Ansn Ind Ins Dasar Fisika Radiasi PDF
Ansn Ind Ins Dasar Fisika Radiasi PDF
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
PENDAHULUAN
STRUKTUR DAN INTI ATOM
A Struktur Atom
B Inti atom
1. Identifikasi Inti Atom (Nuklida)
2. Kestabilan Inti Atom
Latihan
Rangkuman Bab II.
PELURUHAN RADIOAKTIF
A Jenis Peluruhan
1. Peluruhan Alfa
2. Peluruhan Beta
3. Peluruhan Gamma
B Aktivitas Radiasi
C Waktu Paro
D Aktivitas Jenis
E Skema Peluruhan
Latihan
Rangkuman Bab III
INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI
A Interaksi Partikel Alfa
1. Proses Ionisasi
2. Proses Eksitasi
B Interaksi Partikel Beta
C Interaksi Sinar Gamma dan Sinar-X
1. Efek Fotolistrik
2. Hamburan Compton
3. Produksi Pasangan
4. Ionisasi Tidak Langsung
5. Penyerapan Radiasi Gelombang Elektromagnet
D Faktor Penambahan (Build up Factor)
F Tameng Berlapis Banyak ..........................................................
G Interaksi Radiasi Neutron
1. Tumbukan Elastik
2. Tumbukan Tak-Elastik
3. Reaksi Inti (Penangkapan Neutron)
Latihan
Rangkuman Bab IV.
SUMBER RADIASI
A Sumber Radiasi Alam
1. Sumber Radiasi Kosmik
2. Sumber Radiasi Terestrial
3. Sumber Radiasi di dalam Tubuh
B Sumber Radiasi Buatan
1. Zat Radioaktif
2. Pesawat Sinar-X
3. Akselerator
4. Reaktor Nuklir
3
5
6
9
9
11
13
14
17
17
18
19
20
21
23
25
26
27
29
31
31
32
32
33
35
36
37
38
38
39
44
44
45
46
47
47
49
49
49
50
51
51
51
53
56
56
Latihan
Rangkuman Bab V
57
58
.
BAB I
PENDAHULUAN
Modul ini berisi pengetahuan dasar tentang Fisika Radiasi yang menjadi
landasan bagi pengetahuan lain yang berhubungan dengan pemanfaatan dan
pengawasan tenaga nuklir, seperti aplikasi radiasi dan radioisotop, fisika
kesehatan, proteksi radiasi, dan sebagainya.
Dalam modul ini dibahas proses terjadinya radiasi dari atom atau inti atom
yang tidak stabil, peluruhan inti atom yang tidak stabil, interaksi radiasi bila
mengenai materi termasuk terjadinya reaksi inti, serta beberapa sumber radiasi
baik sumber radiasi alam maupun sumber radiasi buatan.
Tujuan Instruksional Umum:
Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan mampu memahami prinsipprinsip dasar fisika radiasi, seperti: proses terjadinya radiasi, proses peluruhan
inti atom, interaksi radiasi dengan materi, serta prinsip dari beberapa sumber
radiasi buatan.
Tujuan Instruksional Khusus:
Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan mampu:
1. menggambarkan struktur atom berdasarkan model atom Bohr;
2. menguraikan proses transisi elektron;
3. membedakan isotop, isobar, isoton dan isomer;
4. menentukan kestabilan inti atom;
5. menyebutkan tiga jenis peluruhan radioaktif dan sifat radiasi yang
dipancarkannya;
6. menghitung aktivitas suatu bahan radioaktif menggunakan konsep waktu paro;
7. menguraikan proses interaksi radiasi alfa dan beta bila mengenai materi;
8. menguraikan proses interaksi radiasi gamma dan sinar-X bila mengenai
materi;
9. menguraikan proses interaksi radiasi neutron bila mengenai materi;
10. menentukan tebal penahan radiasi menggunakan konsep tebal paro; gamma
dan sinar-X;
11. membedakan sumber radiasi alam dan buatan;
12. menguraikan prinsip kerja pesawat sinar-X.
BAB II
STRUKTUR DAN INTI ATOM
Radiasi pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi
ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Beberapa contohnya adalah
perambatan panas, perambatan cahaya, dan
Radiasi yang akan dibahas di sini adalah radiasi yang berasal dari proses fisika
yang terjadi di dalam atom.
Semua bahan (materi) yang ada di alam ini tersusun dari berjuta-juta molekul,
sedangkan molekul itu sendiri terdiri atas beberapa atom. Sebagai contoh,
segelas air terdiri atas molekul-molekul H2O, sedang sebuah molekul H2O
terdiri atas dua buah atom hidrogen (dengan lambang H) dan sebuah atom
oksigen (dengan lambang O). Jadi, atom itu sendiri dapat didefinisikan sebagai
bagian terkecil dari suatu materi yang masih memiliki sifat dasar materi
tersebut. Atom mempunyai ukuran sekitar 10-10 m atau 1 angstrom (= 1 ).
Istilah lain yang sering digunakan untuk menyatakan jenis atom adalah unsur.
Sampai saat ini telah diketemukan 107 jenis unsur.
Atom terdiri atas inti atom dan elektron. Inti atom yang sering disebut sebagai
nuklir ataupun nuklida merupakan bagian dari atom yang memiliki massa
terbesar (masif) dan berukuran sekitar 10-14 m atau 10-4 , sedangkan elektron
yang mempunyai massa sangat ringan bertebaran memenuhi ruangan atom.
