Anda di halaman 1dari 35

HEPATITIS VIRUS

DALAM KEHAMILAN

Dr. Irmawan Farindra

Jenis Penyakit

1.
2.
3.

Hepatitis
Hepatitis
Hepatitis

Virus
Virus
Virus

A
B
C

1. Hepatitis virus A

Transmisi melalui kontaminasi


fekal-oral
Masa inkubasi 15-50 hari
Virus tidak diekskresikan pada
urine atau duh tubuh
Konsentrasi tinggi partikel virus
pada feses

Masalah VHA

Prevalensi rendah di negara maju dan tinggi


pada negara dg higiena & sanitasi jelek
Hanya menimbulkan hepatitis akut , tanpa
kronisitas
Masalah infeksi VHA pada kehamilan baru
terjadi kalau infeksi akut menjadi hepatitis
fulminan.

Perbandingan VHA dan VHB dan Non-A, Non-B yang


berhubungan dengan tranfusi
A
Virus
Inkubasi (hari)
Penyebaran
-Darah
-Feses
-Saliva
-Vertikal
-Intrakeluarga
Serangan akut
- Rash
-Diagnosis serum
-SGPT (ALT)
puncak
-Hilang timbul
Terapi
Pencegahan
Prevalensi antibodi
Hepatitis Kronika
Kanker Hati

RNA
15-20

DNA
50-60

Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tergantung
usia
Ya
IgM anti HAV
800-1000
Tidak
Simtomatik
Imunisasi
40-60
Tidak
Tidak

Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ringan atau parah
Ya
IgM anti-HBc, HBsAg
1000-1500
Tidak
Simtomatik
Antivirus ?
Imunisasi
10-80%
10%
Ya

*Diaseases of The Liver and Biliary System), 1990

Non-A,non-B
berhubungan dg
tranfusi
42-56
Ya
Tidak
?
Tidak ?
Tidak ?
Biasanya ringan
Ya
Ditunggu
300-800
Ya
Simtomatik
Tidak ada
?
60%
Jarang

Manifestasi klinis

Infeksi maternal :
- komplikasi serius jarang terjadi
- gejala; malaise, lelah, anoreksia , nyeri
perut (epigastrik, kuadran kanan atas)
- tanda; jaundice,nyeri perut atas,
hepatomegali
Dampak pada janin: tak ditemukan transmisi
perinatal

Gejala-gejala pada Infeksi Virus


Hepatitis A (n=415)
Symptom

Per cent

Symptom

Dark urine
Fatigue, anorexia
Nausea
Weakness
Fever
Vomiting
Headache
Abdominal
discomfort
Paler faeces

94
90
87
77
75
71
70
65
52
52

Drownsines
s
Irritability
Itching
Constipatio
n
Diarrhoea
Arthralgia
Sore Throat
Running
nose
Cough

Per cent
49
43
42
29
25
21
20
14
7

Diagnosis

Anamnesis dan pemeriksaan fisik


Tes fungsi hati : SGOT/SGPT,
bilirubin
Tes serologi : ditemukan IgM anti
HAV

Penatalaksanaan

Ig HAV diberikan pada orang yg


dekat dengan individu yang
terinfeksi, 1 ml IM
Ig HAV aman untuk kehamilan
Tidak ada obat antiviral spesifik
Batasi aktifitas
Hindarkan trauma pada perut
bagian atas

Masalah Infeksi VHA pada


Kehamilan
Morbiditas

dan mortalitas sama pada


hamil/tidak

Kehamilan

tidak mempengaruhi
perjalanan penyakit

Sebagian

terjadi hepatitis
fulminan morbiditas dan mortalitas
tinggi

Tidak

boleh menyusui pada infeksi akut

Hepatitis Fulminan pada Kehamilan


Gagal hati akut
Koagulopati dan Ensefalopati
Ibu; HPP
Mortalitas tinggi

Bayi; lahir mati

Pencegahan Infeksi VHA pada Ibu


Hamil
Imunisasi ( sebaiknya test dulu anti bodi
VHA),
terutama pada wabah VHA, perjalanan ke
negara
dengan higiena dan sanitasi kurang baik
Tidak menyusui bayi pada ibu infeksi akut
VHA

Apakah Ibu Hamil perlu dan boleh


di Imunisasi

Jika belum mempunyai antibodi VHA perlu , bila;


- Ada epidemi
- Travelling ke daerah dg higiene dan sanitasi jelek
- Ada keluarga terinfeksi VHA

Ibu hamil boleh diberikan imunisasi kecuali alergi.

