PRESENTASI KASUS
Gambaran Radiologi pada Ca Paru
I. IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : Tn. S
Umur : 69 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Tani
Alamat : Gading Rejo, Sarwodadi Lor, Kepil
CM : 44 00 36
Masuk RS : 14 Juli 2009
Ruang : Cempaka
II. ANAMNESIS
Autoanamnesis dengan Pasien pada tanggal 21 Juli 2009.
Keluhan Utama : Nyeri dada & sesak nafas.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RSU dengan keluhan nyeri pada dada sebelah kanan. Nyeri
dirasakan menjalar sampai ke perut sebelah kiri atas. Pasien juga merasa nyeri
setiap kali pasien menarik napas. Napas dirasakan agak sesak. Keluhan ini
dirasakan sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu dan mulai memberat dalam
beberapa minggu ini. Pasien sudah berobat namun belum ada perbaikan. Pasien
juga mengeluh mual dan muntah, susah makan, BAB dan BAK masih lancar.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien belum pernah menderita gejala serupa seperti ini sebelumnya.
Riwayat penyakit jantung dan paru-paru disangkal.
Riwayat darah tinggi dan penyakit gula juga disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita gejala serupa dengan pasien.
III. PEMERIKSAAN FISIK :
Keadaan Umum : Sedang, tampak sesak napas.
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign :
6. Leher :
Trakhea : Tidak terdapat deviasi trachea
Kel. Tiroid : Tidak membesar
Kel. Limfe : Tidak membesar
JVP : meningkat 5+0
7. Dada
Paru-paru
Inspeksi : Simetris, tidak tampak deformitas, tidak terdapat retraksi, tidak
tampak jejas.
Palpasi : Terdapat ketinggalan gerak, vocal fremitus kiri lebih teraba daripada
yang kanan.
Perkusi : Sonor pada regio pulmo sinistra dan redup pada regio pulmo dextra.
Auskultasi : SD Vesikuler menurun pada pulmo dx, ronkhi kasar (+/+),
8. Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis terlihat
Palpasi : Ictus Cordis teraba di SIC V Linea axillaris anterior sinistra, kuat
angkat.
Perkusi : Batas jantung kanan atas : SIC III LPS dx
Batas jantung kiri atas : SIC III LMC sinistra
Batas jantung kanan bawah : SIC IV LPS dx
Batas jantung kiri bawah : SIC IV LMC sinistra
9. Abdomen
Inspeksi : Dinding perut sama dengan dinding dada, tidak ada deformitas.
Auskultasi : Persitaltic usus normal
Palpasi : Supel, tidak terdapat nyeri tekan, hepar lien tidak teraba.
Perkusi : Tymphani di seluruh lapang abdomen.
10. Ekstremitas
Superior : Tidak terdapat oedema, akral hangat, tidak pucat, tidak sianosis.
Inferior : Tidak terdapat oedema, akral hangat, tidak pucat, tidak sianosis.
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah rutin :
AL : 11,87 rb/mm3
AE : 4,62 jt/mm3
Hb : 7,6 gr/dL
Ht : 37,51 %
MCV : 81
MCH : 29,0
MCHC : 35,8
AT : 357 rb/mm3
Gol : O
BT : 3
CT : 5 30
Kimia Darah :
GDS : 123 gr/dL
Ur : 23,4
Cr : 0,8
OT : 17
PT : 9
2. Ro Thorax :
Cor :
Kesan suspek membesar
Pulmo :
Corakan Bronchovaskular bertambah
Tampak gambaran opak homogen pada paracardial dextra
Diafragma DBN, sinus Dx & Sin DBN
Kesan :
Cor : Cardiomegali
Pulmo : Gambaran Bronchitis
Curiga massa paracardial dextra (pada mediastinum)
3. USG Abdomen
Hepar :
Besar normal, struktur Parenchyma homogen.
Sistem Vaskuler & biliare tak melebar
V. Fellea:
Besar normal, Sludge (+), batu (-)
Tampak bayangan massa dengan struktur jaringan padat diatas diafragma dektra,
sebelah kanan cor.