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan bahwa inti atom terdiri atas dua
jenis partikel yaitu proton dan neutron. Elektron merupakan partikel yang
mempunyai muatan listrik negatif sebesar 1,6 x 10-19
Coulomb dan
mempunyai massa sebesar 9,1 x 10-31 kg. Proton mempunyai muatan listrik
positif dan massa 1,67 x 10-27 kg. Sedangkan neutron mempunyai massa 1,675
x 10-27 kg dan tidak bermuatan listrik. Karena berhubungan dengan nilai
muatan dan massa yang sangat kecil, maka diperkenalkan suatu konstanta yang
disebut sebagai muatan elementer (e) sebesar 1,6 x 10-19 Coulomb dan massa
elementer yang sering dituliskan sebagai satuan massa atom (sma) sebesar 1,6
x 10-27 kg.
5
A. Struktur Atom
Pada prinsipnya struktur atom belum diketahui secara pasti, mengingat
sangat kompleksnya struktur tersebut. Namun demikian, banyak ahli telah
membuat model atruktur atom sesuai dengan pemahaman yang didasarkan
pada bukti-bukti pengamatan. Pemodelan struktur atom, sebenarnya
merupakan usaha pendekatan dalam rangka memudahkan pemahaman.
Model atom bervariasi mulai dari yang sederhana sampai dengan yang
kompleks (model atom Bohr, model atom Rutherford, dsb.).
Model atom Bohr merupakan model yang paling sering digunakan karena
sederhana tetapi dapat menjelaskan banyak hal. Model ini menggambarkan
bahwa atom terdiri atas inti atom, dan elektron-elektron yang mengelilingi
inti atom dengan lintasan-lintasan atau kulit-kulit tertentu (lihat Gambar
II.1).
Inti atom itu sendiri terdiri atas proton dan neutron. Jenis atom yang sama
mempunyai jumlah proton yang sama, sebaliknya atom yang berbeda
memiliki jumlah proton yang berbeda. Sebagai contoh, unsur hidrogen (H)
mempunyai sebuah proton, sedang unsur emas (Au) mempunyai 79 buah
proton. Sebagai suatu konvensi, setiap jenis atom diberi suatu nomor yang
disebut sebagai nomor atom berdasarkan jumlah proton yang dimilikinya.
Sebagai contoh, nomor atom dari unsur hidrogen adalah 1 sedang nomor
atom dari unsur emas adalah 79.
Dipandang dari segi beratnya, massa suatu atom terkonsentrasi pada intinya,
karena massa elektron dapat "diabaikan" bila dibandingkan dengan massa
Inti Atom
Elektron
proton maupun neutron. Tetapi bila dipandang dari segi
muatan listriknya,
Lintasan Elektron
muatan atom ditentukan oleh jumlah proton dan jumlah elektronnya. Bila
jumlah proton dan jumlah elektron di dalam suatu atom sama, maka muatan
atom tersebut nol sehingga dinamakan atom netral, sedangkan bila
jumlahnya tidak sama maka dinamakan atom tidak netral atau ion. Sebagai
contoh, unsur emas memiliki 79 buah proton maka sebuah atom emas yang
netral akan mempunyai 79 proton dan 79 elektron.
Setiap lintasan elektron mempunyai tingkat energi tertentu. Semakin luar
lintasannya, tingkat energinya semakin tinggi. Oleh karena itu elektronelektron di dalam atom selalu berusaha untuk menempati lintasan elektron
yang lebih dalam. Lintasan elektron yang paling dalam dinamakan lintasan
K, lintasan berikutnya L, M, N dan seterusnya. Jumlah elektran yang dapat
menempati setiap lintasan dibatasi oleh suatu aturan tertentu (2 x n 2).
Lintasan K (n = 1) hanya dapat ditempati oleh dua buah elektron sedang
lintasan L (n = 2) delapan elektron. Atom ada dalam keadaan stabil bila
setiap lintasan yang lebih dalam berisi penuh dengan elektron sesuai dengan
kapasitasnya. Sebaliknya, bila suatu lintasan elektron masih belum penuh
tetapi terdapat elektron di lintasan yang lebih luar, maka atom tersebut
dikatakan tidak stabil. Sebagai contoh suatu atom yang tidak stabil adalah
bila lintasan K dari suatu atom hanya berisi sebuah elektron sedang pada
lintasan L nya berisi enam elektron.
Perpindahan Elektron
Perpindahan elektron dari satu lintasan ke lintasan yang lain disebut sebagai
transisi elektron. Bila transisi tersebut berasal dari lintasan yang lebih luar
ke lintasan yang lebih dalam, maka akan dipancarkan energi, sebaliknya
untuk transisi dari lintasan dalam ke lintasan yang lebih luar dibutuhkan
energi. Energi yang dipancarkan oleh proses transisi elektron dari lintasan
yang lebih luar ke lintasan lebih dalam berbentuk radiasi sinar-X
karakteristik.
Gambar II.2. Perpindahan elektron dari lintasan luar ke dalam (kiri) dan dari lintasan
Energi
Sinar-X
dalam ke
luar (kanan)
Eksternal
karakteristik
Energi radiasi sinar-X (Ex) yang dipancarkan dalam proses transisi elektron
ini adalah sama
dengan selisih tingkat energi dari lintasan asal (Ea) dan
Inti Atom
lintasan tujuan (Et).
Ex = Ea- Et
Kulit K
Kulit L
Elektron
Inti Atom
Kulit K
Kulit L
Elektron
B. Inti Atom
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, inti atom atau nuklir terdiri alas
proton dan neutron yang disebut sebagai nukleon (partikel penyusun inti
atom). Jumlah proton dan jumlah neutron di dalam inti atom tidak selalu
sama, oleh karena itu suatu unsur (jenis atom) yang sama mungkin saja
terdiri alas inti atom yang berbeda, yaitu bila jumlah protonnya sama tetapi
jumlah neutronnya berbeda.
1. Identifikasi Inti Atom (Nuklida)
Nuklida adalah istilah lain yang digunakan untuk menyatakan suatu jenis
inti atom. Nuklida atau jenis inti atom yang ada di alam ini jauh lebih
banyak daripada unsur karena unsur yang sama mungkin saja terdiri atas
nuklida yang berbeda. Unsur dituliskan dengan lambang atomnya,
misalnya unsur emas adalah Au dan unsur besi adalah Fe. Sedangkan
penulisan suatu nuklida atau jenis inti atom harus diikuti dengan jumlah
xA
xA atau X-A
Contoh: nuklida He4 atau He-4 dan Co60 atau Co-60. Nomor atom tidak
dituliskan karena dapat diketahui dari jenis atomnya. Setiap atom yang
berbeda akan memiliki jumlah proton yang berbeda sehingga nomor
atomnya pun berbeda.
Berkaitan dengan komposisi jumlah proton dan jumlah neutron di dalam
inti atom, terdapat beberapa istilah yang yaitu: isotop, isobar, isoton dan
isomer.
Isotop adalah nuklida-nuklida yang mempunyai nomor atom (jumlah
proton) sama, tetapi mempunyai nomor massa (jumlah neutron) berbeda.
Jadi, setiap unsur mungkin saja terdiri atas beberapa jenis nuklida yang
sama. Sebagai contoh adalah isotop hidrogen sebagai berikut: 1H1 , 1H2 ,
H3.
H
1
2
H
1
Hidrogen
Deuterium
16
C dan 8O
3
H
1
Tritium
16
28
Ni60* atau
28
Ni60m
28
10
LATIHAN
1. Sebutkan muatan dan massa dari partikel-partikel elementer penyusun atom.
2. Jelaskan prinsip dasar struktur atom Bohr
3. Jelaskan maksud dari atom yang tidak netral (ion) dan atom yg tidak stabil
4. Jelaskan proses terjadinya sinar-X karakteristik
5. Tentukan jumlah proton dan neutron dari nuklida 19K40 dan 92U235 . Kemudian
hitung muatan dan massa dari nuklida 2He4 .
11
27
92
He4
12
2. Atom terdiri atas inti atom (berisi proton dan neutron) serta elektron yang
mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu.
3. Muatan dan massa dari elektron, proton dan neutron adalah sebagaimana
tabel berikut:
Tabel II.1 Harga muatan dan massa dari partikel elementer
Partikel
Muatan Listrik
Coulomb
Elementer
Massa
Kg
sma
Elektron
- 1,6 x 10-19
-1
9,1 x 10-31
Proton
+ 1,6 x 10-19
+1
1,67 x 10-27
Neutron
1, 67 X 10-27
4. Transisi elektron dari lintasan yang lebih luar ke lintasan yang lebih dalam
akan memancarkan radiasi sinar-X karakteristik. Sebaliknya, transisi
elektron dari lintasan yang lebih dalam ke lintasan yang lebih luar akan
membutuhkan energi eksternal.
5. Penulisan nuklida adalah ZXA dengan X adalah simbol atom, Z adalah
nomor atom (jumlah proton), A adalah nomor massa (jumlah proton
ditambah jumlah neutron).
6. Isotop adalah inti-inti atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi
mempunyai nomor massa berbeda.
7. Isobar adalah inti-inti atom yang mempunyai nomor massa sama tetapi
mempunyai nomor atom berbeda.
8. Isoton adalah inti-inti atom atau nuklida-nuklida yang mempunyai jumlah
neutron sama tetapi mempunyai nomor atom berbeda.
9. Isomer adalah inti-inti atom yang mempunyai nomor atom maupun nomor
massa sama tetapi mempunyai tingkat energi yang berbeda.
10. Peluruhan radioaktif adalah perubahan inti atom yang tidak stabil menjadi
inti atom yang stabil. Inti atom yang tidak stabil dapat disebut sebagai
radionuklida atau radioisotop. Bahan yang terdiri atas inti atom yang tidak
stabil dengan jumlah yang cukup banyak disebut bahan radioaktif.
13
BAB III
PELURUHAN RADIOAKTIF
Inti atom yang tidak stabil secara spontan akan berubah menjadi inti atom yang
lebih stabil. Proses perubahan tersebut dinamakan peluruhan radioaktif
(radioactive decay). Dalam setiap proses peluruhan akan dipancarkan radiasi.
Bila ketidakstabilan inti disebabkan karena komposisi jumlah proton dan
neutronnya yang tidak seimbang, maka inti tersebut akan berubah dengan
memancarkan radiasi alfa () atau radiasi beta (). Sedangkan bila
ketidakstabilannya disebabkan karena tingkat energinya yang tidak berada pada
keadaan dasar, maka akan berubah dengan memancarkan radiasi gamma ().
A. Jenis Peluruhan
Terdapat tiga jenis peluruhan radioaktif secara spontan yaitu peluruhan alfa
(), peluruhan beta (), dan peluruhan gamma (). Jenis peluruhan atau jenis
radiasi yang dipancarkan dari suatu proses peluruhan ditentukan dari posisi
inti atom yang tidak stabil tersebut dalam diagram N-Z.
1. Peluruhan Alfa ()
Peluruhan alfa dominan terjadi pada inti-inti tidak stabil yang relatif berat
(nomor atom lebih besar dari 80). Dalam peluruhan ini akan dipancarkan
partikel alfa () yaitu suatu partikel yang terdiri atas dua proton dan dua
neutron, yang berarti mempunyai massa 4 sma dan muatan 2 muatan
elementer positif. Partikel secara simbolik dinyatakan dengan simbol
He4.
