Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
ilmu kedokteran
Friday, February 1, 2013
Hiperemesis Gravidarum
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
A. Pengertian
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita
hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya
menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Rustam Mochtar, 1998).
2. Terapi obat-obatan
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka
diperlukan pengobatan
a. Tidak memberikan obat yang terotogen
b. Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital
c. Vitamin yang sering dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6
d. Antihistaminika seperti dramamine, avomine
e. Pada keadaan berat, anti emetik seperti diklomin hidrokhoride
atau khlorpromazine
Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat inap di rumah
sakit. Adapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut
:
a. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan
peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya
perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan yang keluar dan
masuk. Kadang-kadang isolasi dapat mengurangi atau menghilangkan
gejala ini tanpa pengobatan
b. Terapi psikologik
Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar,normal
dan fisiologik. Jadi tidak perlu takur dan khawatir. Yakinkan penderita
bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atu konflik
yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
c. Terapi mental
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5 %, dalam cairan gram fisiologis sebanya 2-3 liter sehari.
Bila perlu dapat ditambah dengan kalium dan vitamin khususnya vitamin
B kompleks dn vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan
pula asam amino esensial secara intravena. Buat dalam daftar kontrol
cairan yang amsuk dan dikeluarkan. Berikan pula obat-obatan seperti
yang telah disebutkan diatas.
d. Terminasi kehamilan
Pada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.
Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan
memburuk. Delirium, kebutaan, takikardia, ikterik, anuria, dan perdarahan
merupakan manifestasi komplikasi organik.
Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri
kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit
diambil, oleh karena disatu pihak tidak boleh dilakukan terlalu capat dan
dipihal lain tidak boleh menunggu sampai terjadi irreversible pada organ
vital.
F.
meningkat.
Kriteria Hasil :
1. Pasien dapat mengetahui penyakitnya.
2. Dapat mendemonstrasikan perawatan diri dan mengungkapkan
secara verbal, mengerti tentang instruksi yang diberikan.
3. Pasien kooperatif dalam program pengobatan.
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakitnya,
gejala, dan tanda, serta yang perlu diperhatikan dalam perawatannya.
b. Beri penjelasan tentang proses penyakit, gejala, tanda dan hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam perawatan dan pengobatan.
c. Jelaskan tentang pentingnya perawatan dan pengobatan.
d. Jelaskan tentang pentingnya istirahat total.
e. Berikan informasi tertulis / verbal yang terpat tentang diet pra
natal dan suplemen vitamin / zat besi setiap hari.
f. Evaluasi motivasi / sikap, dengan mendengar keterangan klien dan
meminta umpan balik tentang informasi yang diberikan.
g. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai dengan budaya
dan hal- hal tabu selama kehamilan.