Caldani (1856)
Arons (1892)
R = Hambatan (/ohm)
V = Tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
4
Hukum Joule
Arus listrik yang melewati konduktor
dengan perbedaan tegangan dalam
waktu tertentu akan menimbulkan panas.
V = tegangan (Volt)
H (kalori) = VIT
I = arus (Ampere)
J
T = Waktu (detik)
J = Joule = 0,239 kal
5
3. Kelistrikan saraf
Kecepatan impuls saraf
~ serat saraf
~ ada/ tidaknya mielin
Mielin = isolator yang baik; kemampuan
mengaliri listrik rendah
Akson tanpa mielin kec = 20-50 m/detik ( = 1
mm)
Akson dengan mielin kec = 100 m/detik ( = 10
mm)
9
10
Potensial aksi
(berlangsung < 1 mdetik)
Refrakter Absolut:
tidak ada rangsangan & unsur kekuatan
untuk menghasilkan potensial aksi lain
Refrakter Relatif:
bila ada rangsangan yang kuat akan
menghasilkan potensial aksi baru
setelah sel membran mendekati
repolarisasi seluruhnya
13
16
7. Elektroda
Elektroda : untuk mengukur potensial
aksi; dengan memindahkan transmisi ion
ke penyalur elektron
Elektroda : Perak (Ag) & tembaga (Cu)
17
18
otot
arus faradik
untuk pemakaian lama & merangsang otot
yang telah kehilangan persyarafan
arus listrik interuptus atau arus DC yang
dimodifikasi
Arus AC dengan frekuensi 50 Hz, mampu :
1. Merangsang saraf sensoris
2. Merangsang saraf motoris
3. Berefek kontraksi otot
Diklinik Arus DC
20
2.
22
2.
23
pembedahan
Electrocauter (Cauterisasi = pembakaran)
suatu pembakaran mengggunakan frek listrik 2
MHz, tegangan 15 kV
menghentikan perdarahan pd luka
menganga
menggunakan gulungan kawat panas pd
pemb.darah tanpa anestesi
Electrosurgery (pemotongan jaringan
dilakukan dg gerakan cepat 5-10 cm/detik untuk
mengurangi destruksi jaringan sekitar.
(contoh: operasi otak, limpa, vesica felea, prostat,
dan serviks)
26
Fibrilasi atrium:
Penanganan fibrilasi :
29