14
XA
YA-4 +
Z-2
Th234
90
92
Y A + - +
Z+1
Contoh:
P32
15
S32 + - +
16
15
XA
YA + + + -
Z-1
Contoh:
O15 7N15 + + + -
3. Peluruhan Gamma ()
Berbeda dengan dua jenis peluruhan sebelumnya, peluruhan gamma tidak
menyebabkan perubahan nomor atom maupun nomor massa, karena
radiasi yang dipancarkan dalam peluruhan ini berupa gelombang
elektromagnetik (foton). Peluruhap ini dapat terjadi bila energi inti atom
tidak berada pada keadaan dasar (ground state), atau pada bab
sebelumnya dikatakan sebagai inti atom yang isomer. Peluruhan ini dapat
terjadi pada inti berat maupun ringan, di atas maupun di bawah kurva
kestabilan. Biasanya, peluruhan ini mengikuti peluruhan ataupun .
16
27
Ni60
28
Ni60 + -
28
Ni60 +
28
B. Aktivitas Radiasi
Sebagaimana telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa inti yang tidak
stabil akan berubah menjadi stabil dengan memancarkan radiasi (proses
peluruhan). Laju peluruhan - jumlah proses peluruhan per satuan waktu (
N/t) - sebanding dengan jumlah inti yang tidak stabil (N) dan suatu
konstanta yang disebut sebagai konstanta peluruhan ().
N
= N
t
(III-1)
(III-2)
17
N = N 0 e t
(III-3)
N adalah jumlah inti atom yang tidak stabil saat ini, N0 adalah jumlah inti
atom yang tidak stabil saat mula-mula, adalah konstanta peluruhan
sedangkan t adalah selang waktu antara saat mula-mula sampai saat ini.
Persamaan di atas dapat diubah menjadi bentuk aktivitas sebagai berikut.
A = A0 e
(III -4)
di mana A adalah aktivitas pada saat t, sedangkan A0 adalah aktivitas mulamula. Persamaan III-4 di atas dapat digambarkan dalam grafik eksponensial
yang menunjukkan hubungan antara aktivitas radioaktif terhadap waktu
(Gambar III-2).
Satuan Aktivitas
Sejak tahun 1976 dalam sistem satuan intemasional (SI) aktivitas radiasi
dinyatakan dalam satuan Beqcuerel (Bq) yang didefinisikan sebagai:
Aktivitas (A) 1 Bq = 1 peluruhan per detik
Aktivitas awal
Sebelum itu digunakan satuan Curie
(Ao) (Ci) untuk menyatakan aktivitas radiasi
yang didefinisikan sebagai:
1 Ci = 3,7 x 1010 peluruhan per detik
dan satuan-satuan berkaitan yang lebih kecil yaitu mili Curie (mCi) dan micro
Curie (Ci),
1 mCi = 10-3 Ci
1 Ci = 10-6 Ci
Waktu
C. Waktu Paro
Waktu paro (T1/2) didefinisikan sebagai selang waktu yang dibutuhkan agar
aktivitas
suatu
radioaktif
menjadi
separuhnya
setiap
radionuklida
18
mempunyai waktu paro yang unik dan tetap. Sebagai contoh, Co-60
mempunyai waktu paro 5,27 tahun dan Ir-192 adalah 74 hari.
0,693
(III-5)
Konsep waktu paro ini sangat bermanfaat untuk menghitung aktivitas suatu
radionuklida dibandingkan bila harus menggunakan persamaan matematis
Aktivitas (A)
Aktivitas
(III-4). Bila selang waktunya
sama dengan satu kali T1/2 maka aktivitasnya
awal (Ao)
tinggal 0,5 nya, sedang kalau dua kali T1/2 , maka aktivitasnya tinggal 0,25
nya, dan seterusnya. Dapat juga menggunakan hubungan berikut ini.
A = ( 1 2 ) A0
n
Ao
n=
t
T 12
(III-6)
Ao
Waktu (t)
CONTOH SOAL
1. Sumber Ir-192 mempunyai aktivitas 100 MBq pada tanggal 1 Januari
1999. Berapa aktivitasnya pada tanggal 28 Mei 1999 jika 1r-192
mempunyai waktu paro T 12 = 74 hari?
Jawab:
Selang waktu t = 1 Januari - 28 Mei 1999 = 148 hari
n = 148 / 74 = 2
A = ( 1 2 ) 100 MBq
= 25MBq
2
19
mencapai 2 kali T 12 .
2 x T 12 = 6 Jam, maka T 12 = 3 jam.
20
D. Aktivitas Jenis
Aktivitas jenis radioaktif (Asp) didefinisikan sebagai aktivitas dari satu gram
zat radioaktif tersebut, biasanya dinyatakan dalam satuan Ci/gram. Makin
pendek waktu paro unsur radioaktif, makin besar aktivitas jenisnya.
Asp = N sp
N sp =
(III-7)
6,02 1023
A
(III-8)
Asp adalah jumlah atom dalam satu gram zat radioaktif, sedang A adalah
nomor massanya.
CONTOH SOAL
Aktivitas jenis Ra-226 yang mempunyai waktu paro 1620 tahun adalah:
0,693
6,02 10 23
E. Skema Peluruhan
Proses peluruhan suatu radionuklida dari keadaan tidak stabil menjadi stabil
ternyata menempuh tahapan tertentu yang dapat digambarkan dalam suatu
skema peluruhan. Gambar berikut ini menunjukkan dua contoh yaitu skema
peluruhan
dan Co-60.
Cs137 Cs-137
(T = 30 tahun)
55
Co60
27
(T = 5,26 tahun)
Gambar
(95%) III.4. Skema Peluruhan Cs-137 dan Co-60
1 (99%)
1
0,6616 MeV
2,5057 MeV
1
(85%)
Terlihat
perjalanannya menuju
2 dari
(5%) skema peluruhan di atas bahwa dalam
2 (5%)
1,3325 MeV
stabil Cs-137 memancarkan0,0 2MeVjenis radiasi - dan sebuah radiasi
,
2
Ba137
0,0 MeV
56
21
Ni60 (stabil)
28
yang
dipancarkan
maupun
probabilitas
jumlah
(kuantitas)
pancarannya.