Pencegahan Umum

Sanitasi ; air limbah


Higiena ;
- Hindari food born-> cuci bahan
mentah dengan air bebas kuman,
masak diatas 1000C -> ikan, kerang dll.,
dari sumber kemungkinan tercemar air
limbah
- Hindari water born

2. Hepatitis virus B

Hepatitis B: sangat endemik


Prevalensi tergantung daerah
Luar Jawa 8%- Lombok 8-20%
P. Jawa 5%
Wanita hamil 3.5% 8.7%

Hepatitis virus B

Transmisi parenteral atau seksual


Akut pada 1-2 :1000 kehamilan
Kronik pada 5-15 : 1000 kehamilan
Transmisi vertikal merupakan metode
utama (via darah dan cairan ketuban)
85-90% transmisi perinatal terjadi
selama persalinan

Virus hepatitis B

Memiliki 3 antigen : HBsAg,


HBcAg,HBeAg
HBsAg :terdapat pada permukaan virus
dan
beredar di plasma
HBcAg dan HBeAg: terdapat di
nukleokapsid virus,hanya dijumpai saat
replikasi aktif

Manifetasi klinis

Infeksi maternal :

- gejala prodromal (rash,artralgia,mialgia)


- 85-90% kasus akut, sembuh sempurna
pasien memiliki antibodi yg protektif
- 1% kasus akut akan menyebabkan kematian
- 10-15% menjadi infeksi kronik
- 15-30% carrier kronik
replikasi virus berlanjut
risiko hepatitis kronik,sirrhosis dan
karsinoma hepatoseluler
- Kehamilan tidak memperberat penyakit ini

Infeksi janin

Transmisi vertikal :
- 10-20% pada ibu dg HBsAg (+)
- 90% pada ibu dg HBsAg & HBeAg (+)
- 10% bila ibu terinfeksi pd trimester I
- 80-90% bila ibu terinfeksi pd trimester III

Risk of Chronic Hepatitis


by Age at Infection

Age at infection

Diagnosis

HBsAg :
-muncul dlm darah sebelum timbul
gejala klinis
-carrier atau keadaan terinfeksi
HBeAg terdeteksi selama replikasi virus
Hilangnya HBeAg dan munculnya anti
HBcAg IgG menunjukkan penurunan
infeksivitas

Diagnosis

Munculnya anti HBsAg IgG


menunjukkan immunitas atau
pemulihan
Risiko transmisi vertikal tertinggi
pada ibu
dengan HBeAg (+) saat partus

Penatalaksanaan

Rawat inap bila perlu


Pemberian alfa interferron tdk boleh selama kehamilan
Penapisan HBV pada setiap ibu hamil
Ibu terpapar HBV,berikan imunisasi pasif dengan HBIG
dilanjutkan dengan immunisasi aktif dg vaksin HBV
HBIG ; 75% efektif mencegah infeksi maternal
HBIG & HBV memutus 85-90% transmisi vertikal
HBIG harus diberikan pada neonatus ( dlm 12 jam)
dengan ibu terinfeksi

Recommended Schedule to prevent


perinatal transmission
Vaccine and HBIG

Age

Infant born to mother


known to be HBsAg
positive
First vaccination
HBIG

Birth (within 12 h)
Birth (within 12 h)

Second vaccination
Third vaccination

1-2 mo
6 mo

Recommended Schedule to prevent


perinatal transmission
Vaccine and HBIG

Age

Infant born to mother not


screened for HBsAg
First vaccination
HBIG

Birth (within 12 h)
If mother is HBsAg
positive, give 0.5 mL as
soon as possible, not
later than 1 wk after
birth

Second vaccination
Third vaccination

1-2 mo
6 mo

3. Hepatitis C

Transmisi HCV mirip dg HBV


Transmisi vertikal : 8%
Insidens meningkat pada; IDU,
resipien
transfusi, multipartner
Transmisi parenteral melalui darah
dan duh tubuh

Manifestasi klinis
Infeksi maternal :
- 50 % pasien akan menjadi kronik
20 % menjadi hepatitis kronik aktif
atau sirrhosis
- Antibodi HCV tidak protektif
- Transmisi vertikal tergantung titer
RNA virus HCV dan lebih mudah
bila HIV (+)

Hepatitis C Kronik Pada


Kehamilan

Tidak terdapat gangguan pada kehamilan


maupun pada janin
Tidak terdapat perburukan penyakit
akibat kehamilan (?)
Transmisi ke bayi : 5 % (diuji setelah 1 th)
Tidak terdapat bukti transmisi melalui ASI

Infeksi janin

Transmisi vertikal prenatal tdk dapat


dicegah.
Neonatus dalam risiko : hepatitis akut
dan kemungkinan hepatitis kronik atau
carrier.
Tidak ada efek teratogenik
Jika memungkinkan tdk menyusui (2-3%)

Diagnosis

Analisa serum utk deteksi antibodi


HCV,
krn perlu 1 th utk serokonversi

Penatalaksanaan

Pencegahan infeksi maternal dg


penapisan produk darah
Alfa interferron
Pemberian Ig 0,5 ml pada
neonatus dg risiko infeksi HCV,
segera setelah lahir dan 4 mg
kemudian

Pengobatan Hepatitis
C

Terapi untuk hepatitis C kronik :


Inteferon
Ribavirin

Pada kehamilan :
Ribavirin : teratogenik

Terapi hepatitis C kronik pada kehamilan


dikontraindikasikan

Virus Hepatitis C pada kehamilan


tidak terbukti memperburuk penyakit
Hepatitis C tidak mengganggu
kehamilan maupun janin
Hepatitis C perlu di deteksi karena
sering kali asimptomatik
Pengobatan hepatitis C pada
kehamilan saat ini di
kontraindikasikan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai