Pendahuluan
Tubuh manusia menggunakan darah sebagai perantara melakukan pertukaran zat-zat
didalam tubuh kita serta malakukan berbagai macam fungsi lainya seperti membunuh bakteri
serta untuk menutup luka kita.tapi semua fungsi tersebut tidak akan terjadi bila darah tidak
mengalir makanya di perlukan suatu system yang dikenal sebagai system cardiovascular.
Cardiovaskular diambil dari kata cardio yang berarti jantung dan vascular yang berarti
pembuluh darah yang dapat diartikan system kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat.
Makroskopik Arteri Subclavia dan Arteri Carotis Communis
Arteri subklavia timbul dari aorta berjalan menuju iga petama kemudian di bawah
klavikula masuk axila untuk menjadi arteri axilaris. Pada batas bawah axila ia menjadi arteri
brakhialis yang berjalan ke bawah menyusuri lengan pada sisi medial otot bisep untuk
bercabang pada lekuk siku menjadi arteri radialis dan ulnaris. Dalam fosa antekubital
(cekungan didepan siku) tendon bisep dapat diraba dengan jelas pada garis tengahnya bila
sendi siku dilipat. Tepat medial dari sini arteri brakhialis dapat diraba dengan mudah. Tempat
ini adalah tempat yang biasa untuk mengukur tekanan darah dan merupakan tempat terbaik
untuk mencatat selain arteri radialis juga mencatat kecepatan denyut nadi karena darah di
siku ini lebih besar.1
menjadi arteria cerebralis anterior dan media. Arteria Vertebralis adalah cabang arteria
subclavia pada pangkal leher. Arteri ini berjalan ke atas melalui foramen pada processus
transversus keenam vertebrae cervicalis atas dan kemudian melalui foramen magnus ke
dalam tengkorak. Pada sambungan pons dan medulla oblongata, kedua arteria vertebralis
bergabung membentuk arteri basilaris yang bercabang untuk cerebellum, medulla oblongata
dan pons. Dan berakhir dengan terbagi menjadi arteria cerebralis posterir dextra dan sinistra.2
kontraksi pembuluh tidak terjadi pada saat kematian, tunika intima arteri pada umumnya
tampak berombak-omba pada sedian jaringan.3
Tunika media
Tunika media terutama terdiri atas lapisan kosentris sel-sel otot polos yang tersusun
secara berpilin. Diantara sel-sel otot polos terdapat serat dan lamela elastin, serat retikulin,
proteoglikan, dan glikopotein dalam jumlah bervariasi. Sel otot polos menjadi sumber sel dari
matriks ekstrasel ini.Pada arteri, tunika media memiliki lamina elastika eksterna yang lebih
tipis, yang memisahkannya dari tunika adventisia.3
Tunika adventisia
Tunika adventisia terutama terdiri atas serat kolagen dan elastin.Kolagen dalam
adventisia berasal dari tipe 1.lapisan adventisia berangsur menyatu dengan jaringan ikat
organ tempat pembuluh darah berada.3
Arteriol
Arteriol umumnya berdiameter kurang dari 0,5 mm dan memiliki lumen yang relatif
sempit. Lapisan subendotel tersebut sangat tipis.Pada arteriol yang sangat kecil, tidak terdapat
lamina elastiksitas interna dan tunika media.Umumnya terdiri atas satu atau 2 lapis sel otot
polos yang melingkar, tidak ada lamina elastika eksterna.Diatas ateriol terdapat arteri kecil
dengan tunika media yang lebih berkembang, dan lumennya lebih besar dari lumen
arteriol.Umumnya berlumen bundar atau agak lonjong.Tunika intima terdiri atas selapis sel
endotel dan lapisan subendotel.Dibawah lapisan ini terdapat tunika elastika interna yang
terdiri atas serat elastin yang berjalan berkelok-kelok melingkari dinding pembuluh.Tunika
elastika interna lebih jelas terlihat pada sajian dengan pulasan orcein. Tunika medianya terdiri
atas beberapa lapis serat otot polos tersusun melingkari dinding pembuluh.4
b Arteri sedang
Arteri sedang dapat mengendalikan banyaknya darah yang menuju organ dengan
mengontraksi atau merelaksasi sel-sel otot polos tunika media.Arteri sedang berlumen bulat