LATIHAN
1. Tiga jenis peluruhan secara spontan dari suatu nuklida adalah sebagai
berikut, kecuali
a. alfa
b. Beta
c. gamma
d. neutron
b.
p A Z + 2 P A +
p A Z 2 P A+ 4 +
c.
p A Z 2 P A 4 +
d. Z p A + Z + 2 P A + 4
3. Setiap radionuklida mempunyai :
a. waktu paro yang unik
b. waktu paro dan aktivitas yang sama
c. waktu paro dan spektrum energi yang unik
d. tidak ada jawaban yang benar
4. Yang dimaksud dengan waktu paro (half life) adalah:
a. waktu yang diperlukan agar aktivitas zat radioaktif bertambah
separonya
b. waktu yang diperlukan aktivitas zat radioaktif bertambah menjadi dua
kalinya
c. waktu yang diperlukan aktivitas zat radioaktif berkurang menjadi
separonya
d. waktu yang diperlukan untuk menurunkan aktivitas radiasi
5. Suatu zat radioaktif dengan waktu paro pendek akan menyebabkan:
a. konstanta peluruhannya besar dan lambat meluruhnya
b. konstanta peluruhannya kecil dan cepat meluruhnya
c. konstanta peluruhannya tetap dan aktivitasnya tetap
d. konstanta peluruhannya besar serta lebih cepat meluruhnya
22
6. Waktu paro Au-198 adalah 2,70 hari. Kalau aktivitas awal 35 curie,
berapakah aktivitasnya setelah 8,1 hari kemudian dinyatakan dalam persen?
a. 7,5 %
b. 12,5%
c. 15%
d.8%
7. Pengukuran aktivitas radiasi dua sumber radiasi sesuai data dibawah ini:
Waktu
Aktivitas Sumber A
Aktivitas S umber B
300 Ci
200 Ci
150 Ci
25 Ci
b. 2 hari
c. 3 hari
d. 4 hari
8. Berapakah jumlah radiasi gamma dengan energi 1,332 Mev yang akan
dipancarkan per detik oleh nuklida Co-60 dengan aktivitas 10.000 Bq?
a. 1,99 x 10.000
b. 0,99 x 10.000
c. 10.000
d. 0,01 x 10.000
9. Apa yang dimaksud dengan daya ionisasi suatu partikel?
10. Berapakah muatan listrik untuk partikel , partikel dan foton ?
11. Mengapa radiasi dan dibelokkan oleh medan magnet?
12. Sebutkan 3 sifat radiasi , dan !
Jawaban:
l. d
2. c
3. c
4. c
5. d
6. b
7. b
8. b
9. Kemampuan suatu partikel untuk mengionisasi atom yang dilewatinya.
10. - muatan listrik partikel = +2
-
muatan foton = 0
Sifat radiasi :
23
Daya ionisasinya lebih kecil dari sinar tetapi lebih besar dari sinar
Daya tembusnya lebih besar dari sinar tetapi lebih kecil dari sinar
Sifat radiasi :
-
24
25
BAB IV
INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI
Pada bagian ini akan dibahas interaksi yang terjadi antara radiasi dengan materi
yang dilaluinya. Secara umum interaksi radiasi dapat dibedakan atas tiga jenis
radiasi yaitu radiasi partikel bermuatan, seperti radiasi dan radiasi partikel
tidak bermuatan yaitu radiasi neutron; dan radiasi gelombang elektromagnetik,
seperti radiasi dan sinar-X.
A. Interaksi Partikel Alfa
Dibandingkan dengan radiasi yang lain, partikel secara fisik maupun
elektrik relatif besar. Selama melintas di dalam bahan penyerap, partikel
ini sangat mempengaruhi elektron-elektron orbit dari atom-atom bahan
penyerap karena, adanya gaya Coulomb. Oleh karena itu, radiasi sangat
mudah diserap di dalam materi atau daya tembusnya sangat pendek. Radiasi
yang mempunyai energi 3,5 MeV hanya dapat menembus 20 mm udara
atau hanya dapat menembus 0,03 mm jaringan tubuh.
lnteraksi radiasi dengan materi yang dominan adalah proses ionisasi dan
eksitasi. lnteraksi lainnya dengan probabilitas jauh lebih kecil adalah reaksi
inti, yaitu perubahan inti atom materi yang dilaluinya menjadi inti atom
yang lain, biasanya berubah menjadi inti atom yang tidak stabil.
1. Proses Ionisasi
Ketika radiasi (bermuatan positif) melalui materi maka terdapat
beberapa elektron (bermuatan negatif) yang akan terlepas dari orbitnya
ElektronProses terlepasnya elektron dari
karena adanya gaya tarik Coulomb.
lepas
Radiasi, E0
Radiasi, Ei
Inti
Lintasan
elektron
26
Elektron
Energi radiasi setelah melakukan sebuah proses ionisasi (E0) akan lebih
kecil dibandingkan dengan energi mula-mula (Ei), berkurang sebesar
energi yang dibutuhkan untuk melangsungkan proses ionisasi. Setelah
terjadi ionisasi maka atomnya akan bermuatan positif dan disebut sebagai
ion positif. Setelah melalui beberapa kali (beribu-ribu) proses ionisasi,
maka energi radiasinya akan habis.
2. Proses Eksitasi
Proses ini mirip dengan proses ionisasi, perbedaannya dalam proses
eksitasi, elektron tidak sampai lepas dari atomnya hanya berpindah ke
lintasan yang lebih luar.
Gambar IV.2. Proses eksitasi
Radiasi, E0
Elektron energi radiasi setelah melakukan proses
Sebagaimana proses ionisasi,
pindah
proses
eksitasi.
