Jtptunimus GDL Rumlahgg04 5250 2 Bab2
Jtptunimus GDL Rumlahgg04 5250 2 Bab2
KONSEP DASAR
A.
Pengertian
Post partum adalah periode 6 minggu antara kelahiran sampai
kembalinya organ reproduksi pada kondisi normal seperti kondisi sebelum
hamil. (Bobak : 2003).
Post partum (masa puerperium) juga disebut masa setelah partus selesai
dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu, akan tetapi alat genetalia baru pulih
kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan (Prawiroharjo :
1996).
B.
Anatomi Fisiologis
1.
Anatomi panggul
Untuk memahami mekanisme persalinan, terlebih dahulu dibicarakan
panggul wanita yang memegang peranan penting dalam proses kehamilan,
persalinan, dan kala nifas. Panggul wanita terdiri dari :
a.
b.
2.
b.
C.
yang
mempengaruhi
proses
persalinan
menurut
Paritas
Serviks yang pernah mengalami pembukaan sampai pembukaan yang
lengkap memberikan tahanan yang lebih baik. Dasar panggul seorang
multipara tidak memberikan suatu tahanan banyak terhadap kemampuan
anak.
8
2.
3.
Umur penderita
Pada primigravida muda yaitu 12-16 tahun sering didapatkan toxemia,
sedangkan umur yang lanjut biasanya membawa hipertensi obesitas dan
myioma uteri. Penyulit obstetrinya ialah letak sungsang partus prematurus
dan kelainan bawaan seperti mongolisnus, grande multipara (yang telah
melahirkan 8 orang anak atau lebih) penyulitnya ialah perdarahan karena
robekan rahim, plasenta preora dan solution placenta.
4.
5.
Besarnya anak
Hal ini akan cenderung pada partus yang lebih lama baik dalam kala I
maupun kala II.
D.
Teori Persalinan
Proses terjadi persalinan diantaranya meliputi :
1.
Teori Keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan untuk meregang dalam batas tertentu.
Setelah melewati batas-batas tersebut terjadi kontraksi shg persalinan dapat
dimulai.
2.
3.
4.
Teori Prostaglandin.
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur hamil 15 minggu, yang
dikeluarkan oleh desidua.
Prostaglandin merupakan pemicu terjadinya persalinan karena dapat
menimbulkan kontraksi otot rahim.
5.
Teori Hipotalamus
10
E.
Power (tenaga)
Power utama pada persalinan adalah tenaga atau kekuatan yang dihasilkan
oleh kontraksi dan retraksi otot-otot rahim. Power/kontraksi dan retraksi
otot-otot rahim plus kerja otot-otot valunter dari ibu, yaitu kontraksi otot
perut dan diafragma sewaktu ibu mengejan.
2.
Passage (lintasan)
Janin harus berjalan lewat rongga panggul, serviks dan vagina sebelum
dilahirkan untuk dapat dilahirkan, janin harus mengatasi pula tahanan atau
resistensi yang ditimbulkan oleh struktur dasar panggul dan sekitarnya.
3.
Passanger
Passanger utama lewat jalan lahir adalah janin dan bagian janin yang paling
penting (karena ukurannya paling besar) adalah kepala janin. Ukuran kepala
lebih besar dari pada bahu dan kurang lebih seperempat dari panjang bayi.
11
Sembilan puluh enam persen bayi dilahirkan dengan bagian kepala lahir
pertama
4.
Posisi
Merupakan indikator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin, apakah
sebelah kiri, depan atau belakang terhadap sumbu itu.
5.
Pisikologi.
Pengalaman persalinan sebelumnya membawa trauma psikis atau
menyenangkan. Kesiapan emosi pasien menerima kelahiran dan proses
persalinan juga tergantung dari persiapan finansial,
F.
Adaptasi Fisiologi
Pada ibu post partum akan mengalami beberapa perubahan fisiologi yang
umumnya kembali setelah 6 minggu, seperti :
a.
500 gram, pada minggu kedua sekitar 350 gram, setelah minggu
keenam berat uterus hanya seberat 50-60 gram.
b.
c.
pada
akhir
minggu
ketiga
persalinan.
Kegagalan
13
3) Lochea alba
Lochea ini muncul pada hari kesepuluh setelah persalinan dan
keluar selama 2-6 minggu setelah persalinan, berwarna kuning atau
putih.
d.
e.
