PENDAHULUAN
Infeksi atau proses peradangan dapat terjadi diberbagai tempat pada tubuh
manusia tidak terkecuali pada tulang. Infeksi pada tulang atau kita sebut juga
dengan Osteomyelitis. Penyakit ini dapat mengenai beberapa jenis tulang seperti
pada Os Vertebrae dan tulang-tulang panjang. Osteomyelitis juga ditemukan
pada penyakit-penyakit tertentu seperti Diabetes, Siphylis,TBC, dan terjadi pula
pada trauma atau tindakan bedah.
Lebih sering terjadi pada usia muda dan apabila pada orang dewasa mungkin
hanya sebagai rekurent penyakit terdahulu. Dan pada anak-anak biasa
menyerang bagian Metaphisis dari Os Tibia dan Os Femur, dimana tempat
tersebut kaya akan pembuluh darah.
Infeksi
tulang
penyebabnya
bisa
berasal
dari
Blood
Born
Organism
Gejala dan tanda : pasien dengan Akut Osteomyelitis peripheral tulang biasanya
terdapat febris, penurunan BB dan lemah. Terdapat panas yang terlokalisir,
bengkak,
erytem,
dan
adanya
nyeri
tekan.
Vertebrae
Osteomyelitis
dewasa
pemberian
antibiotik
harus
disertai
dengan
penisilin
yang
processus spinosus vertebrae menjadi lebih stabil dan terhindar dari cidera yang
lebih parah.
Debridement dari jaringan necrotik ditambah dengan antibiotik dengan spectrum
luas sudah dapat mengatasi masalah. Skin Graft atau Pedicle Graft mungkin
diperlukan untuk menutup defek bedah yang luas dan pemberian antibiotik
harus dilanjutkan untuk 3minggu setelah debridement. Osteomyelitis Vertebralis
pengobatan terhadap Mycobacterium tuberculosis dan Fungi dapat diberikan.
OSTEOMYELITIS AKUT
Penyebabnya yang tersering adalah bakteri Staphylococcus tidak sering terjadi.
Tidak jarang disebabkan pula oleh Pneumococcus, Haemophilus, atau oleh
Brucellosis dan pada pasien dengan Sickle Cell Disease dapat terjadi pula infeksi
ulang yang disebabkan oleh perkembangan kuman Salmonella.
2 kategori primer dari akut osteomyelitis :
1. Hematogenous Osteomyelitis : adalah infeksi yang disebabkan oleh
bakteri yang berasal dari darah. Ditandai dengan adanya infeksi yang akut
dari tulang yang kumannya berasal dari tulang yang terinfeksi dan tulang
tersebut dapat digerakkan. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak. Tempat
terjadinya paling sering di daerah metaphysis dari tulang yang sedang
mengalami pertumbuhan. Tampak perlambatan dan pengentalan dari aliran
darah pada pembuluh darah yang membentuk sudut tajam pada daerah
metaphysis bagian distal yang merupakan predisposisi dari terjadinya
thrombosis pada pembuluh darah yang dapat menimbulkan aliran darah
terganggu sehingga terjadi necrosis local pada tulang tersebut dan timbulah
penyebaran bakteri. Walaupun namanya Osteomyelitis Akut Hematogenous
tetapi mempunyai perjalanan klinis yang lambat dan insidius onset.
2. Direct Inoculotion Osteomyelitis (Contigous-focus)
: disebabkan oleh
kontak langsung jaringan dengan bakteri pada saat terjadi trauma atau
tindakan
bedah.
Manifestasi
klinisnya
Osteomyeolitis
lebih
terlokalisir
Supurasi : pus yang berasal dari daerah medulla dan berada pada ruang yang
tertutup di bawah tekanan, tekanan tersebut menekan sepanjang canalis
volkman
menuju
permukaan
subperiosteal dikedua
tulang.
Kemudian
menyebar
melalui
Necrosis : tulang mati pada suplai darah yang terpotong oleh trombosis oleh
karena infeksi, peningkatan tekanan pada cavitas tulang yang menebal, atau
pada penyempitan dari periosteum. Tulang yang mati menjadi lebih tebal dan
bagian bagiannya aada yang terpisah sebagai Sequester yang berperan
sebagai benda asing yang menyebabkan iritasi. Dan dapat terjadi persistent
discharge yang keluar melalui sinus sampai sequester itu hilang atau
dipindahkan.
New bone Formation : berasal dari lapisan dalam periosteum. Jika ekstensif
formasi tulang yang terbentuk maka dapat memudahkan penggantian
Involucrum dimana mengandung lubang-lubang (Cloacal), dan pada akhirnya
tulang tampak lebih lebar.