atau lonjong, dindingnya tampak tebal untuk ukuran lumennya.Tunika intima terdiri atas
selapis sel endotel dengan jaringan ikat yang tipis dibawahnya.Seperti pada arteriol, sel
endotel tampak berderet mengikuti kelak-kelok mengelilingi lumen.Tunika medianya tebal,
terdiri atas banyak otot polos yang tersusun melingkar.Dalam tunika media sudah dapat
ditemukan kapiler darah yang mendarahi tunika media yang disebut vasa vasorum.Tunika
elastika eksterna juga jelas terlihat, tetapi tidak membentuk lapisan sepadat tunika elastika
interna.Unsur serat elastin pembuluh ini tidak saja terdapat pada kedua lapisan tambahan ini,
tetapi terdapat juga diantara serat otot polos tunika media.Serat-serat ini dapat dilihat dengan
mudah pada sajian pulasan orcein. Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat jarang dengan
vasa vasorum yang lebih jelas.4
c
Arteri besar
Arteri besar membantu menstabilkan aliran darah.Arteri besar mencakup aorta beserta
elastis
terdapat
sel-sel
otot
polos,
serat
retikulin,
proteoglikan
dan
membantu mempertahankan tekanan arteriol. Akibatnya tekanan arteriol dan kecepatan aliran
darah menurun dan makin tidak bervariasi saat darah menjauhi jantung.4
Kapiler
Dinding kapiler terdiri atas sel endotel yang sangat tipis, dengan lamina basalnya
ditunjang anyaman serat retikuler longgar. Di bagian luar kapiler terdapat banyak sekali
perisit yang memiliki cabang primer panjang terbujur memanjang sepanjang dinding kapiler
dan juga cabang sekunder yang terjulur dari cabang primer yang melingkari pembuluh.
Perisit dibungkus oleh lamina eksterna tipis yang menyatu dengan lamina basal endotel dan
memiliki organel sitoplasma biasa (termasuk kompleks Golgi kecil, motikindria, lisosom, dan
juga RE). Perisit memiliki sifat kontraktil dimana ditemukan faktor-faktor yang
mengendalikan kontrkasi otot pada perisit sehingga diperkiran perisit juga terlibat pada
pengendalian aliran darah melalui vaskulatur mikro.4
Pada potongan melintang kapiler, tampak bahwa lumennya dikelilingi oleh 1 lapis
endotel yang memiliki inti gepeng sehingga terlihat lonjong pada irisannya. Bagian inti yang
lebih tebal akan menonjol ke dalam lumen, sedangkan bagian perifer sangat pipih. Sebuah
kompleks Golgi dan beberapa mitokondria terdapat di sitoplasma dan yang menjadi ciri khas
yang mencolok pada sel endotelnya endotelnya sendiri adalah banyaknya vesikel pada
plasmalema kedua permukaan sel. Permukaan lumen endotel pada umumnya licin, namun
tepian tipis sel-sel bersebelahan dapat saling berkumpul dan terlihat menjulur sedikit kedalam
lumen.4
Vena
Dibedakan menjadi 3 lapisan Tunika Intima, Tunika Media, dan Tunika Adventisia,
seperti pada ateri. Namun, batas dari ketiganya sering tidak jelas karena unsur otot dan elastis
berkembang tidak sebaik pada arteri serta unsur jaringan ikat lebih banyak.4
Venula dan Vena Kecil
Merupakan lanjutan dari kapiler dan berukuran sedikit lebih besar.Dinding pembuluh
ini tidak berbeda jauh dari kapiler yang tersusun atas endotel yang sangat tipis dikelilingi
serat retikulin dan perisit.Meskipun tidak jelas perisit bentuknya agak berbeda dari yang ada
di kapiler, dimana terlihat cabang-cabangnya membentuk jalinan longgar rumit seperti
pembuluh.Pada venul yang lebih besar, tempatnya digantikan dengan sel otot polos.Sel otot
polos tersusun melingkar dan agak terpisah sehingga terbentuk celah-celah, namun celah
pemisah ini makin kecil dengan membesarnya pembuluh tersebut.Pada venul yang lebih
besar dan vena kecil otot polos ini membentuk lapis yang dikatakan utuh, namun bentuknya
kurang teratur.4
Tidak semua pertukaran antara darah dan jaringan berlangsung dikapiler. Ada venul
pascakapiler yang juga berfungsi sama bahkan dindingnya lebih permeabel. Dimana
