDA paling lambat 10 (sepuluh)
hari kerja pada awal bulan berikutnya.
(2) Direksi PAM Jaya wajib menyampaikan laporan realisasi
atas pemberian Subsidi Penyediaan dan Pelayanan Air
Minum secara tertulis setiap bulan, kepada Gubernur
melalui Kepala BPKD selaku PPKD, dengan tembusan
kepada Sekretaris Daerah, Kepala BPBUMD, dan Kepala
DSDA paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja pada awal
bulan berikutnya.
(3) Direksi PAM Jaya wajib menyampaikan laporan
keuangan tahunan kepada Gubernur melalui Kepala
BPKD selaku PPKD dengan tembusan kepada Sekretaris
Daerah, Kepala BPBUMD, dan Kepala DSDA setelah
- 17 -

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


dilakukan audit yang dilaksanakan oleh instansi yang
berwenang/pejabat pengawas internal/akuntan publik.
(4) Jika PAM Jaya tidak menyampaikan laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan/atau
ayat (3), PAM Jaya dikenakan sanksi sesuai dengan
kesepakatan dalam naskah perjanjian subsidi.
Pasal 14
(1) PAM Jaya bertanggung jawab secara formal dan material
atas penggunaan dana subsidi yang diterima dan target
kinerja yang telah ditetapkan.
Tetap
(2) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disimpan dan dipergunakan oleh PAM Jaya sebagai
obyek pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia.
BAB VI Tetap
PENGAWASAN DAN EVALUASI
Pasal 15
(1) Kepala DSDA melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan pemberian Subsidi Penyediaan dan
Pelayanan Air Minum setiap bulan atau sewaktu-waktu
apabila diperlukan.
(2) Bentuk pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi pengawasan terhadap:
a. penyediaan sarana prasarana pelayanan air minum;
b. operasional pelayanan air minum;
c. persyaratan mutu dan kualitas prasarana
pelayanan air minum;
- 18 -

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN

d. jumlah pelanggan; dan


e. tarif air minum;
(3) Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi dasar bagi Kepala DSDA untuk
memperhitungkan selisih pemberian subsidi pada
tahun berikutnya.
(4) Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3), dijadikan dasar bagi Kepala DSDA dalam menyusun
bahan laporan triwulan.
(5) Inspektur Provinsi DKI Jakarta dan Kepala BPBUMD
melaksanakan evaluasi kelayakan pemberian Subsidi
Penyediaan dan Pelayanan Air Minum berdasarkan
hasil laporan triwulan DSDA dan hasil audit laporan
keuangan PAM Jaya oleh Kantor Akuntan Publik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(6) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
menjadi dasar penilaian kelangsungan pemberian
subsidi.
BAB VII Tetap
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
- 19 -

NO. RANPERGUB DKI JAKARTA SARAN PENYEMPURNAAN KETERANGAN


penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
GUBERNUR DAERAH KHUSUS
Tetap
IBUKOTA JAKARTA,

ANIES BASWEDAN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS


IBUKOTA
JAKARTA,
Tetap

MARULLAH
MATALI
BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
JAKARTA
TAHUN NOMOR

a.n. Menteri Dalam Negeri


Direktur Jenderal Otonomi Daerah,
- 20 -

Drs. Akmal Malik, M.Si

Anda mungkin juga menyukai