Anda di halaman 1dari 4

Pembahasan praktikum modul 8, pencampuran sediaan obat injeksi

Laminar Air flow (LAF) mempunyai sistem penyaringan ganda yang memiliki
efisiensi tingkat tinggi, sehingga dapat berfungsi sebagai:

Penyaring bakteri dan bahan-bahan eksogen di udara.


Menjaga aliran udara yang konstan diluar lingkungan.
Mencegah masuknya kontaminan ke dalam LAF.
alat ini digunakan dalam teknik sterilisasi radiasi (bekerja secara aseptis).

Penggunaan alat tersebut adalah untuk mensterilisasikan udara di tempat kerja,


sehingga kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan dan pengambilan mikroba
dapat dilakukan di sekitar laminar air flow.
LAF vertikal Biological Safety Cabinet (BSC) kelas II digunakan untuk
pencampuran sitostatika yang berfungsi untuk melindungi petugas, materi yang
dikerjakan dan lingkungan sekitar. Prinsip kerja dari alat ini adalah : tekanan udara
di dalam lebih negatif dari dari tekanan udara diluar sehingga aliran udara bergerak
dari luar ke dalam BSC. Didalam BSC udara bergerak vertikal membentuk barier
sehingga jika ada peracikan obat sitostatika tidak terkena petugas. Untuk validasi
alat ini harus dikalibrasi setiap 6 bulan. (depkes, 2009)

Pada praktikum ini dilakukan pencampuran sediaan obat injeksi, yang


bertujuan

setelah

dari

praktikum

ini

mahasiswa

dapat

melakukan

pencampuran obat injeksi serta obat sitotastik. Pencampuran obat injeksi ini
dilakukan dengan tujuan untuk membuat sediaan yang siap langsung
diberikan,

proses

ini

dilakukan

secara

aseptis.

Biasanya

obat

yang

dicampurkan yaitu obat yang berbentuk serbuk menjadi larutan ataupun


melakukan pengenceran sediaan ke dalam larutan infus yang akan diberikan
kepada pasien. Seperti pada buku Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan
Penanganan Sediaan Sitostatika, sebelum melakukan pencampuran obat
suntik

perlu

dilakukan penyiapan terlebih dahulu

seperti

memeriksa

kelengkapan dokumen serta kondisi obat-obatan, menghitung kesesuaian


dosis, memilih jenis pelarut yang akan digunakan serta

menghitung

volumenya, sampai membuat label dan menyiapkan alat kesehatannya.

Proses pencampuran sediaan sitostatika dilakukan di dalam Biological Safety


Cabinet (BSC) dengan tujuan untuk mencegah sediaan sitostatik yang sangat
berbahaya tersebar luas sebab sediaan sitostatik tidak hanya berpengaruh
pada sel yang terkena kanker namun juga sel normal. Obat-obat sitostatika
merupakan suatu senyawa yang bersifat karsinogen dan dapat merusak
jaringan hidup sehingga penanganan obat ini mulai dari penyiapan hingga
pelabelan dan penyimpanan harus dilakukan secara khusus, contoh obatobat golongan ini adalah mustin, siklofosfamid, mefalan, ifosfamid, vinkristin,
doxorubicin, metotrexat dan lain-lain.
Alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pencampuran perlu
dipersiapkan terlebih dahulu dan dijamin bahwa semuanya bersih dan aman
digunakan. Selain itu, personil yang terlibat dalam pencampuran harus
memenuhi syarat seperti menggunakan masker, sarung tangan, dan
headcap. Bahan dan alat yang dibutuhkan adalah Aqua Pro Injection (API),
larutan infus, alkohol swab, obat sitostatika, syringe 10 ml, dan pinset. Pada
pencampuran obat sitostatika ini, tutup alumunium vial yang berisi obat
sitostatika ini ditarik hingga terbuka, kemudian seka bagian mulut vial
dengan alkohol swab agar tetap menjamin kesterilannya. Selanjutnya
sebanyak 5 ml API diambil menggunakan syringe dengan posisi 45 o untuk
melarutkan obat sitostatika dalam vial yang telah dibuka. Obat yang telah
dilarutkan tersebut, kemudian diambil kembali sebanyak 5 ml menggunakan
syringe dan melarutkannya ke dalam larutan infus. Larutan infus yang telah
dicampurkan, harus diberi label yang sesuai untuk mencegah kontak
langsung dari obat-obat berbahaya, semua obat diberi label khusus yang
berisi peringatan, label tersebut harus mencantumkan :
1
2
3
4

Nama dan jenis sitostatika yang terdapat dalam sediaan


Jumlah obat dan jumlah total volume
Waktu kadarluarsa
Kondisi penyimpanan

Proses pencampuran obat suntik secara aseptis pertama-tama memakai


alat perlindungan diri lalu melakukan dekontaminasi dan desinfektasi,

nyalakan LAF dan menyiapkan meja kerja LAF. Disebelah kiri merupakan
tempat meletakkan alat dan bahan yang akan digunakan dan disebelah
kanan

dijadikan

tempat

untuk

membuang

bahan

yang

sudah

tidak

dipakai/limbah.. Obat yang dilakukan pencampuran yakni antibiotik (cari


namanya) yang berasal dari vial dan vitamin B12 yang berasal dari ampul.
Memindahkan obat dari ampul dengan membersihkan meja LAF dengan
swab terlebih dahulu,

pertama-tama buka ampul larutan obat dengan

melakukan gerakan J-motion, lalu seka bagian leher ampul dengan kapas
yang telah dibasahi dengan alkohol. Kemudian lilit ampul dengan kain kassa,
posisikan ampul dengan 45 dan patahkan dengan arah menjauhi praktikan.
Lalu bungkus patahan ampul dengan kassa, dan letakkan pada tempat
buangan. Pegang ampul 45 lalu masukkan spluit ke dalam ampul kemudian
tarik larutan dari ampul. Pegang spluit ke arah atas atau 90 lalu ketukketukkan agar gelembung yang ada di dalam hilang kemudian baru
keluarkan

volume

berlebih

atau

sesuaikan

dengan

kebutuhan

yang

seharusnya yakni 2 ml. letakkan tutup spluit lalu tutup spluit dengan
memasukkan spluit ke tutup, ini bertujuan untuk meminimalisir tertusuknya
praktikan oleh jarum spluit oleh karena itu posisi jarum menjauhi praktikkan.
Setelah itu isi label sesuai dengan data sediaan yang dibuat dan tempel label
pada spluit yang telah berisi sediaan tersebut.
Kemudian memindahkan obat dari vial, sama seperti proses ampul dengan
membersihkan meja LAF dengan swab terlebih dahulu. Pertama-tama buka
vial larutan obat, dengan menyeka tutup dengan kapas yang telah dibasahi
alkohol atau swab lalu tarik tutup alumunium vial menggunakan pinset.
Buang tutup alumunium vial ke bagian sebelah kanan LAF atau bagian
pembuangan. Ambil pelarut yakni API sebanyak 5ml dengan spluit, baru
setelah itu masukkan API ke dalam vial melalui dinding vial guna
meminimalisir bubuk yang menempel pada dinding. Homogenkan sediaan
pada tangan kiri dan tangan kanan tetap memegang spluit dengan arah
menjauhi praktikan guna meminimalisir resiko tertusuk jarum. Setelah
homogen, ambil larutan dengan posisi vial 45 dan ambil dengan spluit.

Sesuaikan panjang jarum spluit yang masuk untuk menarik larutan dengan
ketinggian larutan agar meminimalisir yang tertarik ke dalam spluit adalah
udara. Jika masih terdapat gelembung udara, hilangkan dengan mengetukngetuk spluit. Setelah itu sesuaikan volume yang diambil yakni sebanyak
5ml. tutup spluit sama seperti cara menutup spluit saat memindahkan obat
dari ampul diatas. Lalu beri label sediaan.

Anda mungkin juga menyukai