...
Siti Aisyah meriwayatkan, Abu Bakar (ayahnya) adalah seorang lelaki yang
mudah menangis. Beliau tidak mampu menahan air mata ketika membaca Al
Quran (HR. Bukhari).
Umar bin Khatthab juga demikian.
Dari Abdullah bin Syaddad bin Had berkata, "Aku mendengar tangisan sedu sedan
Umar bin Khaththab saat aku di barisan belakang, yaitu ketika dia membaca,
...
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di dalam
hatimu atau kamu menyembunyikan. Niscaya Allah akan membuat perhitungan
dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka, Allah mengampuni siapa yang
dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Mahakuasa
atas segala sesuatu. Setelah membacanya, Ibnu Umar mengatakan, perhitungan
ini sungguh menyesakkan.
Saad bin Ibrahim mengkisahkan Pada suatu ketika seseorang mengantarkan
makan malam kepada Abdurrahman bin Auf, sedangkan siangnya dia berpuasa.
Saat dia membaca QS Muzzammil/73:12-13
Sungguh, disisi kami ada belenggu-belenggu (yang berat) dan neraka yang
menyala-nyala, dan (ada) makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab
yang pedih Maka Abdurrahman menangis terus sampai makanannya di bawa
masuk lagi. Dia tidak makan malam padahal siangnya berpuasa.!
Masih banyak kisah lainnya perihal para sahabat yang hati dan pikirannya mudah
tersentuh dengan ayat-ayat Al Quran yang mereka baca. Kisah-kisah di atas
membuktikan bahwa Rasulullah SAW telah berhasil membimbing mereka menjadi
generasi Qurani, yang mana hidup mereka dinaungi Al Quran. Apa yang mereka
lakukan selalu berdasarkan petunjuk Al Quran.
Menurut Sayyid Qutb, generasi sahabat Rasulullah SAW ini merupakan generasi
yang paling istimewa dalam sejarah Islam dan sejarah kemanusiaan seluruhnya.
Mereka tidak saja menghafal dan menadaburinya, tetapi juga mengamalkannya.
Semoga kita bisa meneladani generasi sahabat ini dalam mencintai dan
menadaburi Al Quran. Amin. Wallahu a'lam bisshawab.
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/15/06/12/npt8z4-cirisahabat-alquran