merupakan tempat terpilih untuk emigrasi leukosit dari darah ke dalam jaringan. Pembuluh
ini teristimewa peka terhadap efek histamin, serotonin, dan substansi lain yang dikenal
meningkatkan permeabilitas vaskuler. Jika salah satu substansi salah satu di suntikan maka
partikel menumpuk pada celah-celah kecil yang terbentuk oleh retraksi sel endotel dari
venul.4
Vena Sedang
Tunika intima terdiri dari atas endotel, lamina basalnya dan serat-serat retikuler
terkait.Kadang-kadang dibagian luarnya terdapat anyaman serat elastin dengan kepadatan
sedang, namun tidak jelas ada elastika interna.Pada tunika media tersusun atas lapis otot
polos melingkar, namun lebih tipis dan longgar daripada arteri.Terdapat banyak serat kolagen
memanjang dan beberapa fibroblast bercampuran, cenderung memisahkan sel-sel otot
polos.Tunika adventisianya adalah lapisan paling tebal dan terdiri atas berkas-berkas kolagen
serta anyaman serat elastin. Sedikit sel otot polos terorientasi memanjang terdapat diantara
tunika adventisia dan media.4
Vena Besar
Tunika intima punya struktur yang mirip dengan vena sedang, namun dalam
pembuluh yang lebih besar ini, jaringan ikat subendotelnya jauh lebih tebal.Mengandung
fibroblast dan dibatasi jalinan serat elastin.Jumlah otot polosnya bervariasi.Kebanyakan pada
vena besar tidak terdapat tunika media dan adventisia tebal yang membentuk sebagian besar
ketebalan dinding, kecuali pada vena pulmoner yang tunika medianya berkembang baik
dengan otot polos melingkar.Tunika adventisia tebal dari vena yang lebih besar mengandung
banyak serat elastin dan berkas kolagen yang terorientasi memanjang.Pada vena cava inferior
serat-serat kolagen berjalan berpilin yang diduga memudahkan berkontraksi saat turun
naiknya diafragma.Disekitarnya terdapat pembuluh-pembuluh kecil yang disebut vasa
vasorum.Berjalan menembus dinding arteri dan vena besar untuk memasukkan oksigen pada
jaringannya. Mereka lebih banyak terlihat pada dinding pembuluh vena daripada arteri.4
Katup Vena
Katup ini terdapat pada vena berukuran sedang yang mencegah darah mengalir
menjauhi jantung.Masing-masing dari dua lembaran katup semilunar yang berhadapan adalah
lipatan tipis intima, yang bagian dalamnya diperkuat lapis tipis kolagen dan jalinan serat
elastin dan menyatu dengan tunika intima dinding pembuluh.Pada sisi yang mengarah ke
dinding pembuluh, sel-sel endotel memanjang melintang, sedangkan sisi lainnya sel endotel
hanya memanjang.Ruang antra katup dengan dinding pembuluh disebut sinus katup.Tepat
diatas lengkung pelekatan daun katup, dinding vena lebih tipis dan agak lebar.Pada vena yang
diregangkan, daerah tipis dinding ini agak menonjol dimana merupakan lokasi katup yang
biasa dilihat dengan mata telanjang.Tepian bebas katup mengarah kealiran darah, bila darah
mengakir ke arah jantung maka daun katup merapat kedinding pembuluh.Tapi jika kontraksi
otot sekitar menekan vena, tepian daun katup saling mendekat untuk mencegah aliran balik.
Katup vena lebih banyak terdapat pada vena tungkai bawah yang memudahkan aliran vena
dalam mengatasi gaya berat dalam kolom darah. Katup tidak terdapat pada vena kecil atau
vena sangat besar.4
Kesimpulan
Pria tersebut mengalami fraktur di daerah articulatio sternoclavicula dan cartilago
thyroid sehingga mengalami perdarahan dan mengganggu sistem pembuluh darah di
sekitarnya.
Daftar Pustaka
1. Pearce E. Antomi dan fisiologi untuk paramedis. penerbit pt gramedia. jakart. hal 151
2. Gibson john. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat edisi 2. penerbit buku
kedokteran EGC. jakarta. 2003. hal 113-4
3. Carneiro J. Histologi dasar. 10th Ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2007.
Hal 41-2
4.