Payudara
Sekresi dan ekskresi kolostrum berlangsung pada hari kedua dan ketiga
setelah persalinan. Payudara menjadi penuh, tegang, dan kadang nyeri,
tetapi setelah proses laktasi maka payudara akan terasa lebih nyaman.
f.
Sistem kardiovaskuler
Tekanan darah perlu diukur setelah plasenta lahir, hasilnya perlu
dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya. Perbedaan yang
menyolok dari perbandingan ini misalnya systole dari 100 menjadi 60
atau 50, menunjukkan bahwa pekerjaan jantung kurang normal. Jika
terlalu lambat memompakan darah ke dalam arteri, dapat dianggap
sebagai salah satu gejala permulaan shock.
Tanda-tanda vital setelah persalinan
14
Suhu
Selama 24 jam pertama, mungkin meningkat sampai
100,4oF (38oC) sebagai suatu akibat dari dehidrasi.
Persalinan setelah 24 jam wanita tidak boleh demam, bila
demam berlangsung selama 2 hari kemungkinan lain
adalah mastitis, endometritis.
Nadi
Bradicardi pada 6 8 jam pertama setelah persalinan ini
merupakan suatu konsekwensi peningkatan cardiacoutput
dan strok volume. Nadi kembali normal setelah
persalinan nadi 50 70 kali per menit dianggap normal.
Bila nadi cepat/bila lebih, mungkin indikasi hipofalemia
sekunder dan perdarahan.
Tekanan darah
TD sedikit berubah biasanya terjadi hipotensi yang
diindikasikan dengan perasaan pusing/pening setelah
berdiri, berkembang dalam 24 jam pertama sebagai suatu
akibat gangguan daerah persyarafan yang mungkin
terjadi setelah persalinan. Jika terjadi hipertensi pada
periode pertama post partum, evaluasi rutin tekanan
darah bila diperlukan. Analgetik diberikan jika tensi
tinggi dan istirahat di tempat tidur.
15
Respirasi
Akan menurun sampai keadaan normal spt sebelum
hamil dalam 6 bulan setelah persalinan. Bila terjadi
peningkatan subarachnoid (spinal) block maka akan
terjadi hipoventilasi dan hipotensi.
g.
Sistem urinaria
Setelah partus akan terasa pedih bila buang air kemih, ini kemungkinan
disebabkan iritasi pada uretra sebagai akibat persalinan, sehingga
penderita takut buang air kemih. Bila kandung kemih penuh harus
diusahakan agar pasien dapat buang air kemih sehinggga tidak
dilakukan kateterisasi, karena akan menimbulkan infeksi.
h.
i.
Sistem endokrin
Perubahan yang terjadi pada sistem endokrin yaitu hormon plasenta
penurunan HTC (Human Chrorionic Somatropin) estrogen, kortisol
16
Sistem muskuluskeletal
Adaptasi muskuluskeletal ibu terjadi selama kehamilan akan kembali
seperti semula pada poerperium , adaptasi ini termasuk relaksasi dan
mobilitas berlebihan dari
Faktor pembekuan
Aktivasi ekstensif terjadi setelah persalinan secara bersamaan
dengan tidak adanya pergerakan, trauma/sepsis yang mendorong
terjadinya tromboembolisme beberapa hari sampai keadaan
sebelum hamil.
- Trombosis
Kaki ibu diperiksa setiap hari untuk mengetahui adanya tandatanda trombosis, yaitu nyeri hangat dan lemas, vena bengkak,
kemerahan yang dirasakan keras/padat ketika disentuh. Bila positif
terdapat tanda-tanda Homans Sign yang menyebabkan otot betis
mengkonpulsi vena dan akan nyeri.
- Varises
Varises pada kaki dan sekitar anus adalah umum dalam kehamilan.
Varises pada vulva kurang dan akan kembali setelah persalinan.
18
2.
Adaptasi Psikologis
a. Taking In (dependent)
Taking in terjadi 1-2 hari post partum. Ibu didominasi oleh tingkah laku
dependent dan pasif, sebagian besar kebutuhannya dipenuhi orang lain.
Fase dependent suatu waktu yang menyenangkan dan kebanyakan orang
tua berbicara semangat, mereka menceritakan ketika hamil dan
melahirkan. Memusatkan, menganalisa, memperhatikan pengalaman ini
membantu orang tua untuk melanjutkan pada fase selanjutnya.
b. Taking Hold (dependent-independent)
Pada fase ini bersifat antara dependent dan independent. Ibu secara
berselang menerima pemeliharaan yang ekstensif dan dukungan dari
orang lain, serta sekali-kali menginginkan untuk melakukan sendiri.
