Anda di halaman 1dari 4

2.3.

Sarapan Pagi
2.3.1. Pengertian Sarapan Pagi
Masa depan anak sangat ditentukan oleh kebiasaannya sejak dini, salah satunya
dengan membiasakan anak-anak untuk makan pagi atau sarapan, sarapan mempunyai
pengaruh yang sangat besar untuk perkembangan anak anda. Sayangnya, kesadaran
menumbuhkan kebiasaan sarapan dikalangan masyarakat Indonesia masih rendah. Hal ini
terkait dengan beberapa faktor yang menjadi kendala orang tua dalam membiasakan
anaknya sarapan, salah satunya tidak mempunyai banyak waktu untuk melakukan
sarapan. Sarapan adalah kegiatan makan atau minum sebelum pukul 9 pagi dengan
memenuhi 15-30% kebutuhan gizi harian anak anda. Dengan mencukupi kebutuhan gizi
pada saat awal melakukan aktivitas maka akan menjadi anak bugar, aktif.
Selain itu manfaatnya memiliki kosentrasi pada saat menerima pelajaran dan juga
membuat anak menjadi cerdas. Selain itu usia balita dan anak-anak (terutama pada usia 713 tahun) merupakan masa pertumbuhan yang pesat, sangat baik untuk dapat
mengoptimalkan pertumbuhannya. Membiasakan sarapan dipagi hari sangat penting
untuk anak anda, penelitian menghubungkan prevalansi anak kerdil pada usia (6-18
tahun) di Indonesia masih tinggi, hal ini berhubungan dengan kecukupan gizi masyarakat
Indonesia masih di bawah rata rata. Selain itu sarapan akan membantu mencukupi
kebutuhan energi anak anda dan mengurangi resiko masalah defisiensi gizi mikro,
terutama vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam perkembangan anak anda.
Melewati sarapan merupakan masalah yang serius, berhubungan dengan resiko
gangguan pertumbuhan fisik dan mental yang semakin besar. Beberapa kendala
masyarakat Indonesia melewati sarapan diantaranya adalah, pertama sulit
membangunkan anak anda sehingga tidak mempunyai waktu untuk sarapan. Kedua, sulit
ketika mengajak anak anda untuk sarapan sehingga membiarkan anak anda tidak
mendapatkan asupan nutrisi dipagi hari. Ketiga, sulit membiasakan anak anda untuk
menghabiskan sarapan. Terakhir adalah melakukan sarapan akan tetapi berkualitas
rendah.
Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang
pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak dan
protein yang ada di dalam bahan makanan (Almatsier,2004). Tubuh membutuhkan
asupan makanan agar dapat melakukan aktivitas dengan baik. Pada pagi hari, tubuh
membutuhkan asupan energi yang banyak karena pada pagi hari seseorang melakukan
banyak aktivitas. Oleh karena itu, setiap orang sangat disarankan untuk sarapan pagi agar
dapat melakukan aktivitas tanpa merasa kelelahan. Sarapan pagi adalah suatu kegiatan
yang penting sebelum melakukan aktivitas fisik pada hari itu. Sarapan sehat mengandung
unsur empat sehat lima sempurna. Ini berarti kita benar-benar telah mempersiapkan diri
untuk menghadapi segala aktivitas dengan amunisi yang lengkap (Khomsan, 2002).
Manusia membutuhkan sarapan pagi karena dalam sarapan pagi diharapkan terjadinya
ketersediaan energi yang digunakan untuk jam pertama melakukan aktivitas. Akibat tidak
sarapan pagi akan menyebabkan tubuh tidak mempunyai energi yang cukup untuk