Inti
Energi
yang
dibutuhkan
Lintasan
elektron
dibutuhkan
untuk
untuk
Radiasi, E1
mengionisasi. Setelah
melakukan beberapa kali (beribu-ribu) proses
Proses eksitasi ini selalu diikuti oleh proses de-eksitasi yaitu proses
transisi elektron dari kulit yang lebih luar ke kulit yang lebih dalam
dengan memancarkan radiasi sinar-X karakteristik.
Dibandingkan dengan partikel alfa, massa dan muatan partikel beta lebih
kecil sehingga kurang diserap oleh materi atau daya tembusnya lebih besar.
Sinar-X
Bremstrahlung
Partikel beta dengan energi sebesar 3,5 MeV dapat melintas
di udara sejauh
11 meter atauPartikel
dapat mencapai
jarak sekitar 15 mm) di dalam jaringan tubuh.
Elektron
Inti Atom
27
(IV-1)
dengan Z adalah nomor atom bahan penyerap sedangkan Emaks adalah energi
maksimum dari partikel beta (dalam Me V).
Dari persamaan (IV -1) di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Energi partikel yang lebih besar akan menghasilkan radiasi
bremstrahlung yang lebih besar.
2. Semakin besar nomor atom bahan penyerap (semakin berat) akan
menghasilkan radiasi sinar-X yang lebih besar pula.
LATIHAN
1. Sebutkan nama dari masing-masing
proses di bawah ini.
1. Sebutkan interaksi yang terjadi di bawah ini:
-
28
1. Efek Fotolistrik
Pada efek fotolistrik, enegi foton diserap oleh elektron orbit, sehingga
elektron tersebut terlepas dari atom. Elektron yang dilepaskan dalam
Nomor
prosesAtom
ini, disebut fotoelektron, mempunyai energi sebesar energi foton
100
yang mengenainya.
Efek
Produksi
Fotolistrik
dominan
Pasangan
dominan
(berenergi)
besar.Elektromagnet
Sebagai contoh efek fotolistrik
lebih banyak terjadi pada timah
Efek
Compton
0,1
10
100
2. Hamburan Compton
Fotoelektron
(berenergi)
elektron terluar
Lintasandari atom, selanjutnya foton dengan energi h0
elektron
dihamburkan
dan sebuah fotoelektron
lepas dari ikatannya. Energi
Inti Atom
kinetik elektron (Ee) sebesar selisih energi foton masuk dan foton keluar.
Elektron
Ee = hvi hv0
(IV -2)
30
3. Produksi Pasangan
Proses produksi pasangan hanya terjadi bila energi foton datang hi lebih
besar dari 1,02 MeV. Ketika foton "sampai" ke dekat inti atom maka
foton tersebut akan lenyap dan berubah menjadi sepasang elektronpositron. Positron adalah partikel yang identik dengan elektron tetapi
bermuatan positif. Energi kinetik total dari dua partikel tersebut sama
dengan energi foton yang datang dikurangi 1,02 MeV.
Ee + + Ee = hvi 1.02 Mev
(IV -3)
Ee+ adalah energi kinetik positron dan Ee- energi kinetik elektron.
Elektron
Io
Bahan
Penyerap
Ix
31
Hubungan antara intensitas radiasi yang datang (Io) dan intensitas yang
diteruskan (Ix) setelah melalui bahan penyerap setebal x adalah sebagai
berikut.
I x = I 0 e x
(IV-4)
adalah koefisien serap linier bahan terhadap radiasi gamma dan sinarX. sangat dipengaruhi oleh jenis bahan penyerap, nomor atom (Z) dan
densitas () serta energi radiasi yang mengenainya. Nilai tebal bahan
penyerap bisa dalam satuan panjang (mm; cm) ataupun dalam satuan
massa persatuan luas (gr/cm2).
TerIihat bahwa persamaan (IV-4) di atas merupakan persamaan
eksponensial seperti persamaan peluruhan radioaktif sehingga dapat
digambarkan sebagai berikut.
GambaI IV.9. Kurva intensitas radiasi yang diteruskan oleh bahan penyerap
Bila pada peluruhan nuklir radioaktif dikenal istilah waktu paro, disini
terdapat istilah tebal paro (HVL = half value layer) yaitu tebal bahan
yang dapat menyerap separo dari intensitas mula-mula atau intensitas
yang diteruskan tinggal separonya. Istilah lain adalah TVL (tenth value
layer) yaitu tebal bahan yang dapat menyerap 90% intensitas mula-mula
atau intensitas yang diteruskan tinggal sepersepuluh (10%) nya. Nilai
HVL danI TVL suatu bahan ditentukan dari koefisien serap linier () nya
Intensitas,
Intensitas
x
awal (Io)
dengan persamaan berikut.
HVL =
0,693
2,303
; TVL =
(IV -5)
Io
Io
dasarnya (IV-4).
HVL
TVL
Tebal, x
32
I x = ( 1 2 ) I 0 ; I x = ( 110 ) I 0
n
(IV-6)
LATIHAN
1. Sebutkan tiga prinsip interaksi atom!
2. a. Yang mana di antara ketiga proses tersebut di atas yang dominan
terjadi apabila energi fotonnya lebih dari 1,02 MeV?
c. Sementara itu, mana di antara ketiga proses tersebut yang dominan
pada energi foton yang rendah ?
Jawaban:
1. Efek fotolistrik, Efek Compton, Produksi pasangan
2. a. Efek produksi pasangan
b. Efek fotolistrik
D. Faktor Penambahan (Build-up Factor)
Sebagaimana telah diuraikan di depan, bahwa seseorang bisa mengurangi
intensitas dari gelombang elektromagnet (gamma, sinar-X) dengan
memanfaatkan bahan yang mempunyai koefisien atenuasi tertentu sebagai
tameng. Mengacu pada Gambar IV-8 dan persamaan IV-4, intensitas radiasi
I0 yang melalui bahan dengan koefisien atenuasi dan ketebalan X akan
berkurang menjadi Ix = I0 e-( X). Artinya, secara teori semakin tebal bahan
tameng dan semakin tinggi harga , semakin tajam penurunan intensitas
radiasinya.
