Anda di halaman 1dari 29

Fadli Ama, S.T., M.T.

Caldani (1856)

Kelistrikan pada otot katak yang telah


mati
Luigi Galvani
1780 mulai mempelajari kelistrikan
pada tubuh hewan
1786 kedua kaki katak terangkat ketika
diberikan aliran listrik melalui
konduktor
2

Arons (1892)

Merasa ada aliran frekuensi tinggi melalui


tubuhnya sendiri
Van Seynek (1899)
mengamati terjadinya panas pada jaringan
yang disebabkan aliran frekuensi tinggi
Schlephake (1982)
Pengobatan dengan menggunakan Short
Wave
3

Hukum Ohm ..\Electric Current\arus1.pdf


Perbedaan potensial antara ujung
konduktor berbanding langsung dengan
arus yang melewati, berbanding terbalik
dengan hambatan dari konduktor
R = V
I

R = Hambatan (/ohm)
V = Tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
4

Hukum Joule
Arus listrik yang melewati konduktor
dengan perbedaan tegangan dalam
waktu tertentu akan menimbulkan panas.
V = tegangan (Volt)
H (kalori) = VIT
I = arus (Ampere)
J
T = Waktu (detik)
J = Joule = 0,239 kal
5

1. Arus bolak balik/ sinusoidal


2. Arus setengah gelombang (telah
disearahkan)
3. Arus searah dengan riple/desir
4. Arus searah murni
5. Faradik
6. Surged faradik/sentakan faradik
7. Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal
8. Galvanik interuptus
9. Arus gigi gergaji
6

1. Sistem saraf & neuron


- SSP (sistem saraf pusat)
- SSO (sistem saraf otonom)
- Neuron/ sel saraf
f(x): menerima, interprestasi &
menghantarkan aliran listrik

2. Konsentrasi ion listrik di dalam &


luar sel
Pada akson :
Konsentrasi ion listrik di dalam
sel lebih
negatif daripada di luar sel
8

3. Kelistrikan saraf
Kecepatan impuls saraf
~ serat saraf
~ ada/ tidaknya mielin
Mielin = isolator yang baik; kemampuan
mengaliri listrik rendah
Akson tanpa mielin kec = 20-50 m/detik ( = 1
mm)
Akson dengan mielin kec = 100 m/detik ( = 10
mm)
9

4. Aktivitas kelistrikan sel


perpindahan ion dari in to out sel,
atau sebaliknya melalui membran sel
Pada keadaan istirahat:
Ion Na+ luar sel >> potensial dalam sel > potensial membran negatif/ istirahat
(-90 mVolt) = polarisasi
Ada rangsangan listrik terhadap membran :
ion Na+ enter to in sel potensial dalam sel > +
potensial membran positif = depolarisasi

10

Jika rangsangan kuat depolarisasi membran


mencapai titik tertentu (nilai ambang) proses
depolarisasi berlanjut & irreversible ion
Na+mengalir ke dalam sel dengan cepat dalam
jumlah banyak potensial membran naik dengan
cepat + 40 mVolt

Potensial aksi
(berlangsung < 1 mdetik)

Fenomena all or none


Jika nilai ambang tercapai, peningkatan waktu dan
amplitudo potensial aksi akan selalu sama, tidak
peduli intensitas dari rangsangan tersebut.
11

4. Perambatan potensial aksi


Membran saraf otot mendapat rangsangan
mencapai nilai ambang timbul potensial
aksi

merangsang daerah sekitarnya untuk


mencapai nilai ambang

perambatan potensial aksi atau gelombang


depolarisasi

sel membran mengalami repolarisasi


(tingkat refrakter)
12

Refrakter Absolut:
tidak ada rangsangan & unsur kekuatan
untuk menghasilkan potensial aksi lain
Refrakter Relatif:
bila ada rangsangan yang kuat akan
menghasilkan potensial aksi baru
setelah sel membran mendekati
repolarisasi seluruhnya

13

5. Kelistrikan pada sinaps & neuromyial, jungtion


Hubungan antara 2 saraf = sinapsis
Berakhirnya saraf pada otot = neuromyal
junction
Sinaps & neuromyal junction mampu
meneruskan gel. Depdarisasi dengan cara
lompat dari satu sel ke sel berikutnya
depolarisasi zat kimia pada otot bergetar
menyebabkan kontraksi otot repolarisasi
sel otot relaksasi
14

6. Kelistrikan otot jantung


Pada saraf & otot bergaris:
rangsangan ion Na+ masuk ke dalam sel
mencapai nilai ambang depolarisasi
Pada otot jantung :
rangsangan ion Na+ masuk ke dalam sel
(mudah besar) repolarisasi komplit Na+
masuk kembali ke dalam sel depolarisasi
spontan mencapai nilai ambang tanpa
perlu rangsang dari luar (kec. Teratur)
15

Kecepatan dasar jantung =


waktu antara mulai depolarisasi spontan sampai
mencapai nilai ambang setelah terjadi repolarisasi
Dipengaruhi oleh perubahan :
1. Potensial membran istirahat
2. Tingkat dari nilai ambang
3. Slap (kelengkangan) dari depolarisasi spontan
terhadap nilai ambang

Mempengaruhi mekanisme kontra fisiologis


terhadap frek. Jantung

pace maker/ perintis jantung = Sekumpulan sel

utama yang secara spontan menghasilkan


potensial aksi.

