Anda di halaman 1dari 4

ILLAVI PEBRIAN PRASETI

121810201027

Sensor Menggunakan Fiber Optik :


SENSOR KELEMBABAN

Kelembaban merupakan salah satu variabel yang sangat berpengaruh terhadap


berbagai proses yang terjadi di alam. Untuk menyelesaikan masalah kelembaban digunakan
alat ukur kelembaban yaitu salah satunya higrometer, namun hygrometer mempunyai
kelemahan mudah terinterferensi dengan gelombang elektromagnetik. Oleh sebab itu
dibutuhkan alternatif lain untuk mengukur kelembaban ini yaitu sensor kelembaban
menggunakan serat optik yang tidak terinterferensi dengan gelombang elektromagnetik, dan
dapat digunakan pada jarak jauh. Sensor kelembaban menggunakan serat optik dengan
cladding gelatin+CoCl2 ini melalui proses sol-gel. Sensor kelembaban serat optik yang telah
dibuat ada 3 jenis ukuran panjang cladding gelatin+CoCl 2 yang dibuat berbeda-beda yaitu 2,
3, dan 4cm.
Sensor adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan
parameter fisik, kimia, dan sebagainya. Dengan pengertian lain, sensor juga dapat dikatakan
sebagai peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik
sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. Sensor kelembaban merupakan
sensor yang menggunakan serat optik dengan Cladding gelatin+CoCl2.
Prinsipnya, bahan hidrogel gelatin mengalami pembengkakan ketika menyerap air
sehingga kerapatannya berkurang yang mengakibatkan sifat optiknya juga berubah, yaitu
nilai indeks bias optiknya berkurang terhadap jumlah air yang diserap. Polimer seperti gelatin
membengkak karena air mengisi rongga-rongga pada polimer (diameter rongga membesar),
akibatnya akan mengurangi indeks bias polimer, sehingga indeks bias polimer akan
mendekati indeks bias air. Gelatin memiliki pori yang relatif lebih besar dibandingkan
polimer-polimer sintesis. Perubahan sifat optik (indeks bias) polimer gelatin ketika menyerap
uap air dapat dimanfaatkan sebagai material sensor kelembaban optik. Gelatin digunakan
sebagai cladding pengganti bagi serat optik untuk aplikasi probe sensor kelembaban relatif

(RH). Perubahan nilai indeks bias gelatin ditentukan oleh jumlah uap air yang diserap.
Seiring dengan pembengkakkan gelatin, kerapatan gelatin akan berkurang yang berakibat
indeks biasnya mengecil. Perubahan indeks bias gelatin terhadap konsentrasi uap air yang
diserap diberikan oleh persamaan berikut.
n ps = {n pu x ( 1f H O ) }+ {n H O x f H O }
2

fH

Dimana
nH O
2

n ps

{( d
=

ps

/d pu ) 1 }

( d Ds /d D u )