33
(IV-7)
E0,
10
15
0.5
2.07
2.94
4.87
8.31
12.4
20.6
1.0
1.92
2.74
4.57
7.81
11.6
18.9
2.0
1.69
2.35
3.76
6.11
8.78
13.7
3.0
1.58
2.13
3.32
5.26
7.41
11.4
4.0
1.48
1.90
2.95
4.61
6.46
9.92
6.0
1.35
1.71
2.48
3.81
5.35
8.39
8.0
1.27
1.55
2.17
3.27
4.58
7.33
10.0
1.22
1.44
1.95
2.89
4.07
6.70
0.5
1.24
1.39
1.63
1.87
2.08
1.0
1.38
1.68
2.18
2.80
3.40
4.20
2.0
1.40
1.76
2.41
3.36
4.35
5.94
3.0
1.36
1.71
2.42
3.55
4.82
7.18
4.0
1.28
1.56
2.18
3.29
4.69
7.70
6.0
1.19
1.40
1.87
2.97
4.69
9.53
8.0
1.14
1.30
1.69
2.61
4.18
9.08
10.0
1.11
1.24
1.54
2.27
3.54
7.70
MeV
Besi
Timbal
ox
34
2 lapisan ganda
Gambar IV.10.Tameng
dengan
1
Io
Dari
Gambar
IV.10
terlihat
bahwa
intensitas
radiasi
I2
gelombang
I1 = I0 e- x
(IV-8)
I2 = I1 e- x
(IV-9)
1 1
2 2
I2 = I0 e-( x
1 1
+ 2x2 )
(IV-10)
35
energi neutron sudah sangat rendah --- adalah reaksi inti atau penangkapan
neutron oleh inti atom bahan penyerap.
1. Tumbukan Elastik
Tumbukan elastik adalah tumbukan di mana total energi kinetik partikelpartikel sebelum dan sesudah tumbukan tidak berubah. Dalam tumbukan
elastik antara neutron dan atom bahan penyerap, sebagian energi neutron
diberikan ke inti atom yang ditumbuknya sehingga atom tersebut
terpental sedangkan neutronnya dibelokkan atau dihamburkan.
(Setelah tumbukan)
Neutron
Atom
(Sebelum tumbukan)
36
(Setelah tumbukan)
Neutron
Radiasi
Atom
(Sebelum tumbukan)
(Setelah tumbukan)
Pada atom tertentu, penangkapan neutron diikuti dengan peristiwa pecahnya
inti atom (reaksi fisi) yang disertai dengan pembentukan 2 buah inti atom baru,
pelepasan energi panas dan pelepasan 2 ~ 3 buah neutron baru.
Di dalam reaktor nuklir, energi panas bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit
listrik, sedangkan neutron yang baru digunakan untuk mempertahankan reaksi
fisi (reaksi berantai). Atom-atom yang bisa mengalami peristiwa ini adalah: U235, Pu-239, Th-233, dan sebagainya.
LATIHAN
1. Sebutkan tingkat energi dari tipe neutron di bawah ini:
a. termal
b. sedang
c. cepat
37
a. E 0,025 eV
b. 0,025eV < E < 0,10 MeV
c. E 0,10 MeV
2.
a. Tumbukan elastik
b. Tumbukan tak elastis
c. Reaksi inti atau penangkapan neutron.
Rangkuman Bab IV
1. Ionisasi adalah proses terlepasnya elektron dari atom sehingga terbentuk
pasangan ion.
2. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi,
baik secara langsung (radiasi dan ) maupun secara tidak langsung
(radiasi dan neutron).
3. Eksitasi adalah proses perpindahan elektron dari suatu orbit (lintasan)
tertentu ke orbit yang lebih luar (energi lebih tinggi). Sebaliknya adalah
proses de-eksitasi yaitu perpindahan elektron dari suatu orbit ke orbit yang
lebih dalam dengan memancarkan sinar-X karakteristik.
4. Radiasi disebut sebagai radiasi pengion kuat, radiasi disebut sebagai
radiasi pengion sedang, dan radiasi dan sinar-X disebut sebagai radiasi
pengion yang lemah.
5. Daya tembus radiasi sangat pendek, radiasi sedang dan radiasi dan
sinar-X sangat jauh.
6. Radiasi beta yang dibelokkan oleh medan listrik dari inti atom akan
menghasilkan sinar-X bremstrahlung.
7. Fraksi energi radiasi beta yang berubah menjadi bremstrahlung sebanding
dengan energi maksimal partikel beta dan nomor atom bahan.
8. lnteraksi sinar dan sinar-X dengan materi adalah efek fotolistrik, efek
Compton, dan produksi pasangan.
9. Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari orbitnya ketika
38
menyerap
sebagian
energi
foton
yang
mengenainya
dan
39
BAB V
SUMBER RADIASI
Sumber radiasi dapat dibedakan berdasarkan asalnya yaitu sumber radiasi alam
yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi buatan yang
sengaja dibuat oleh manusia. Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi
alam disebut radiasi latar belakang (radiasi latar). Pada bab ini akan dibahas
beberapa macam sumber radiasi alam dan prinsip kerja secara umum dari
beberapa sumber radiasi buatan.
A. Sumber Radiasi Alam
Setiap hari manusia terkena radiasi dari alam dan radiasi dari alam ini
merupakan bagian terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja
di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi
berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang yang
diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama, berikut:
-
sumber radiasi kosmik yang berasal dari benda langit di dalam dan luar
tata surya kita,
sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh manusia sendiri.
