MATA
PELAJARAN
BAHASA
INDONESIA
TELUSUR JEJAK PERKEMBANGAN
SEJARAH DRAMA
Sejarah Perkembangan Drama
Drama Klasik
Yang disebut drama klasik adalah pada zaman
Yunani dan Romawi. Padamasa kejayaan
kebudayaan Yunani dan Romawi banyak
sekali karya dramayang bersifat abadi,
terkenal sampai kini.
Drama Yunani
Asal mula drama adalah kultus Dyonesos.
Pada waktu itu, drama dikaitkan dengan
upacara penyembahan kepada dewa, dan
disebut tragedi. Kemudian tragedi mendapat
makna lain, yaitu perjuangan manusia
melawan nasib.
Niccolo Machiavelli
Mandrake.
dengan
karyanya
Harlekyn
(punakawan/badut/clown),
Pantalone (ayah sang gadis lakon),
Dottere (tabib yang tolol),
Capitano (kapten perebut gadis lakon),
Columbina (punakawan putri),
Gadis lakon (primadona yang menjadi biang
lakon)
Zaman Elizabeth
Pada awal pemerintahan Raru Elizabeth I di
Inggris (1558-1603), drama berkembang
dengan pesatnya. Teater-teater didirikan
sendiri atas prakarsasang ratu. Shakespeare,
tokoh drama abadi adalah tokoh yang hidup
pada jaman Elizabeth.
Ciri-ciri naskah drama jaman Elizabeth,
adalah:
1. naskah puitis,
2. dialognya panjang-panjang,
3. penyusunan naskahnya lebih bebas, tidak
mengikuti hukum yang sudahada,
4. laku bersifat simultan, berganda dan
rangkap,
5. campuran antara drama dan humor.
Tokoh besarnya adalah William Shakespeare
(1564-1616), dengan karya karyanya
The Taming of the Schrew, Mid Summer
Night Dream, King
Lear, Anthony and Cleopatra, Hamlet,
Macbeth,
dan
sebagainya.
Hampir
semuanya telah diterjemahkan oleh Trisno
Sumardjo, Muh. Yamin, dan Rendra.
Perancis (Moliere dan Neoklasikisme)
Tokoh-tokoh drama di Perancis antara lain
Pierre Corneille (Melite, Le Cid),
Jean
Raccine (Phedra), Moliere, Jean Baptista
Poquelin (Le Docteur Amoureux/The Love
Sick Doctor, LesPreciueuses Rudicules/The
Shaw
dan
Drama
Ketoprak
Ketoprak merupakan teater rakyat yang paling
populer, terutama di daerah Yogyakarta dan
daerah Jawa Tengah. Namun di Jawa Timur
pun dapat ditemukan ketoprak. Di daerahdaerah tersebut ketoprak merupakan kesenian
rakyat yang menyatu dalam kehidupan mereka
dan mengalahkan kesenian rakyat lainnya
seperti srandul dan emprak. Pada mulanya
ketoprak merupakan permainan orang-orang
desa yang sedang menghibur diri dengan
menabuh lesung pada waktu bulan purnama,
yang
disebut
gejogan.
Dalam
perkembangannya menjadi suatu bentuk teater
rakyat yang lengkap. Ketoprak merupakan
salah satubentuk teater rakyat yang sangat
memperhatikan bahasa yang digunakan.
Bahasa sangat memperoleh perhatian,
meskipun yang digunakan bahasa Jawa,
namun harus diperhitungkan masalah
unggahungguh bahasa. Dalam bahasa Jawa
terdapat
tingkat-tingkat
yangdigunakan, yaitu:
bahasa