16

7. Elektroda
Elektroda : untuk mengukur potensial
aksi; dengan memindahkan transmisi ion
ke penyalur elektron
Elektroda : Perak (Ag) & tembaga (Cu)

17

8. Isyarat listrik tubuh


Hasil perlakuan kimia dari tipe sel-sel +++
untuk memperoleh informasi klinik tentang
fungsi tubuh
EMG (Elektromiogram)
ENG (Elektroneurogram) miastenia gravis
ERG (Elektroretinogram) perubahan pigmen
retina
EOG (Elektroakulagram)
EGG (Elektrogastrogram) gerakan peristaltik
EEG (Elektroensefalogram) epilepsi
EKG (Elektrokardiogram)

18

Jacques A.D. Arsonval

1890 listrik berfrekuensi rendah efek pemanasan


1929 listrik frek. 30 MHz short wave diathermy
1950 gel mikro frek 2450 MHz diatermi & pemakaian
radar

Arus listrik berdasarkan efek yang ditimbulkan:


1. Listrik berfrekuensi rendah (20 500.000 Hz)
merangsang saraf & otot sehingga terjadi
kontraksi otot stimulator dengan multivibrator
-astable multivibrator
* pengulangan pemakaian dan pemilihan
bentuk gelombang perlu diperhatikan
19

untuk pemakaian singkat & merangsang saraf

otot
arus faradik
untuk pemakaian lama & merangsang otot
yang telah kehilangan persyarafan
arus listrik interuptus atau arus DC yang
dimodifikasi
Arus AC dengan frekuensi 50 Hz, mampu :
1. Merangsang saraf sensoris
2. Merangsang saraf motoris
3. Berefek kontraksi otot
Diklinik Arus DC

20

2.

Listrik berfrekuensi tinggi (> 500.000 Hz)


Belum merangsang saraf motoris & sensoris
Sifat : memanaskan
* Short wave diathermy (diatermi gel. Pendek)
untuk memperoleh gel. Elektromognetis agar
masuk ke dalam tubuh dengan 2 metode:
capasitance (kondensor) & inductance
(induksi= kabel)
Metode kondensor
Prinsip : elektroda diletakkan pada masingmasing sisi yang akan diobati & dipisahkan dari
kulit dengan bahan isolator
Metode isolasi/ kabel
kabel dililitkan pada daerah yang akan
21
diobati

Efek diatermi gel. Pendek (Short wave diathermy) :


1. Menghasilkan panas & peningkatan efek fisiologis
* Meningkatkan metobolisme
* Meningkatkan darah
* Menurunkan eksitasi saraf
* Menurunkan relaksasi otot, meningkatkan usaha
otot
* Menurunkan tekanan darah karena vasodilatasi
* Meningkatkan aktivitas kel. Keringat

22

2.

Mempunyai efek pengobatan


* Terhadap daerah peradangan oksigenasi
meningkat
* Efek terhadap infeksi bakteri leukosit &
antibodi meningkat
* Kehilangan nyeri panas disebabkan saraf
sensoris sedatif
* Terhadap daerah yang patah meningkatkan
absorpsi & aliran darah

23

Micro wave diathermy (diatermi gel. Mikro)


panjang gelombang () antara inframerah &
short wave Gel. Mikro : 1 cm << 1 m
Efek :
1. Fisiologis
Menimbulkan panas pada jaringan yang banyak
mengandung air; otot > banyak menyerap gel. Mikro
daripada jaringan lemak
2.Pengobatan
Pada penderita yang mengalami ruda paksa
(trauma)
& peradangan; nyeri & spasme otot, rematik
24

Bahaya & Kontra indikasi


Penderita gangguan sirkulasi meningkat
perdarahan, trombosis & flebitis
TBC & tumor ganas
Perbedaan micro wave dengan short wave :
1. Penetrasi gel. Mikro lebih dalam ;
tapi tidak dapat melewati jaringan yang padat
seperti yang dapat dilakukan oleh gel. Pendek.
2. Gel. Mikro kurang berhasil mengobati struktur
yang dalam dibanding dengan diatermi gel.
Pendek.
25

Listrik frek tinggi mengontrol perdarahan saat

pembedahan
Electrocauter (Cauterisasi = pembakaran)
suatu pembakaran mengggunakan frek listrik 2
MHz, tegangan 15 kV
menghentikan perdarahan pd luka
menganga
menggunakan gulungan kawat panas pd
pemb.darah tanpa anestesi
Electrosurgery (pemotongan jaringan
dilakukan dg gerakan cepat 5-10 cm/detik untuk
mengurangi destruksi jaringan sekitar.
(contoh: operasi otak, limpa, vesica felea, prostat,
dan serviks)
26

SA Node di puncak atrium kanan dekat Vena

cava superior pace maker scr sinkron


memompa darah ke sirkulasi paru-paru & ke
sirkulasi darah sistemik; kehilangan sinkronisasi
FIBRILASI

Fibrilasi atrium:

f(x) ventrikel normal ritme jantung iregular


Fibrilasi ventrikel:
Tdk mampu memompa darah; jika tdk dilakukan
koreksi dalam beberapa menit kematian
27

Penanganan fibrilasi :

- massage jantung (metode mekanik)


- syok listrik pd daerah jantung
countershock sinkronisasi irama jantung
defibrilasi jika tdk berespons thd
countershock
defibrillator
28

29

Anda mungkin juga menyukai