40
41
Al 27 + 0 n1 11 Na 24 +
42
Si 31 + 0 n1 15 P 32 +
c. Pemancar Gamma
Sebenarnya jarang sekali sumber radioaktif yang hanya memancarkan
radiasi gamma saja, karena radiasi gamma biasanya mengikuti proses
peluruhan atau .
Berikut ini adalah contoh sebuah reaksi inti untuk menghasilkan
radionuklida pemancar dan :
27
Co 59 + 0 n 1 28 Ni 60 + +
43
d. Pemancar Neutron
Radiasi neutron dapat dihasilkan dengan interaksi antara radiasi
dengan bahan yang dapat melangsungkan reaksi (,n) seperti unsur
Be.
Sumber neutron ini merupakan campuran antara unsur Be dengan
unsur radioaktif pemancar , misalnya Am-241 yang dibungkus
dalam sebuah kapsul, sehingga terjadi reaksi sebagai berikut.
95
4
Am 241 93 Np 237 +
Be9 + 6 C12 + n
2. Pesawat Sinar-X
Secara sederhana proses terbentuknya radiasi sinar-X pada pesawat sinarX adalah seperti gambar di bawah ini.
Tegangan Tinggi
Pemanas
Katoda
Kaca penutup
Sinar-X
Target (anoda)
44
atom-atom
target,
sehingga
akan
dipancarkan
sinar-X
Intensitas, Ix
Karakteristik
Bremstrahlung
Panjang Gelombang,
45
46
4. Reaktor Nuklir
Mekanisme utama yang terjadi dalam reaktor nuklir adalah pembelahan
inti dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
X + n1 Y1 + Y2 + nc + Q
Suatu inti atom X yang dapat belah (fisil) seperti U-235 ketika ditembak
dengan neutron termal (n1) akan membelah menjadi dua inti radioaktif Y1
dan Y2 . Dalam reaksi pembelahan tersebut juga dilepaskan 2 atau 3 buah
neutron cepat (nc) dan sejumlah energi panas (Q). Oleh karena Y1 dan Y2
merupakan inti-inti yang aktif maka dalam proses tersebut juga
dipancarkan berbagai macam radiasi (, dan ).
Dari mekanisme pembelahan (reaksi fisi) di atas terlihat bahwa setiap
reaksi akan menghasilkan lebih dari satu neutron cepat baru, yang bila
energinya dapat diturunkan menjadi neutron termal, akan menyebabkan
reaksi pembelahan inti dapat belah yang lainnya. Proses ini berlangsung
terus-menerus dan disebut sebagai proses reaksi berantai (chain
reaction). Dalam reaktor nuklir, proses reaksi berantai ini dikendalikan
secara cermat sedangkan pada bom atau senjata nuklir reaksi ini
dibiarkan tanpa kendali.
Energi panas yang dihasilkan dari reaksi berantai di atas ( Q ) dapat
dimanfaatkan untuk menggerakan turbin sehingga dapat menghasilkan
listrik. Fasilitas yang memanfaatkan mekanisme ini adalah PLTN.
Neutron yang dihasilkan dalam reaksi ini juga dapat digunakan untuk
berbagai macam aplikasi dan penelitian, seperti untuk keperluan produksi
zat radioaktif dan analisis bahan yang dilakukan di reaktor penelitian
(research reactor).
47
LATIHAN
1. Sebutkan tiga sumber utama radiasi latar belakang!
2. Siapakah yang menerima radiasi kosmik lebih besar, yang berada di laut
atau yang berada di gunung.? Mengapa?
3. Mengapa di dalam tubuh manusia terdapat sumber radiasi internal?
4. Bagaimanakah radionuklida artifisial dapat dibuat?
5. Gas dari sumber terestrial apakah yang merupakan komponen terbesar
sumber radiasi kepada manusia?
6. Bagaimanakah prinsip kerja pesawat sinar-X?
Jawaban:
1. Sumber radiasi kosmik, terestrial dan internal.
2. Orang yang berada di gunung akan menerima radiasi kosmik lebih
besar daripada di laut atau semakin tinggi suatu tempat, semakin besar
pula radiasi kosmik di tempat itu.
3. Sumber radiasi internal terdapat dalam tubuh manusia karena 1). secara
alami ada di dalam bagian-bagian tubuh manusia sejak lahir, 2). masuk
ke dalam tubuh manusia melalui, makanan, minuman, pernafasan dan
luka.
4. Radionuklida dapat dibuat melalui beberapa cara antara lain reaksi fisi,
aktivasi neutron atau penembakan dengan partikel/ion dalam
akselerator.
5. Radiasi terbesar yang diterima manusia berasal dari Radon (Ra-222)
dan Thoron (Ra-220). Kedua radionuklida ini berbentuk gas dan bisa
merembes keluar dari bumi atau bahan bangunan tempat tinggal.
6. Sinar-X dihasilkan sebagai akibat interaksi antara elektron cepat yang
dipancarkan dari katoda ke target. Arus listrik mempengaruhi
48
Rangkuman Bab V
1. Sumber radiasi dapat dibedakan menjadi sumber radiasi alam
dan
49
DAFTAR PUSTAKA
1. Herman Chamber, Introduction to Health Physics 3rd Ed., McGrawHill Book Company, Inc. (1996)
2. Irving Kaplan, Nuclear Physics, 2nd Ed., Addison-Wesley Publishing
Company (1979)
3. Lamarsh, J.R. Introduction to Nuclear Engineering 2nd Ed., AddisonWesley Publishing Company (1983)
4. RD Evans, The Atomic Nucleus, McGraw-Hill Book Company, Inc.
(1955)
50