Lien :
Besar normal, parenchyma DBN
Ren dx & sin :
Besar normal, PCS tidak melebar, parenchyma DBN
Gaster :
Jumlah udara meningkat, dinding tak menebal.
Usus :
Udara usus meningkat, dilatasi usus (-), massa (-)
V. Urinaria :
Dinding irregular, batu (-), endapan (+++)
Kesan
Curiga massa diatas diafragma ( mediastinum? )
V. DIAGNOSIS KERJA
Ca Paru / Ca Mediastinum
VI. PENATALAKSANAAN
O2 2 liter / menit
Infus D 5% + Tramadol
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
CA PARU
Kanker Paru adalah kanker ganas yang paling sering terjadi pada pria dan pada
wanita, menempati nomor empat setelah kanker payudara, colon dan kulit. Dari
100 Ca Paru, kurang dari 10 orang saja yang biasanya masih dapat bertahan
sampai 5 tahun. Diagnosis pertama sering berasal dari dugaan ketika melihat
hasil foto rontgen. Kebanyakan sudah tidak operable lagi ketika pertama
ditemukan, karena sudah cukup besar untuk tampak di foto Rontgen.
Klasifikasi
Klasifikasi tumor ganas paru menurut Leebow adalah :
I. Tumor ganas Epitelial (Primary Malignant Epithelial Tumours)
A. Karsinoma Bronkogen
1. Atelektasis
Gambaran perselubungan padat akibat hilangnya aerasi yang disebabkan
sumbatan bronkus oleh tumor, dapat terjadi secara segmental, lobaris atau
seluruh hemithorax. Gambaran Atelektasis secara radiologic tidak berbeda
dengan atelektasis yang disebabkan oleh penyumbatab bronkus lainnya.
2. Pembesaran Hillus Unilateral
Suatu perbedaan besar hillus antara kedua hilus atau perbedaan besar hilus
dengan foto-foto sebelumnya perlu dicurigai adanya suatu tumor dan perlu
Jenis-Jenis Ca Paru
1. Ca Bronkogenik
Definisi :
Merupakan Tumor ganas Paru yang berasal dari bronchus.
Patofisiologi :
Karsinoma ini berasal dari elemen mukosa bronchus atau dari metaplasianya. Jadi
posisinya di sentral, yang merupakan tempat yang paling rentan terhadap paparan
iritan yang terhirup.
Karsinoma Bronkogenik yang paling sering adalah tipe epidermoid. Insidensi Ca
Bronkogen cenderung meningkat sehubungan dengan meningkatnya polusi udara,
dan mental stress. Karsinoma jenis ini dapat mengalami nekrosis dan membentuk
kavitasi. Tumor ini dapat menjalar sevara hematogen. Jenis lain adalah tipe
adenokarsinoma yang sering ditemukan pada wanita dan letaknya sering di perifer
paru, berkembang cepat dan metastasis secara hematogen maupun limfogen. Tipe
anaplastik sering ditemukan di sentral dengan pembesaran hilus dan metastase
limfogen. Jenis ini jarang nekrosis dan membentuk kavitas.
Gambaran Radiologis :
Pada foto Thorax PA tampak gambaran massa semiopak homogeny, bisa sentral di
bronkus primer, bisa perifer dari alveolus, gambaran membulat dengan tipe
irregular. Dari massa tersebut terjadi spinasi (pertumbuhan radier ke arah
jaringan yang sehat) menyerupai kaki (pseudopodia), sehingga gambaran Ca
adalah seperti kepiting. Tumor tersebut dapat bermetastase ke pulmo yang lain
sehingga didapatkan lesi satelit di pulmo satunya. Gejala bisa berupa batuk lama
tak sembuh-sembuh, dapat disertai darah.
2. Pancoast Tumor
Tumor (massa opak) terletak di sulkus superior pada apeks, terletak di posterior
PEMBAHASAN
Pasien pada kasus ini datang dengan keluhan nyeri pada dada sebelah kanan,
disertai sesak napas. Nyeri terutama dirasakan setiap kali pasien menarik napas.
Keluhan ini dirasakan sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu dan mulai memberat