Gambaran klinis : ada riwayat lesi pada kulit, cidera, rasa sakit mungkin
dirasakan beberapa hari setalah terdapat onset yang cepat dari demam, malaise
dan nyeri. Nyeri terlokalisir tidak dapat hilang dengan istirahat dan sering lebih
parah. Terutama yang terkena adalah anak-anak yang berupa rasa sakit dan
adanya toxaemic dengan nadi yang cepat dan adanya demam yang tinggi,
leukosit, dan kultur darah positif.
Pada pemeriksaan X-rays gambaran tidak memberikan makna yang pasti. Dalam
mengatasi
gangguan
pada
anak-anak
mungkin
dapat
sedikit
terjadinya
LOOK
anggota badan
yang
terkena
tampak
pada
awalnya,
namun
kemudian
yang
mungkin
terjadi
adalah
FEEL
pada
anak - anak
diperbolehkan
dipegang
bagian tubuh yang terkena., fingger tip (rasa nyeri yang
terlokalisir). Terasa pada bagian atas metaphysis kemudian teraba
hangat dan oedem.
-
MOVE
penyembuhan maka ditemukan sclerosis dan tampak pula new periosteal bone ;
terkadang ditemukan squestrum, dimana sangat tebal dan terpisah dari tulang.
Diagnosis banding :
-
Pada Acut Supurativa arthritis: rasa nyeri sangat diffuse dan semua gerakan
pada sendi menjadi kaku oleh karena spasme otot.
Pada Acut Rheumatism: rasa sakit terdapat pada satu sendi dengan sendi
lainnya dan mungkin terdapat carditis, rheumatic nodulus, atau erytema
marginatum.
Pasien dengan S1ckle Cell Disease pada saat krisis terdapat dengan bentuk
yang sulit dibedakan dari Ostomyelitis Acut kadangkala operasi dapat
berbahaya dan antibiotik diberikan terlebih dahulu. Tetapi kedua kondisi
Antibiotik : terlebih dahulu sebaiknya dilakukan kultur dari darah atau materi
dari aspirasi, tetapi prosedur penanganan dengan antibiotik sangat penting
sehingga tidak harus menuggu hasil selesai baru diberikan antibiotik.
Blockey dan Mc Allister(1972) menganjurkan kombinasi sebagai berikut :
1. Fusidic acid dalam Aqueus suspension, 5ml. Pada anak-anak dengan usia
1-5 tahun, 10ml dn 2x pada anak-anak dengan usia lebih tua, ditambah
dengan ;
2. Erythromycin 30mg/kg bb dengan dosis terpisah. Antibiotik lainnya dapat
digunakan apabila sensitive test memberikan hasil yang baik. Pengobatan
dilanjutkan dengan dosis yang minimum untuk 3minggu (6minggu bila
lebih berat dan disretai komplikasi).
Drainage
jika
antibiotik
diberikan
pada
awal-awal,
drainage
sering
diperlukan. Bila terdapat subperiosteal abses (di atas oedem ini merupakan
tanda yang sangat berguna). Bila terjadi phyrexia dan nyeri tekan local yang
menetap untuk
dikeluarkan dengan aspirasi atau dilakukan insisi ; harus dilakukan kultur dan
test sensitivitas. Dan harus diambil keputusan apabila letaknya di medulla
untuk dilakukan drainage dengan pengeboran.
Komplikasi dan Sequele :
Sekarang ini dengan antibiotik saja pada anak-anak dapat sembuh dan tulang
akan kembali normal. Jika pengobatan antibiotik yang diberikan terlambat atau
tidak sensitive maka komplikasi mungkin saja terjadi.
1. Septikemia : bila sampai terjadi dapat fatal akibatnya.
2. Metastase dari pusat infeksi : dapat mengenai tulang-tulang yang lain, sendi,
kavitas serosa, otak, paru-paru.
3. Arthritis Supurativa : dapat terjadi pada :
-
hyperemia
pada
metaphysis
telah
merangsang
dari
lempeng
pertumbuhan.