Fase ini merupakan fase yang baik untuk melakukan penyuluhan pada
ibu dan secara psikologis seorang ibu mempunyai tanggung jawab yang
benar-benar melimpah sebagai orang tua.
c. Letting Go (independent)
Ibu sudah mulai independent pada peranannya yang baru. Terjadi pada
hari-hari terakhir pada minggu pertama post partum. Ibu dan
keluarganya harus segera menyesuaikan diri terhadap suatu sistem
interaksi antar anggota keluarga. Pada fase ini sering kali menyebabkan
stress bagi kedua orang tuanya.
19
G.
Pengkajian Dasar
1.
2.
Sirkulasi
Nadi biasanya lambat 50 70 dpm karena hipersensitif fagal. Tekanan
darah bervariasi mungkin lebih rendah pada respon terhadap analgesia atau
anastesia atau meningkat pada respon terhadap pemberian oksitoksin atau
hipertensi karena kehamilan. Edema bila ada mungkin dependen misal
ditemukan pada ekstremitas bawah atau dapat meliputi ekstremitas atas dan
bawah. Kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran sampai 400
500 ml untuk kelahiran vaginal atau 600 800 ml untuk kelahiran sesaria.
3.
Integritas ego
Reaksi emosional bervariasi dan dapat berubah-ubah misalnya eksitasi atau
perilaku menunjukkan kurang kedekatan, tidak berminat (kelelahan) atau
kecewa. Dapat mengekspresikan masalah atau meminta maaf untuk
perilaku intrapartum atau kehilangan kontrol, dapat mengekspresikan rasa
takut mengenai kondisi bayi baru lahir dan perawatan segera pada neonatal.
4.
Eleminasi
Hemaroid sering ada atau menonjol. Kandung kemih mungkin teraba di atas
simphisis atau kateter urinalis mungkin dipasang. Deulisis dapat terjadi bila
tekanan bagian presentasi mengambil aliran urinarius
20
5.
6.
Neurosensori
Sensasi gerakan estremitas bawah menurun pada adanya anesthesia spinal
atau analgesia kaudal/epidural.
Hiperrefleksia mungkin ada menunjukkan terjadinya atau menetapnya
hipertensi, khususnya pada diabetik remaja atau klienprimipara
7.
Nyeri ketidaknyamanan
Dapat melaporkan ketidaknyamanan dari berbagai sumber misalnya setelah
nyeri trauma jaringan/perbaikan episiotomi, kandung kemih penuh atau
perasaan dingin/otot tremor dengan menggigil.
8.
Keamanan
Pada awalnya suhu tubuh meningkat sedikit (pengerahan tenaga, dehidrasi)
perbaikan episiotomi utuh dengan tepi jaringan merapat.
9.
Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah dan terletak setinggi umbilicus.
Drainase vagina atau lokhla jumlahnya sedang, merah gelap dengan hanya
beberapa bekuan kecil (sampai ukuran paling kecil). Perenium bebas sari
kemerahan , edema, ekimosis atau rebas. Striae mungkin ada pada
abdomen, paha dan payudara. Payudara lunaj dengan putting tegang.
10. Penyuluhan/pembelajaran
Catat obat-obatan yang diberikan, termasuk waktu dan jumlah.
21
H.
Pathway
22
I.
Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
J.
Kriteria
Intervensi
TD
: 120/80 mmHg
: 36,5 oC
: 84 x/menit
RR
: 20 x /menit
Rasional
Rasional
Mengurangi kelelahan
Intervensi
2.
Rasional
Intervensi
Rasional
Mengurangi kelelahan
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
Kriteria hasil : -
: 120/80 mmHg
: 84 x / menit
: 36,5 O C
RR
: 20 x / menit
Intervensi
Rasional
Potensial hemorargi
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
Intervensi
3.
Rasional
Intervensi
Rasional
Membantu pernapasan.
Rasional
Intervensi
Rasional
: Mencegah kontaminasi
Intervensi
Rasional
4.
Intervensi
Rasional
: Mencegah infeksi
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
5.
: Merangsang eliminasi
Kriteria hasil: -
Meningkatkan ASI
Menyusui berhasil/efektifnya laktasi
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
6.
7.
Intervensi
Rasional
: Menambah pengetahuan
Intervensi
Rasional
Rasional
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
Intervensi
Rasional
: Mempercepat istirahat
28