adalah indeks bias polimer saat swelling,


d ps

indeks bias air,

sebelum swelling, dan

fH

n pu

indeks bias sebelum swelling,

diameter rongga saat swelling,

d pu

diamater rongga

fraksi uap air yang diserap. Perubahan indeks bias pada

cladding akibat swelling menyebabkan berubahnya sudut kritis pada pemantulan internal total
di dalam inti serat optik (core), akibatnya sebagian energi cahaya terserap oleh cladding
keluar dari inti serat secara eksponensial sebagai gelombang evanescent. cahaya yang
disebabkan oleh perubahan indeks bias cladding berpengaruh terhadap besarnya intensitas
cahaya yang transmisikan, besarnya perubahan intensitas cahaya yang ditransmisikan secara
tidak langsung akibat perubahan kelembaban. Besarnya energi cahaya yang terserap oleh
cladding sebagai gelombang evanescent, dijadikan sebagai indikasi adanya perubahan
kelembaban.
Cobalt Chloride (CoCl2) merupakan senyawa kimia. Suatu senyawa kimia (sering
hanya disebut sebagai senyawa) adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau lebih unsur
kimia yang berbeda. Dalam kasus Cobalt Chloride ada dua unsur kimia yang terlibat - Cobalt
(Co) dan dikloro (Cl2). COCl2, merupakan senyawa menarik yang warna perubahan dalam
menanggapi kelembaban. Seiring dengan peningkatan kelembaban, klorida perubahan warna
kobalt dari langit biru ke ungu ke merah muda.. perubahan mencolok seperti warna membuat
kobalt klorida berguna sebagai indicator kelembaban pada instrumen cuaca.
Prinsip kerja sensor kelembaban menggunakan serat optik ini didasarkan pada
fenomena absorpsi gelombang evanescent yang didasarkan pada serapan (atenuasi)

gelombang optik pada cladding. Perubahan nilai indeks bias cladding gelatin akan
menentukan besarnya intensitas cahaya yang terserap oleh cladding, sehingga juga
menentukan intensitas gelombang optik yang ditransmisikan melalui inti serat optic.

Jika gelombang evanescent ini diserap oleh spesis-spesis penyerap di sekitar inti serat optik
yang berinteraksi dengan medium sensing, maka akan menghasilkan fenomena pelemahan
refleksi total (attenuated total reflection) sehingga daya keluaran serat optik akan menurun..
Gambar berikut merupakan set up pengujian respon kelembaban :

Gambar 2 Set-up pengujian respon kelembaban


Data yang diambil dalam pengukuran ini adalah spektrum intensitas transmisi serat
optik. Pertama-tama, data transmisi diambil sebelum serat optik dilapisi gelatin untuk
mendapatkan nilai transmisi acuan (referensi). Transmisi referensi ini digunakan untuk
membandingkan nilai intensitas transmisi cahaya yang melewati sensor serat optik akibat
adanya perlakuan kelembaban.

Lapisan gelatin dapat merespon perubahan kelembaban udara melalui fenomena


swelling ketika menyerap uap air. Daerah respon optik gelatin diketahui pada spektrum hijau
hingga merah (500 nm - 700 nm), dengan respon signifikan pada pita merah (600 nm - 650
nm). Probe sensor kelembaban serat optik ini dapat merespon kelembaban dari 42 %R hingga
99%H dengan respon terbaik pada rentang kelembaban 60%RH hingga 72%R. Sensitivitas
probe sensor serat optik dipengaruhi oleh ketebalan lapisan cladding gelatin, dimana probe
dengan lapisan cladding gelatin lebih tipis memiliki sensitivitas lebih baik karena proses
swelling lebih optimal pada lapisan yang lebih tipis.
Setelah dilakukan pengukuran sensor kelembaban menggunakan serat optik dengan
cladding gelatin+CoCl2 didapatkan sensor kelembaban yang paling sensitif dan baik terdapat
pada panjang kupasan cladding 4 cm dengan respon terbaik pada rentang kelembaban 87%93%RH dan dengan nilai korelasi sebesar 0,96. Hal ini dibuktikan bahwa pada panjang
kupasan cladding 4 cm mempunyai nilai resolusi tinggi yaitu 0,19, nilai sensitivitas terbesar
yaitu 5,17mv/%RH, nilai linearitas terbesar yaitu 0,96, nilai eror yang paling kecil yaitu
4,06%. Pada panjang kupasan cladding 4 cm lebih sensitif dikarenakan tebal lapisan
gelatin+CoCl2 untuk panjang 4 cm lebih tipis yaitu 10m dibandingkan dengan tebal lapisan
untuk panjang 2 cm yaitu 30m dan tebal lapisan untuk panjang 3 cm yaitu 20m.
Sensitivitas sensor juga dipengaruhi oleh ketebalan lapisan cladding gelatin+CoCl2. Jika
lapisan semakin tipis, maka sensitivitas semakin baik.

Anda mungkin juga menyukai