4. Kronis osteomyelitis : paling sering terjadi akibat sequel infeksi.
OSTEOMYELITIS KRONIK sebagai Sequel dari Osteomyelitis Akut
Pathologis : lokasi tulang yang terkena telah hancur akibat Osteomyelitis Akut ;
terbentuk kavitas dan dikelilingi dengan sklerosisi tulang yang tebal. Bagian dari
tulang yang mati (sequester) biasanya masih tetap ada, sequestra terdapat di
dalam jaringan fibrosa dan tulang sclerosis tetapi dapat menjadi bahan iritan,
memacu jaringan yang hidup untuk membuat sero-pus; dan dapat menuju sinus
yang dapat menetap oleh karena sequestra tidak dapat terkurung didalam
jaringan fibrosa, dimana seringkali tetap dormant (teap ada namun sifatnya tidak
aktif) untuk beberapa tahun. Namun kapan saja infeksi dpat timbul kembali.
Macam-macam gejala klinis :
Sinus :
asing, atau oleh karena bakteri yang telah resistant. Pada Osteomyelitis Kronis
yang tidak disebabkan oleh Osteomyelitis Akut bentuknya dalam X-rays
menunjukkan tulang dengan Rare Faction (bintik-bintik yang jarang) dikelilingi
oleh sklerosisi yang tebal dan terkadang terdapat squester. Pengobatan biasnya
berupa konservatif saja, disebabkan oleh karena discharge yang mungkin hanya
berupa gangguan kecil, dan hanya dilakukan penutupan sebagai pelindung agar
tetap bersih.
Kebanyakan antibiotik gagal memasuki barier dari jaringan fibrosa ditambah
dengan sclerosis tulang. Fucidin merupakan suatu pengecualian dan apabila
dikombinasikan dengan tindakan sequestrectomy terkadang dapat berhasil eksisi
yang komplit dari tulang yang sakit terkadang membantu. Radical Surgery harus
dikombinasikan dengan pemberian antibiotik sistemik dan local insilation dengan
antibiotik solution mempergunakan Continous Irrigation dan Suction Technique.
Flare (Recurrent Acut Osteomyelitis) : pada saat kapanpun dan meskipun sudah
50 tahun setelah terjadinya penyembuhan, bakteri dapat lolos dari jaringan
fibrousa dan wound flare. Pasien menjadi demam akan tetapi terlihat tidak
terlalu sakit, terdapat pula nyeri tekan. Pengobatan terutama tidak terlalu
penting oleh karena infeksi kembali aktif setelah beberapa hari. Pasien berharap
untuk diberikan antibiotik tetapi keadaannya meragukan. Tetapi pada bentuk
abses bila mengeluarkan discharge secara spontan pada saat itu juga, tetapi
tetap terasa saki maka perlu dilakukan insisi.
Sinus dengan recurent flare : frekuensi ulangan dari recurrent acut osteomyelitis
dan discharge yang menetap dan berbau tidak enak dapat memperburuk
keadaan dan terkadang organ yang terkena menyebabkan gangguan yang tidak
dapat ditoleransi, dimana tindakan Amputasi menjadi pilihan. Terapi antibiotik
dengan Continous Irrigation dan pengobatan dengan Hyperbaric Oxygen dapat
dicoba terlebih dahulu.
OSTEOMYELITIS KRONIK DENGAN Insidious Onset
Terdapat 3 macam dari Osteomyelitis Kronik yang menjadi kronik dari awalnya,
yaitu :
1. Brodies abcess : biasanya berukuran kecil dan pada metaphisis tulang
panjang, dapat pula dalam beberapa ukuran dan tempat terjadinya dimana
saja dari tulang. Secara klinis dapat menetap dan tidak aktif untuk beberapa
tahun, atau dapat kembali menimbulkan luka. Pada saat menyerang tulang
dapat
terasa
nyeri
dan
mungkin
terjadi
penbengkakan
kecil.
X-rays
menunjukkan adanya translucent area dengan garis yang nyata dan area
yang kecil dikelilingi oleh sclerosis untuk selanjutnya tulang tampak normal.
Pengobatan operatif : dengan perlindungan dari antibiotik abses dipecahkan
yang terkadang menganddung pus, tetapi biasanya berupa cairan jernih dan
steril. Dinding abses dikeluarkan dan luka dijahit.
2. Tuberculosis Osteomyelitis : merupakan infeksi kronis dimaana gejala klinis
tidak terlihat sampai saat :
-
X-rays menunjukkan area dari kerusakan tulang dengan batas daerah yang
sakit dikelilingi oleh athropy tulang, pada contras dengan Bodies abcess.
3. Spirochaetal
osteomyelitis
Syphilis
pada
tulang
terkadang
menjadi
DAFTAR PUSTAKA
Muskuloskeletal (1221-1224 ).
2. Apley, Alaan Granham ; System of Orthopecs and Fractures 5 th ed ;
Inflamation