Abstract: Load balancing is a technique to distribute the traffic load on two or more lines in a
balanced connections, so that traffic can run optimally, maximize throughput, minimize response time
and avoid overload on a single connection point, where the density of the track became the first in the
division calculation can bandwidth.Router distributes traffic across multiple paths to the same
destination, balance the load on different network resources. A server load balancing, on the contrary
distribute traffic between the server resources of the network resources. PCC is a grouping of traffic
engineering in connection with or out of the router into groups that are distinguished by src-address,
dst-address, src-port and dst-port. In order for the router gateway will remember the path through
which the traffic at the beginning of the connection.
Abstrak: Load Balancing merupakan teknik untuk mendistribusikan beban traffic pada dua atau lebih
jalur koneksi secara seimbang, agar traffic dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput,
memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada satu jalur koneksi, dimana kepadatan
pada jalur menjadi perhitungan pertama dalam pembagian bandwidth.Router dapat mendistribusikan
lalu lintas di beberapa jalur ke tujuan yang sama, menyeimbangkan beban di sumber jaringan yang
berbeda. Sebuah penyeimbangan beban server, pada sebaliknya mendistribusikan lalu lintas antar
sumber daya server dari pada jaringan sumber daya. PCC adalah teknik dalam pengelompokan traffic
koneksi yang melalui atau keluar masuk router menjadi beberapa kelompok yang dibedakan
berdasarkan src-address, dst-address, src-port dan dst-port. Agar pada router akan mengingat jalur
gateway yang dilewati diawal traffic koneksi.
system, penulis akan menggunakan metode dalam mengembangkan sistem jaringan ini,
Network Development Life Cycle (NDLC) berikut alur kerja dari NDLC :
2.1 Analisis
Setelah mengetahui 8 website yang
Tahapan awal yang dilakukan dalam
sering diakses oleh pengguna, penulis juga
menganalisis adalah analisa kebutuhan, analisa
menggunakan tool dari mikrotik, yaitu apa
permasalahan yang ada, analisa keinginan
aplikasi monitoring torch. Tool ini akan
user, dan analisa topologi jaringan yang sudah
menangkap IP address dan port-port yang
ada, bisa dibilang tahapan ini adalah tahapan
sering digunakan pengguna. Torch digunakan
pengumpulan data yang dibutuhkan untuk
pada aplikasi winbox dengan pilih menu tools
perumusan masalah dalam menyelesaikan
lalu pilih torch. Berikut tampilan dari tool
kendala yang ada. Dengan mengidentifikasi
torch.
sistem yang sedang berjalan lalu mencoba
untuk menganalisa suatu pengembangan
sistem seperti apa yang akan diterapkan pada
sistem tersebut.
3.1 Design
alur proses, dan tata layout perkabelan, akan 4.1 Simulation Prototyping
Beberapa pengembangan jaringan yang 5.1 Implementation
akan membuat dalam bentuk simulasi dengan Ditahapan ini akan sedikit memakan
bantuan tools khusus dibidang network seperti waktu lama. dalam melakukan implementasi,
Boson, Packet Tracert, Netsim. Hal ini penulis telah menerapakan semua yang
dimaksudkan untuk melihat kinerja dari direncanakan dan dirancang sebelumnya. Pada
network yang akan dibangun dan menjadi tahapan ini akan terlihat bagaimana system
bahan presentasi dan sharing dengan load balancing yang akan dibangun akan
pengembangan system jaringan. Namun karna memberikan pengaruh terhadap system yang
memiliki keterbatasan alat bantu program ada.
simulator VMware Worstation versi 7 karna
dapat membuat virtul machine yang seolah-
5.1.1 Tahapan Topologi Jaringan
olah mempunyai fisik dan fungsi yang sama
dengan system nyata dan Microsoft Office Langkah awal yang dilakukan penulis
Visio untuk pengembangan skema topologi adalah mengumpulkan dan memasang seluruh
yang akan dibuat dan diagram alur kerja dari hardware yang diperlukan dalam
load balancing. mengimplementasi load balancing peer
connetion classifier (pcc) yang sesuai dengan
4.1.1 Proses Pengiriman Paket pada
rancangan topologi yang penulis buat
Load Balancing Peer Connection ditahapan desain. Kemudian penulis
melakukan konfigurasi pada hardware.
Classifier
5.1.2 Inisialisasi Interface Mikrotik
Melalui proses pengiriman paket ini
peneliti mendeskripsikan langkah-langkah Inisialisasi berguna untuk memudahkan
pengujian yang telah dilakukan oleh peneliti penulis dalam melakukan tahapan
dapat dilihat pada gambar berikut ini: pengembangan sistem dangan cara
memberikan nama pada tiap-tiap interface
sesuai dengan fungsinya. Perintah-perintah
yang dilakukan sebagai berikut:
Setelah konfigurasi IP dan DNS sudah akan diproses. Fungsi yang terdapat di mangle
benar, maka harus memasangkan default route adalah untuk menandai paket agar dapat
ke tiap IP gateway isp agar router meneruskan diarahkan sesuai dengan rule routing yang
semua traffic yang tidak terhubung pada ada. Di tahapan ini penulis akan menerapkan
gateway tersebut. Penulis menggunakan fitur aturan mangle dari load balancing peer
check-gateway yang berguna disaat salah satu connection classifier (pcc). Berikut ini adalah
gateway terputus, maka otomatis koneksi akan perintah-perintah yang ada pada tahapan
Pada mangle rules tersebut angka untuk dengan destination 80 diberikan connection
every haruslah sama, namun untuk angka
mark lb_1 dengan nilai pcc 2,1 yang bearti
packet harus berubah dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu angka packet untuk 2 nilai every=2 dan nilai packet=1. Lalu
Untuk meneruskan paket yang telah satu gateway, maka aplikasi tersebut tetap
akan menggunakan satu IP public tanpa
ditandai dengan proses mangle, maka harus
berubah-ubah dikarnakan proses load
dibuat aturan baru pada routing tabel agar balancing.
atau tools yang ada pada winbox. Hasil Sesuai perintah utama dari fail over
terdapat pada pendefinisian distance=2. Pada
monitoring pada menu interface list, berikut
perintah routing, gateway diberikan
ini hasil monitoring nya. distance=1 yang paling kecil dahulu. Lalu
perintah add check gateway=ping berarti
gateway akan selalu dilihat dengan cara
melakukan ping, apakah dalam keadaan hidup
diskonek. Jika gateway 192.168.2.2 tidak
merapley, maka router akan menganggap
gateway tersebut dalam keadaan down dan
akan menjadi gateway 192.168.1.2 sebagai
gateway dengan koneksi tunggal. Berikut ini
Gambar 5. Grafik Koneksi Setiap Gateway gambar tampilan jika salah satu koneksi dalam
keadaan mati.
connection speed yang hampir sama agar
di saat browsing tidak terjadi lambat
dikarnakan respon time yang berbeda
disetiap ISP.
a. Penerapan load balancing pcc telah agar dapat membagi bandwidth sesuai
2. Saran