melakukan aktivitas terutama pada proses belajar karena pada malam hari di tubuh tetap
berlangsung proses oksidasi guna menghasilkan tenaga untuk menggerakkan jantung,
paru-paru dan otot-otot tubuh lainnya.
Sarapan pagi menjadi sangat penting, karena kadar gula dalam darah akan
menurun sekitar dua jam setelah seseorang bangun tidur. Jika anak tidak sarapan,dia
biasanya akan merasa lemas atau lesu sebelum tengah hari karena gula darah dalam tubuh
sudah menurun. Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan pada pagi hari. Sarapan
pagi mempunyai peranan penting bagi anak. Anak yang terbiasa sarapan pagi akan
mempunyai kemampuan yang lebih baik daripada anak yang tidak terbiasa sarapan pagi.
Sarapan pagi bagi anak akan memacu pertumbuhan dan memaksimalkan kemampuan di
sekolah. Sarapan atau makan pagi adalah makanan yang disantap pada pagi hari, waktu
sarapan dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi. Sarapan
dianjurkan menyantap makanan yang ringan bagi kerja perncernaan, sehingga dianjurkan
untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar serat tinggi dengan protein yang
cukup namun dengan kadar lemak rendah.
2.3.2 Pentingnya Sarapan Pagi
Sarapan pagi bagi anak, berfungsi sebagai penyokong pertumbuhan sel-sel baru
atau bagian-bagiannya. Pada pertumbuhan dibentuk sel-sel baru yang ditambahkan
kepada sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel lama yang telah rusak dan aus terpakai.
Anak yang terbiasa mengkonsumsi sarapan pagi akan mempunyai kemampuan yang lebih
baik di sekolahnya. Sarapan pagi sangat penting, karena semua makanan yang berasal
dari makan malam sudah meninggalkan lambung, artinya lambung sudah tidak berisi
makanan lagi sampai pagi hari. Saat tidur, di dalam tubuh kita tetap berlangsung oksidasi
untuk menghasilkan tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan jantung, paru-paru dan
alat-alat tubuh lainnya. Oksidasi ini akan mempengaruhi kadar gula darah, sehingga
tubuh mengambil cadangan hidrat arang dan jika habis maka cadangan lemaklah yang
diambil. Dalam keadaan seperti ini pasti tubuh tidak dapat melakukan pekerjaan dengan
baik. Oleh karena itu dianjurkan membiasakan diri untuk makan pagi, karena akan
membantu memperpanjang masa kerja atau menaikkan produktivitas kerja yang dapat
menciptakan keadaan yang memungkinkan untuk meningkatkan daya tangkap dalam
menerima materi atau pelajaran (Suhardjo, 2003).
Anak usia sekolah memerlukan stamina tetap fit selama mengikuti kegiatan
sekolah maupun kegiatan ekstra kulikuler, maka sarana utama dari segi gizi adalah jangan
meninggalkan sarapan. Anak yang tidak sarapan akan mengalami kekosongan lambung
sehingga kadar glukosa akan menurun. Kita tahu bahwa gula darah merupakan sumber
energi utama bagi otak, jika kadar glukosa menurun maka dampak negatifnya adalah
ketidak seimbangan sistem saraf pusat yang diikuti dengan rasa pusing, badan gemetar
atau rasa lelah. Anak akan sulit untuk dapat menerima pelajaran dengan baik, gairah
belajar serta kecepatan reaksi juga akan menurun (Khomsan, 2004). Para ahli
merekomendasikan makan dengan karbohidrat, protein, dan sedikit lemak, jika ingin
mendapatkan manfaat penuh dari sarapan. Para ahli mengatakan bahwa karena tidak ada

satu makanan memberikan semua nutrisi yang dibutuhkan, makan berbagai jenis
makanan sangat penting untuk kesehatan yang baik.
2.3.3 Kebiasaan Sarapan Pagi
Kebiasaan makan menurut adalah tingkah laku manusia atau kelompok manusia
dalam memenuhi kebutuhannya akan makan yang meliputi sikap, kepercayaan, dan
pemilihan terhadap makanan (Khumaidi 1994). Sikap seseorang terhadap makanan dapat
bersifat positif atau negatif, kepercayaan orang terhadap makanan berkaitan dengan nilai
baik atau buruk, menarik atau tidak menarik. Sedangkan pemilihan makanan berdasarkan
sikap dan kepercayaan. Kebiasaan makan meliputi :
a. Sikap terhadap makanan, adalah kecenderungan bertingkah laku terhadap
makanan yang didalamnya terkandung unsur suka atau tidak suka terhadap
makanan.
b. Kepercayaan terhadap makanan pantangan Kecenderungan terhadap makanan
pantangan, diterima atau tidak untuk dilakukan, biasanya berkaitan dengan nilainilai budaya dan agama.
c. Pemilihan makanan
Macam makanan yang biasa dikonsumsi dalam sehari meliputi susunan
menu dan porsi untuk sarapan pagi, frekuensi sarapan pagi atau tingkat keseringan
sarapan pagi berdasarkan sikap dan kepercayaan terhadap suatu makanan
pantangan. Suatu kebiasaan yang teratur dalam keluarga akan membentuk
kabiasaan yang baik bagi anak-anak. Sarapan pagi bagi anak, sebenarnya sudah
dirintis sejak bayi, pembiasaan makan pagi di rumah atau membawa bekal dari
rumah adalah salah satu contoh pembiasaan yang baik. Anak-anak tidak
dibiasakan jajan di warung saat istirahat. Selanjutnya pola makan dalam keluarga
juga diperhatikan, frekuensi makan bersama dalam keluarga, pembiasaan makan
yang seimbang gizinya, tidak membiasakan makan makanan atau minum
minuman yang manis, membiasakan banyak makan buah-buahan atau sayursayuran diantara makan besar. Anak yang tidak sarapan boleh jadi karena terburuburu akan berangkat sekolah, sehingga tidak sempat sarapan (Suprayatmi, 2004).
Daftar pustaka:
-

Sumber : Kebiasaan Sarapan Membantu Meningkatkan Kecerdasan Anak - Bidanku.com


http://bidanku.com/kebiasaan-sarapan-membantu-meningkatkan-kecerdasananak#ixzz3dcgUvZ7k

Almatsier, S, 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Umum.
Jakarta.
Ali Khomsan. 2003. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT.
Rajagrafindo. Persada.
Suhardjo, 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. PT Bumi Aksara, Jakarta.
Khumaidi. 1994, Bahan Pengajaran Gizi Masyarakat. BPK Gunung Muka,
Jakarta.

Suprayatmi, M. 2004. Kebiasaan makan pada anak-anak. http//www.pangan


dan gizi.wordpress.

Anda mungkin juga menyukai